THE GREAT TEACHER COMES

Suara gemuruh dari dalam kolam terus terdengar, bahkan kali ini bukan hanya itu saja. Para tetua yang masih berada di depan pintu kolam juga merasakan aura yang pekat keluar dari dalam kolam, dan itu membuat mereka semakin khawatir.

Cahaya merah muncul pada pintu, dan mereka melihat ada sebuah lingkaran muncul dan semakin lama semakin membesar.

Bam!

Krak!

Duaaar!!

Segel terbuka dan bersama dengan itu pintu kolam terbuka dengan kuat, bahkan energi yang keluar harus ditahan dengan menggunakan kekuatan perisai yang para tetua dan Shu Liang Ma miliki.

Tap tap tap

Para murid yang berada di dalam kolam berhamburan keluar, mereka saling membantu menopang tubuh keluar dari sana.

Kabut putih yang sedikit gelap membuat keadaan disana sulit untuk dikatakan.

"Guru!" ucap beberapa murid yang telah keluar dari kolam sutra.

Ada lebih dari 50 orang yang keluar, mereka semua selamat meski saat ini kondisi tubuh mereka sangat lemas akibat tekanan yang sangat kuat di dalam kolam sutra.

"Dimana Qin Zu?" ucap Shu Liang Ma yang tidak melihat keberadaan salah satu murid berbakatnya.

"Ma... Master guru, kak Qin. Dia....dia...."

"Katakan!"

"Guru, sebenarnya Qin Zu yang masuk ke dalam gua itu, dan membuat kami semua seperti ini," ucap salah satu murid yang merasa kesal karena Qin tidak mau mendengar peringatannya agar tidak masuk ke dalam gua.

Semua tetua dan Shu Liang Ma terkejut, Qin Zu adalah salah satu murid berbakat tingkat awal. Seharusnya dia lebih mendengarkan apa yang dikatakan oleh Shu Liang Ma, sebagai contoh bagi murid yang lainnya. Namun justru dialah yang melanggar.

Srak!

Srak!

Tak lama kedua teman Qin Zu keluar bersama dengan Qin Zu yang kondisinya sangat tidak baik.

Shu Liang Ma tidak bisa mengatakan apapun, karena hal ini memang kesalahan yang di lakukan oleh Qin Zu sendiri.

"Guru, Master guru. To....tolong kak Qin, dia..."

"Bawa dia ke perguruan untuk diobati!"

Shu Liang Ma tidak ingin mengatakan apapun meski dia telah mengetahui bagaimana kondisi murid berbakatnya itu.

Salah satu tetua membawa tubuh Qin Zu ke perguruan, dan guru yang lainnya membantu para murid yang masih terlihat lemas dan duduk di atas tanah.

Xiang Li yang baru saja datang berjalan dengan tenang mendekati pintu kolam sutra.

Shu Liang Ma dan yang lainnya melihat kedatangan Xiang Li yang seolah tidak memperdulikan keadaan mereka di sana.

"Guru, apa yang membuat anda datang kemari?" ucap Shu Liang Ma.

"Apa lagi? Tentu untuk menyerap energi yang ada pada pintu ini. Jika tidak, maka kelak kau tidak akan bisa lagi menggunakan kolam sutra ini,"

Shu Liang Ma tentu tidak mengerti akan hal itu, sebab ini adalah kali pertama hal seperti ini terjadi.

Xiang Li berdiri menatap pintu kolam sutra yang sudah tertutup kembali, tangan kanannya menyentuh pintu itu dan perlahan terlihat cahaya yang seolah sedang berputar melawan Xiang Li.

"Beraninya kau memberontak! Apakau sudah lupa siapa yang membuatmu?" ucap Xiang Li yang masih fokus pada pintu kolam sutra itu.

Xiang Li menekan lebih kuat pintu itu dengan auranya, dan terlihat pintu itu sedikit memiliki keretakan.

Melihat itu para tetua merasa khawatir jika pintu kolam sutra mereka akan rusak, dan kolam sutra tidak akan dapat di gunakan lagi.

"Apa yang kau lakukan? Kau bisa merusak kolam sutra kami!" seru salah satu tetua yang tak ingin pintu kolam sutra itu hancur.

Xiang Li tidak memperdulikan ucapan tetua itu, sebab sebentar lagi dia akan berhasil menjinakan sesuatu yang telah keluar dari gua dan membuat kolam sutra menjadi seperti saat ini.

"Kau masih membangkang, bahkan setelah mengetahui jika itu adalah auraku!" ucap Xiang Li seperti sedang berbicara dengan seseorang.

Wuuuush!

Xiang Li mengeluarkan dan menghantam pintu kolam dengan kekuatannya.

Krak!

Duaaaar!!

Pintu kolam sutra seketika terlihat hancur, dan tak lama sebuah labu hijau kecil yang memiliki tangan, kaki juga wajah muncul.

(bentuknya mungkin kalau di tempat kita seperti labu siam, yang biasa buat sayur 😅)

Xiang Li mengambil buah labu itu lalu mengangkatnya, "Ternyata itu kau, dimana ibumu?"

Labu itu terlihat ketakutan dan merasa kesakitan karena kekuatan Xiang Li berhasil mengalahkannya.

Xiang Li yang mengerti itu memasukan labu kecil ke dalam ruang dimensinya, agar dia bisa menyerap energi di sana sehingga cepat pulih.