Akbar mendapatkan sebuah undangan dari Kerajaan Laut Selatan. Kali ini ia akan berpetualang dalam sebuah misi yang membawanya menjelajahi dalam luasnya lautan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 PERTUNJUKAN
Misi telah usai dengan keberhasilan. Tiba waktunya untuk pulang. Akbar berbalik arah kembali melalui jalan yang ia lewati saat datang untuk pulang. Kabar yang tersebar menyebutkan perang sudah terjadi. Ia juga bisa merasakan paparan energi yang luar biasa sedang beradu meski berada di jarak yang jauh. Yang perlu dilakukan oleh Akbar ialah menghindari lokasi terjadinya peperangan untuk selamat pulang ke rumah. Bentrok yang terjadi antara dua kubu penguasa lautan juga memberikan keuntungan baginya dalam perjalanan pulang. Pecahnya peperangan itu membuat perbatasan-perbatasan lautan lengah dari penjagaan.
Akbar memacu laju meluncurnya di dalam air samudra dengan kecepatan tinggi. Tidak bisa dipungkiri seberapa pun asiknya perjalanan dalam misinya di dunia gaib bawah laut selama beberapa hari ini tidak dapat menghindari lahirnya rasa rindu untuk anak-anak dan istrinya di rumah. Ia ingin rasanya segera tiba di rumahnya kembali menjumpai hangat dan runyamnya sebuah keluarga.
Akbar telah keluar dari lautan Atlantik. Kini ia berada di Samudra Pasifik dimana di lautan luas itu perang sedang berkecamuk. Manusia itu melintasi dalam jarak di luar jangkauan dengan lokasi terjadinya perang. Tapi tetap saja ia masih bisa merasakan kedahsyatan adu tanding dua kubu berlawanan itu. Dengan jelas ia juga bisa mendengar suara dentuman-dentuman yang bertubrukan.
Tekad Akbar melemah. Mana mungkin ia melewatkan pertempuran antara makhluk bawah laut yang luar biasa ini. Akhirnya Akbar pun mendekati lokasi peperangan. Ia mencari tempat untuk dirinya bisa menyaksikan pertunjukan perang itu secara langsung.
Namanya juga manusia tempat segala salah dan lupa. Akbar semakin terlena dan larut menyaksikan peperangan di depan mata yang sangat seru itu. Saking girangnya tanpa sadar Akbar menjadi semakin maju mendekati lokasi peperangan yang sedang berlangsung.
Pertempuran antara Kerajaan Samudra Atlantik melawan Kubu Empat Kerajaan Besar yang bergabung yaitu Kerajaan Samudra Pasifik, Kerajaan Samudra Hindia atau Kerajaan Laut Selatan, Kerajaan Samudra Antartika dan Kerajaan Samudra Arktik. Peperangan yang dipicu oleh Kerajaan Samudra Atlantik yang berambisi menasbihkan dirinya menjadi penguasa tunggal Samudra bahkan di bumi yang tentu saja dijawab dengan perlawanan oleh Kerajaan yang lain.
Atlantik datang dengan serdadu pasukannya yang begitu besar. Mereka juga datang dengan Monster Laut yang mengerikan yang menjadi senjata pamungkas mereka. Keempat kerajaan yang menjadi lawannya menggabungkan seluruh pasukan mereka dalam jumlah yang lebih besar demi mengalahkan kegilaan saudara tua mereka.
Pasukan yang terdiri dari bermacam-macam makhluk laut baik jin maupun siluman yaitu jin yang berwujud binatang. Kerajaan Laut Selatan atau Kerajaan Samudra Hindia dipimpin oleh Nyi Rongrong sebagai panglima perang utama mengandalkan prajurit kerajaan mereka yang berpenampilan layaknya khas prajurit keraton yang mempunyai skill bertarung yang sangat mematikan. Dan tentu saja Laut Selatan turut membawa ular-ular siluman yang lebih dikenal karena proyek sampingan mereka yaitu pesugihan dibanding dengan kekuatan mereka di lapangan tempur.
Kerajaan Samudra Pasifik mengandalkan pasukan khusus mereka yang terdiri dari beragam wujud makhluk laut yang mempunyai kemampuan bertarung tingkat tinggi. Mereka juga membawa Pasukan Putri Duyung yang piawai dalam menggunakan berbagai macam senjata.
Pasukan Beruang Kutub yang besar dan kuat mendominasi prajurit yang dikirim dari Kerajaan Samudra Arktik atau Kerajaan Kutub Utara. Pasukan Pinguin, Anjing Laut dan Paus Pembunuh menjadi perwakilan dari Kerajaan Samudra Antartika atau Kerajaan Es dari Kutub Selatan.
Tidak hanya pemandangan pertempuran antara pasukan jin laut yang beraneka ragam wujud itu yang membuat Akbar semakin terhibur. Tiap-tiap kerajaan juga mengeluarkan monsternya masing-masing berupa makhluk raksasa yang menjadi andalan dan sebagai maskot wilayahnya.
Paus Biru. Meski sejatinya bukanlah mahkluk pembunuh tapi kekuatan mamalia terbesar di lautan itu dijadikan sebagai tunggangan tempur Komandan Pasukan dari Kerajaan Samudra Pasifik. Surai Singa. Ia adalah sosok monster laut dari Kerajaan Samudra Arktik. Dengan tentakel-tentakelnya ia bisa menyengat musuh-musuhnya dengan aliran listrik yang beracun sekaligus mematikan. Naga Laut Hijau. Sosok ular laut raksasa dari Kerajaan Laut Selatan peliharaan Ratu Samudra.
Tapi semua monster laut dari kerajaan-kerajaan aliansi itu tidak sebanding dengan Krok. Tidak hanya pada ukuran posturnya yang kalah besar dan kekar tapi juga dalam perbandingan kesaktiannya. Tidak ada mahkluk laut di seluruh luas Samudra yang bisa untuk diadu satu lawan satu melawan Gurita Raksasa dari Atlantik tersebut. Kekuatan mistis yang kental pada diri makhluk buas penghuni palung terdalam itu membuat sosoknya sangat menakutkan.
