NovelToon NovelToon
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Kisah cinta anak SMA terhadap seorang dokter tampan yang baru saja dikenalnya di sebuah pesta ulang tahun temannya. Sonia demikian mabuk kepayang dan jatuh cinta pada dokter Monark, tanpa dia menyadari bahwa dia menjadi target sang dokter. Segala nasehat kakaknya tentang pribadi sang dokter, sama sekali tidak didengarkan. Tapi situasi bisa saja berubah. Bagaimana kelanjutan cinta Sonia dengan dokter Monark?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 : WAKTUKU MASIH PANJANG

Tahun ajaran baru sudah di mulai sejak beberapa hari lalu. Shisi dan kelompoknya juga sudah mulai aktif di sekolah. Mereka tidak sekelas lagi. Shisi, Sonia dan Miana masih sekelas. Si gajah Zaza justru sekelas dengan Alia yang kurus kering tetapi berbeda kelas dengan ketiga sahabatnya yang lain. Idham yang mengetahui bahwa adiknya satu kelas dengan gadis yang dipujanya, tentu bersorak kegirangan. Tentu makin mudah dia mendapat info dari adiknya tentang gadis idamannya, apalagi Reno, sahabatnya, juga sudah makin dekat dengan Shisi.

    Walaupun berbeda kelas, persahabatan mereka tidak ikut bercerai. Seperti siang itu, ke lima gadis itu kelihatan ngobrol di kantin sekolah. Kebetulan masih awal mulai sekolah, kadang kadang bapak atau ibu guru pengampunya masih repot mempersiapkan semua urusan administrasi dan materi.

    "Eh... Za, beberapa hari lalu si nyentrik ketemu kamu ya?" tanya Sonia.

    "Doni yang sinting itu? Tidak, bukan dia yang ketemu aku tapi pembantunya yang kurus itu." Zaza melirik Alia.

    "Huh, kamu iri ya tidak bisa langsing kayak aku?" Alia meradang. Dia selalu merasa dirinya bukan kurus tapi langsing. Teman temannya tertawa geli, termasuk Zaza. Dia malah melanjutkan mengejek Alia.

    "Tidak! Buat apa iri sama orang yang tinggal kulit dan tulang."

    "Badan sudah segede itu, makan aja terus. Lama lama gajah bisa kalah," gerutu Alia. Zaza mengacungkan kepalan tangannya ke arah Alia. Tapi dia lalu menoleh lagi pada Sonia.

    "Eh.... tadi aku ngomong apa? Oh iya, pembantunya si nyentrik itu ketemu aku lalu tanya alamat rumahmu. Katanya mau kirim hadiah. Apa hadiahnya sudah sampai? Sudah kamu terima? Apa hadiahnya? Coklat ya?" Zaza nyerocos seperti senapan mesin ditembakkan teroris kearah kerumunan orang.

    "Bukan hadiah Za, tapi si sinting itu yang datang ke rumahku," sahut Sonia

    "Ha...? Apa? Doni datang ke rumahmu?" tanya yang lain hampir berbarengan. Mereka semua tentu tidak menyangka ada kejadian langka seperti itu. Sonia mengangguk. Dia sendiri aja kaget ketika Doni muncul di rumahnya beberapa hari lalu.

    "Trus? Dia bawa bunga lagi buat kamu?" Shisi merasa paling berkepentingan untuk memperoleh info lebih banyak. Karena kakaknya juga menaruh hati pada temannya ini. Dia merasa wajib membalas budi kakaknya yang telah membuat dia dan Reno jadi dekat.

    "Tidak. Dia cuma mau berterima kasih," kata Sonia

    "Terima kasih? Untuk apa?" Miana yang sedari tadi diam ikut menyela. Dia heran juga Doni yang takut air itu bisa sampai ke rumah Sonia.

