Kembalinya Sang Penguasa

Kembalinya Sang Penguasa

Alkisah bermula di sini

Jangan lupa di subscribe novel ini gaes.

Cerita ini adalah fiksi. Jika ada tempat, kejadian dalam cerita, atau nama yang sama, itu hanyalah kebetulan belaka. Author tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. Bijak lah dalam memilih bacaan yang sesuai dengan keinginan anda, jika tidak suka, boleh di skip tanpa menghujat. Author bukan anti kritik jika itu membangun. belajar membedakan antara Kritikan dan hujatan.

...Selamat membaca...

...Kota Altra....

"Anak ini tidak pantas berada di dalam keluarga Clifford. Dia hanya sampah. Tinggalkan Villa Clifford kami! Dasar sampah," teriak seorang wanita sambil menendang bokong seorang anak sampai terjatuh.

"Pergi dari sini. Atau hari-harimu akan sangat menyedihkan?!" seorang anak lelaki di samping wanita itu juga ikut memarahinya.

Seorang anak tampak sedang menangis dan menjadi bahan bullying oleh anak-anak yang sebaya dengannya.

Semenjak kedua orang tuanya menghilang dua tahun yang lalu, ditambah lagi dengan meninggalnya sang Kakek, hari-harinya semakin buruk. Selalu ada saja perlakuan yang tidak menyenangkan yang dia terima.

Anak ini bernama Rey. Dia adalah seorang anak yang penuh bakat dan digadang-gadang sebagai calon utama yang akan dinobatkan sebagai kepala keluarga Clifford kelak.

Hari-harinya dipenuhi dengan kebahagiaan. Karena dia sangat dibanggakan, disayang, bahkan di didik dengan ketat oleh orang tuanya.

Sebagai seorang Tuan muda yang akan mewarisi kekayaan miliaran dollar atas aset yang dimiliki oleh keluarganya, Rey memang benar-benar dipersiapkan dalam berbagai keterampilan baik itu di bidang bisnis, ilmu beladiri, pengobatan, bahkan di bidang kesenian. Sudah tidak terhitung berapa ramai guru yang dipekerjakan oleh orang tuanya untuk mendidiknya baik itu ilmu beladiri, pengobatan, kesenian dan bahkan dunia bisnis.

Orang tuanya benar-benar menaruh perhatian terhadap putra satu-satunya ini. Singkat cerita, Rey adalah anak yang paling menonjol diantara anak-anak lainnya di keluarga Clifford. Apa lagi dia adalah putra langsung dari keluarga induk. Namun, semenjak orang tuanya meninggal dunia dalam kecelakaan, Rey akhirnya disingkirkan dengan paksa oleh sepupu-sepupunya dari keluarga Clifford cabang yang memang telah lama merencanakan untuk mengambil alih keluarga inti beserta aset-asetnya. Hingga pada suatu hari, Rey benar-benar terusir seperti seekor anjing. Dia dipukuli, kemudian ditendang keluar dari Villa milik orang tuanya sendiri.

Rey menatap dengan sayu ke arah Villa megah dari kejauhan. Disampingnya berdiri seorang lelaki tua. Jika bukan karena lelaki tua itu, kemungkinan dia sudah terbunuh tadi malam. Beruntung lelaki tua itu mencium gelagat yang tidak baik dan melarikannya meninggalkan kamarnya dari jalan rahasia.

Dengan berbekal pakaian yang hanya ada pada tubuhnya saat ini, anak itu menyeret langkahnya meninggalkan Villa dengan diiringi tatapan sedih dari lelaki tua itu.

Kemana dia akan pergi? Dia tidak memiliki apapun. Tidak punya tempat tujuan, tidak punya rumah, bahkan pakaian yang dia pakai pun hanya yang melekat pada tubuhnya saja. Singkat cerita, dia kini terlempar sebatang kara dijalanan.

Masih terngiang ditelinga nya pesan lelaki tua yang tidak lain adalah kepala pelayan keluarga bahwa dia harus bisa melalui semua ini, dan kembali suatu saat nanti untuk menuntut hak dan tahtanya di dalam keluarga sebagai pewaris langsung dari keluarga induk yang sah atas seluruh keluarga beserta aset yang dimilikinya.

Rey terus menyeret langkah kakinya meninggalkan villa keluarga Clifford sampai ke pinggiran kota sebelum satu suara menyapanya.

"Kak. Mengapa kau menangis?" Seorang gadis kecil tampak berdiri didepannya dengan memegang sebungkus roti.

Rey buru-buru mengusap air matanya, lalu menatap kewajah gadis itu. Dia memaksa untuk tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya.

