NovelToon NovelToon
[Bukan] Muhalil

[Bukan] Muhalil

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:35.3k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Kiara percaya cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata, bermodalkan cinta saja tidaklah cukup. Pernikahan yang baru berjalan 1 tahun atas dasar perjodohan itu harus berakhir begitu saja setelah Erick menjatuhkan talak untuk yang ketiga kalinya. Alasannya selalu sama, hanya karena merasa tidak diperhatikan. Padahal, sebelum memutuskan menikah mereka sudah sepakat akan saling memahami profesi masing-masing.

3 bulan kemudian Erick kembali dengan sejuta penyesalan dan meminta rujuk. Kiara yang sejatinya masih mencintai sang mantan suami kembali memberikan kesempatan meski tahu jalan kembali kali ini harus melewati lika-liku yang rumit. Kiara harus menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain yang disebut muhalil.

Bagaimanakah perjalanan rumah tangga Kiara bersama suami muhalilnya dalam bayang-bayang Erick yang menanti mereka segera bercerai? Namun, siapa sangka dibalik pernikahan muhalil itu, ternyata tersimpan sebuah rahasia yang berusaha dibongkar oleh sang muhalil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. JANGAN GALAK-GALAK SAMA SUAMI

Sore hari, Kiara memutuskan untuk pindah ke kamar tamu yang ada di lantai dasar. Setelah memindahkan pakaiannya dan Denis serta barang-barang pribadinya, kini giliran Denis yang dia bantu papah turun ke lantai bawah. Sebelumnya, dia sudah meminta bantuan papa Rangga, tapi papanya itu menolak dengan alasan sedang sakit pinggang.

"Pelan-pelan," kata Denis dengan gerakan reflek mengencangkan pelukan di pinggang Kiara, sementara sebelah tangannya berpegangan erat pada railing tangga ketika menuruni anak tangga, takut jatuh. Padahal, dia biasa saja saat naik ke lantai atas ketika pulang dari rumah sakit. Dan ternyata, vibesnya jadi menakutkan saat menuruni tangga. Terbayang ketika dia jatuh beberapa hari yang lalu.

Kiara memutar kedua bola matanya malas, perasaan dia sudah sangat pelan menuruni anak tangga. Bahkan terjeda beberapa detik untuk menapaki anak tangga selanjutnya.

"Denis, ayo." Suara Kiara terdengar kesal, lantaran Denis yang tampak enggan menggerakkan kakinya.

"Iya, tapi pelan-pelan." Ucap Denis terdengar cemas. Terlebih ketika menatap kebawah, rasanya sudah seperti akan melewati jembatan maut.

"Ini sudah pelan banget, Denis." Kesal Kiara. Dia membuang nafas berat. Denis lupa ingatan dan tidak tetap sama saja, sama-sama membuatnya kesal.

"Jangan galak-galak sama suami," sahut Azka yang baru saja datang bersama anak dan istrinya. Kemarin, keadaan Kinan sudah membaik pasca morning sickness yang dialaminya, dan hari ini dia meminta suaminya untuk mengantarkan datang untuk bertemu Kiara dan Denis.

Azka pun menurunkan Darian dari gendongannya, kemudian naik untuk membantu Kiara memapah Denis turun.

"Maaf ya, baru bisa datang jenguk kamu hari ini." Kata Azka setelah mengapit sebelah tangan Denis.

"Ini Azka, adikku." Ucap Kiara yang melihat Denis tampak kebingungan.

"Oh. Berarti Azka ini adalah adik ipar ku." Ucap Denis.

Azka terkekeh mendengarnya, pintar sekali kakak iparnya itu bersandiwara. Yah, dia sudah tahu tentang Denis yang pura-pura lupa ingatan dari papanya saat menelpon tadi malam. "Dan itu, anak dan istriku." Dia menunjuk kearah Kinan dan Darian.

