NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir Pekan

Dimas baru saja keluar dari ruangan meeting, yang letaknya, satu lantai dengan ruang kerja miliknya, dia diikuti Fero dan dua sekretarisnya, yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.

"Pokoknya selama weekend ini, jangan ada yang menghubungi saya, dalam hal apapun, kalau ada yang mendesak, kalian bisa kirim pesan via email." Ucap Dimas tegas, dia ingin melalui akhir pekannya dengan tenang.

Fero menyamai langkah atasannya, "Tapi bos, pertemuan keluarga besok bagaimana? Tadi pagi Bu Dessy, meminta saya untuk mengingatkan agar bos bisa datang esok." katanya mengingatkan.

Dimas menghentikan langkahnya, dan melirik sinis asistennya. "Itu pekerjaan kamu, untuk membuat alasan, saya nggak mau tau, dan ingat jangan ikuti saya, kalian semua," Dimas menatap asisten, dan dua sekretarisnya, "Bekerja untuk saya, saya juga yang gaji kalian, jadi jika kalian masih menjadi mata-mata kakak saya, saya tak segan menurunkan jabatan kalian,"

Dimas tau, mereka bertiga secara bergantian melaporkan, apa saja yang dilakukannya, jadwalnya, juga dengan siapa saja dia bertemu.

Hingga setua ini, ibu dan kakaknya sering kali mengawasinya, padahal Dimas sudah dewasa. Berbeda dengan Denis yang dibebaskan dari hal apapun, termasuk soal pekerjaan. Terkadang Dimas iri, selama ini dia merasa terkekang.

Dimas melihat pergelangan tangannya, waktu telah mendekati, jam pulang bekerja, wanita yang beberapa waktu ini menghangatkan ranjangnya. "Saya akan pulang sekarang,"

"Tapi pak, Bu Dessy meminta saya, untuk mengantarkan bapak bertemu dengan Nona Donna, setelah pulang kerja." kata Jaka, salah satu sekretaris.

Dimas memejamkan matanya, menahan amarah, dia jelas tau hal itu, sedari kemarin, Dessy berkali-kali mengiriminya pesan. "Batalkan, kalau Bu Dessy tanya, katakan jika saya akan istirahat, saya lelah." setelah mengatakannya, Dimas berlalu melangkah menuju ruangannya.

Masa bodoh dengan kakaknya, setelah bertahun-tahun dia menjadi adik penurut, untuk kali ini dia akan sedikit keluar jalur.

Terkadang dia sendiri bingung, kenapa Dessy tak menyalahkan Denis, yang jelas-jelas pernah meniduri Diandra, sewaktu masih menjadi tunangannya?

Dimas duduk di kursi kebesarannya, ada beberapa berkas yang harus diperiksa, dan ditandatangani olehnya, setelahnya barulah dia akan pulang.

Setengah jam berlalu, Dimas bernafas lega, karena pekerjaannya telah selesai, namun baru saja hendak menghubungi sekretarisnya, pintu ruangannya terbuka.

Dessy bersama seorang wanita yang beberapa hari lalu, bertemu dengannya di cafe sebuah hotel bintang lima.

Seolah melupakan tata Krama yang diajarkan padanya sejak kecil, Dimas berdecak kesal. Kenapa sejak menantunya menghilang, kakaknya semakin menyebalkan?

"Kata Jaka, kamu mau pulang cepat, memangnya kamu ada acara apa?" tanya Dessy sembari mempersilahkan Donna duduk tak jauh darinya.

Dimas mengendurkan dasi, yang mulai terasa mencekik lehernya, "Aku mau istirahat, aku lelah." jawabnya tanpa menatap kakak kandung satu-satunya, dia sibuk membereskan mejanya.

"Istirahat kan bisa nanti malam, sekarang tolong temani Donna ke acara pernikahan temannya," pinta Dessy.

Sebuah notifikasi muncul pada ponselnya, itu Bunga Harumi, yang mengatakan, jika Dimas tak perlu menjemputnya ke showroom, karena dia sudah tiba di kosan, Rumi juga mengatakan jika dirinya akan mengemas beberapa pakaian yang akan dibawanya.

Pesan dari Rumi, membuatnya tersenyum, tak lupa membalasnya, Dimas mengatakan jika dirinya baru bersiap akan pulang.

"Kenapa kamu senyum-senyum? Apa ada hal menarik?" tanya Dessy penasaran, jarang sekali dia melihat adiknya tersenyum, semenjak putranya menikahi Diandra.

"Barusan ada email masuk, ada dana masuk lumayan besar di rekeningku, hasil investasiku di perusahaan tambang," Tidak sepenuhnya berbohong, tapi email itu masuk, sekitar lima belas menit yang lalu.

"Wah selamat ya, kebetulan dong, setelah dari pernikahan teman Donna, kamu bisa ajak Donna berbelanja." usul Dessy.

