NovelToon NovelToon
Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat / Transmigrasi Copyman
Popularitas:42.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Setelah diperkosa beramai-ramai hingga nyaris meregang nyawa oleh Jeam dan keempat rekannya, Titi justru mendapati jiwanya menempati tubuh wanita bernama Jia. Titi terlempar ke kejadian satu tahun sebelum dirinya diperkosa!

Kejadian tersebut membuat Titi mengetahui sederet fakta mencengangkan. Beberapa di antaranya masih berkaitan dengan kasus Titi. Karena ternyata, Jia merupakan mantan kekasih Jeam, dan kini menjadi saudara tiri setelah mama Jia menikah dengan papa Jeam. Selain tengah hamil, Jia yang belum menikah juga menjadi budak nafsu orang tua mereka maupun oleh Jeam sendiri.

Awalnya, Titi hanya berniat balas dendam untuk kasusnya. Namun mengenal Jia yang rapuh, membuat Titi bertekad untuk MENGUBAH TAKDIR. Titi akan membuat takdir baru untuk dirinya tanpa membuatnya ‘dirusak’ Jeam apalagi berakhir menjadi gadis ternoda!

Mampukah Titi melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Ada Apa Dengan Jia?

“Kamu menghindariku. Kamu sengaja melakukannya. Aku yang merasakannya, jadi jangan bilang tidak! Karena jelas-jelas k6amu menghindariku!” tegas Bian emosional.

Titi yang ditatap sekaligus ditahan kedua tangannya, hanya mampu menghela napas. Ia tak bisa berkata-kata dan memilih menepis tatapan Bian.

“Katakan sesuatu! Jangan terus-menerus menghindari maupun mendiamkanku!” pinta Bian terdengar memaksa, bahkan di telinganya sendiri.

Bian butuh kejelasan dari Titi. Bian rindu Titi yang dulu. Titi yang ceria dan selalu bisa membuat hidupnya berwarna. Bukan Titi yang terus menghindarinya, seolah mereka memang asing.

“Aku tidak bisa seperti dulu. Aku tidak bisa biasa-biasa saja. Aku juga tidak bisa untuk tidak menghindari Kakak. Termasuk untuk tidak mendiamkan Kakak, ... aku juga tidak bisa!” ucap Titi yang sebisa mungkin berusaha bersikap biasa-biasa saja kepada Bian.

Titi yakin, alasan Bian makin protektif kepadanya karena Bian memang sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mengenai apa yang menimpa Titi dan menjadikan Jeam tersangka utama. Yang dengan kata lain, kasus Titi juga telah direkayasa oleh pihak berw*ajib. Selain itu, Titi juga curiga, jika alasan Jeam tega meru.saknya masih karena Bian. Sebab menurut informasi dari Syukur, Jeam itu musuh bebuyutan Bian.

Walau sepanjang mengenal selalu Jeam yang membuat gara-gara. Pada akhirnya Bian juga sangat membenci Bian. Bisa jadi, Jeam tak segan meluapkan kebenciannya terhadap Bian, melalui orang-orang yang Bian sayangi dan salah satunya Titi.

“Aku ingin bertemu Jia. Aku harus bertemu Jia karena ada beberapa hal yang harus ... diurus!” sergah Titi belum berani menatap atau setidaknya membalas tatapan Bian. Selain itu, cara Bian menatapnya dengan sangat memohon juga membuatnya putus asa. Titi tidak tega, tapi apa daya karena Titi saja merasa jiji.k pada dirinya setelah apa yang Jeam dan teman-temannya lakukan kepadanya.

Dalam hatinya, Titi juga berkata. Alasannya menghindari Bian murni karena ia tak mau meru*ak hubungan baik antara Bian dan orang tua Bian. Titi tak mau membuat orang tua Bian kehilangan Bian. Karena sesayang-sayangnya orang tua kepada anak, orang tua pasti ingin anaknya mendapatkan yang terbaik. Sementara setelah apa yang terjadi, Titi sudah sangat jauh dari kata baik.

Akan tetapi, Bian tetap tidak melepaskan Titi. Bian yang tetap menahan kedua tangan Titi, menariknya sangat erat ketika Titi mencoba untuk pergi. Tubuh Titi berakhir menghantam dada Bian yang keras dan Titi refleks meringis menahan sakit karenanya.

