NovelToon NovelToon
Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Amaryllis zee

Kamala Jayanti, gadis malang yang terlahir dengan tanda lahir merah menyala di kulit pipinya dan bekas luka di bawah mata, selalu menyembunyikan wajahnya di balik syal putih. Syal itu menjadi tembok penghalang antara dirinya dan dunia luar, membentengi dirinya dari tatapan penuh rasa iba dan cibiran.

Namun, takdir menghantarkan Kamala pada perjuangan yang lebih berat. Ia menjadi taruhan dalam permainan kartu yang brutal, dipertaruhkan oleh geng The Fornax, kelompok pria kaya raya yang haus akan kekuasaan dan kesenangan. Kalingga, anggota geng yang penuh teka-teki, menyatakan bahwa siapa yang kalah dalam permainan itu, dialah yang harus menikahi Kamala.

Nasib sial menimpa Ganesha, sang ketua geng yang bersikap dingin dan tak berperasaan. Ganesha yang kalah dalam permainan itu, terpaksa menikahi Kamala. Ia terpaksa menghadapi kenyataan bahwa ia harus menikahi gadis yang tak pernah ia kenal.

Titkok : Amaryllis zee
IG & FB : Amaryllis zee

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amaryllis zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Diatas Kertas

Lagi dan lagi Kamala menyaksikan kemesraan Ganesha dengan Camelia. Rasa cemburu dan sakit hati menyergap hatinya. Kali ini, ia ingin mengerjai Camelia, tapi dengan cara apa? Pikirannya berputar cepat, mencari cara yang tepat untuk membalas perbuatan Camelia yang selalu menyindirnya.

Camelia dan Ganesha melewati Kamala yang lagi berdiri bersandar pada mobilnya. Camelia dengan tatapan sinisnya, menyindir dengan suara keras, "Sayang, kapan kita jalan-jalan ke Swiss? Kamu sudah janji mau ajak aku kesana?"

Camelia ingin menunjukkan jika ia jauh lebih baik dari Kamala, apalagi memiliki pasangan seperti Ganesha yang royal, tidak seperti Kamala, yang tidak diketahui siapa pasangannya, siapa donatur yang memberikannya uang.

Kamala mengepalkan tangannya, rasa marah menguak di dalam hatinya. Tiba-tiba ia mendengar suara Tiara menyindir balik Camelia, "Mala, lo masih disini? Bukannya lo bilang, mau ke salon, buat persiapan dinner sama calon suami lo!"

"Cepat pergi, gue temani lo ke salon!" Tiara menarik tangan Kamala dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil.

Mendengar jika Kamala akan dinner dengan calon suaminya, membuat Camelia terkejut. Ia tidak ingin kalah dengan Kamala, tapi sejak kapan Kamala punya calon suami? Melihat dengan laki-laki saja gak pernah.

"Sayang, nanti malam kita diner, ya!" mohon Camelia, suaranya bercampur dengan rasa cemburu dan kecewa.

"Maaf, lain kali aja. Saya lagi gak enak badan!" Ganesha menolak ajakan Camelia, karena sama sekali ia tidak tertarik untuk dinner. Ia merasa bosan dengan tingkah Camelia yang selalu mencari perhatian.

Kamala tersenyum sinis melihat Camelia yang terkejut dan kecewa. Ia berharap perbuatannya ini akan membuat Camelia sedikit mengerti perasaan sakit hati yang selalu ia rasakan.

Tiara menatap Kamala dengan tatapan yang penuh kasih sayang. "Lo harus kuat, Mala. Jangan biarkan Camelia menghancurkan hidup lo."

"Tapi ..., kenapa lo membiarkan Ganesha berhubungan dengan Camelia?" tanya Tiara penasaran, suaranya bercampur dengan rasa kebingungan dan sedikit kecewa.

"Gue bukan siapa-siapa nya Ganesha, pernikahan gue dan Ganesha hanya di atas kertas!" jawab Kamala, suaranya mengungkapkan rasa sakit hati yang mendalam.

Tiara terdiam, mencerna kata-kata sahabatnya. Ia memahami perasaan Kamala, tapi ia juga tak bisa mendiamkan situasi ini begitu saja.

