He'S Obsessed

......Happy Reading......

4 years later...

Seorang wanita dengan rambut coklat blonde nya, berdiri mantap memandangi pesawat yang akan dia naiki. Rambutnya dibiarkan terurai, alis tegasnya menambah kecantikan sang wanita.

Ailen, yang hampir lima tahun lalu putus asa karena asmara, kini berdiri gagah dengan sosok yang berbeda. Dia yang berprinsip, tegas dan tak suka bermain main, ailen angela.

"Sayang, kau menunggu lama?" tiba tiba, seorang pria berjalan menghampiri nya dan bertanya dengan lembut.

Ailen menoleh, begitu terlihat prianya dia mengendurkan raut wajahnya. Tersenyum lembut pada pria yang kini berada di depannya. "Tidak, aku baru sampai" jawab ailen.

Namanya jason cam aland, pria dua puluh sembilan tahun yang kini berstatus kekasih dari ailen angela. Dia sering di panggil jess, sudah satu tahun belakangan mereka menjalani hubungan.

Seraya bergandengan tangan keduanya berjalan menuju pesawat yang akan mereka naiki menuju Indonesia. Kebetulan jess adalah blasteran, ayahnya adalah belanda dan ibunya Pribumi.

Perjalanan dari london menuju Indonesia membutuhkan waktu sekitar dua puluh jam dengan perbedaan waktu enam jam lebih cepat di Indonesia. Dengan pukul tiga belas dari london, kini keduanya sudah sampai di Indonesia sekitar pukul empat belas siang setelah menempuh perjalanan panjang.

Turun dari pesawat ailen di sambut oleh orang tuanya juga- arsen? Senyum yang tadi terlukis kini perlahan memudar kala mata ailen menangkap sosok itu. Apa yang sedang pria itu lakukan disini?

Tak ingin terperangkap lebih lama, dengan sengaja ailen menggandeng tangan jess dan mereka mulai berjalan menuju orang tua ailen berada.

"Bunda!" senyum ailen, dia memeluk bundanya beralih pada ayahnya.

Bunda naya dan ayah haikal menyambut dengan hangat, mereka beralih menatap pria yang bersama putrinya. Ailen yang paham dengan tatapan mereka pun memperkenalkan nya.

"Ini jess bun, yah. Dia pacar ailen" ujar ailen dan jess mulai memperkenalkan diri.

"Halo om dan tante, saya jess. Senang bertemu dengan kalian" ucap jess.

Haikal mengangguk. "Saya haikal, ayah ailen. Dan ini-" haikal menepuk pelan pundak arsen yang berada di sampingnya. "Arsen, dia kerabat kami" lanjut haikal.

Jess tersenyum, dia menyodorkan sebelah tangannya pada pria itu. "Jess!"

"Haikal!"  balas haikal jabat tangannya.

Tak balas dengan senyuman, pria itu menyeringai sinis melirik ailen yang diam tanpa ekspresi. Gadis itu menatapnya tajam.

"Ayah, jess akan menginap di rumah selama beberapa hari boleh? Setelah orang tuanya tiba dia akan pulang".

"Ya silahkan. Orang tuamu dimana?"

"Netherland om, mereka akan kesini tanggal tujuh belas. Saya harap om mengizinkan saya menginap beberapa hari di rumah om" jawab jess dengan sopan.

Haikal cukup terkesima dengan sikap yang di tunjukan pria itu, dia mengangguk spontan. "Silahkan!" ujarnya setuju.

Ailen mengangguk senang, menatap sang kekasih dengan senyum lebar pun jess menatap nya sama. Dengan ujung matanya, ailen dapat melihat arsen sedang membisikkan sesuatu pada ayahnya dan haikal mengangguk.

Mereka pulang bersama menuju kediaman haikal, tapi anehnya arsen pun ikut pulang ke rumah itu. Membuat ailen cukup waspada karena situasi ini.

"Ailen, tunjukkan kamar tamu untuk jess. Dan biarkan arsen pakai kamar zen" titah haikal begitu mereka masuk ke dalam rumah.

Tidak, ailen menolak. Kalau arsen berada di sana, dia akan selalu bertemu dengannya. Ailen menggeleng keras, dia tak sudi.

"Tapi yah bang zen pasti nggak mau kamarnya di pake pria ini" protes ailen sedikit berbisik, melirik sinis pada arsen.

"Loh kenapa? Mereka berteman baik kenapa zen tak suka" kekeh haikal.

Ailen ingin sekali membantahnya tetapi dia bingung harus berbicara apa. Bagaimana dia harus menjelaskan pada ayahnya soal zen yang tak menyukai pria itu?

Terpaksa ailen mengangguk. Gadis itu melirik singkat pada arsen untuk mengikutinya. Ailen mengantarkan jess ke kamar tamu lebih dulu yang berada di lantai pertama, di kamar kiri ruangan tv.

"Kalau ada apa apa kabari aku sayang" pesan ailen. Tersenyum manis di depan pintu, jess balas senyum dan dia meraih wajah ailen. Mengusap nya pelan dan memberi kecupan di pipinya.

Ailen melirik arsen, sengaja dia tersenyum memamerkan kemesraan nya. Tetapi ekspresi pria itu datar saja, tidak tersenyum ataupun sebaliknya.

"Selamat istirahat sayang" kata ailen sebelum dia pergi.

Dia menaiki tangga lebih dulu, di belakangnya arsen berjalan pelan menyamakan langkahnya dengan langkah kecil itu. Ailen bawa pria itu sampai ke kamar sang kakak yang sudah lama tak di pakai karena kini zen sudah menikah.

"Ini kamarnya" tunjuk ailen ketus.

Melengos pergi menuju kamar sebelah nya, arsen angkat sebelah bibirnya. Menyeringai tipis dengan tingkah ailen yang semakin nakal di matanya.

"Selamat istirahat" deep voice arsen berbicara dan lempar senyum pada wanita itu.

Ailen menoleh sekilas, tersenyum paksa dan menganggukan kepalanya. "Selamat istirahat Mr. Bastian" formal dia balas.

...****************...