“Izinkan aku egois!” ucap Bian yang sudah berhasil memeluk Titi sangat erat.

Tubuh Titi yang jadi kurus dari sebelumnya, terasa sangat sakit karena ulah Bian. “Aku enggak bisa napas!” lirih Titi.

“Biarin!” ucap Bian masih dengan nada jengkel.

“Bukannya aku tidak peduli maupun menyayangimu lagi, Kak. Hanya saja, ... aku yang sekarang memang sangat tidak pantas menyayangi atau pun membiarkan diriku disayangi,” batin Titi.

Beberapa saat kemudian, Titi yang mencari-cari Jia, akhirnya menemukannya. Di lorong depan ruang mayat yang memang sangat sepi, Jia ada di sana bersama Syukur. Posisi keduanya berdiri berhadapan. Jia menangis-nangis sambil menunduk dan jelas menghindari tatapan Syukur.

Yang membuat Titi menatap Jia saksama, tak lain karena perut Jia tampak besar. Perut Jia layaknya kehamilan yang sudah memasuki trisemester ketiga.

“Masa iya Jia masih hamil? Maksudnya, dia hamil lagi apa gimana? Jadi, usahaku mengubah takdir buat dia, ... sia-sia?” batin Titi yang buru-buru menghampiri kebersamaan di depan sana.

Seperti kesepakatan, Bian akan terus mengikuti Titi ke mana pun Titi pergi. Bian yang tak Titi izinkan menyentuhnya berlebihan merasa berhak melakukannya. Terlepas dari semuanya, alasan Titi tidak sampai hamil setelah apa yang terjadi, tak luput dari peran ibu Tuti. Kala itu, ibu Tuti meminta pihak rumah sakit untuk memberi obat penawarnya. Karena sebagai korban peme.rkosaan, Titi berhak mendapatkannya.

“Dua minggu yang lalu, aku dan Jeam sudah menikah. Kami berencana hidup di luar negeri dan siap menyambut anak pertama kami!” isak Jia.

Mendengar itu, Titi langsung melongo. “Dua minggu lalu mereka menikah. Menyambut anak pertama?” batinnya yang kemudian berkata, “Memangnya apa yang terjadi, tidak bisa membuat kamu belajar?” herannya yang memang mengecam.

Detik itu juga tatapan Jia tertuju kepada Titi. Dengan kedua mata yang masih basah, ia menatap Titi.

“Aku benar-benar minta maaf untuk semua yang terjadi kepadamu. Semua ini murni salahku. Ternyata Jeam salah paham dan berpikir aku ada main gil*a dengan Kak Bian. Hingga Jeam sengaja memberi perhitungan lewat kamu!” ucap Jia tersedu-sedu.

Tentu ucapan Jia tak hanya membuat emosi Titi tersulut. Sebab hal yang sama juga terjadi kepada Syukur apalagi Bian.

“Andai kata maaf kamu bisa membuat semuanya baik-baik saja!” kecam Titi. “Jika kamu masih membelanya, sudah sekalian saja kamu ikut dipenjara!”

“Pantas kamu tetap berdiri di tempat. Pantas kasusmu telanjur tenggelam. Semudah ini kamu membiarkan kejahatan bahkan itu kejahatan pada dirimu sendiri?” sengit Titi.

“Hanya karena apa yang kamu alami membuat membuat orang-orang di sekitarmu mengalami efek domino?” lanjut Titi.

“Mereka sudah seharusnya mendapatkan hukuman!” tegas Titi dengan suara makin lantang.

Jia menatap Titi penuh terka. “Dia kenapa? Kenapa dia seolah mengetahui apa yang kualami?” pikir Jia.

“Dijadikan bu.dak s.e*ks oleh ayah kandung, ayah sambung, bahkan kekasih yang sudah menjadi saudara tirinya, apakah wanita itu sudah tidak punya otak bahkan hati? Wanita selaku korbannya sama sekali tidak mempermasalahkannya? Wanita itu bahkan tega membiarkan orang-orang tak bersalah mendekam di penjara hanya untuk menanggung kejahatan orang-orang bejat yang sudah memperbudaknya!” lantang Titi yang sengaja menyindir Jia.

Meski sangat emosi dan sengaja menyindir Jia, Titi tetap menyamarkannya. Sebab Titi terlalu takut, kejujurannya membuat misi rahasia yang ia jalani, tak ada artinya.