"Anakmu tampan sekali, istrimu juga cantik." Puji Denis sambil tersenyum, "Tapi lebih cantik istriku." Lanjutnya sambil melirik Kiara.

Kiara hanya diam, sama sekali tidak merasa baper dipuji cantik.

Saat telah sampai di lantai dasar, Kiara melepas tangan Denis lalu berjongkok dihadapan keponakannya. "Aunty kangen banget, perasaan udah lama gak ketemu." Dia mencubit gemas kedua pipi Darian yang telah berusia satu tahun sembilan bulan itu.

"Habisnya, aunty sibuk mikirin si kadal buntung. Gak ada waktu lagi buat main sama Rian." Azka yang menyahut dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil.

Kiara mecebikkan bibir mendengar sindiran adiknya itu. Dia mencium pipi Darian kemudian berdiri kembali, "Bumil, gimana keadaannya sekarang?" Tanyanya sambil mengusap perut Kinan.

"Sudah lebih baik, Kak. 3 hari lalu juga udah USG dan Alhamdulillah dapat 2 sekaligus." Ucap Kinan sambil tersenyum. Ketika melakukan USG, air matanya menetes saat melihat di layar monitor, ada dua kantung janin dalam rahimnya.

Tak terkira, Kiara pun ikut bahagia mendengarnya. "Pantesan parah banget morning sickness nya, ternyata hamil kembar. Selamat ya, kakak seneng banget dengernya. Mau dapat keponakan lagi langsung 2." Dia memeluk Kinan sebentar lalu berbalik badan menatap adiknya yang masih memapah Denis. "Dijaga baik-baik istri kamu, kehamilan kembar itu lebih beresiko dari kehamilan tunggal."

"Iya, Kak." Jawab Azka.

Mereka pun menuju ruang keluarga. Denis duduk berdampingan dengan Azka, sementara Kinan duduk disebelah Kiara yang memangku Darian.

"Maaf ya, Kak. Di hari pernikahan Kakak aku gak bisa datang," kata Kinan sambil menatap Kiara dan Denis bergantian. Morning sickness yang dialaminya itu benar-benar membuatnya tidak bisa beraktivitas apapun.

"Gak apa-apa, kakak bisa maklumi kok." Kata Kiara.

"Nanti untuk kelahiran si kembar, aku mau Kak Kia sendiri yang menanganinya." Pinta Kinan. Sebenarnya ketika akan melakukan USG, dia juga ingin kakak iparnya yang melakukan, hanya saja tiga hari lalu Kiara benar-benar tidak bisa diganggu lantaran musibah yang menimpa Denis.

"Pasti," jawab Kia sambil mengusap-usap pucuk kepala Darian yang duduk di pangkuannya.

"Kia, kamu sudah cocok banget jadi Ibu." Celetuk Denis. Sejak tadi dia terus memperhatikan Kiara yang memangku Darian. Jika saja hari itu dia tidak ceroboh. Pasti saat ini bibitnya telah berproses dalam rahim Kiara. Tapi sayang, bibitnya harus punah sebelum berkembang lantaran pil kontrasepsi darurat milik Kiara.

"Darian udah gede loh. Udah mau punya adik, dua lagi sekaligus." Kiara mengajak Darian mengobrol dan mengabaikan ucapan Denis. Dia akan menjadi ibu, tapi bukan Denis ayah dari bayinya.

Merasa getaran ponselnya di saku celana, duduk Denis jadi tidak nyaman. Dia tahu itu pasti telepon dari orang suruhannya, selama dirawat di rumah sakit dia selalu aktif berkomunikasi dengan orang-orang yang dia tugaskan untuk mencari informasi tentang keluarga Erick. "Azka, tolong bantu aku ke kamar." Pintanya.

Azka pun beranjak dari tempat duduknya, lalu membantu Denis berdiri. "Kak, beliin tongkat dong. Kasihan Kak Denis jadi susah jalan begini." Kata Azka.

