NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:70.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?

Laras begitu terkejut saat tiba-tiba kedatangan adik bungsunya. Dia langsung memeluk Andi dengan penuh kerinduan. "Ndi, kapan pulang? Kakak kangen banget. Bagaimana kuliah kamu disana? Semuanya baik-biak saja 'kan? Oh ya, bagaimana kamu bisa tahu Kakak ada disini?"

Andi memegang kedua tangan Kakaknya, menatapnya dengan lekat. Terkadang dia selalu ingin melindungi Kakaknya ini, namun apa yang dia bisa saat semua biaya hidupnya saja masih bergantung pada orang tuanya.

"Kak, aku akan segera lulus dan aku akan cari pekerjaan yang baik. Nanti kita bisa sewa rumah dan tinggal berdua saja. Aku akan membawa Kakak dari rumah ini. Aku tahu Kakak tidak bahagia dengan pernikahan ini" ucap Andi.

Mata Laras berkaca-kaca mendengar itu, adiknya ini memang yang paling mengerti dirinya sejak dulu. "Terima kasih Andi, Kakak hargai semua niat kamu itu. Tapi yang penting sekarang, kamu harus benar-benar belajar dengan giat agar segera lulus. Jangan dulu memikirkan tentang Kakka. Kamu percaya sama Kakak 'kan? Semuanya akan baik-baik saja, karena Kakak pasti bisa melewati semua ini"

Andi terdiam sejenak, dia menatap Kakaknya dengan sedih. Bagaimana Kakak pertamanya ini yang selalu berjuang sendirian. Sementara dirinya yang seharusnya menjadi saudara laki-laki yang melindunginya, belum bisa melakukan apa-apa.

"Kak, aku janji akan membawa Kakak dari rumah ini. Aku tidak akan membiarkan Kakak terus menderita disini" ucap Andi dengan penuh keyakinan.

Laras hanya tersenyum saja, dia mengusap kepala adiknya dengan lembut. "Terima kasih Sayang, kamu memang adik Kakak. Sekarang, sebaiknya kamu pulang saja, Kakak harus kembali merawat suami Kakak"

"Kak" Andi memegang tangan Kakaknya dengan menatapnya lekat. Seolah sedikit ragu untuk mengatakan hal yang ingin dia katakan saat ini. "...Tadi pagi, Kak Viona di bawa ke Kantor polisi. Tuduhan pembunuhan dan menyembunyikan barang bukti"

Deg,, Laras langsung terdiam mendengar itu, benar-benar terkejut mendengar ucapan Andi barusan. "Kamu yang benar Andi? Bagaimana bisa? Bukannya Kak Laras yang selama ini disalahkan atas kasus ini. Kenapa jadi dia yang tertangkap sekarang?"

"Aku gak tahu Kak, tapi sepertinya ada seseorang yang berusaha membersihkan nama Kakak dan menemukan pelaku sebenarnya" ucap Andi.

Laras terdiam, mengingat percakapan Lin dan Axel beberapa hari lalu. Mungkin maksudnya menyelesaikan kasus kematian adiknya, adalah ini. Menemukan pelaku sebenarnya. Laras benar-benar tidak menyangka jika akhirnya Viona akan tertangkap. Padahal dia saja tidak pernah bicara tentang Viona, semuanya bukan hanya karena Viona adalah adiknya, meski hanya adik tiri saja. Namun, Laras tetap tidak bisa menuduh Viona karena dia tidak mempunyai buktinya saat itu.

"Kak, tidak perlu memikirkan tentang Kak Viona. Dia memang pantas mendapatkan ini karena kesalahannya sendiri. Sebaiknya sekarang Kakak pikirkan saja hidup Kakak. Aku akan berusaha membawa Kakak dari rumah ini" ucap Andi.

Laras menghembuskan nafas kasar, lalu dia menatap Andi dengan lekat. "Kakak tidak papa disini, Andi. Setidaknya sampai suami Kakak sembuh dan bisa melihat lagi. Mungkin setelah itu, Kakak juga akan pergi dari sini. Karena keberadaan Kakak tidak pernah di harapkan di rumah ini"

Andi mengangguk mengerti, dia menatap lekat mata Kakaknya ini. "Kak, apa Kakak mencintainya?"

Tidak menjawab, namun Laras hanya tersenyum saja pada adiknya. Dan itu sudah cukup menjadi jawaban untuk Andi. Dia juga tidak bisa memaksa Kakaknya untuk berhenti mencintai pria yang menyakitinya.

"Yaudah, kalau gitu aku pergi dulu ya Kak. Jaga kesehatan Kakak selama disini. Oh ya, apa ada nomor ponsel baru? Aku sulit menghubungi nomor ponsel Kakak"

Laras menggeleng pelan, dia belum mempunyai ponsel baru. Tapi dia ingat dengan Reni, dan mungkin adiknya bisa menghubunginya lewat temannya itu. Laras memanggil Reni.

"Kak Reni, aku boleh minta nomor Kakak diberikan pada adikku ya. Biar dia mudah menghubungiku" ucap Laras.