"Siapa namamu kak? Lalu, mengapa kau menangis di sini?" Gadis kecil itu terus bertanya sembari memberikan sebungkus roti ditangannya kepada Rey. Mata indah bulat bagaikan rembulan terang memperhatikan dirinya dengan tatapan penuh simpati.

"Nama ku, Rey. Aku tidak menangis. Tadi mataku kemasukan debu," jawab Rey berbohong. Baginya, dia tidak ingin menunjukkan kelemahan atau dia akan dianggap cengeng oleh gadis kecil itu.

"Diana.., sedang apa kau di situ?" Tanya seorang wanita paruh baya sambil menghampiri putrinya. "Anak ini, mengapa kau menangis sendirian di sini? Kemana orang tuamu?"

Rey menatap wajah wanita itu, kemudian menjawab. "Ayahku sudah meninggal. Begitu pula dengan ibu ku. Sekarang aku hanya sebatang kara, yatim piatu," jawab Rey. Dia juga sebenarnya tidak tau apakah ayahnya sudah meninggal atau belum. Tapi, mengingat tidak pernah ada kabar, semua orang beranggapan bahwa ayahnya sudah meninggal karena sebuah kecelakaan.

"Kasihan. Lalu, di mana kau tinggal? Apakah kau mempunyai rumah?"

Rey menggelengkan kepalanya. Dia juga bingung dimana malam ini dia harus tinggal.

"Bu. Mengapa tidak kita ajak saja kakak ini pergi bersama dengan kita ke tempat baru?" Tanya gadis kecil itu kepada ibunya.

"Ah.., ini. Bagaimana kita bisa mengajaknya untuk pergi bersama dengan kita? Kita pun masih belum tau kemana kita akan pergi. Ayah mu telah meninggal dunia. Kita juga diusir oleh keluarga nenek mu. Bagaimana kita bisa mengajak seseorang sedangkan kita juga masih belum tau tujuan kita," keluh si ibu. Bukannya dia tidak mau mengajak Rey untuk mengikuti mereka. Hanya saja, dia masih belum memikirkan kemana dia akan pergi. Dirinya dulunya adalah seorang anak yatim di panti asuhan. Setelah dia dewasa, dia berkenalan dengan seorang pemuda yang tampan serta berkecukupan. Sejak saat itu, merekapun memutuskan untuk menikah dan dikaruniai seorang putri yaitu Dianna. Hanya saja, baru tiga hari yang lalu suaminya meninggal. Karena anak yang dia lahirkan adalah seorang putri dan bukan putra, maka dia diusir oleh keluarga suaminya.

"Terimakasih adik kecil. Saya tidak akan memberatkan kalian. Semoga ibu dan adik selamat dalam perjalanan. Saya pergi dulu," kata Rey beranjak untuk pergi.

"Kak. Tunggu!" Dianna mencegah Rey dan segera mengejarnya.

"Adik kecil. Ada apa?" Tanya Rey menundukkan kepalanya untuk menatap wajah gadis kecil itu.

"Kak. Maafkan ibuku yang tidak mengizinkan mu untuk ikut," kata gadis kecil itu merasa bersalah.

Rey sedikit tersentuh atas niat baik dari gadis kecil ini. bagaimanapun,. mereka baru saja kenal. bagaimana mungkin bisa sebegitu baiknya. "Adik kecil. Tidak apa-apa. Kalau ada umur yang panjang, di lain waktu kita akan bertemu lagi," kata Rey berusaha menghibur gadis kecil itu.

"Berusahalah untuk hidup dengan baik," kata Dianna. Dia lalu meloloskan seuntai kalung yang memiliki liontin giok berwarna merah dari lehernya, kemudian memberikannya kepada Rey. "Kak, ketika kau kelaparan dan tidak mempunyai uang untuk membeli sesuatu, kau bisa menjual kalung ini. Walaupun hanya berharga kurang dari seribu dollar, tapi itu cukup untuk mu bertahan lebih dari satu bulan jika kakak tidak boros,"

"Adik kecil. Terimakasih. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu ini," kata Rey sembari membelai rambut gadis kecil itu. Kemudian dia pun melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu tanpa tujuan. Hanya saja, dalam hatinya dia berjanji kelak dia akan mencari gadis kecil itu untuk membalas budi.

*********

Delapan tahun kemudian.

"Jendral. Peperangan telah usai. Negara kita juga tidak dalam ancaman. Sepenuhnya, kita telah memenangkan peperangan ini," lapor seorang lelaki berperawakan tinggi kekar. Tampak pada pundaknya, tersemat dua bintang berwarna emas.

Seorang pemuda berusia sekitar dua puluhan tahun mengurut dagunya. Dia mencermati setiap kata yang diucapkan oleh lelaki tegap dengan seragam tentara tersebut. "Bagaimana dengan pangeran? Apakah ada perintah untuk kita?"