    "Dia bilang, dia berterima kasih kepadaku.....kepada kalian yang telah menyiramnya hingga basah kuyup." Sonia mengikik geli. Yang lain juga tertawa. Disiram hingga basah kuyup kok malah berterima kasih. Dasar sinting!

    "Ha? Kalau begitu ayo kita siram lagi dia." Zaza memberi usul. Para gadis tertawa teringat Doni yang waktu itu kebingungan karena mengira ada setan yang menyiramnya.

    "Dia sudah tidak takut air," Sonia melanjutkan. Lalu dia menceritakan semua yang dikatakan oleh Doni tentang penyebab kenapa dia takut air, sehingga harus mandi hanya dua kali seminggu.

    "Wah kalau demikian seharusnya dia memberi kita semua hadiah, bukan hanya Sonia. Itu kan ide kita?" komentar Zaza yang selalu memikirkan makanan. Tentu dia berharap Doni tidak hanya mengirim buket bunga untuk Sonia, tapi juga sekeranjang parcel makanan buat mereka semua.

    "Penampilannya sekarang beda loh.  Tidak kayak orang nyentrik seperti waktu kita melihatnya pertama kali. Dia juga mahasiswa Institut Kesenian Jakarta, jurusan seni musik. Orang tuanya tinggal di Belanda," kata Sonia.

    "Kau tidak takut padanya? Kau tidak takut diperkosanya?" tanya Alia.

    "Awalnya aku takut juga. Apalagi saat itu di rumahku cuma ada bibi pembantu. Tapi ternyata dia tidak nyentrik seperti dulu. Lama kelamaaan aku tidak merasa takut lagi. Mungkin waktu itu kita belum terlalu mengenalnya. Atau aku yang ketakutan sendiri waktu dia duduk di sebelahku sampai aku melarikan diri."

    "Hm, ternyata mahasiswa! Anak diplomat. Pantas saja rumahnya besar dan mewah.  Wajahnya sih lumayan ganteng menurutku. Cuma kemarin kemarin kan kelihatan sintingnya. Menurut kau bagaimana, Nia? Kan kau yang pertama kali ngobrol dengan dia saat kita lari pagi?" Shisi ingin memastikan pendapat temannya.

    "Ya. Lumayan! Kalau tidak sinting, penampilannya cukup rapi kok." Sonia menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Shisi.

    "Ganteng mana dengan Idham?" Shisi mengejar. Zaza, Alia dan Miana kompak mengomentari. "Woooiii yang punya abang, lagi mau mempromosikan abangnya ya? Hati hati kau Nia."

    Sonia tersenyum kecut ke arah Shisi. "Lebih ganteng Monark. Jauuhh!" sahutnya. Hatinya kembali terluka. Mereka tidak tahu kalau Monark cuma menyayangiku sebagai adik. Monark mencintai Kirana, katanya dalam hati.

    "Dokter Monark jauh lebih tua dari kau, Nia. Dia sudah om om. Bagiku sudah afkiran itu." Zaza sok bijak memberikan nasehat.

    "Dia sudah dokter spesialis. Kita ini SMA saja belum lulus. Kalau kau menikah dengan dia saat kau lulus Sarjana, dia sudah tua. Walaupun dia sepupuku loh...." Shisi menimpali.

    "Hei hei, siapa yang mau menikah dengan siapa? Jangan ngawur ah," Sonia melotot lagi ke arah Shisi.

    "Iya.... seusia kita ini waktunya bersenang senang dulu. Jangan keburu kawin. Lalu punya anak. Lalu tinggal di dapur. Hiii....." Alia mengedikkan bahunya.

    Sonia membawa pulang obrolan itu ke rumahnya.

