Azahra Khumairah seorang Anak dari pemilik pesantren Ternama di kota nya. terpaksa harus di Nikahkan karan dia terus membuat ulah.
Dan Abahya telah Yakin menikahkan putri nya dengan Santri pilihan nya. yang tidak lain Adalah Santri kesayangan Abahnya Muhamad Rasya
Mampukah Rasya mengubah Azahra menjadi istri saliha dan Anak yang berbakti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Kebetulan hari ini, Zahra tidak masuk sekolah jadi Rasya, berinisiatif ingin mengajak istri kecil nya jalan-jalan.
" sayang, kamu mau ngak ke mall? " tanya Rasya
" Tumben Aby. ngajak aku ke mall.?
" iya Aby, pengin aja liat istri Aby. belanja apa nonton bioskop, " ujar nya.
" ngak deh bi, bosen soalnya aku juga lagi ngak mood " tolak Zahra sambil mengambil buku di meja rias nya.
" oh gitu..yah udah Aby turun dulu yah, ambil makan buat kamu. "
Rasya langsung turun ke bawah menuju dapur, di dapur sudah ada Umi sedang memotong buah.
" Zahra ngak turun makan? " ujar Umi.
" ngak papa mi, ini aku udah ambilkan buat Zahra "
" Alhamdulilah, yah Ras, kamu jadi suami pengertian " ujar Umi
" iyah Umi Alhamdulilah "
setelah lama berbincang Rasya pun langsung.keluar dari dapur. ia segera mengantar makan. untuk Zahra karna ia takut istri nya Sudah lapar karna menunggu terlalu Lama.
belum ia melangkahi anak tangga, Tiba-tiba kiyai yusuf memangilnya.
" Rasya tadi, di aula ada yang cariin. katanya Temen Rasya dari kampung yah, " ujar Abah
" siapa bah? "
" Kalau ngak , salah tadi namnya misbah. "
" oh. misbah Iyah bah, itu Teman pondok Rasya dulu waktu sebelum kesini. " ucap Rasya sambil berpamitan mengantar nampan berisi bubur yang sudah di buatkan, Umi untuk Zahra.
Rasya membuka gagang pintu, dengan hati hati, karna membawa Nampan berisi di tangan nya.
" sayang ini bubur nya, ayo makan dulu. " ujar Rasya sambil meletakan mangkuk bubur.
" iya bii." Zahra beranjak menyingkap selimut yang menutupi separuh tubuh nya.
" Aby suapi yah? " sambil ia memasang senyum manis nya.
Zahra menganguk. " ini yang bikin siapa? " tanya Zahra saat Rasya, menyuapkan bubur ke mulut nya.
" Umi sayang. kenapa enak yah? "
Zahra menganguk. memang dari dulu Umi farida selalu memasakan untuk Zahra, bahkan setiap pulang sekolah dulu sebelum Umi Zainab meninggal. Zahra selalu menyusul Umi farida, ke dapur dan belajar masak. namun entah mengapa? setelah umi meninggal dan abah memilih menikahi umi farida disitulah Zahra merasa bahwa umi farida lah, yang Telah menghancurkan semuanya ia membuat abah nya seolah-olah terus menerus. memarahi Zahra padahal itu semua karna kesalahan nya sendiri!
" sayang kok ngelamun? " ujar Rasya.
Zahra hanya tersenyum getir. sambil sedikit mengusap keringat di kening nya.
" by,,,, gerah yah. tolong nyalahin AC, dong "
Rasya langsung mengambil remote AC...
" Astaghfirullah, sayang Aby lupa. ada temen Aby di aula, Aby kesana dulu ya sayang. sebentar kok " ujar Rasya sambil mengecup kening Zahra sebelum pergi.
" ini mau di abisin ngk? " tanya Rasya lagi.
" udah di taro di sana aja, buat nanti lagi aku mau istirahat dulu. " ucap Zahra yang langsung berbaring.
" oke deh, Asalamualaikum "
" iya Waalaikumsalam "
Rasya langsung, menuju pondok putra dan menemui misbah...
Rasya segera bergegas ke Aula tempat Misbah menunggu nya.
" Asalamualaikum...sudah lama nungguin toh? . " ujar Rasya yang melihat misbah sudah ada di teras aula.
" Walaikumsalam, Alhamdulillah sampe juga kamu kesini. niatnya tadi aku mau pulang loh, Kalau koe Ndak dateng dateng. " ujar nya.
" Eh- iyah soalnya tadi aku ngurusin istri ku " ucap Rasya.
sontak misbah langsung kaget, karna niat dia kesini sebenarnya ingin meminta Rasya untuk menikahi adik nya. yang baru saja pulang dari Cairo.
" pasti kaget yo?. tak ceritain biar ngak parno gitu. ayo ngobrol nya di kantin aja biar enak " ujar Rasya sambil melangkah menuju kantin.
sementara misbah mengikuti langkah Rasya. sambil berkata-kata? dalam hati nya.
sesampainya di kantin. mereka langsung berbincang...
