Xuan Jian adalah putri yang terlahir dari selir kesayangan kaisar Wei Huang, namun memiliki nasib yang sangat buruk.
Dia bersama sang ibu, selir Xuan Yang diasingkan di sebuah paviliun yang paling buruk dan berada jauh dibelakang istana utama, dan hanya memiliki satu orang pelayan untuk mengurus seluruh kebutuhannya.
Semua orang begitu membenci keberadaannya karena dianggap pembawa sial, Xuan Jian terlahir saat gerhana matahari bersamaan dengan lahirnya putra permaisuri, namun naas sang pangeran kecil tidak bisa bertahan hidup, sehingga semua orang berfikir jika Xuan Jian lah penyebab dari semua kejadian buruk yang menimpa putra mahkota kekaisaran Jiahu itu.
Siapa yang menyangka setelah dia beranjak remaja, Xuan Jian menjelma menjadi seorang gadis yang sangat kejam, tak hanya itu...
Dia juga sangat membenci seluruh penghuni istana dan mulai membalas satu persatu orang yang telah menyakiti dirinya beserta sang ibu dengan tanpa belas kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
Tubuh Lian seketika membeku, saat mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh Putri Xuan Jian yang menginginkan kepalanya sebagai jaminan, dia pun mengutuk putri dari selir Xuan Yang itu di dalam hati, kebenciannya terhadap Putri Xuan Jian semakin menjadi-jadi, meskipun keringat mengucur deras dari dahi dan seluruh tubuhnya, pelayan sombong itu menjawab dengan penuh keangkuhan.
"Jika memang terbukti bukan selir Xuan Yang yang telah meracuni yang mulia permaisuri, maka aku Lian, bersedia menyerahkan kepalaku sebagai jaminan untuk kesaksian yang kubuat." ucap Lian.
Putri Xuan Jian menarik sudut bibirnya ke atas, menyunggingkan senyuman sinis. dia cukup terkejut dengan tanggapan yang diberikan oleh pelayan dari sang permaisuri Xue Yi itu.
"Benar-benar sangat berani" puji Putri Xuan Jian seraya melirik ke arah Lian.
Akhirnya para prajurit pun bergegas masuk ke dalam Paviliun bobrok yang ditempati oleh putri Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang, mereka segera menggeledah setiap ruangan di tempat itu untuk mencari bukti atas tuduhan Lian.
Sedangkan si pelayan permaisuri itu terlihat tersenyum puas, di dalam hatinya dia pun berjingkrak.
'Sebentar lagi putri Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang pasti akan segera menangis darah, setelah para prajurit itu menemukan sisa racun di kamarnya.' fikir Lian.
Sementara Putri Xuan Jian saat ini tengah tersenyum manis, dia telah merancang di dalam otak cantiknya, bagaimana cara dia menghukum si gadis pelayan licik dan juga bermuka dua itu di hadapan semua orang, sehingga mulai saat ini tak ada satu orang pun yang berani meremehkan bahkan memberikan tuduhan palsu lagi kepada ibunya.
Sesaat kemudian, Putri Xuan Jian terlihat tersenyum tipis, sepertinya gadis itu telah menemukan cara yang paling baik dan juga pasti akan membuat semua orang berfikir dua kali untuk berurusan dengannya.
Akhirnya para prajurit pun kembali keluar, mereka segera melapor kepada kaisar Wei Huang jika mereka telah menggeledah semua tempat dan juga semua benda yang ada di paviliun bobrok itu, namun mereka tidak menemukan barang bukti apapun yang menunjukkan jika selir Xuan Yang merupakan tersangka pengirim racun untuk melenyapkan permaisuri Xue Yi.
Mendengar kata-kata yang diucapkan oleh para prajurit itu, selir Xuan Yang terlihat mengusap dada, dia merasa sangat lega karena ternyata saat ini masih diberikan kesempatan untuk hidup, sedangkan Lian terlihat gusar.
Dengan langkah cepat, gadis itu pun berusaha untuk menerobos dan masuk ke dalam paviliun bobrok itu, namun langkahnya terhenti, begitu pergelangan tangannya ditarik oleh putri Xuan Jian dan dihempaskan dengan sangat cepat hingga akhirnya dia pun tersungkur di atas tanah.
Bruk...
Tubuh Lian ambruk di atas tanah bersamaan dengan dua benda yang tiba-tiba saja terjatuh dari lengan hanfunya, hingga membuat semua orang membelalak kaget.
"Dari mana pelayan itu mendapatkan koin emas yang begitu banyak? dan apa yang di sebelahnya itu? sebuah bungkusan berwarna putih? benar-benar mencurigakan!" ucap selir Feng Ling.
Kaisar pun segera menyuruh para prajuritnya untuk menahan Lian dan juga segera mengambil barang yang baru saja terjatuh dari lengan hanfunya, setelah memeriksa kedua benda yang terjatuh itu, Kaisar Wei Huang pun menunjuk ke arah Lian, wajahnya terlihat mengeras, kesal dengan perilaku yang ditunjukkan oleh pelayan kesayangan permaisuri itu.
