NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:798k
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27. INGIN BEBAS

"Ara, ayo makan dulu." Ujar Sela yang baru saja masuk ke kamar Ara dengan membawa bungkusan berisi makanan, sejak semalam hingga prosesi pemakaman selesai, belum seteguk pun air yang masuk ke perut Ara. Wajah temannya itu sudah terlihat pucat.

"Terimakasih Sel, udah repot-repot bawakan makanan untukku. Tapi aku gak selera makan." Kata Ara tanpa melihat pada lawan bicaranya. Tatapannya terus tertuju pada foto ibunya.

"Tapi kamu harus makan, Ra. Kamu bisa sakit kalau gak makan." Sela meletakkan bungkusan itu di atas nakas lalu keluar lagi dari kamar menuju dapur untuk mengambil piring. Setelah kembali ke kamar dengan membawa piring dan sendok serta air minum, ia dengan telaten menyiapkan makanan untuk Ara.

"Mau aku suapi?" Tawarnya sambil mengedipkan sebelah mata.

Ara tersenyum tipis, di situasi seperti ini ia masih cukup beruntung karena masih ada Sela. Meski tak memiliki hubungan keluarga tapi Sela sela ada untuknya. "Biar aku makan sendiri aja." Ujarnya sembari meletakkan foto sang ibu di atas tempat tidur, lalu meraih piring yang telah terisi makanan.

"Nah gitu dong, Ara itu harus kuat." Sela sangat senang akhirnya Ara mau makan. Sejak semalam ia menawarkan makan atau setidaknya minum tapi Ara menolak.

"Sel, apa aku jual aja ya rumah ini. Hasilnya penjualannya akan aku berikan pada Rey untuk mengembalikan uangnya, dengan begitu aku bisa terbebas dari pernikahan kontrak itu." Kata Ara di sela-sela makannya.

"Pikirkan lagi Ra, rumah ini kan peninggalan satu-satunya Ayah kamu. Dan di rumah ini juga banyak sekali kenangan kamu dan ibumu."

"Ayah," Ara tersenyum getir menangkap satu kata itu. Andai saja sosok ayahnya itu ada, mungkin hidupnya tidak akan seterpuruk ini.

"Ra, sebenarnya Ayah kamu tuh ada di mana sih? Dia masih hidup kan?" Tanya Sela, ia merasa sangat penasaran akan hal itu. Ia pernah bertanya pada ibunya Ara tapi Bu Rania hanya menjawab, 'Ayahnya Ara sudah bahagia.' Ia benar-benar tidak mengerti dengan maksud kalimat itu. Bahagia apa yang dimaksud oleh bu Rania.

"Aku juga gak tahu Sel, Ayahku masih hidup atau tidak. Ibu hanya pernah bilang, kalau Ayah itu pergi merantau saat usiaku baru 1 tahun. Kenapa Ayah tidak pernah kembali aku juga tidak tahu, aku tidak mau bertanya lebih jauh yang mungkin akan membuat Ibu jadi sedih. Dan akhirnya aku hanya memendam keingintahuan tentang Ayah." Ucap Ara.

"Kamu gak kepikiran buat nyariin Ayah kamu? Siapa tahu dia benar masih hidup."

"Mau cari bagaimana Sel, aku sama sekali gak punya petunjuk apapun tentang Ayah. Aku bahkan gak pernah tahu bagaimana wajahnya, gak ada satupun foto Ayah yang aku temukan. Mungkin Ibu sudah membuangnya, aku juga tidak tahu."

Sela menghela nafas panjang mendengarnya, sulit juga jika seperti. Padahal ia berharap Ara masih memiliki sosok ayah setelah ibunya tiada. Tidak bisa membayangkan bagaimana Ara akan hidup sebatang kara. Ia saja yang mempunyai keluarga utuh namun tinggal terpisah rasanya cukup berat.

"Hanya satu yang aku tahu tentang Ayah, namanya adalah Gio. Ibu pernah tak sengaja mengatakannya.'' Ara tersenyum tipis, ia jadi teringat dengan om Gio yang memiliki nama sama. Andai ayahnya seperti om Gio pasti akan sangat menyenangkan memiliki sosok ayah sebaik om Gio. Pria paruh baya itu sudah menyelamatkannya dari rencana licik Arsen dan Sherly, dan tadi malam rela tidak pulang demi menemaninya hingga sang ibu diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"Hem yang sabar ya Ra," Sela mengusap pundak temannya itu lalu menjatuhkan diri ke tengah tempat tidur. Semalam ikut bergadang membuatnya sangat ngantuk. "Ra, nanti malam aku nginap di sini ya." Ujarnya sembari memejamkan mata.

"Memangnya kamu gak kerja?" Tanya Ara.

"Gampang itu mah, gak terima pelanggan dalam semalam gak akan buat saldo ku kosong. Kamu tahu gak Ra, akhir-akhir ini tuh aku gak terlalu nerima pelanggan lagi. Terima paling hanya 1 aja karena..." Dengan mata terpejam Sela tersenyum mengingat sosok laki-laki yang beberapa hari ini selalu membooking nya, laki-laki itu selalu memberinya bayaran tiga kali lipat dari tarif per satu pelanggannya.