"Iya, besok." Ucap Kiara, rencananya dia memang mau membeli tongkat untuk Denis, tapi lupa saat mengurus kepulangan Denis dari rumah sakit.

"Kak, ingat ya. Jangan galak-galak sama suami, dosa!" Azka segera membawa Denis menuju kamar setelah mengatakan itu.

1
yellya
can't wait kak👍🏻👍🏻
Ainisha_Shanti
liana ajak lah erick bersatu dengan denis berserta keluarga kiara membongkar kejahatan papa nya erick, agar tiada lagi yang menindas mu berserta shanum
zian al abasy
ayo liana bntu abangmu mngungkap kbusukan handoko dn alek..bingung brpihak siapa erik jg korban liana shanum kiara riwehhh euyyyy..😇😇😇😇🤔🤔
Nurlinda: berpihak sama author ny saja 🤭
total 1 replies
Ilfa Yarni
ayo Liana bantu abngmu jg suamimu agar lepas dr masalah ini dankm jg sudah membantu Kiara jg lho
Adelia Rahma
ada kia.. masalah yang sangat besar
Nurlinda: 🤫🤫🤭🤭🤭
total 1 replies
Dwi Rustiana
ayo babang Denis sat set das des gitu bongkar kebusukan Handoko cs biar g semakin banyak korban
Nurlinda: Savage 😂🙈
Dwi Rustiana: double kill dong 😂😂😂
total 3 replies
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasib Liana
Eva Karmita
lanjut dong 🙏😁
Nurlinda: lanjut gak y 🙈
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
kayaknya Erick bukan anak kandung mereka deh .... jadi ingat alm adikku namanya juga Erick 😭😭
Nurlinda: Al-fatihah untuk adiknya, kak. peluk jauh ❤️
total 1 replies
zian al abasy
nah bguslh azka pun pham dn mndukung denis..ayo bruan brtindak ksian liana gmna y ad d posisi liana shanum.tau lh udh jamannya wanita skrng bdoh" gmpng d bodohi sprti kiara pinter jd dokter tp bdoh gk bs mnilai ataupun mlhat gelagat psngan.tau ahh lap.brhrap denis azka brtindk cept
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
mengsad benerrrr nasibmu Erick.
mungkinkah Erick bukan anak kandungnya Handoko ??
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
wa'alaikumsalaam warahmatullaahi wabarakaatuh
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
alhamdulillaah selamat ya kk 🤗🥰
Adelia Rahma
ayolah kia buka matamu lihatlah Erick tidak benar ² cinta ma kamu..dia cuma di perdaya oleh ayah nya untuk mengambil perusahaan papamu kia..
Nanik Arifin
Ayo cepat bongkar kebusukan Handoko & istri ! Erick berhak bahagia bersama Liana + shanum
Dwi Rustiana
mohon kerjasamanya ya babang Azka untung membongkar kebusukan kadal buntung and the gank didepan Kiara langsung biar ngreog sekalian g cinta buta lagi
Akhmad Soimun: kakak yg tega membulu dombakan Erick siee🥺🥺🥺🤣🤣
Nurlinda: sesayang itu sama Erick 🙈🙈🙈
total 5 replies
Eva Karmita
benar yg dikatakan bang Azka kalau mas Denis lambat Azka yg maju untuk menyelesaikan dan membongkar kebusukan keluarga Erick 🔥💪🥰
Nurlinda: waduh, suami lumpuh. Suami laknat bisanya aku kak 😂🙈🙈
Akhmad Soimun: riquest bikinin novel suami lumpuh dunk kakk,
total 6 replies
Ilfa Yarni
mulai terkuak nih apa yg akan dikatakan Denis PD liana
Heri Wibowo
Erik ternyata dijadikan boneka oleh bapaknya
Ervina Ard
Hehe.. bnr kan komen bab 9
Ga jauh2 dari itu 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!