"Apa lo merasa nyaman saat bersama Ganesha?" tanya Tiara, suaranya penuh keprihatinan. Ia ingin memahami perasaan Kamala, mengapa ia masih bertahan dalam hubungan yang tak menyenangkan.

"Nyaman? Sepertinya apa rasanya kenyamanan?" tanya balik Kamala, suaranya mengungkapkan kebingungan. Masalah percintaan Kamala sangat polos, ia tidak tahu dasar-dasar awal saat rasa cinta mulai tumbuh. Ia hanya tahu bahwa ia menikah dengan Ganesha, dan ia harus mematuhi setiap aturan yang ditetapkan Ganesha.

Tiara menatap Kamala dengan tatapan yang penuh kasihan. "Mala, lo harus tahu, cinta itu berawal dari kenyamanan. Ketika seorang perempuan merasa nyaman saat bersama seorang pria, disitulah awal rasa cinta akan tumbuh. Dari kenyamanan akan timbul rasa cinta dan sayang."

Kamala terdiam, mencerna kata-kata Tiara dengan seksama. Ia tak pernah merasakan kenyamanan bersama Ganesha. Hati Kamala selalu dihantui oleh rasa takut dan kecemasan yang mendalam. Walaupun terkadang ia merasa ada yang aneh ketika bersama Ganesha. Seolah-olah ada sesuatu yang menarik perhatiannya, sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Ia suka bertindak sesuka hati dan berani seperti anak kecil yang sering membuat Kakaknya marah.

*****

Kamala menjatuhkan badannya di ranjang empuk milik Tiara, menikmati rasa nyaman yang lama tak ia rasakan. Sudah lama ia tidak merasakan kenyamanan tidur di kamar Tiara.

Tiara yang lagi sibuk menghilangkan make up memakai micellar water, bertanya pada Kamala tanpa menoleh padanya. Ia tetap fokus pada kegiatannya. "Apa lo operasi wajah?"

"Iya gue operasi. Gue juga pengen cantik kayak lo." Kamala menjawab dengan nada yang sedikit bercanda, tapi ada sedikit rasa sedih yang tersembunyi di balik candaan itu.

"Lo itu sudah cantik dari lu, hanya saja kecantikan lo terhalangi oleh tanda lahir lo. Tapi operasi wajah lo sangat bagus, wajah lo mulus dan wajah lo cantik alami." Tiara menatap Kamala dengan tatapan yang penuh kekaguman.

"Gue operasi, cuma menghilangkan tanda lahirnya aja dan bekas lukanya, kalau wajah tetap seperti ini dari dulu." Kamala menjelaskan dengan jujur, mencoba menghilangkan rasa takut dan cemas yang menyergapnya.

Tiara mengangguk, "Gue tau, Mala. Gue tahu lo cantik dari dulu. Cuma tanda lahir itu yang menghalangi kecantikan lo."

Kamala tersenyum sedikit, hatinya terasa lebih ringan. Ia bersyukur memiliki sahabat seperti Tiara, yang selalu menyayangi dan mendukungnya.

"Makasih, Tiara."

Tiara mengangguk, "Sama-sama, Mala. Gue selalu ada buat lo."

Mereka berdua terdiam sejenak, menikmati keheningan yang menyertai persahabatan mereka. Kamala berharap kebahagiaan akan selalu menyertai hidup mereka.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat, mau gak?" ajak Tiara, suaranya bersemangat, matanya berbinar dengan ide yang menarik.

"Kemana?" tanya Kamala, penasaran dengan ajakan sahabatnya.

"Ke tempat yang belum pernah lo kunjungi," jawab Tiara, menghilangkan rasa penasaran Kamala.

"Oke," seru Kamala, menunjukkan keinginannya untuk mencoba sesuatu yang baru.

"Tapi gimana dengan Nakula?" gumam Kamala, mengingat tugasnya sebagai istri Ganesha.

"Nakul siapa?" tanya Tiara, bingung dengan nama yang baru ia dengar.

"Teman gue dan dia juga supir yang ditugaskan untuk jaga gue," jawab Kamala, menjelaskan hubungannya dengan Nakula.

