Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trapi shock
"Ehemmm..." dehem Daddy Zul
"Kenapa dad batuk" tanya intan
"Tidak ... Siapa pria itu kok, pulang bareng Nanda?" tanya Daddy Zul yang sangat penasaran.
"Oh itu Deren, dia pulang bareng karena dia tinggal sama ivana" ucap intan dan itu membuat Daddy Zul terkejut.
"Apa maksud kamu jika pria itu tinggal dengan ivana?" tanya Zulfikar
"Iya memang benar dari awal ivana tinggal di kota, Deren di ajak tinggal bareng dengan ivana karena dia tidak punya rumah kedua orang tuanya sudah meninggal dan dia punya adik yang baru masuk SMP" ucap Intan.
"Deren juga ikut bekerja membantu ibu dan ayah berjualan, begitu juga Ivana mereka bekerja sama" ucap Intan
"Jadi begitu, iya dia juga anak yang pintar ratu kelas dengan Intan, ya walau masih pintaran ivana sih jika ivana yang sekolah di tempat intan pasti dia yang juara juga. Apa Daddy tau Intan adalah juara kelas dari kelas satu SD sampai sekarang hingga sekolah dapat beasiswa. masakannya juga enak banget beruntung banget pria yang akan jadi suaminya kelak" ucap Intan dan itu membuat Zulfikar mengerem mendadak.
"Aduhhh...!!! Daddy, sakit ini. Daddy kenapa sih ngerem mendadak" ucap Intan kesakitan karena kepalanya terbentur dasbor.
"Maaf sayang, Daddy tidak sengaja karena kaget Tadi ada kucing lewat" ucap Zulfikar beralasan padahal ia kaget karena Intan berbicara suami untuk Ivana.
"Iya tapi lain kali hati hati Daddy, bahaya itu" ucap Intan dan di angguki Zulfikar dan melanjutkan perjalanan, tidak lama mereka sampai karena tidak terlalu jauh rumah intan dari sekolah.
Sedangkan Ivana dan Deren tidak langsung pulang tapi pergi membeli peralatan sekolah yang habis, serta membeli buku gambar disain.
"Mau ngapain kita kemari?" tanya Deren
"Mau beli pecel, ayo aku laper" ucap Ivana santai dan membuat Deren kaget.
"Eh va, ini toko buku kok beli pecel sih" jawab Deren
"Lah itu tau kalau ini toko buku, ya pasti beli buku" jawab Ivana
"Hehehe.. Udah jangan kesel maaf" ucap Deren dengan malu
"Iya ayo masuk, ada yang habis belum peralatan kamu, kalau ada yang habis ambil nanti aku bayarnya" ucap ivana.
"Iya aku lihat lihat dulu deh" ucap Deren
Mereka pun berpencar mencari yang mereka perlukan tidak lupa membelikan keperluan untuk Devan dan Rian.
Setelah semua di beli, mereka pun ke kasir untuk membayar semuanya.
Setelah pembayaran selesai ivana dan deren keluar baru akan ke parkiran, mereka mendengar suara seseorang.
"Eh ada orang miskin, kok bisa sih si miskin belanja kemari. Bukanya biasa di pasar" ucap salah seorang wanita bersama teman temannya, yang ternyata ada di sana akan belanja. Ivana hanya diam malas meladeni,
"Kenapa hanya diam, gak bisa jawab hahaha" ucap salah satu dari geng princess yaitu Yola, Nia, ayu dan Enji
"Hai ganteng, kamu kenapa mau Deket sama orang miskin ini nanti ketularan Lo" ucap Ayu
"Lalu aku harus sama kalian gitu, tapi maaf ya aku gak suka sama yang imitasi, karena aku suka yang asli" ucap Deren dan itu membuat keempat wanita itu kesal
"Apa maksud mu imitasi" ucap Yola
"Kau tidak sadar jika kebahagiaan mu itu hanya palsu, kau hidup hanya demi gengsi, semua yang ada dalam diri mu itu palsu. Kalian yakin jika pertemanan kalian itu tulus, aku rasa tidak jika di antara kalian berempat ada yang jatuh miskin pasti akan kalian perlakukan sama kalian pada ivana. Aku tau sebenernya kalian tidak membenci ivana tapi kalian iri bukan padanya" ucap Deren, ucapan Deren membuat bungkam keempat nya.