***  ***  ***

Monark juga sudah kembali dari perjalanan show nya di Brunei Darussalam. Setelah masa cutinya habis, ia kembali praktek sebagai dokter di rumah sakit. Ia masih juga menyanyi di kelab malam tempatnya biasa menyanyi. Masih banyak penggemarnya, bahkan banyak remaja puteri dan tante tante yang mengelu elukan kembalinya sang penyanyi dambaan mereka. Tapi Albert sudah dipecat olehnya. Jadi sekarang ia menyanyi tanpa manajer. Semua urusan administrasi dengan pemilik kelab malam, ia tangani sendiri.  Memang merepotkan, tapi itu lebih baik. Siapa tahu suatu hari Albert akan menjebaknya lagi? Ia juga tidak lagi datang untuk Sonia sebagaimana janjinya kepada Kirana. Ia tidak akan membalas dendam karena memang ia yang salah. Kirana sama sekali tidak bersalah. Jadi buat apa ia meneruskan dendam ini? Walaupun gadis itu enggan kembali kepadanya! Yang terakhir inilah yang masih membebani hatinya. Selama tiga tahun ini, bersama dengan dendam yang disimpannya, ia juga masih menyimpan cinta untuk Kirana. Mungkin hanya karena ego, ia enggan mengakuinya. Sekaranglah saatnya! Tapi masih adakah kesempatan baginya setelah kejadian tempo hari di rumah Mang Kasim?

    Beberapa hari ini Sonia membayangkan Monark. Gadis itu sudah tahu dari Shisi kalau Monark sudah kembali dari perjalanan show nya ke Brunei. Kenapa ia tidak menemuiku? pikirnya. Ingin ia menelponnya, tapi ditahannya hatinya. Bukankah Monark adalah kekasih kakaknya? Bukankah ia yang ingin menyatukan mereka berdua kembali? Bukankah Monark sudah menyatakan dengan tegas bahwa ia hanya menganggapnya sebagai adik? Ah, ia tidak boleh egois!

    Sonia menggelengkan kepalanya denggan keras. Idham dan Doni sudah rutin main ke rumahnya saat malam panjang bila ia tidak sedang keluar dengan keluarganya. Tentu keduanya akan menelpon lebih dulu sehingga tidak pernah bertemu dalam suatu kesempatan yang sama. Bila teringat bagaimana ia harus mengatur agar keduanya tidak bertemu, ia tersenyum sendiri. Kalau sampai ketemu  bisa bisa mereka ribut atau malah saling berdiam diri, pikirnya. Ah, lebih baik tidak usah ketemu dulu. Aku kan bukan pacarnya?

    Doni! Hm, laki laki itu sekarang kelihatan lebih dewasa, batinnya. Nyentriknya sudah hilang sama sekali. Hari minggu pagi kemarin, Doni juga datang dan mengajaknya lari pagi. Sehabis berlari bersama, sambil duduk di teras menikmati teh yang disajikan si bibi, Doni mengambil gitar dari mobilnya lalu mengajak gadis itu menyanyi bersama. Beautiful Sunday nya Daniel Boone mengalun dari mulut keduanya. Sonia sempat memergoki Kirana yang mencoba mengintip dan tersenyum. Tentu Sonia tidak tahu suara hati Kirana yang berharap agar dia melupakan Monark dengan hadirnya pemuda itu.

    Lalu dia juga ingat, Sabtu beberapa minggu sebelumnya. Idham juga memberanikan diri datang ke rumahnya. Mendengar dari Shisi bahwa Doni tancap gas, Idham tidak mau kalah. Ia harus ngebut, kalau tidak mau gadis pujaannya disambar si sinting. Sonia yang membukakan pintu tentu saja kaget, karena ini untuk pertama kalinya Idham datang ke rumahnya tanpa ada keperluan sekolah atau disuruh mamanya atau Shisi. "Idham? Ada apa kau kemari? Shisi tidak memberitahuku bahwa dia menyuruhmu kesini," katanya terheran heran. Yang ditanya makin gelagapan, bingung mencari alasan yang masuk akal. "Aku...ehm tadi dari rumah teman, kebetulan lewat daerah sini. Jadi ingin mampir. Malas di rumah. Shisi keluar bareng papa dan mama."