"Menjawab anda, Jendral. Untuk saat ini, tidak ada perintah apapun dari yang mulia Pangeran. Mungkin saat ini Pangeran sedang berada di ibukota kerajaan untuk mengurus hal-hal yang menyangkut tahta. Tuan juga tau bahwa pangeran, dia walaupun sangat cinta kepada tanah air, namun juga sangat berambisi. Untuk mewujudkan impian memakmurkan negara, hanya pemimpin yang berjiwa luhur saja yang mampu melakukannya. Dan menurut saya, yang Mulia Pangeran harus merebut tahta demi mewujudkan cita-citanya. Jika tidak, bencana yang lebih besar lagi akan terjadi dan melebihi peperangan ketika orang yang tidak tepat mengambil posisi sebagai Kaisar" jawab lelaki pemilik dua bintang dipundaknya itu.

"Hmmm... Sepertinya tenaga kita sudah tidak dibutuhkan lagi. Peperangan sudah usai. Negara sudah berada diluar zona krisis. Pasukan zirah hitam dan Brigade Wolf mungkin harus menyebar dan mulai menyebarkan baktinya ditempat lain. Ingat! Walaupun beberapa waktu yang lalu kita terbiasa merenggut nyawa para tentara musuh, namun kali ini berbeda. Aku terlalu lelah membunuh. Sudah waktunya Resimen ini aku bubarkan!" Kata pemuda itu dengan mata berkaca-kaca.

Di dalam pasukan tentara ini, ada dua kelompok yang sangat terkenal yaitu, pasukan Zirah hitam sebagai pasukan yang bertarung jarak dekat, dan pasukan perintis yang diberi gelar Wolf Army. kedua pasukan ini berjumlah tidaklah ramai, mungkin sekitar tujuh ribu prajurit. tapi untuk kualitas tempur mereka, sudah tidak perlu diragukan lagi.

"Tuan. Mengapa anda?"

"Sudahlah. Kalian kumpulkan semua orang dari kita. Aku, Rey Clifford sebagai pimpinan tertinggi dalam kesatuan pasukan Zirah hitam di camp ini akan memberikan perintah terakhir kepada kalian!" Kata pemuda bernama Rey yang tidak lain adalah Jendral besar itu memerintahkan. Dia tidak lagi memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berargumen. Sebaliknya, dia mengibaskan tangannya kepada bawahannya tersebut untuk melaksanakan perintah.

Di luar tenda perang Jenderal, hampir sekitar tujuh ribu orang sedang berbaris rapi dan siap menunggu perintah.

Mereka adalah tentara yang baru saja selesai berperang dan tergabung dalam organisasi tentara yang mendapatkan gelar sebagai pasukan zirah hitam. Awalnya mereka berjumlah sekitar sepuluh ribu orang. Namun, kejamnya peperangan telah merenggut tiga ribu jiwa dari sepuluh ribu orang sebelumnya. Dan kini, ketujuh ribu pasukan zirah hitam tersebut sedang menatap ke satu arah. Yaitu, Rey Clifford sebagai pemimpin tertinggi mereka.

"Kalian semua, para prajurit kebanggaan ku. Aku tau bahwa peperangan ini telah memaksa kalian untuk terpisah jauh dari keluarga, dari sahabat, dari orang-orang yang kalian cintai. Ketika itu, tidak ada pilihan bagi kita selain menerjunkan diri kedalam kancah peperangan. Karena, jika ingin selamat dari sebuah peperangan, maka kita sendiri harus ikut berperang. Membunuh atau terbunuh memang tidak bisa dielakkan. Hanya saja, kematian seperti apa? Apakah sebagai pengecut, atau sebagai ksatria.

Percayalah kalian wahai sauda-saudaraku! Tidak ada yang menginginkan peperangan terjadi. Kita hanyalah ujung mata tombak yang siap mengikuti perintah. Namun, kini semuanya sudah berakhir dan peperangan sudah usai.

Walaupun peperangan memang telah usai dan kita keluar sebagai pemenang, Tapi perjuangan masih tetap berlanjut. Perjuangan menebar kebaikan setelah melalui badai. Aku yakin kalian telah lama merindukan keluarga dan orang-orang yang kalian cintai. Oleh karena itu, Aku, selaku pimpinan tertinggi dalam pasukan zirah hitam ini secara resmi membubarkan pasukan ini dan kalian boleh kembali ke pelukan hangat keluarga dan orang-orang yang kalian cintai. Ingat! Perjuangan tidak hanya di Medan peperangan. Perjuangan sesungguhnya adalah, mempertahankan apa yang telah kita raih. Karena, mempertahankan lebih sulit daripada meraih.

