BALAS DENDAM,MAFIA CANTIK

Keesokan harinya Alaska mengantar Clara pulang ke apartemen nya,Clara takut Laura terlalu khawatir meskipun ia sudah memberikan kabar untuk Laura di tambah ia harus menunggu kepulangan Lucas nanti.

sepanjang perjalanan keduanya sama-sama saling diam bergelut dengan isi pikiran mereka masing-masing.

"sudah sampai"ucap Alaska saat sampai di depan bangunan mewah apartemen.

"ah-ya terimakasih"ucap Clara tergagap ia masih teringat akan pembicaraan saat makan malam.

Clara ingin membuka sabuk pengamannya namun Alaska mengukung Clara yang membuat Clara membeku karena gugup.

"ma-mau apa kau??"ucap Clara.

Alaska tersenyum menyeringai lalu mengangkat dagu Clara dengan tangannya.

"bagaimana??apakah kau akan memenuhi janji mu pada kakek?"ucap Alaska.

"s-sembarang kau,aku mana mungkin bisa"cicit Clara gugup.

"benarkah??aku masih ingat tadi malam seseorang mengatakan ia mengabulkan apa saja yang di mohon oleh kakek ku"ucap Alaska dengan suara beratnya.

"ta-tapi kita masih sekolah ya benar kita masih sekolah"ucap Clara.

"harta yang ku usahakan sudah bisa membuat 7 turunan ku bagaikan kehidupan raja dan ratu"bisik Alaska di telinga Clara.

kuping Clara memerah karena hembusan napas Alaska sangat terasa di dekat kupingnya.

"kita akan membuat anak ganteng dan cantik sebanyak-banyaknya"ucap Alaska sambil menggigit kecil kuping Clara.

Satu tangan Clara diam-diam membuka sabuk pengamannya.

Whuss grepp

Tangan Clara langsung menangkap Krah baju bagian belakang Alaska dan kemudian mendorong Alaska kembali ke tempat duduknya dengan Clara yang kini berpindah tempat ke atas pangkuan Alaska sambil mengukung Alaska.

Clara mengangkat dagu Alaska dengan satu jarinya.

"jadi kau ingin menikahi dan memulai hubungan intim dengan ku?"ucap Clara dengan wajah memerah.

"huh,apa kau mau sekarang??"ucap Alaska yang berbalik bertanya.

"humm,daripada terlalu lama mari kita lakukan"ucap Clara sambil membelai dada bidang sampai perut Alaska,satu tangannya lagi mengelus wajah Alaska.

Alaska menelan ludahnya kasar karena ia tidak menyangka Clara malah merangsang nya.padahal dia hanya bercanda saja,ia tidak mungkin menghancurkan masa depan orang yang ia cintai,cinta yang lama ia lindungi dan perhatikan.

"ca,kau benar-benar ingin melakukan itu??"ucap Alaska dengan suara seraknya.

"tentu saja...."ucap Clara tersenyum.

pletak

"tentu saja tidak,sekolah tolol"ucap Clara memukul kening Alaska.

"awwss"ucap Alaska meringis.

Clara berpindah haluan ke tempatnya semula lalu mengambil paperbag yang berisi makan dan buah-buahan dari kakek Arnold yang di bawa sebagai oleh-oleh.

"sampai jumpa keturunan pria mesum"ucap Clara lalu keluar dari dalam mobil.

"dasar kucing nakal"ucap Alaska sambil tertawa kecil melihat perilaku Clara.

"huff aku tidak menyangka wanita ku sangat agresif yang membuat aku terlihat menjadi pria mesum di usia sedini ini,tapi aku tidak akan pernah merusak milik ku sebelum semuanya benar-benar sah ku miliki"ucap Alaska sambil menatap bagian bawahnya yang mengembung.

Alaska kembali ke mansion keluarga nya dengan cepat untuk menuntaskan apa yang terjadi dengannya.

-

-

Clara masuk ke dalam apartemen nya dan Laura menyambut kedatangannya.

"Laura makan lah buah dan cemilan yang ku bawakan itu"ucap Clara.

"ah, sisakan paperbag yang kanan itu,biarkan itu untuk Abang Lucas dan tunangannya"ucap Clara.

