brakk
"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.
Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.
Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.
Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.
Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.
Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?
yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Mereka bertiga segera masuk ke dalam kamar itu. Segera, Tiara memasang alat itu dan menghubungkannya pada ponsel wanita itu.
"kenapa suasananya gelap seperti itu?"tanya Asmirandah dengan raut wajah tegang. sepertinya kepercayaan diri wanita itu, semakin lama semakin memudar. apalagi saat melihat suasana dalam kamar itu yang seperti seseorang yang tengah melakukan aktivitas di atas tempat tidur.
"kita tunggu sebentar lagi. Dan aku harap,kamu tidak akan pernah menyesal telah melakukan hal ini."ucap Tiara mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu. yang mulai tidak karuan.
Asmirandah yang mulai tampak gelisah, seketika menggenggam tangan sahabatnya itu. tubuh yang sedikit bergetar.
"sudah tidak usah dipikirkan. aku akan selalu ada di sampingmu."ucap Tiara berbisik di telinga sang sahabat mencoba untuk menenangkan wanita itu.
Asmirandah yang mendengar pernyataan dari sahabatnya itu, seketika menganggukkan kepala dan mencoba untuk bersikap lebih tenang. walaupun dada wanita itu terasa sangat bergemuruh.
Siapa yang tidak sakit, saat mendapati kenyataan bahwa yang ada di dalam sana kemungkinan adalah laki-laki yang sangat ia dambakan selama ini. untuk itu, Miranda berharap bahwa apa yang ada di dalam sana bukanlah sesuatu yang tidak ia inginkan.
***
"sayang kita mulai lagi ya,"ucap Naomi dengan nada manjanya Seraya memeluk tubuh laki-laki yang ada di sampingnya itu dengan erat.
Yudha yang mendengar permintaan dari wanita yang ada di sampingnya itu, seketika menganggukkan kepala. dengan segera, laki-laki itu mulai menyalakan lampu yang ada di samping tempat tidur itu.
"kita mulai sekarang. kita puaskan malam ini."bisik Yudha pada wanita itu. dan dengan segera, mereka mulai menyambar satu sama lain tanpa memperdulikan perasaan pasangan masing-masing.
Tanpa disadari oleh mereka berdua, ada tiga orang manusia yang mengawasi mereka dari sebuah kamera yang disambungkan ke ponsel salah satu dari mereka.
"aaakkkhhhh!"teriak Asmirandah diiringi dengan tangis yang menggema di seluruh ruangan itu. tak berselang lama, tubuh dari Asmirandah pun merosot jatuh ke atas lantai karena tidak sanggup melihat kenyataan pahit yang baru saja ia dapatkan itu.
Sementara antara Tiara dan juga Zidane yang juga melihat pemandangan itu, hanya dapat mematung di tempatnya. mereka sama sekali tidak menyangka, dengan apa yang mereka saksikan saat ini.
"I.. itu pasti tidak mungkin."ucap Zidane Seraya menggelengkan kepalanya. air mata laki-laki itu, juga ikut menetes dengan seiring hancurnya hati atas sebuah penghianatan.
Bayangannya seakan terlempar kepada beberapa waktu yang lalu. saat beberapa kali, kekasihnya itu menolak untuk bertemu. dengan alasan, sedang sibuk ataupun kelelahan karena padatnya pekerjaan wanita itu. dan pada saat itu pula, Zidane tidak pernah memikirkan sesuatu hal yang aneh. karena laki-laki itu menganggap, bahwa kekasihnya memang benar-benar sibuk.
Namun kenyataannya yang ia dapat saat ini, adalah sebuah kenyataan yang sangat tidak diharapkan oleh laki-laki itu.