"Karena apa?" Tanya Ara.

Sela kembali membuka matanya, lalu dengan cepat bangkit dari tempat pembaringannya. "Ra, kamu ingat gak sama si David itu?"

Ara mengerutkan keningnya, sesaat kemudian ia mengangguk pelan. Ia ingat David adalah salah satu pelanggan yang ia berikan pada Sela dan David itu ternyata adalah temannya Rey.

"Nah si David itu tuh Ra yang beberapa hari ini booking aku. Gimana kalau kita minta bantuan sama dia, aku yakin dia pasti mau bantuin kamu untuk terlepas dari pernikahan kontrak kamu dengan Rey."

Ara langsung menggeleng, "Aku memang ingin bebas dari pernikahan kontrak ini, tapi aku gak mau kalau harus terikat lagi dengan orang lain." Ara menolak dengan tegas. Meminta bantuan pada David sama saja menjual dirinya sendiri. Laki-laki seperti David pasti hanya menginginkan tubuhnya saja.

"Aduh Ra, gak gitu. Pokoknya percaya deh sama aku. David pasti mau bantuin kamu tanpa embel-embel apapun. Aku sendiri yang bakal jadi jaminannya." Sela tersenyum tipis. Beberapa hari bersama pria itu membuatnya sangat nyaman. Untuk yang pertama kali ia merasa dirinya bukan seperti wanita penghibur. David memperlakukannya dengan sangat lembut. Ia sangat yakin David tidak seperti kebanyakan laki-laki hidung belang yang selalu memanfaatkan keadaan.

Dan ada satu hal yang membuatnya sangat penasaran tentang David. Pria itu pernah berkata padanya agar menjaga Ara.

'Aku senang tahu Ara tidak bekerja di club lagi. Tolong jaga dia, jangan biarkan dia masuk ke dunia hitam lagi.' Kata David sambil mengenakan kembali pakaiannya.

'Maksud kamu apa? Bukankah kamu juga selalu menginginkan Ara tapi sayangnya kamu tidak pernah bisa mendapatkan dia.' Tanya Sela, cukup terkejut dengan perkataan David barusan.

David hanya tersenyum tipis lalu mengeluarkan dompetnya. Ia mengambil semua uang yang ada didalam dompetnya yang memang sudah ia siapkan untuk Sela.

'Kalau bisa kamu juga berhenti bekerja di club, seperti Ara.' Kata David lalu meletakkan uang itu di atas meja. Setelahnya ia melangkah keluar dari kamar hotel yang ia sewa bersama Sela.

.

.

Nah, teka teki lagi nih buat kelean 🤭

1
Vivo Smart
curiga kalau ini akal-akalan David biar Rey sadar perasaan nya terhadap Ara
Vivo Smart
kasian Sela, padahal dia yang ada rasa sama David, e David malah suka sama Ara yang adalah temannya
Vivo Smart
talak itu jatuh dengan sendirinya karena kamu mengabaikan nya selama ini furgoso...
Vivo Smart
dia rela dibuang keluarga nya demi kamu, dan kamu dengan tega nya meninggalkan nya yang sedang punya bayi yang baru berusia satu tahun 🤦‍♀️
dasar laki-laki
jahat
air susu dibalas air tuba
Vivo Smart
bener banget. Rey mulut nya jahat banget ke kamu apalagi perlakuan nya yang sudah mempekosa kamu, nggak bisa dimaafin
Vivo Smart
Ara perjanjian nya kan nggak ada kontak fisik. sedangkan Rey melanggar nya, berarti kamu bisa menuntut Rey agar menceraikan kamu. pinter dikit dong Ra
Vivo Smart
gimana kalau Ara sampai hamil, sedangkan pernikahan mereka tidak sah karena waktu ijab kabul nama Ara pasti bin orang tua palsu nya
Vivo Smart
perusahaan nya kan milik mendiang ayah rey, ya otomatis punya rey dong. kok malah mau ngerebut punya orang. aneh nih tante
Vivo Smart
jangan jangan om Gio ayah kandung Ara
Vivo Smart
padahal kamu sendiri yang minta Ara jadi istri kontrak mu, kenapa sekarang malah jijik rey
Vivo Smart
totalitas banget nipu nya Rey...
emang bener ya bahwa untuk menutupi satu kebohongan kecil, setidaknya kita harus membuat tujuh kebohongan lainnya.
itu untuk kebohongan kecil lho,
jadi malu kita melakukan kebohongan besar nggak kebayang seberapa banyak kita harus berbohong untuk menutupi nya.
ya meskipun sebenarnya tidak ada kebohongan yang benar benar bisa ditutupi
Vivo Smart
lebay.. orang cuma jatuh di RS kok.
sekotor apa sih
Vivo Smart
rey ganteng macho😍
Tina Febbryanti
Luar biasa
Tina Febbryanti
⭐⭐⭐⭐⭐
Nursina
mantap semangat
neni maharani
good
she_
mantap ceritanya
Nurlinda: terima kasih kk 🤗
total 1 replies
Ningmar
emosian...hadeh2
Ningmar
podo salah paham
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!