Akhir kata dariku, terimakasih banyak karena kalian telah mempercayakan diri kalian kepadaku dan berdiri dibelakang ku selama ini. Kalianlah alasan mengapa aku tidak takut akan peluru. Dapat ku katakan, bahwa aku yang sebelumnya adalah gelandangan telah ditampung dan di didik bersama dengan kalian. Bukan hanya itu, kalian pula telah mempercayakan kepada gelandangan ini untuk memimpin kalian. Itu jauh lebih berat ketika aku harus mengorbankan nyawa beberapa diantara kalian. Tiga ribu orang mati dalam peperangan sementara aku masih hidup dan berdiri di depan kalian. Aku malu. Benar-benar sangat malu," Rey mengusap matanya yang berair. Baru kali ini dia menangis. Suatu ketika, sebutir peluru menghantam pundaknya. Namun, jangankan menangis, mengernyit pun tidak. Pernah juga dia melakukan pertarungan satu lawan satu dengan pemimpin tentara dari negara lawan. Ketika itu dia terluka parah walaupun dia berhasil membunuh jendral dari pihak musuh tersebut. Akan tetapi dia kuat dan tidak mengeluh. Namun, ketika dia mengingat ribuan nyawa saudaranya gugur, dia menjadi cengeng dan mulai menangis. Penyesalan itu terus menghantuinya. Karena, perintah untuk berperang ketika itu keluar dari mulutnya sendiri dan hasilnya, walaupun mampu membantai seluruh lawan, tapi kerugian di pihaknya benar-benar besar.

"Tuan..?!" Suara bergemuruh terdengar ketika tujuh ribu pasukan tersebut serentak meneriakkan kata-kata 'Tuan'

Rey mengangkat tangannya menginstruksikan agar mereka tidak bicara. Namun mereka bukannya diam, malah serempak berlutut sehingga sekali lagi suara lutut terbanting di tanah menggema di udara.

Rey menatap ke arah anak buahnya, kemudian menghela nafas berat. "Keputusan ini aku buat bukan tanpa alasan. Jika kalian menolak, kalian bisa memilih untuk terus menjadi tentara di kekaisaran. Aku akan meminta Pangeran untuk menerima kalian, dan memastikan bahwa jabatan yang akan kalian terima tidaklah rendah. Itu yang pertama. Yang ke dua, walaupun kalian nantinya adalah petani, pebisnis, kontraktor, investor, atau apapun profesi yang kalian geluti, sekali serigala, tetap serigala. Ketika perintah datang, walaupun dengan sebelah kaki, kalian harus kembali ke dalam pasukan. Mengerti?!"

"Tuan. Apakah anda benar-benar akan membubarkan pasukan ini? Bagaimanapun, kita telah menjalin ikatan persaudaraan yang sangat kuat. Bahkan, kami tidak pernah merasakan kedekatan hubungan satu sama lain seperti ini yang melebihi hubungan saudara kandung. Akankah setelah anda membubarkan pasukan, kami masih bisa melihat anda lagi dimasa yang akan datang?"

Rey menggelengkan kepalanya. Dia juga tidak tau kemana dia akan pergi. Setelah terusir dari Villa Clifford, rumah yang dia tempati selama ini adalah Camp tentara. Delapan tahun dia bersahabat dengan Medan tempur. Apa lagi rumah yang dia miliki jika bukan camp tentara.

"Seperti yang aku katakan tadi. Sekali serigala, tetap serigala. Walau apapun profesi kalian setelah ini. Kita akan terus berhubungan walaupun telah terpisah. Dan pada waktunya tenaga kalian dibutuhkan, seseorang akan menemui kalian. Ingat! Ketika perintah datang, tidak ada alasan penolakan. Menolak perintah penugasan berarti, mati!"

"Kami bersumpah bahwa sekali kami berada dalam pasukan serigala, selamanya kami adalah serigala. Dan kami akan menantikan anda mengirim seseorang untuk menemui kami dan kami akan mematuhi perintah walau apapun kondisinya,"

"Bagus! Sekarang, Serigala Timur, serigala Barat, serigala Selatan, serigala Utara dan serigala Api, kalian adalah pemimpin regu bagi dua ribu pasukan. Aku akan memberikan perintah terakhir kepada kalian. Silahkan memasuki tendaku, dan sisanya, kalian membubarkan diri. Bergaullah dengan masyarakat dan jangan membuat hal-hal yang dapat merugikan. Jika ada diantara kalian yang menginginkan pekerjaan sebagai tentara dan aparat penegak hukum, kalian tunggu didepan tenda Serigala api!" setelah selesai mengucapkan kata-kata tadi, Rey langsung memasuki tenda miliknya dengan diikuti oleh lima orang kepala kelompok. Sedangkan sisanya, sudah membubarkan diri dan kembali ke tenda masing-masing untuk mengemas barang-barang mereka dan mulai hari ini, lembaran hidup baru bagi mereka akan bermula.