“Ya ampun ... dia benar-benar tahu semuanya?” batin Jia ketar ketir. Ia ketakutan dan tak berani menatap Titi yang tampak sangat emosi.

“Wanita ini memang agak lain. Otaknya kurang penuh. Sementara hidupnya ditakdirkan untuk membela sekaligus melindungi Jeam!” ucap Bian yang sekadar melirik Jia saja merasa sangat malas.

“Owh ... jadi, apa alasan aku justru bertransmigrasi ke tubuh Jia?” pikir Titi yang sebenarnya masih sangat penasaran kepada Jia.

“Banyak yang harus kita diskusikan dengan pengacara yang aku tunjuk secara khusus untuk melindungi kamu!” tegas Bian sesaat setelah menggandeng Titi.

Syukur menghela napas pelan kemudian mengangguk-angguk. “Pergi lah. Urusan Jia, biar aku yang urus!” yakinnya.

Apa yang Syukur katakan, seolah pria itu mengetahui isi hati Titi. Syukur seolah bisa membaca pikiran Titi.

“Sebenarnya Jia kenapa? Benarkah apa yang kak Bian katakan? Atau ada suatu hal yang membuatnya begitu? Atau ... ah, ... Jia bilang dia sudah menikah dengan Jeam. Mereka akan hidup di luar negeri. Sementara alasan Jeam meru.sakku, ... justru Jia ... ya ampun ... aku benar-benar bingung,” batin Titi yang kemudian mengikuti tuntunan Bian.

Melalui tatapannya, Titi menyerahkan Jia kepada Syukur. Titi merasa harus segera mengurus kasusnya. Bukan semata sudah ada manusia-manusia tak berdosa yang dijadikan tersangka oleh pihak Jeam. Namun juga karena jika tidak bergerak cepat, pihak Jeam pasti akan beraksi dengan skenario terbaru.

1
W_E_N_A
Dan aq pun ikut bingung dengan Jia...
ah Jia...kenapa kau begitu lemah...

Semangat mbak eee...
❤️❤️❤️❤️❤️
Susi Akbarini
waaahhhh..
makin seruuuu..


lanjuuutttt
❤❤❤❤❤
Firli Putrawan
yoo makin seru
Firli Putrawan
penasaran gmn itu
Firli Putrawan
ibu nya titi x dl ada masa dia msh muda bs jd d hamilin sm pa tomy, jd pa tomy bpnya titi
Parno Parno
semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan tetap semangat kak author.... Kita tunggu karyamu.
Dahwi Khusnia
semoga cepat sembuh kak buat mas azky


bian jngan salah paham sama syukur
Suryani Bu
semangat , sehat sehat semuanya mba Rosi...semakin penasaran tentang pak Tomy dan Titi , benarkah mereka ayah dan anak?
Susi Akbarini
alhamdulillah kalo putranya udah sehat...

❤❤❤❤
Arryanti Ar
lekas sembuh mas azki,,, dan buat k ros sekeluarga juga sehat selalu
Hilmiya Kasinji
semoga kak Ros dan keluarga selalu sehat . aamiin
Dessy Sugiarti
Sehat2 kak juga semuanya...
Jaga Kesehatan cz Cuaca tdk menentu bgt....
Bikin Badan meriang...
W_E_N_A
Cepet sembuh y Dek Azki sayang...
Mb Ros jg jaga kesehatannya...

semangat ❤️❤️❤️❤️❤️
Meli Anja
bikin penasaran ceritanya
Ainisha_Shanti
so complicated
Hilmiya Kasinji
mas syukur iku multitalenta mbak Titi, apa aza bisa 🤭. semakin seru kak Ros, tak tunggu update nya. untung wae aku tipe sing ketemu bantal langsung budal, lek gak ISO gak turu sampai end gara2 penasaran 🤭😅
Zuriana Nisa
makin seru aja ni 💪💪
Suryani Bu
orang yg punya jabatan tinggi ya begitu , bertindak semaunya sendiri , tinggal perintah ini itu dan harus terlaksana ga peduli bagaimana caranya
W_E_N_A
Ketika novel ini tamat...kita akan lulus sekolah detektif 🤣🤣🤣
Lanjut Mb...
semangat yuaaa...
❤️❤️❤️❤️❤️
Dahwi Khusnia
hiihh bom saja syukur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!