"Kalian itu melihat kepintaran ivana, kalian iri walau ivana hidup miskin dan banting tulang mencari uang tapi keluarga terlihat bahagia apa lagi kedua orang tuanya Sling menyayangi dan menyayangi anak anaknya dengan tulus, sedangkan kalian walau banyak uang tapi tidak bahagia karena kalian kurang kasih sayang orang tua, untuk melampiaskan rasa sedih kalian, kalian membuli orang dan membuat masalah hanya untuk menarik perhatian orang tua kalian tapi tidak berhasil tapi justru membuat kalian ketagihan dan dijadikan kesenangan saat membuli seseorang yang padahal tidak punya masalah pada kalian" ucap Deren lagi dan itu men skakmat mereka berempat.
"Oh iya ayu, kalian kenal siska murid pindahan satu tahun lalu. Dia menitip salam pada kalian semua dan satu lagi dia meminta keadilan, bukan begitu Siska?" ucap Ivana dan itu membuat keempat hampir terduduk tubuh mereka bergetar hebat.
"Apa maksud mu Ivana, kami tidak kenal siska siapa?" ucap ayu gugup.
"Oh tidak kenal, baiklah coba lihat itu' ucap Ivana sembari menyentuh pundak ayu sedangkan ayu yang melihat tunjukan tangan ivana di sebelah nya pun kaget.
"Aakkhhh... Hantu!!!" ucap ayu terduduk sembari menutupi wajahnya.
"Ayu kamu kenapa?" ucap temanya panik
"Itu ada Siska, wa-wajah nya sangat menakutkan" ucap ayu sembari menangis.
"Kamu pasti salah lihat ayu, mana mungkin kamu lihat hantu it- hantuuuu..." ucap Yola tiba tiba juga ikut terduduk gemetaran.
"Kalian ini kenapa sih, kurang kerjaan kita sampai di lihatin orang bikin malu saja" ucap Nia tapi setelah bicara Nia dan Enji pun sama sama melihat hantu Siska yang berdiri di depan mereka.
Melihat keributan itu Ivana pun mengajak pergi Deren.
"Ayo kita pulang biarkan mereka merasakan apa itu ketakutan, bagaimana selama ini murid murid yang sering mereka buli ketakutan dan memohon ampun tapi tidak mereka hiraukan" ucap Ivana
"Ayo, apa disana ada hantu beneran?" tanya Deren
"Iya ada, tapi hanya mereka yang lihat. Itu hukuman untuk mereka. Kita lihat apa mereka mau menyerahkan diri atau tetap diam" ucap Ivana
"Lalu apa kamu anak membantu hantu itu?" tanya Deren
"Iya sudah terlanjur, aku juga sudah memegang buktinya akan ku kirimkan ke keluarga Siska tanpa di ketahui mereka karena aku tidak mau di tuduh" ucap Ivana.
Setelah itu mereka pun melanjutkan perjalanan pulang. 15 menit kemudian mereka pun sampai di rumah tinggal mereka Atau ruko.
"Assalamualaikum Ibu, ayah" ucap mereka berdua
"waalaikumsalam, kalian sudah pulang kok lama?"tanya ibu
"Ini mampir beli peralatan sekolah dulu bu, dengan dan Rian sudah pulang belum bu?" tanya Ivana
"Ya sudah sana bersih bersih terus makan siang, kalau adik adikmu tu sudah pada pulang lagi di atas ngerjain tugas biar gak lupa katanya, dan besok bisa main kan libur besok " jawab ibu
"Oh gitu. Yaudah bu yah kami keatas dulu" ucap Deren dan Ivana
"Iya, masuklah " ucap ibu dan ayah.
mereka pun naik keatas menemui adik adiknya, "Kalian belum selesai?" tanya Ivana
"mbak sudah pulang, iya mbak tinggal satu lagi terus selesai" jawab Rian
''Oh gitu, ohya ini untuk Rian dan ini untuk Devan" ucap Ivana yang membagikan keperluan sekolah.
"Mbak tau aja jika semua sudah hampir habis, terima kasih mbak " ucap Rian dan Devan
"Iya sama sama, yaudah lanjutkan lagi ya mbak mau mandi panas" ucap Ivana sedangkan Deren sudah kabur duluan karena sudah tidak tahan panas, habis main basket.
Bersambung
😤😤😤
💪💪💪🥰🥰🥰