Terpopuler

Comments

Maestra Fajri

Maestra Fajri

guys kalian merasa culun pengen kekar yuk baca novel aku"anak culun jadi kekar

2024-11-11

1

Denisya putri

Denisya putri

hy kk aku baru mmpir.. semoga bagus dan menghibur

2024-10-25

1

Suwono Wono

Suwono Wono

Kok gak ada audio ya?? thorrr

2024-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Alkisah bermula di sini
2 Bertemu dengan Pangeran
3 Seal of King
4 Kota Utara
5 Ke Pasifik Hotel
6 Memanjat dinding
7 Akuisisi perusahaan
8 Dimana kau berpihak
9 Nasehat Sopir taksi
10 Tiba di kantor Sky provider
11 Rapat yang tidak menyenangkan
12 Pembangkangan
13 Azab untuk Baskara
14 Orang lain hanya tau hasilnya, tidak dengan prosesnya
15 Kesempatan ke dua
16 Kisah Falcon
17 Kebencian Falcon
18 Berangkat
19 Bertemu lagi dengan Pangeran
20 Suasana di kota kekaisaran
21 Lion
22 Raja Utara
23 Obrolan dengan Kaisar
24 Kau hanyalah salah satu dari bidak
25 Kedatangan Ryden ke kantor Sky provider
26 Ancaman Jacob untuk Tuan Marlon
27 Kembali ke Utara
28 Aku ingin peperangan
29 Ryden merasa dipermainkan
30 Perampok yang dirampok
31 Magdalena Brownson
32 Pelatihan
33 Istana Utara
34 Misteri lukisan
35 Genus yang perkasa ternyata penakut
36 Kematian Penguasa Utara
37 Penjaga Utara
38 John Larsson yang banyak tau
39 Fitnah Lion
40 Kabar Diana Wilmar
41 Memaksa perjodohan
42 Laporan dari kedua pengintai
43 Ingin menjadi Mahasiswa
44 Pertemuan
45 Shannon yang menjengkelkan
46 Memperkenalkan diri
47 Masalah pertama di kampus
48 Sandiwara yang sangat sukses
49 Menyatakan perasaan
50 Mencari masalah dengan Harry Parker
51 Meminta bantuan Thunder
52 Melumpuhkan Harry Parker
53 Laporan dari Steve
54 S3 bajingan
55 Hukuman untuk tiga begundal
56 Rey sekarang punya kelemahan
57 Mempermalukan Rey
58 Pembalasan Rey
59 Kekesalan Magdalena
60 Pelatihan
61 Sky provider mulai melancarkan serangannya
62 Uang memang perlu, tapi koneksi jauh lebih diperlukan
63 Menargetkan Tuan Marlon
64 Black owl telah tiba
65 Tuan Marlon memang layak
66 Mengganti Target
67 Kesulitan hidup Karl
68 Janji pembuktian
69 Menangkap fotografer gadungan
70 Menghajar sekelompok petugas keamanan
71 Jangan terlalu ngelunjak
72 Jika undang-undang terlalu rumit, hukum Rimba adalah solusi
73 Yang datang tanpa diundang akan ku tendang
74 Otot lebih efektif daripada otak
75 Hukuman dari Raja Utara
76 Bapak-bapak pun jadi ngerumpi
77 Kesalahan Kaisar di masa lalu
78 Bidadari salah mendarat
79 Rey berulah lagi
80 Selalu ada saja yang mencari penyakit
81 Slim River hilir
82 Perkenalan dengan keluarga Karl
83 Pertama kali Rey ketakutan
84 Diana yang paling mengerti
85 Membayar hutang keluarga Karl
86 Sini, kumis sialan mu itu!
87 Wakil malaikat maut
88 Jhony dijemput pelayan rumah
89 Hukuman untuk kepala desa
90 Lagi-lagi Lion menghasut
91 Bantuan telah tiba
92 Kedatangan utusan Kaisar
93 Tumben wangi, biasanya bau
94 Mendadak menikah
95 kita main bola malam ini
96 Nasehat keras dari sang Guru
97 Kedatangan Pangeran Philips
98 Tentang Lion
99 Karma apa yang telah aku lakukan di masa lalu
100 Aku tidak berhutang kepada siapapun
101 Tuan muda Jarvis tidak sudi lagi
102 Hanya butuh satu panggilan
103 Cinta buta itu, mengerikan
104 Deal!
105 Kau bukan selera ku
106 Rencana menghajar Rey
107 Mencari penyakit
108 Resiko mengambil tunangan orang
109 Rencana sekutu pertama mulai dijalankan
110 Villa Brownson
111 hanya sedikit yang kau ketahui tentang aku
112 Pandangan Morley Brownson
113 Rencana licik
114 Pangeran Bernard dalam bahaya
115 Jessica melarikan diri
116 Nasib Jessica
117 Misi menyelamatkan Jessica