"Hah? Teman lo jadi supir lo gitu?" bingung Tiara, mencoba mencerna informasi yang baru ia dapatkan.

Kamala menceritakan gimana awal Nakula menjadi supirnya, menjelaskan hubungan mereka yang tak biasa.

"Oh iya. Kalau supir tampan kaya dia, gue juga mau di jagain!" celetuk Tiara, menunjukkan rasa kagumnya pada Nakula.

"Dan Ganesha membuat aturan, jam 9 malam gue harus sudah ada rumah!" ucap Kamala, mengungkapkan kekangan yang ia rasakan.

"Aturan kayak gitu jangan di dengerin, malam ini kita happy-happy, sekalian ajak teman lo juga biar happy. Anggap saja kita merayakan kecantikan lo!" Tiara mencoba menarik Kamala keluar dari kekangan Ganesha, mengajaknya untuk menikmati hidup dan kebebasan.

Kamala terdiam, mencoba menimbang-nimbang ajakan Tiara. Ia ingin menikmati kebebasan yang ia impikan, tapi ia juga takut akan kemarahan Ganesha.

"Gue takut, Tiara. Gue takut Ganesha marah."

"Gak papa, Mala. Gue bakal ikut ngebelain lo. Lagian lo harus bahagia, lo harus menikmati hidup lo." Tiara mencoba menenangkan Kamala, memberikan semangat dan dukungan yang ia butuhkan.

Kamala menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia harus berani menghadapi takutnya, ia harus berani berjuang untuk kebahagiaan yang selama ini ia impikan.

"Oke, gue ikut."

Mereka berdua tersenyum lebar, menunjukkan kegembiraan yang menyergap hati mereka. Mereka bersiap untuk menikmati malam yang menyenangkan, malam yang akan menjadi awal dari perubahan hidup Kamala.

******

Kamala menatap dengan tatapan kagum, mengangga melihat riuhnya club malam dengan gemerlap lampu yang berkedip-kedip tak berhenti. Baru pertama kalinya Kamala menginjakkan kaki di club malam dan ternyata di club malam seru juga. Ia melihat orang-orang menari dengan semangat, seolah-olah mereka tidak memiliki beban hidup. Suasana yang menggembirakan ini membuat Kamala merasa bebas dan bahagia.

Nakula yang ada di samping Kamala merasa cemas, ia takut jika Kamala sampai kenapa-napa. "Kamala, sebaiknya kita pulang saja. Club malam tidak baik untuk lo!" ujar Nakula, suaranya mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam.

"Udah sih santai aja, Nakula. Biarkan Kamala menikmati hidup," timpal Tiara, mencoba menenangkan Nakula dan memberikan kebebasan pada Kamala.

"Sekarang sudah jam 8 malam, jangan sampai gue telat nganterin Kamala, bisa-bisa Ganesha marah," ujar Nakula, mengingatkan tugasnya sebagai supir Kamala.

"Sudahlah. Untuk malam ini kita nikmati malam ini dan lo, lupakan tugas lo itu. Disini kita teman!" Tiara mencoba menarik Nakula ke dalam suasana yang menyenangkan, mengajaknya untuk menikmati malam yang indah.

Kamala tersenyum lebar, menunjukkan kegembiraannya. Ia ingin menikmati malam ini dengan bebas, tanpa harus memikirkan aturan Ganesha. Ia ingin menikmati kebebasan yang ia impikan, kebebasan yang tak pernah ia rasakan selama ini.

"Oke, Nakula. Kita nikmati malam ini,” seru Kamala, suaranya bersemangat, menunjukkan kegembiraan yang menyergap hatinya.

Nakula mengangguk, mencoba menenangkan diri. Ia ingin melindungi Kamala, tapi ia juga ingin melihat Kamala bahagia. Ia berharap malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan bagi Kamala.

Kamala melangkah ke tengah lantai dans, menikmati irama musik dj yang menggelegar. Gerakan tubuhnya luwes menari sesuka hati, seolah-olah ia telah melupakan semua kekhawatiran dan ketakutan yang menyergapnya.

