NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Bayangan

Bukan Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:123.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Bukan bacaan untuk bocil.

Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.

Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.

"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"

"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"

Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.

Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Vania? Kau baik-baik saja?" Tanya Roy sembari memegang bahu wanita malang itu.

Selepas mengambil sesuatu dari apartemen lamanya, tiba-tiba Vania sangat menginginkan minuman favoritnya yang hanya di jual di cafe elegance.

Tapi siapa sangka, Vania malah melihat pemandangan yang sangat tak ia harapkan.

"Kak Roy, tolong antarkan aku pulang." Lirih Vania sembari menggigit bibir bawahnya agar tidak terisak.

"Baiklah." Roy dapat memahami apa yang dirasakan Vania saat ini. Dan Roy begitu mengutuk perbuatan Betrand. walaupun ia sendiri adalah seorang pemain wanita yang sering membuat hati wanita terluka.

***

"Apa yang kau lakukan Zalina ini tempat umum." Betrand melerai ciumannya dengan sang mantan kekasih.

"M-maafkan aku Betrand. Semua terjadi di luar kendaliku, karna aku sangat merindukanmu." Ujar Zalina dengan wajah sendunya.

"Tapi semuanya sudah berbeda zalina, aku sudah menikah sekarang." Beritahu Betrand.

"Aku tahu Betrand." Zalina menarik napas dalam sebelum melanjutkan kata-katanya.

"kau menikahi mantan sekretarismu itu, karna dia terlanjur mengandung anakmu bukan?" Zalina melanjutkan kata-katanya dengan tenang.

"Dari mana kau tahu? Apa kau mengawasiku selama ini?" Tanya Betrand.

"Satu bulan setelah aku menikah dengan pria tak berguna itu, aku baru sadar kalau aku telah mengambil keputusan yang keliru. Saat itu aku ingin kembali padamu, tapi aku terlambat. Karna saat itu kau sudah menikah dengan sekretarismu sendiri." Lirih Zalina dengan air matanya yang berderai.

Betrand yang paling tidak bisa melihat wanita menangis, membawa Zalina ke dalam pelukannya. Mengusap punggung sang mantan kekasih dengan lembut, dengan maksud untuk menenangkan.

"I love you Betrand, aku masih sangat mencintaimu." Kata Zalina diantara isak tangisnya.

Betrand menatap wanita yang berstatus sebagai mantan kekasihnya itu dengan tatapan yang intens, mencoba menyelami apa mau hatinya sekarang. Kembali pada Zalina atau bertahan dengan Vania?.

***

Begitu tiba di penthouse, Vania langsung mengurung dirinya di dalam kamar. Tak dihiraukannya teriakan Roy yang memanggil-manggil namanya sedari tadi.

Hal itu menbuat Roy frustasi, hingga akhirnya Roy memutuskan untuk menghubungi Betrand. Namun tak ada jawaban karna Betrand sedang sibuk bersama Zalina sekarang.

"Astaga! Kenapa tak kepikiran dari tadi untuk menelpon Ririn." Karna terlalu khawatir dengan kondisi Vania, Roy jadi tidak bisa berpikir dengan jernih.

Bergegas Roy mengambil ponsel di saku celananya, kemudian mulai menghubungi Ririn.

Dan tak sampai sepuluh menit, Kini wanita tomboy itu sudah tiba di Penthouse sang majikan.

"Ada apa dengan nyonya Vania?" Panik Ririn dengan wajah gusarnya.

Setelah mendapat telepon dari Roy. Bergegas Ririn meninggalkan rumah sakit, kemudian menuju penthouse untuk menemui nyonya Vania.

"Sudah 2 jam Vania mengurung dirinya di dalam kamar. Kau temani dia ya, aku takut terjadi sesuatu kepadanya." Ujar Roy dengan suara lirihnya, bahkan setelah mengucapkan semua itu Roy menghembuskan napas beratnya.

"Apa yang terjadi pada nyonya Vania? Seingatku tadi pagi dia baik-baik saja, bahkan terlihat sangat bahagia." Kata Ririn.

"Vania melihat tuan Betrand dan nona Zalina berciuman." Ucap Roy apa adanya.

"Whatt! Nona Zalina mantan kekasih tuan Betrand itu?" Tanya Ririn dengan rahangnya yang mengeras, Ririn mengenal nona Zalina dari cerita nyonya Vania.

"Hem." Roy menganggukan kepalanya.

"Tuan Betrand memang keterlakuan!" Kesal Ririn dengan bibirnya yang mencebik.

"Hey, percuma saja kau marah. Itu tidak akan mengubah apapun." Kata Roy sembari terkekeh.

"Lebih baik kau temani nyonya Vania. Jangan sampai dia berbuat nekat." Lanjut Roy lagi.

"Ya kau benar juga." Bergegas Ririn pergi meninggalkan Roy, kemudian berjalan menuju kamar nyonya Vania.

"Nyonya, anda mau kemana?" Tanya Ririn saat melihat nyonya Vania keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah koper.

"Rin, bilang pada kak Betrand kalau aku akan menginap di rumah mama selama beberapa hari." Ucap Vania.

"Tapi nyonya? Kenapa mendadak sekali?" Tanya Ririn.

"Tidak papa Rin, aku hanya merindukan keluargaku saja." Balas Vania dengan suara lirihnya.

"Baik nyonya." Ririn yang paham kalau nyonya Vania tengah bersedih, akhirnya menyetujui keinginan wanita cantik itu.