Sementara Asmirandah yang masih menangis dalam pelukan Tiara, perlahan mulai bangkit. dan dengan mata yang sangat kosong, wanita itu melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar itu. dan hal itu, diikuti oleh Zidane yang juga merasa sangat kacau dengan semua ini. sementara Tiara, wanita itu hanya menatap nanar ke arah sahabatnya yang mulai menjauh. ada sebercak penyesalan saat melihat raut wajah dari Asmirandah yang sangat kacau itu. namun kembali lagi, jika kenyataan itu tidak dapatkan sekarang, Asmirandah akan merasa semakin sakit. mereka sudah menikah dan baru mengetahui akan hal itu.
brakkk
Dengan sekuat tenaga, Asmirandah menendang pintu kamar itu hingga terbuka. entah dari mana datangnya asal muasal kekuatan yang sangat kuat itu. karena biasanya, Asmirandah adalah sosok wanita yang sangat lembut. Jangankan menendang pintu sampai terbuka, mengangkat galon saja Asmirandah sudah tidak kuat.
Namun sekarang, semuanya telah berbeda. itu menjadi sangat kuat dan juga ganas terlihat dari tatapan matanya yang sangat tajam menatap ke arah dua insan yang tengah di mabuk asmara itu.
"apa yang kalian lakukan?!"teriak Asmirandah dengan suara yang melengking tajam. membuat Yudha dan juga Naomi yang mendengar itu, seketika tersentak kaget. dan tak berselang lama, mereka segera melompat dari tempat tidur itu Seraya mengenakan pakaian masing-masing.
Sementara Asmirandah, wanita itu seketika merosot jatuh di atas lantai dengan air mata yang kembali mengalir seperti air sungai. Bahkan Asmirandah melangkah mundur saat laki-laki yang akan menjadi suaminya esok hari itu, melangkahkan kakinya untuk mendekat.
"jangan mendekat! aku tidak ingin, tubuhku disentuh oleh laki-laki be*jat sepertimu!"karya Asmirandah dengan lantang.
Membuat Yudha yang mendengar lontaran kata dari wanita yang dianggap lemah lembut selama ini, seketika mematung di tempatnya. sementara Asmirandah, wanita itu mengarahkan pandangannya ke arah Naomi yang masih terdiam di tempatnya.
"kenapa Kakak melakukan hal ini? bukankah Kakak sudah memiliki Bang Zidane?"tanya Asmirandah dengan air mata yang masih mengalir namun dengan tatapan yang sangat tajam.
"jawab!"bentak wanita itu menggelegar. membuat Naomi yang mendengar itu, seketika terjingkat mundur.
"apakah kalian saling mencintai?"kini giliran Zidane yang bertanya. dengan nada suara yang sangat lembut. bahkan mampu membuat Naomi seketika merinding hanya karena mendengar ucapan laki-laki itu.
"ma... maafkan aku baby, aku sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan hal ini."ucap Naomi penuh dengan penyesalan.
Namun hal itu sama sekali tidak membuat Asmirandah dan juga Zidane yang mendengarnya, tak merubah ekspresi wajah mereka.
"kalian harus menikah besok."tegas Zidane pada mereka berdua.
Sontak saja hal itu membuat Yudha dan juga Naomi yang mendengar itu, seketika menggelengkan kepala.
"apa maksud kalian? kalian tidak ingin menikah? itu berarti, kalian ingin menikah dengan pasangan masing-masing?"tanya Asmirandah dengan raut wajah tak percaya.
"aku sangat mencintai kamu sayang."ucap Yudha mencoba untuk menggenggam tangan Mira. namun hal itu, segera ditepis oleh wanita itu.
"hahaha,"tiba-tiba saja, Asmirandah tertawa terbahak-bahak. menyadari akan sesuatu hal.
"berarti kamu ingin, tetap menikah denganku. dan tetap berhubungan dengan kakakku, begitu?"tanya Asmirandah Seraya menggelengkan kepalanya.
"jangan harap hal itu bisa terjadi. karena aku, tidak akan pernah sudi untuk melanjutkan bahtera rumah tangga dengan seseorang yang telah jelas-jelas menghianati aku."ucap Mira dengan lantang.
Dan tak berselang lama, wanita itu melayangkan satu buah tamparan tepat mengenai wajah Yudha. hingga membuat laki-laki itu, seketika menoleh ke arah samping dengan kuat.
Setelah puas melampiaskan amarahnya, Mira memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu. disusul oleh Zidane dan juga Tiara. mereka segera keluar dari tempat itu dengan amarah yang meluap-luap di dalam dada masing-masing.