118 Rencana sekutu kedua dilancarkan
119 Keterangan dan analisis Jessica
120 Dituduh berakting
121 Masalah kedua
122 Kegilaan Pangeran Mahkota
123 Mandi darah di Istana Kekaisaran
124 Sudah terlambat untuk menyadari
125 Utusan pembawa dekrit
126 Penggiringan opini
127 Selalu ada hikmah
128 Memburu pengkhianat di perusahaan
129 Kalian tidak akan kemana-mana
130 Baskara yang tidak berubah
131 Akhir buruk bagi Pengkhianat
132 Memberi Thunder kesempatan kedua
133 Masih banyak yang memihak Rey
134 Perjamuan yang membanggakan
135 Rencana pembangunan
136 NORTHERN AUTONOMY'
137 Pertarungan antar geng
138 Untung Steve tiba!
139 Kejutan untuk keluarga Jarvis
140 Daren lagi, Daren lagi
141 Rey dihadang
142 Itu lagi, itu lagi
143 Jordan Moris yang jujur dan santun
144 Berantem lagi, berantem lagi
145 Pemerasan di siang bolong
146 Kekhawatiran Tuan Marlon
147 jangan ganggu singa yang sedang istirahat
148 Rencana menekan keluarga Brownson
149 Keluarga Brownson mulai ditekan
150 Solusinya ada pada Rey
151 Raja Utara kembali bergerak
152 Nyaris saja dieksekusi
153 Kedatangan keluarga Brownson
154 Mencegat rombongan Morley
155 Tuan besar Patrick kalah lagi
156 Satu tertawa, tiga menangis
157 Angan-angan Hendrix Clifford
158 Rombongan sekretaris
159 Ketenangan itu mahal
160 Hendrix Clifford mengunjungi Sky Provider
161 Memeras keluarga Clifford
162 Pawang yang pengertian
163 Kali ini Magdalena yang jadi target
164 Mencari bantuan
165 Terlalu gede rasa
166 Tuan besar Wilmar membawa harapan
167 Kelicikan dibalas dengan kelicikan pula
168 Pertarungan Ma Ling Tong vs Ke-lima
169 Wong Chin Ting
170 Menculik Mary
171 Mengepung kediaman keluarga teratas
172 Mendatangi kediaman keluarga Clifford
173 Akhir dari keluarga Clifford
174 Memburu Master Lunglai
175 Kematian Master Lunglai
176 Sekte Zalamud
177 Valkyrie
178 Metode menghabiskan waktu Rey
179 Kalau begitu, bunuh saja!
180 Apalah, aku kan hanya sampah
181 Persiapan sebelum berpisah
182 Kejutan diwaktu yang salah
183 Bertukar pukulan dengan Valkyrie
184 Berangkat tanpa perintah
185 Desakan Pangeran Philips
186 Kelaparan
187 Masyarakat Utara terpecah menjadi dua kubu
188 Meledakkan gudang senjata pasukan Zagraria
189 Keajaiban Rey
190 Keracunan
191 Serangan mendadak
192 Amukan Tukang Jagal dari Utara
193 Sehari sebelum serangan
194 Semuanya sekarat
195 Pangeran haus darah
196 Kedatangan Raja Utara
197 Kekhawatiran sang guru jadi kenyataan
198 Kegilaan Lion
199 Pengunduran diri secara massal
200 Kampung misterius
201 Bola lampu Philips
202 Segitiga emas
203 Pertempuran yang membagongkan
204 Zigler, Damian dan Hunt juga telah tiba
205 Meninggalkan segi tiga emas
206 Rey masih belum bangun
207 Kondisi keluarga Brownson
208 Pasukan Zagraria semakin menjadi-jadi
209 Perjudian Grand Warden
210 Bertemu lagi dengan Penguasa Utara
211 Sama-sama terlahir
212 Selatan jatuh
213 Penolakan dari Lebron
214 Grand Warden vs Ryan Clifford
215 Mereka belum cukup menderita
216 Demi kerajaan Utara
217 Mengumpulkan seluruh pasukan
218 Kembalinya sang penguasa
219 Penyesalan saja tidak cukup
220 Penyerangan di pertambangan
221 Sepotong roti lebih berharga dari sebongkah emas
222 Rakyat sudah muak
223 Kematian kaisar bodoh dengan cara yang bodoh
224 Tak perlu jadi pahlawan
225 Memobilisasi pasukan
226 Kita Menang
227 Merelakan tebing selatan
228 Memeras Kaisar Zagraria
229 Semua gara-gara Shannon
230 Mengorbankan Pangeran Philips
231 Menerima warisan
232 Kekhawatiran Diana
233 Terlalu kuat
234 Bantuan dari Falcon
235 Memusnahkan Roh Genus
236 Last episode
237 Karya baru akan publish
Episodes