"Tentu saja"

Mereka pun bertukar nomor ponsel, dan setelah itu Reni langsung mengantar Andi keluar dari rumah ini. Sedikit mengobrol tentang Laras. Andi terus meminta agar Reni bisa menjaga Kakaknya selama berada disini.

"Tenang saja, aku akan menjaga Kakak kamu. Kalaupun ada yang terjadi, aku akan menghubungimu dengan segera" ucap Reni sambil menepuk bahu Andi.

Setelah Andi pergi, Reni berniat untuk kembali masuk. Dia ingin menutup gerbang, namun suara klakson mobil membuatnya tidak jadi melakukan itu. Reni melihat mobil yang berhenti di depannya ini.

Axel keluar dari dalam mobil dengan wajah yang begitu dingin. Membuat Reni mengerutkan keningnya, seolah melihat Axel yang sedang marah padanya. Tapi Reni tidak tahu apa kesalahannya saat ini.

"Ada apa Tuan? Anda ingin bertemu Tuan Muda? Dia ada di dalam" ucap Reni.

"Siapa pria tadi?"

Suara penuh penekanan dan terdengar sangat dingin itu, membuat Reni mengerutkan keningnya bingung. "Andi? Dia adiknya Laras. Memangnya kenapa?"

"Aku tidak suka kau dekat-dekat dengannya. Tidak! Aku tidak suka kau berdekatan dengan pria manapun!" tekan Axel, dia langsung kembali ke dalam mobil dan membunyikan klakson agar Reni yang masih terdiam itu membukakan pintu gerbang lebih lebar.

Reni menghela nafas pelan, lalu dia segera membuka lebih lebar pintu gerbang agar mobil Axel bisa segera masuk. "Maaf, tapi aku sudah terlalu lelah dan tidak ingin bersama denganmu lagi"

*

Laras masuk ke dalam kamar Lin, dia menatap suaminya yang sedang duduk bersandar di atas tempat tidur dengan memeluk baju milik Laras dulu. Sebenarnya masih terasa heran bagi Laras ketika melihat Lin seperti ini.

"Tuan, makan malam dulu dan minum obat. Setelah itu istirahat" ucap Laras.

"Hmm"

Laras menghela nafas pelan, Lin yang memang dia kenal dengan pria dingin. Dan sekarang semakin menjaga jarak dengan siapapun setelah keadaannya seperti ini. Laras duduk di pinggir tempat tidur, mengambil makanan dari atas nakas dan mulai menyuapi suaminya.

"Em, tadi Tuan Axel datang kesini. Tapi anda sedang tidur, jadi saya suruh dia menunggu. Sekarang dia masih berada di ruang kerja anda" ucap Laras.

"Suruh saja dia datang kesini"

Laras mengangguk, meski dia tahu Lin tidak akan melihatnya. Laras membereskan bekas makan Lin, dan segera keluar kamar. Kembali ke dalam kamar bersama Axel sekarang. Laras sengaja ikut masuk ke dalam kamar, karena dia ingin tahu apa yang dibicarakan. Mungkin tentang Viona yang tertangkap tadi pagi.

"Viona sudah tertangkap tadi pagi di rumahnya. Minggu depan langsung sidang penjatuhan hukuman karena semua barang bukti juga sudah jelas. Kau tidak perlu cemas, biarkan Rama mengatur semuanya"

Lin menghela nafas pelan mendengar itu. "Minta Rama untuk membuat pembersihan atas nama Laras. Dia tidak boleh sampai terus terseret dengan kasus ini, karena dia tidak bersalah"

Laras terdiam mendengar itu, sungguh percakapan yang benar-benar membuatnya sedikit tertegun. Bagaimana dia mendengar sendiri suaminya yang ingin membersihkan namanya yang pernah tertuduh sebagai pembunuh adiknya.

Apa dia memang sudah lama tahu kebenarannya?

Bersambung

1
Ken L
nara & suaminya jg ada andil dlm kecelakaan Lin. harusnya mereka sdh dipertemukan sebelumnya
Nismawati
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Ferayaty
manarik&jg menitikkan air mata sangat terharu thor
Ferayaty
menarik,ada sedihnya ikut menangis bacanya
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Nona Aan Chayank
Nyimak dulu
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Biasa
Aida Wulandari
Luar biasa
Eli Sugiarti
, geregetan sama Laras
Hairani Siregar
sedih thorrr. katanya pengacara hebat, kok tdk d selidiki kematian adiknya dgn benar. mlah lngsung mengambil ke smpulan bgitu. entar nyesal baru lu pusing guling2.
Dewi deww
lanjuuttt
dhianti wulandari
makasih thor...utk novel'y...😍😍😍
Nita.P: bulan depan relais cerita Reni dan Axel ya. pastinya gak kalah seru
total 1 replies
gempi
j
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Nita.P: Mampir di karya terbaruku.. judulnya CASANOVA TRUE LOVE.

Untuk cerita Reni dan Axel, ada di judul PERNIKAHAN TANPA RESTU
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺: di tunggu thor
total 3 replies
Pujiyati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiyati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiyati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!