" Oya. Ras terus mbah mu ngerti ora? " ujar Misbah.
" tau. tapi aku belum bisa pulang. kemungkinan minggu depan ini. Kalau istri ku sudah sehat. "
" lah emang bojo mu piye? " tanya misbah penasaran
" lagi isi... jadi yah maklum bumil. Suka uring uringan." ujar nya.
" hah. lah emang awak mu. nikah kapan sih? parah koe rek.. aku rak di undang. " ujar Misbah sambil menepuk lengan Rasya.
" Eh-iyah Alhamdulilah, sudah mau dua bulan, Aku menikah dengan anak kiya ku mis. umur nya jauh sih dari ku. dia baru saja kelas 2 SMA. " ujar Rasya tertawa sambil bahunya naik turun.
" waduh.. dapet ABG yah.. " ledek misbah.
misbah pun, ikut terkekeh dan langsung mengurungkan niat pembicaraan nya. padahal sebenarnya adik nya telah menunggu jawab dari kaka nya di rumah.
" Iyah....koe tumben, Sowan mriki sih? " ujar Rasya yang tentu juga penasaran dengan kedatangan Misbah yang mendadak.
" iyah. soalnya sepupuku juga mondok disini. dan aku ingat Teman kecil ku juga sudah jadi Ustadz disini. yah aku sekalian pengin ketemu. " ujar Misbah sambil terkekeh.dan memang kebetulan sepupunya juga mondok di pesantren ini. tapi memang sebenarnya bukan itu tujuan awal misbah.
setelah mereka lama berbincang. Azan magrib berkumandang mereka pun langsung menuju Mushola pondok bersama.
*****
disisi lain, setelah melaksanakan shalat maghrib, Zahra langsung membereskan kamar nya.
Tiba-tiba ponsel. nya berdering seperti biasanya panggilan. dari Grup ketiga sahabatnya.
" why....tumben nih ada yang rajin. " celoteh mawar yang melihat Zahra sambil memegang sapu lidi.
" hahaha, cie... istri solehot... " sambung intan turut meledek.
" ih ngak. boleh gitu tau. namnya juga udah jadi istri yah harus rajin beresin kamar " Ratna turun menyambung perkataan sambil nadanya sedikit meledek.
merekapun pun saling tertawa. setelah Mawar menyampaikan maksudnya, Kalau besok akan ada acara lomba masak di sekolah mereka.
" Za.. lu udah sembuh kan? besok masuk sekolah lah, solnya kita udah di satu time, " ujar intan.
" Hem.. Insyaallah yah, besok kan yah? " tanya Zahra lagi meyakinkan!
" iyah lah, besok masa ia tahun depan. " ujar mawar keluar logat batak nya.
" santai aja lah. oke deh tak kasih tau Aby dulu ya, btw besok Gw harus bawa apa aja? "
" Lu bawa bumbu, dapur aja Za. kaya kompor piring dan segala sayuran nanti biar jadi urusan kita bertiga " ujar Ratna.
setelah lama, mereka berbincang Zahra langsung menutup panggilan video call nya...
" Kalau mereka tau aku hamil? gimana reaksi mereka yah? " gumam Zahra sambil cengengesan sendiri.
Tiba-tiba Rasya langsung masuk ke dalam kamar...
" sayang udah shalat belum? kok malah cengar cengir sendiri? " ujar Rasya. sambil menatap Zahra.
" Hem... iyah ko Aby lama? " Zahra malah balik bertanya.
" iya tadi Aby ngobrol dulu. "
" oh gitu. " ujar nya dengan cuek.
" sayang ini malem apa sih? "
" malem jumat emang kenapa bi? " ucap Zahra dengan nada polos nya.
sementara Rasya malah menatap Zahra dengan liar.
sambil pelan pelan, mendekat ke arah Zahra Rasya terus menatap Zahra seperti buronan.
" lah Aby ngapain ngeliatin aku kaya gitu. " Zahra protes karna Rasya terus memandang Zahra dengan tatapan buas nya.
" Aby mau nengok dede bayi " ujar Rasya. menatap Zahra dengan Liar.
matanya meremang, dan lansung melumat bibir mungil Zahra. tangan Rasya langsung liar meraba seluruh daerah yang ia sukai. kini kecupan nya berpindah ke jenjang leher Zahra.
" hemmm...Aby pelan-pelan." rintih Zahra semakin Teran**ng..
Rasya langsung membuka daster Zahra, dan tak butuh waktu lama, Rasya langsung memasukan senjata nya. suara Desahan Zahra di benamkan ke Telinga Rasya. sambil tangan nya memegang pundak Rasya dengan kencang, kini kedua insan saling bermandi peluh...
🌹🌹🌹 Bersambung...🌹 🌹🌹
happy reading...😍 jangan lupa like and subscribe.