"hey bocah kecil kemana saja kamu??"ucap seseorang yang bersandar di tembok depan pintu kamar abangnya.

"ehh??!bang Lucas??kau sudah datang??"ucap Clara terkejut.

Clara berlari lalu memeluk Lucas,Clara tampaknya sudah menerima keberadaan Lucas sebagai kakaknya.

"bang sendiri??"ucap Clara sambil mengintip isi kamar Lucas.

"tidak,aku bersama tunangan ku.apa kau berharap kami tingal satu kamar??itu tidak terjadi,Abang tidak akan melakukan hal itu takut banyak iblis dan hal itu juga bisa saja menjadi karma,Abang gak mau kamu sama seperti wanita yang Abang begituin kalo Abang gituan sama tunangan Abang sebelum ada ikatan pernikahan"ucap Lucas sambil mengacak-acak rambut Clara.

"kau pria yang ideal bang,kau menjaga kehormatan perempuan karena kau juga memiliki ku seorang perempuan yang menjadi adik mu"ucap Clara tersenyum.

"humm tentu saja,karena kamu cinta terbesar Abang"ucap Lucas.

"lalu dimana tunangan mu??ah ya siapa namanya??"ucap Clara.

Cklek

"Lucas aku mendengar suara wanita apa itu adik mu??"ucap seorang wanita.

Clara yang mendengar suara itu memegang lalu membalikkan badannya menatap seorang wanita yang keluar dari kamarnya.

"itu tunangan Abang,namanya Lilian Ashley"ucap Lucas.

"Lian ini adik ku Clara"ucap Lucas.

"hey,hallo clara.aku senang berkenalan dengan mu"ucap Lilian yang mengulurkan tangannya kepada Clara.

Clara tidak menyambut uluran tangannya hanya terdiam menatap Lilian dengan tajam.

Ya,benar.lilian tunangan Lucas itu adalah wanita yang sama yang membunuhnya di kehidupan pertamanya,orang yang sudah Clara anggap sebagai adik malah mengkhianati dirinya.

"ca,ada apa??"ucap Lucas melihat ada keanehan itu.

Clara berusaha mengendalikan emosinya lalu tersenyum kepada Lucas.

"tidak ada bang"ucap Clara sambil tersenyum.

Clara menyambut uluran tangan Lilian lalu memeluk Lilian.

"Lilian yah??selamat datang di kediaman ku semoga kau bahagia dan tak menemukan masalah.kau pasti kagum bisa menikmati matahari yang indah di Indonesia tapi sampai kapan kita bisa bersama yah?" bisik Clara yang penuh arti.

Lilian mengerutkan keningnya tidak paham dengan apa yang Clara katakan.

Clara melepas pelukan mereka.

"aku baru datang jalan-jalan,kalian makan saja oleh-oleh kecil yang ku bawa"ucap Clara lalu berjalan ingin keluar dari apartemen.

"ca kamu ke mana??"ucap Lucas.

"aku mau ke taman sebentar"ucap Clara sambil tersenyum lalu keluar dari apartemen itu.

Lucas menyadari akan ada hal aneh yang di tunjukkan oleh Clara dan ia tidak akan puas sebelum mengetahui apa akar permasalahannya yang di sembunyikan oleh adik kesayangannya itu.

"humm,Lilian maaf dengan kelakuan Caca yang tidak terlalu menghargai mu,mungkin saja adik ku terlalu kelelahan"ucap Lucas.

"hum,aku memakluminya"ucap Lilian.

"Laura,tolong kau temanin Lilian sebentar.aku ingin menyusul adik ku"ucap Lucas lalu keluar dari apartemen itu mengejar Clara yang pergi ke taman di belakang bangunan apartemen mewah itu.

"ck,kenapa adiknya itu terlalu alay,seharusnya Lucas lebih memilih menemaniku.awas saja kalo dia terus menarik perhatian Lucas" batin Lilian.

Lilian mengepalkan tangannya di samping tubuhnya dan hal itu tanpa sengaja teramati oleh Laura.

"tidak,wanita ini bisa saja jadi batu sandungan bagi tuan Lucas dan nona clara.aku akan melindungi mereka" batin Laura.

TBC