Updated 237 Episodes

1
Alkisah bermula di sini
2
Bertemu dengan Pangeran
3
Seal of King
4
Kota Utara
5
Ke Pasifik Hotel
6
Memanjat dinding
7
Akuisisi perusahaan
8
Dimana kau berpihak
9
Nasehat Sopir taksi
10
Tiba di kantor Sky provider
11
Rapat yang tidak menyenangkan
12
Pembangkangan
13
Azab untuk Baskara
14
Orang lain hanya tau hasilnya, tidak dengan prosesnya
15
Kesempatan ke dua
16
Kisah Falcon
17
Kebencian Falcon
18
Berangkat
19
Bertemu lagi dengan Pangeran
20
Suasana di kota kekaisaran
21
Lion
22
Raja Utara
23
Obrolan dengan Kaisar
24
Kau hanyalah salah satu dari bidak
25
Kedatangan Ryden ke kantor Sky provider
26
Ancaman Jacob untuk Tuan Marlon
27
Kembali ke Utara
28
Aku ingin peperangan
29
Ryden merasa dipermainkan
30
Perampok yang dirampok
31
Magdalena Brownson
32
Pelatihan
33
Istana Utara
34
Misteri lukisan
35
Genus yang perkasa ternyata penakut
36
Kematian Penguasa Utara
37
Penjaga Utara
38
John Larsson yang banyak tau
39
Fitnah Lion
40
Kabar Diana Wilmar
41
Memaksa perjodohan
42
Laporan dari kedua pengintai
43
Ingin menjadi Mahasiswa
44
Pertemuan
45
Shannon yang menjengkelkan
46
Memperkenalkan diri
47
Masalah pertama di kampus
48
Sandiwara yang sangat sukses
49
Menyatakan perasaan
50
Mencari masalah dengan Harry Parker
51
Meminta bantuan Thunder
52
Melumpuhkan Harry Parker
53
Laporan dari Steve
54
S3 bajingan
55
Hukuman untuk tiga begundal
56
Rey sekarang punya kelemahan
57
Mempermalukan Rey
58
Pembalasan Rey
59
Kekesalan Magdalena
60
Pelatihan
61
Sky provider mulai melancarkan serangannya
62
Uang memang perlu, tapi koneksi jauh lebih diperlukan
63
Menargetkan Tuan Marlon
64
Black owl telah tiba
65
Tuan Marlon memang layak
66
Mengganti Target
67
Kesulitan hidup Karl
68
Janji pembuktian
69
Menangkap fotografer gadungan
70
Menghajar sekelompok petugas keamanan
71
Jangan terlalu ngelunjak
72
Jika undang-undang terlalu rumit, hukum Rimba adalah solusi
73
Yang datang tanpa diundang akan ku tendang
74
Otot lebih efektif daripada otak
75
Hukuman dari Raja Utara
76
Bapak-bapak pun jadi ngerumpi
77
Kesalahan Kaisar di masa lalu
78
Bidadari salah mendarat
79
Rey berulah lagi
80
Selalu ada saja yang mencari penyakit
81
Slim River hilir
82
Perkenalan dengan keluarga Karl
83
Pertama kali Rey ketakutan
84
Diana yang paling mengerti
85
Membayar hutang keluarga Karl
86
Sini, kumis sialan mu itu!
87
Wakil malaikat maut
88
Jhony dijemput pelayan rumah
89
Hukuman untuk kepala desa
90
Lagi-lagi Lion menghasut
91
Bantuan telah tiba
92
Kedatangan utusan Kaisar
93
Tumben wangi, biasanya bau
94
Mendadak menikah
95
kita main bola malam ini
96
Nasehat keras dari sang Guru
97
Kedatangan Pangeran Philips
98
Tentang Lion
99
Karma apa yang telah aku lakukan di masa lalu
100
Aku tidak berhutang kepada siapapun
101
Tuan muda Jarvis tidak sudi lagi
102
Hanya butuh satu panggilan
103
Cinta buta itu, mengerikan
104
Deal!
105
Kau bukan selera ku
106
Rencana menghajar Rey
107
Mencari penyakit
108
Resiko mengambil tunangan orang
109
Rencana sekutu pertama mulai dijalankan
110
Villa Brownson
111
hanya sedikit yang kau ketahui tentang aku
112
Pandangan Morley Brownson
113
Rencana licik
114
Pangeran Bernard dalam bahaya
115
Jessica melarikan diri
116
Nasib Jessica
117
Misi menyelamatkan Jessica
118
Rencana sekutu kedua dilancarkan
119
Keterangan dan analisis Jessica
120
Dituduh berakting
121
Masalah kedua
122
Kegilaan Pangeran Mahkota
123
Mandi darah di Istana Kekaisaran
124