    Sonia menatap kakak temannya itu. Dia tentu ingat bagaimana Idham berhujan hujan mencarinya, lalu bersusah payah menggendongnya ke mobil karena kakinya terkilir. Monatk malah cuma diam saja saat itu, tidak bingung sama sekali. Justru Idham dan kakaknya yang kelihatan sangat kuatir. Hm....!

    " Kau beruntung! Tadi Kirana mengajakku jalan jalan. Katanya mau relax sebelum ujian. Tapi aku lagi malas, jadi dia juga tidak pergi. Malah belajar lagi. Heran aku, apa sih bagusnya buku buku tebal begitu? Lain kali kalau mau kemari kau beritahu aku dulu ya?"

    "Hm... ya ya.... jadi lain kali boleh main kesini kalau menelpon dulu?" Idham ternsenyum, agak kikuk. Belum pernah dia merayu gadis manapun.

    "Iya! Siapa tahu aku harus menemani mama?" Sonia mengangguk polos.

    Pertemuan itu cuma sebentar, tapi Idham merasa menjadi pintu masuk ke hati gadis pujaannya. Sisi positipnya, Idham menjadi semakin giat belajar supaya bisa lulus dengan nilai terbaik untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Kalau sudah berstatus mahasiswa, tentu tidak kalah dengan si sinting itu, pikirnya.

    Sambil merebahkan tubuh yang lelah sepulang sekolah, Sonia memikirkan kedua pemuda yang sedang berusaha menanam bunga dihatinya itu. Masih ada sisa sisa bunga mekar di hatinya yang pernah ditanam oleh Monark. Tapi saat ini Monark sudah tidak merawatnya lagi. Dua butir air mata mengalir turun. Dia ingat bagaimana romantis Monark memperlakukannya. Ya, tentu saja! Monark adalah pria dewasa yang sudah dua kali pacaran. Bahkan sudah pernah bertunangan dan hampir menikah. Sangat berbeda dengan Doni dan Idham. Mungkin keduanya baru pertama kali ini menyukai seorang gadis. Ah... waktuku masih panjang. Tidak perlu tergesa gesa, pikirnya. Biar aku berteman saja dengan Doni dan Idham. Kapan kapan aku akan mempertemukan keduanya dan mengajak mereka jalan bareng dengan Zaza dan yang lain. Tentu bakal seru!

    Akhirnya dia tertidur dengan senyum menghiasi bibirnya

1
Siti Khalimah
beneran tamat ni???
julius: Baca karyaku yg terbaru ya kak? Ketika Secuil Cinta itu Tumbuh. Terima kasih 🙏🙏🙏
julius: iya kak hehehe. Tunggu cerita berikutnya ya? Tidak kalah menarik kok. Jangan berhenti dukung author ya? 🙏🙏🙏
total 2 replies
Siti Khalimah
eh tambahdeh penggemar sonia
julius: dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
moga kirana balikan sama ? monark
julius: sabar ya kak? up date nya sedang dikerjakan 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
uhh sakit
Siti Khalimah
ok semangatttt
julius: terima kasih kak
total 1 replies
Siti Khalimah
waduh gawat!!!!dendam den#am
Siti Khalimah
lanjuuutttt
Siti Khalimah
kenapa langsung kecantolya sonia?
julius: Hehehe, mungkin karena cinta monyet ketemu karisma dokter ganteng kak. Mohon terus dukung author ya kak...
total 1 replies
Morna Simanungkalit
tetap semangat ya thor
julius: Terima kasih. Terus dukung ya kak....
total 1 replies
Sunshine🤎
Semangat trs untuk authornya. 1🌹 for you sering² interaksi dan tinggalkan jejak di karya author lain dan promosiin karyamu Thor /Ok/
julius: Terima kasih. Dukung kami terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
°·`.Elliot.'·°
Gila seru!
julius: terima kasih. dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Haruhi Fujioka
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
julius: Sabar ya kak, tiap saat pasti di update koq. Terima kasih dukungannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!