Kamala melirik ke arah sofa, dimana Tiara sedang menikmati alkohol dengan santai. Ia merasa penasaran, seperti apa rasanya alkohol. Ia melangkah menghampiri Tiara dan duduk di sampingnya. Tanpa menunggu ajakan, ia langsung meraih botol yang ada di meja dan meneguk alkohol itu dengan penuh keingintahuan.

"Gila, rasanya enak!" gumam Kamala, suaranya bercampur dengan rasa kegembiraan dan sedikit kebingungan.

"Lo jangan minum!" Nakula mencoba mencegah Kamala, tapi Kamala tidak menggubrisnya dan terus meneguk alkohol itu. Ia terlalu penasaran dengan rasa baru yang ia rasakan.

Tiara menoleh, ia baru menyadari jika Kamala ada di sampingnya. Ia langsung meraih botol yang ada di tangan Kamala. "Lo jangan minum, Kamala!" ujar Tiara, suaranya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.

Kamala mencoba meraih botol yang diambil Tiara, "Apa sih, lo. Jangan larang gue!" desis Kamala, suaranya bercampur dengan rasa kebingungan dan sedikit kemarahan.

Walaupun Kamala hanya menghabiskan setengah botol, tapi efeknya membuat Kamala meracau dan membuatnya hilang kesadaran. Ia terus meracau bicara tidak jelas, menunjukkan bahwa ia sudah mabuk.

"Mati deh, gue!" gumam Nakula saat melihat Kamala sudah mabuk. Ia merasa cemas dan sedikit marah pada diri sendiri karena tak bisa mencegah Kamala minum.

Nakula menghampiri Kamala dan Tiara, ia lalu menggendongnya Kamala, "Gue bawa Kamala pulang!" ujar Nakula, menunjukkan keputusannya untuk membawa Kamala pulang.

"Lo yakin, mau bawa Kamala saat mabuk?" tanya Tiara, menunjukkan kekhawatirannya.

"Iya. Kalau dia gak pulang, dia bisa habis-habisan akan dimarahi Ganesha!" jawab Nakula, menjelaskan alasannya.

"iya" sahut Tiara, menunjukkan persetujuannya.

Nakula melangkah dengan cepat menuju parkiran mobil, mencoba menghilangkan rasa cemas yang menyergapnya. Ia berharap ia bisa membawa Kamala pulang dengan selamat, tanpa ada halangan apapun.

1
Femi Contesa
lanjutkan thor
🌟~Emp🌾
operasi aja bang, klu gak suka. kan punya duit banyak 🤣
Amaryllis zee: Benar sekali
total 1 replies
🌟~Emp🌾
tuh kaan,, walau cuma kuli aja tampang nya udah bikin klepek2 apalagi kuli bohongan 🤣
🌟~Emp🌾
Smoga aja, tukang bangunan jadi kontraktor 🤲😁
Amaryllis zee
He's ready. spirit too
Femi Contesa
the story is really exciting, sis, good luck to the writer, keep updating, okay?
Amaryllis zee
Iya siap. Nanti aku usahakan ....

Terimakasih sudah suka dengan cerita ini
Femi Contesa
ceritanya bagus banget
Femi Contesa
Bagus banget ceritanya tapi tolong dong updatenya jangan cuman 1 bab aja.
kalo bisa 2 atau 3🙏
Amaryllis zee
Gimana, dengan wajah baru Kamala? Apa memuaskan?
Maza
Double up terus thor
Amaryllis zee
Ikut semangat
Amaryllis zee
Aku aja yang buatnya sedih
Amaryllis zee
Namanya, Gamita. Masa Gamati 🙂
Ita Xiaomi
Maaf kk nama neneknya Gamita apa Gamati?
Ita Xiaomi
Sedih😢
Ita Xiaomi
Ayo Ganesha cintai Kamala dgn setulus hati jgn disakiti apalg dikhianati. Bahagiakan Kamala. Semangat.
Maza
Bagus
Baby sakinem
semangat thorr,aku suka sama karyamu.
jangan lama lama up nya dan banyakin up nya pls😭
Amaryllis zee: Ya siap . Jika di semangatin, akunya jadi makin cemangat
total 1 replies
Baby sakinem
seru thor ceritanya sampe bikin penasaran sama asal usul ganesha😭
Amaryllis zee: Kalau penasaran, baca terus ya ...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!