Kehancuran yang Siska alami setelah kehilangan sang bayi, hasil dari pelecahan yang ia alami. Dan juga sang kekasih yang masuk ke dalam penjara atas pembalasan dendam yang ia lakukan atas pembunuhan anak dari Siska sendiri. Membuat Siska depresi dan memilih jalan pintas untuk bunuh diri, agar semua masalah di hidupnya berakhir dengan cepat. Justru membuat dia hidup dalam lembaran yang baru dan dengan identitas baru setelah kehilangan ingatannya. Dan semua masa masa kelam serta kebahagiaan yang ia alami sebelumnya.
Siska mengalami amnesia dan menikah dengan pria yang sebelumnya melamarnya. Hingga hidup bahagia bersamanya, sebelum takdir kembali mempertemukan dia dengan orang yang ia cintai, yang baru saja bebas dalam penjara. Dan hal itu membuat Siska merasa ada hal yang aneh ketika ia melihatnya, sampai tanpa sadar Siska kembali teringat sesuatu tentang pria bernama Hamdi tersebut, yang membuat degub jantungnya kembali berdetak tak seperti sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurdiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu
ibu widia menarik tangan pria di depannya, Yang akan pergi dari hadapannya sekarang. Dan kini wanita itu pun berterima kasih padanya, karena telah membuat nyawa anaknya terselamatkan sebelumnya. hingga ia pun meminta maaf dan berterimakasih beberapa kali untuk menuntaskan semua rasa balas Budi ini.
"tunggu! terimakasih!. Terimakasih karena setelah membuat anak saya selamat. Terimakasih karena sudah membawa Siska ke rumah sakit sebelum semuanya terlambat. Maaf jika sebelumya saya menyalahkan kamu dan membuatmu sakit hati dengan perkataanku.saya sekali lagi ucapan terimakasih atas apa yang telah kau lakukan hari ini" ucap wanita paruh baya itu pada pria di depannya, yang tak mau menoleh sedikitpun padanya.
"sama sama" jawab Hamdi singkat, sebelum kini giliran Zidan yang ingin berbicara dengannya.
"tunggu ham..tunggu. Aku ingin berbicara dulu dengan mu"
"ibu, nay, kalian bisa masuk. Aku ingin berbincang dengan Hamdi sebentar..dan aku ingin membahas tentang kondisi Siska sekarang" sambung Zidan yang kini pergi berlalu meninggalkan kedua Wanita itu
"apa kau sibuk? Apa kau buru buru? Aku ingin berbicara sebentar denganmu, tentang masalah ini. Sehingga ku yakin kau tahu Dengan pasti" ucap Zidan kembali, seramah mungkin.
Hamdi memalingkan wajahnya dan menoleh pada pria yang telah rapi dengan kemeja di tubuhnya. Dan kini mereka pun pergi menuju taman rumah sakit, untuk bertanya hal yang penting menurut Zidan tentunya.
"apa?! Apa kau mau bicara denganku Dan?" tanya Hamdi memastikan
Zidan menganggukan kepala dan tersenyum menatap ke arahnya. Ia tahu jika Hamdi tak akan mungkin bisa membencinya terlalu lama. mengingat hubungan mereka sangatlah dekat dan baik tentunya.sehingga ia pun mau berbicara dengannya..
"apa kau tahu dimana Jonathan saat kamu pergi ke rumahnya? Apa kau melihat jika Siska mendapatkan perlakuan buruk dari Jonathan sebelumnya? Aku meras jika Jonathan mulai berubah sekarang pada sepupuku, seolah cintanya telah luntur" ucap Zidan pada Hamdi
"aku tak tahu Dan . Aku sungguh tak tahu..kamu bisa tanyakan saja pada orang ya langsung, karena aku tak mau ikut campur dengan pernikahan orang lain. Meskipun pernikahan Siska sekalipun..aku adalah masa lalunya dan aku tak tahu apapun tentang kehidupan rumah tangganya. kebetulan aku tadi ingin bertanya apakah dia baik baik saja setelah sebelumya pingsan di taman bermain, bersama dengan Jonathan dan saat itu pula ku dengar dia jatuh dan meminta tolong padaku untuk datang ke rumahnya"
Jonathan sampai detik ini belum tahu jika siska hamil dan tengah di rawat di rumah sakit yang sama dengan rumah sakit putrinya. Sehingga saat pria itu melewati rombongan Siska kali ini. Jonathan Pun terkejut ketika seorang pria memangil namanya. Dan kini ia celingukan mencari sumber suara.
"Jonathan! Kamu darimana?! Istrimu pingsan sekarang dan tengah di rawat di dalam. kenapa kamu? Kemana kamu pergi?" tanya Zidan pada Jonathan , yang masih saja terdiam dengan semua keresahan di hatinya. apalagi ia pun tak tahu apa yang terjadi, sehingga ia bertanya saat ini.
"eh mas, maaf aku tak melihatmu"
"darimana kamu hah?! habis dari Siska iya?" tanya Zidan yang membuat pria itu pun mengerutkan keningnya.
"Siska? Memangnya kenapa?" tanya pria itu secara spontan yang membuat Zidan justru curiga.
"jika kau bukan dari Siska, lalu darimana kamu Jo? kenapa kamu ada di rumah sakit sekarang?"
Jonathan tampak gelagapan untuk menjawab apa yang di katakan oleh iparnya.
"Siska hamil, dan kamu pasti belum tahu hal ini kan?"
Jonathan tentu saja membulatkan matanya dan merasa terkejut setelah mendengarkan kabar istrinya.
"hamil?"