Sudah terlambat untuk menyadari
125
Utusan pembawa dekrit
126
Penggiringan opini
127
Selalu ada hikmah
128
Memburu pengkhianat di perusahaan
129
Kalian tidak akan kemana-mana
130
Baskara yang tidak berubah
131
Akhir buruk bagi Pengkhianat
132
Memberi Thunder kesempatan kedua
133
Masih banyak yang memihak Rey
134
Perjamuan yang membanggakan
135
Rencana pembangunan
136
NORTHERN AUTONOMY'
137
Pertarungan antar geng
138
Untung Steve tiba!
139
Kejutan untuk keluarga Jarvis
140
Daren lagi, Daren lagi
141
Rey dihadang
142
Itu lagi, itu lagi
143
Jordan Moris yang jujur dan santun
144
Berantem lagi, berantem lagi
145
Pemerasan di siang bolong
146
Kekhawatiran Tuan Marlon
147
jangan ganggu singa yang sedang istirahat
148
Rencana menekan keluarga Brownson
149
Keluarga Brownson mulai ditekan
150
Solusinya ada pada Rey
151
Raja Utara kembali bergerak
152
Nyaris saja dieksekusi
153
Kedatangan keluarga Brownson
154
Mencegat rombongan Morley
155
Tuan besar Patrick kalah lagi
156
Satu tertawa, tiga menangis
157
Angan-angan Hendrix Clifford
158
Rombongan sekretaris
159
Ketenangan itu mahal
160
Hendrix Clifford mengunjungi Sky Provider
161
Memeras keluarga Clifford
162
Pawang yang pengertian
163
Kali ini Magdalena yang jadi target
164
Mencari bantuan
165
Terlalu gede rasa
166
Tuan besar Wilmar membawa harapan
167
Kelicikan dibalas dengan kelicikan pula
168
Pertarungan Ma Ling Tong vs Ke-lima
169
Wong Chin Ting
170
Menculik Mary
171
Mengepung kediaman keluarga teratas
172
Mendatangi kediaman keluarga Clifford
173
Akhir dari keluarga Clifford
174
Memburu Master Lunglai
175
Kematian Master Lunglai
176
Sekte Zalamud
177
Valkyrie
178
Metode menghabiskan waktu Rey
179
Kalau begitu, bunuh saja!
180
Apalah, aku kan hanya sampah
181
Persiapan sebelum berpisah
182
Kejutan diwaktu yang salah
183
Bertukar pukulan dengan Valkyrie
184
Berangkat tanpa perintah
185
Desakan Pangeran Philips
186
Kelaparan
187
Masyarakat Utara terpecah menjadi dua kubu
188
Meledakkan gudang senjata pasukan Zagraria
189
Keajaiban Rey
190
Keracunan
191
Serangan mendadak
192
Amukan Tukang Jagal dari Utara
193
Sehari sebelum serangan
194
Semuanya sekarat
195
Pangeran haus darah
196
Kedatangan Raja Utara
197
Kekhawatiran sang guru jadi kenyataan
198
Kegilaan Lion
199
Pengunduran diri secara massal
200
Kampung misterius
201
Bola lampu Philips
202
Segitiga emas
203
Pertempuran yang membagongkan
204
Zigler, Damian dan Hunt juga telah tiba
205
Meninggalkan segi tiga emas
206
Rey masih belum bangun
207
Kondisi keluarga Brownson
208
Pasukan Zagraria semakin menjadi-jadi
209
Perjudian Grand Warden
210
Bertemu lagi dengan Penguasa Utara
211
Sama-sama terlahir
212
Selatan jatuh
213
Penolakan dari Lebron
214
Grand Warden vs Ryan Clifford
215
Mereka belum cukup menderita
216
Demi kerajaan Utara
217
Mengumpulkan seluruh pasukan
218
Kembalinya sang penguasa
219
Penyesalan saja tidak cukup
220
Penyerangan di pertambangan
221
Sepotong roti lebih berharga dari sebongkah emas
222
Rakyat sudah muak
223
Kematian kaisar bodoh dengan cara yang bodoh
224
Tak perlu jadi pahlawan
225
Memobilisasi pasukan
226
Kita Menang
227
Merelakan tebing selatan
228
Memeras Kaisar Zagraria
229
Semua gara-gara Shannon
230
Mengorbankan Pangeran Philips
231
Menerima warisan
232
Kekhawatiran Diana
233
Terlalu kuat
234
Bantuan dari Falcon
235
Memusnahkan Roh Genus
236
Last episode
237
Karya baru akan publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!