"Dasar pelayan licik! Kau menuduh selir Xuan Yang telah meracuni permaisuri, tapi ternyata kau sendirilah yang meracuni dan juga mencuri koin emas miliknya!" teriak Kaisar Wei Huang.
Lian langsung membeku mendengar tuduhan yang diarahkan kepadanya, terlebih setelah melihat kedua benda yang terjatuh dari lengan hanfunya, membuat gadis pelayan itu pun seketika langsung bersujud di hadapan Kaisar Wei Huang.
"Ampuni hamba yang mulia, hamba telah dijebak!" ucap pelayan itu dengan tangis yang menjadi-jadi.
Putri Xuan Jian bergegas melangkah ke arah Lian, dia langsung menjulurkan tangannya dan mengangkat dagu gadis pelayan sombong itu sambil mencibir di hadapan semua orang.
"Kau telah menuduh Ibuku sebagai seorang pembunuh! tapi ternyata kau sendirilah otak dibalik semuanya! kau sengaja meracuni permaisuri dan juga mencuri koin emas miliknya! dasar pelayan tidak tahu diri!" ucap Putri Xuan Jian sambil mencengkram dagu gadis pelayan itu dengan sangat kuat.
Kuku-kukunya menancap pada kulit gadis pelayan itu hingga meninggalkan bekas dan terlihat sedikit mengeluarkan darah, Lian menahan sakit dan perih pada pipinya sedangkan Putri Xuan Jian terlihat menyeringai, dia menunjukkan senyuman iblisnya kepada Lian.
"Bukankah kau tadi mengatakan akan menjadikan kepalamu sebagai jaminan jika sampai tuduhan yang kau berikan tidak terbukti, pelayan?" ucap Putri Xuan Jian dengan sangat dingin.
Mendengar hal itu Lian pun segera mengesot ke arah putri Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang, dia bersujud di depan keduanya untuk memohon ampun. Tapi sepertinya Putri Xuan Jian bukanlah seorang yang memiliki hati nurani, dia adalah seorang gadis yang sangat kejam yang selalu memikirkan kebahagiaan ibunya dan tidak pernah memperdulikan orang lain.
Dengan secepat kilat, tangan gadis itu pun langsung mengambil bungkusan berwarna putih itu dari tangan prajurit, kemudian memasukkannya dengan paksa ke mulut Lian.
Gadis pelayan itu memberontak, namun Xuan Jian tidak kalah taktik, dia segera menjambak rambut pelayan itu sehingga wajahnya mendongak dan dengan cara kasar memasukkan serbuk racun itu ke dalam mulut pelayan yang bermuka dua itu.
Lian mau tak mau terpaksa menelan racun itu, air matanya mengalir di sudut pipinya, dia menyesali perbuatannya yang telah menuduh selir Xuan Yang. Andai saja tadi dia menunjuk selir yang lain, mungkin saja saat ini nyawanya masih tertolong.
Sedangkan Putri Xuan Jian dengan cepat menarik pedang dari pinggang salah seorang prajurit dan dengan cepat dia pun segera menebas leher dari pelayan permaisuri itu hingga akhirnya.
Crash...
Kepala Lian pun memggelinding, terlepas dari badannya. Seluruh tubuh dan juga kepalanya terlihat menghijau, pertanda jika racun yang tadi diberikan oleh Putri Xuan Jian mulai menunjukkan reaksinya.
Tak tanggung-tanggung Gadis itu pun segera mengangkat kepala Lian dan melemparkannya kepada salah seorang prajurit,kemudian berseru dengan sangat lantang.
"Pajang kepala pelayan yang tidak tahu diri itu di alun-alun dan beritahu semua orang, siapapun yang berani menyakiti Ibuku, dia akan bernasib sama seperti pelayan sialan itu!" ucapnya.
Kemudian dia pun kembali mengangkat pedangnya dan langsung mencincang tubuh Lian di hadapan semua orang, hingga mereka terlihat sangat ketakutan.
"Astaga... Aku tidak pernah menyangka jika putri Xuan Jian adalah seorang gadis yang sangat kejam, dia bahkan tidak memberikan penghormatan sama sekali terhadap orang yang telah mati." bisik salah seorang pelayan kepada pelayan yang lainnya.
Tak lama Putri Xuan Jian pun kembali berteriak, "Singkirkan seluruh daging busuk ini dan lemparkan ke hutan! pelayan manapun yang berani menginjakkan kakinya di paviliun yang kutempati dan memiliki niat yang tidak baik, akan kupastikan jika aku akan mencincang tubuhnya dan kujadikan sebagai makanan binatang buas!" ucap Putri Xuan Jian sambil menarik tangan selir Xuan Yang dan mengajaknya untuk kembali ke dalam Paviliun, meninggalkan semua orang yang saat ini masih tertegun setelah melihat Apa yang dia lakukan.