***

"Terima kasih sudah mengantarku pulang. Apa kau tidak ingin menemui orang tuaku dulu?" Tanya Zalina sebelum turun dari mobil Betrand.

"Tidak Zalina, mungkin lain kali saja." Ucap Betrand.

Tok tok tok

Belum sempat Zalina membalas ucapan Betrand, terlihat seorang wanita paruh baya mengetuk kaca jendela mobil Betrand dari arah luar.

"Mom?" Zalina menatap ke arah wanita paruh baya itu, yang tak lain adalah Gloria ibunya sendiri.

"Kau diantar oleh siapa Zalina? Kenapa tidak menyuruhnya untuk mampir?"

Tanya Gloria setelah Zalina membuka pintu mobil Betrand. Gloria membungkukan badannya untuk melihat siapa pria yang sedang bersama sang putri. Dan betapa terkejutnya wanita itu kala melihat Zalina datang bersama mantan kekasihnya.

"Nak, Betrand? Mari mampir dulu nak." Ajak Gloria dengan ramah.

Mendengar nama Betrand disebut-sebut sang istri, George yang semula hanya memperhatikan mereka dari jarak aman. Bergegas menghampiri istri dan sang putri.

"Hey, nak Betrand. Lama kita tidak bertemu. Apa kabar nak?" Sapa George dengan ramah.

Betrand yang tak menyangka kehadirannya akan disambut dengan ramah oleh kedua orang tua Zalina, hanya bisa tersenyum kaku.

Karna selama ia menjalin hubungan dengan Zalina dulu, tak pernah sekalipun Betrand diperlakukan dengan baik oleh George dan Gloria.

"Baik uncle." Ucap Betrand dengan wajah datarnya.

"Ayo mampir dulu nak. Ada hal yang ingin uncle bicarakan denganmu." Kata George sedikit memaksa.

"Maaf uncle aku tidak bisa karna harus segera kembali ke kantor." Betrand menolak ajakan pria tua itu dengan halus.

"Sebentar saja nak." Bujuk Gloria.

Karna terus mendapat paksaan dari George dan Gloria, akhirnya Betrand menuruti keinginan kedua orang itu walau sedikit terpaksa.

"Maafkan atas sikap kasar Uncle dan Aunty selama ini kepadamu nak. Kami sungguh menyesal." Ucap George sembari memasang wajah sendunya.

"Semua itu hanya masa lalu Uncle, lebih baik kita lupakan saja." Balas Betrand seperlunya.

"Uncle merestui hubungan kalian berdua sekarang, uncle baru sadar kalau tidak ada lelaki lain yang mencintai Zalina seperti kau mencintainya." Ucap George.

"Maaf uncle, tapi itu hanya masa lalu. Karna aku sudah menikah sekarang." Beritahu Betrand, sedangkan hatinya mulai goyah atas kembalinya sang mantan kekasih.

"Kami tahu nak. Kau bisa menunggu sampai bayi itu lahir. Setelah bayi itu lahir, kau bisa menceraikan wanita itu dan kembali pada Zalina." Gloria ikut bicara.

"Kami tahu kalau pernikahan diantara kalian tidak mendapat restu dari tuan dan nyonya Fernandez." Lanjut Gloria lagi.

"Benar sayang, aku berjanji akan membujuk kedua orang tuamu untuk merestui hubungan kita setelah kau menceraikan Vania nanti." Kata Zalina pula.

"Astaga Vania?" Batin Betrand.

Mendengar nama Vania disebut, seketika pria itu baru mengingat telah meminta Vania datang ke kantornya untuk membawa makan siang hari ini.

"Shittt!" Umpat Betrand kala melihat jarum jam di jam tangan mewahnya telah menunjukan pukul 14.00 siang.

"Ada apa nak Betrand?" Tanya George kala melihat Betrand seperti sedang panik.

"Maafkan aku Uncle, Aunty, Zalina. Tapi aku harus segera pergi sekarang." Pamit Betrand. Kemudian melangkah pergi meninggalkan rumah orang tua Zalina.

Padahal rumah besar itu sangat sulit untuk Betrand masuki dulu.

Bersambung.

1
s
bos asisten sinting
Uthie
Cepetan tuhhh singkirin gulma beracun macam si Viona gak tau diri 😡😡😡
Retno Harningsih
lanjut thooor
Dede Susanti
Makin penasaran greget 😬
Dede Susanti
Ya lanjut thor
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
semoga segera ketauan dehh tuhh.. sebelum Vania kenapa2 sama si Viola 😡😡
Uthie
Wadduuhhhh.. Bertrand.. kau telah membuat istri mu jadi kenapa2 itu 🤨
Dede Susanti
Sering uf ya…🙏🏻🙏🏻
Dede Susanti
Semangatt thorr
Retno Harningsih
lanjut
Putu Suciptawati
smg aja kejahatan viola segera terbongkar
Valen Angelina
bab brpa ya freya uda meninggal...
Retno Harningsih
up
Uthie
menemukan apa yaa kira2???
holipah
awas othor d bkn salah minum obat lgi 🤣🤣😝😝
IG : alisha_chanel95: Kalau gak khilaf😂🤭
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Uthie
Wadduuhhhh... Bertrand salah ngasih amanah ke orang yg salah 😡
Retno Harningsih
lanjut
Veronika Quennara
jadi pingin di tabok mukanya si lara 👊👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!