NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:730.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 25: Maafin Aku, Ga

Raga kembali ke rumah setelah mengantarkan Ran hingga ke depan pintu kediaman Abinawa. Ia tidak mampir kali ini karena suasana hatinya yang masih tidak beraturan. Agak sedikit ngeri bertemu dengan Abi nya Ran. Raga merasa Tuan Kai Bhumi Abinawa memiliki indra keenam yang bisa menelusup ke relung pikiran terdalam orang lain.

Ya setidaknya itu lah yang Raga rasakan. Jika berhadapan dengan ayah dari Ran itu, ia merasa seperti diawasi dan ditelaah. Raga agak takut jika Kau mengetahui apa yang saat ini dipikirkan olehnya.

Ketika hatinya masih gundah gulana atas apa yang ia rasakan, Raga ingin langsung mengistirahatkan dirinya saat sampai di rumah. Akan tetapi sepertinya tidak akan semudah itu. Melihat sebuah mobil yang ia kenal bertengger di depan rumahnya membuat Raga harus membuang nafasnya kasar. Sungguh hari ini dia tidak ingin ribut ataupun menghadapi sesuatu yang bisa memancing rasa kesalnya.

" Ngapain kamu kemari Ren?" tanya Raga tanpa ada nada keramahan sama sekali terhadap wanita yang pernah hidup satu atap dengannya itu.

" Ga, ucapan mu sungguh tajem untuk orang yang pernah jadi istrimu," sahut Rena dengan perasaan kesal. Raga tahu akan hal itu tapi dia acuh. Mengingat apa yang sudah Rena lakukan, itu cukup membuat Raga tidak ingin beramah tamah sedikitpun.

" Tck, nggak usah muter-muter nggak jelas. Cepet mau ngapain kamu kesini, nggak ada barang mu yang tertinggal. Bukannya semua udah kamu angkut saat memutuskan meninggalkan rumah, jadi apa yang buatmu datang kesini. Ren jika nggak ada yang penting, aku akan masuk. Aku lagi males buat berdebat. Lagian, nggak ada yang perlu kita perdebatan."

Semua ucapan Raga memang benar adanya. Rena saat ini diam. Ia sendiri bingung mengapa tiba-tiba ingin sangat mendatangi rumah mantan suaminya itu.

Setelah berpisah resmi dengan Raga, Rena pikir ia akan merasa lega dan bahagia. Tapi semuanya itu tidak seperti apa yang ia bayangkan. Ada rasa sesal dalam dirinya. Ada rasa tidak ingin benar-benar berpisah dalam benaknya. Maka dari itu, kakinya pun berjalan mengarah kemari, ke tempat dimana Raga berada. Ke tempat dimana dia dulu pernah tinggal.

" Ga, maafin aku. Aku~"

" Seharusnya kau minta maaf ke Ran, bukan ke aku. Bukannya kamu udah membuat Ran luka, dan seingat aku kamu belum minta maaf ke dia."

Degh!

Raut wajah Rena mengeras mendengar nama Ran disebut oleh Raga. Ia kembali ingat bagaimana cara Raga memperlakukan wanita itu dengan begitu lembut. Jujur, ia tidak suka. Ada rasa marah dalam dadanya.

" Ga, aku kesini buat bahas tentang kita. Bukan tentang wanita itu!"

Tawa Raga pecah mendengar ucapan Rena yang menggebu-gebu tersebut. Ia bahkan sampai memijit keningnya atas ucapan yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali.

" Kita? Aku nggak salah denger nih? Kata kita udah nggak ada diantara aku dan kamu. Karena aku kamu udah end dari waktu kamu memilih pergi. So, we're done. Nggak usah ngomongin hal yang nggak perlu. Dah lah, pergi dari rumahku. Tempatmu bukan di sini, pergi ke tempat dimana seharusnya kamu berada."

Tap tap tap

Brak!

Raga melenggang masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya rapat. Baginya, memang sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan dengan wanita itu. Raga juga tidak peduli dengan wajah Rena yang terlihat sedih. Sekarang status mereka adalah orang asing. Ia tidak perlu memikirkan apa yang Rena rasakan.

Sedangkan Rena, air matanya tumpah. Rasa sesal memenuhi hatinya sekarang ini. Ya, dia baru menyadari bahwa ternyata dia menyesal karena berpisah dengan Raga. Ia pikir akan senang dan bebas berhubungan dengan Jerez, tapi ternyata tidak.

" Hiks, please Ga. Maafin aku," ucap Rena di depan pintu rumah Raga. Ia lalu berbalik masuk mobilnya dan pergi meninggalkan rumah sang mantan suami.

Di dalam rumah, Raga yang acuh mengenai apa yang Rena lakukan memilih untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah selesai dia merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia hendak memejamkan matanya sejenak tapi malah bayangan Ran muncul membuat Raga kembali bangkit dan duduk bersandar.

" Ughh, kenapa jadi gini. Apa aku beneran suka sama Ran?"

Raga mengambil ponselnya. Ia membuka galeri foto dan melihat foto Ran yang ia ambil diam-diam ketika bermain di puncak waktu itu. Cantik, hanya itu yang Raga ucapkan. Rasanya tidak bosan melihat wajah gadis itu. Dan hal tersebut membuat Raga semakin gundah.

" Ini nggak bisa, ini sungguh nggak bisa dibiarin. Aku besok harus ngomong ke Ran."

Agaknya Raga sudah memantapkan perasaannya. Ia sudah menyadari akan apa yang hatinya inginkan. Yang ia rasakan bukanlah simpati, tapi suka. Ya, ia akhirnya menyadari bahwa dirinya menyukai Ran lebih dari sekedar mantan murid atau mantan klien. Yang ia rasakan saat ini adalah rasa suka laki-laki terhadap perempuan.

" Tapi, apa Ran mau. Eeihh saat ini bukan soal dia mau apa nggak. Yang penting adalah bilang dulu aja. Ungkapin dulu aja. Dari pada dipendam sendiri malah bikin tipes nanti, kan payah. Oalah Ga, koe kok koyok cah ABG gek jatuh cinta ( kamu kok kayak anak ABG yang sedang jatuh cinta)."

Raga terkekeh geli. Ya, dia menertawakan dirinya sendiri. Ia tidak pernah menyangka bahwa perasaannya terhadap Ran akan berkembang begitu cepat. Meskipun baru saja ia sangat yakin untuk confess kepada Ran, namun sekarang tiba-tiba dia ragu. Mengatakan cinta pada anak gadis, dimana saat ini posisinya adalah duda, mantan guru dan dicap impoten, sungguh itu tidak mudah. Apalagi gap umurnya dengan Ran juga lumayan.

Saat ini ia berumur 36 tahun dan Ran 27 tahun, berarti jarak usia mereka adalah 9 tahun. Ini sedikit membuat Raga ciut dan tidak percaya diri.

" Halah, bodo amat. Trabas wae lah. Soal umur itu nggak masalah, dan soal impoten, tenang banyak cara untuk membuktikan bahwa aku nggak impoten. Yang penting ngomong aja dulu. Ya, itu lebih baik."

Raga meyakinkan dirinya sendiri bahwa segala hal yang sekiranya adalah penghalang adalah bukan penghalang. Apalagi dia sangat yakin bahwa miliknya berfungsi dengan sangat baik.

TBC

1
Esih Mulyasih
Luar biasa
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!