Untung suasana hatinya sedang bahagia, jadi Dimas memasang senyum secerah mentari, seraya menatap kakaknya. "Gini mbak, yang paling aku sayangi, Dimas mohon, hari ini Dimas benar-benar tidak bisa, karena Dimas akan istirahat, harusnya mbak Dessy sudah diberitahu oleh sekertaris ku, jadi tolong lah, mbak Dessy saja yang menemani Donna, atau gini aja, berhubung Diandra belum kembali, bagaimana jika Denis, yang menemani Donna." Setelah mengatakannya, Dimas melangkahkan kakinya menuju pintu, "Oh ya, aku lupa satu hal," Dia menatap ke arah Donna, "Maaf ya nona Donna, saya tidak bisa menerima perjodohan ini, karena anda bukan tipe saya," masa bodoh tentang etika. "Dan untuk mbak Dessy ku tersayang, mbak kan tau tipe wanita idaman Dimas kayak apa, itu loh kayak mantunya mbak Dessy yang kabur."

Dimas benar-benar meninggalkan ruangannya, dan dia bisa mendengar suara kakaknya memanggilnya dengan nada tinggi.

***

Tadi Dimas sempat pulang terlebih dahulu ke apartemennya, mengambil segala keperluan yang akan dibawanya, termasuk mengambil uang cash dalam jumlah besar, dari dalam brangkas pribadinya.

Dia tau kakaknya, bisa melacaknya lewat penggunaan kartu yang digunakannya, ataupun melalui GPS ponselnya, karena itulah dia menggunakan ponsel miliknya yang lain.

Untuk mempersingkat waktu, Dimas menelpon Rumi, mengatakan agar wanita itu berangkat menuju stasiun kereta listrik tak jauh dari kosan, mereka akan bertemu di sana.

Sempat menemui titik kemacetan, akhirnya Dimas tiba di stasiun, usai membayar ojek yang mengantarkannya, dia bergegas melangkah masuk menuju ke dalam stasiun.

Dimas tersenyum dibalik masker yang dikenakannya, karena wanita yang akan menghabiskan akhir pekan bersamanya, telah menunggunya tepat didekat loket pembelian tiket.

Rumi mengenakan celana jeans, dengan sweater rajut berwarna cokelat muda, jangan lupakan ransel di punggungnya, juga kantong belanja yang berisi camilan, untuk menemani perjalanan mereka.

Dimas yang memang sudah lama sekali tak menggunakan transportasi publik, kecuali ojek, jelas tak memiliki kartu, beruntung Rumi memiliki dua kartu kereta.

"Udah lama banget aku nggak naik KRL," ucap Dimas, begitu keduanya berdiri di peron stasiun, menunggu kedatangan kereta yang akan membawa mereka ketempat tujuan.

Rumi melirik, lelaki yang mengenakan Hoodie biru tua, dan topi juga masker, Rumi jadi teringat saat pertama kali mereka bertemu. "Tuan muda mah beda, biasa naik mobil kemana-mana, nggak kayak aku yang rakyat jelata ini,"

"Apaan sih kamu, ya nggak gitu juga, coba kamu pikir, kalau aku naik KRL mau kemana coba?"

"Jalan-jalan gitu ke kebun raya, atau ke kota tua, biar ngerasain naik KRL,"

"Apartemenku jauh dari stasiun, dan aku tak ada waktu, aku terlalu sibuk,"

"Iya deh iya, bos mah beda ya, oh ya aku lupa tanya, kenapa kita nggak naik dari Gambir atau Pasar Senen aja? Kenapa mesti ke Cikarang segala? Jauh tau, udah gitu KRL nya pasti penuh, ini tuh masih jam sibuk." Rumi menggerutu.

Keduanya merencanakan perjalanan terakhir mereka bersama, kemarin malam, "Aku tak mau ada gangguan dalam bentuk apapun, aku mau beberapa hari kedepannya, hanya ada aku dan kamu,"

Rumi menggigit bibir bawahnya, entah mengapa dirinya bahagia. Lalu soal Ari, akan dia temui setelah perjalanan kali ini.

Kereta listrik datang, keduanya bersiap, Rumi mengingatkan Dimas, agar menaruh ransel didepan, agar tetap aman.

1
Aya Hadad
Selalu buka ttp aplikasi ini bt liat udeh up lom novel Harumi akhirnye up jg 😁😋😋😉🤗🤗 lanjut lg Kak double updatenye sellu ditungguuu...👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Ripah Ajha
semangat Thor, slalu bolak balik nunggu update an karyamu🥰
Ripah Ajha
keren👍👍👍
Nadila Nisa
Semangat kak... lanjut 💪🏻
Nadila Nisa
lanjut kak
Nadila Nisa
Termasuk diriku kak Herma, aku dari Sulawesi, suku Bugis...
Aya Hadad
Bos ama Asisten sm gokilnye mudah"an dilancarkan nikahnye Rumi & Dimas, good job, keren 😁😜😜🤗👍👍😉 lanjut lg dong Kak double updatenye sllu ditungguuu..👌👌😘🙏🙏 trs semangaaat...........
💪💪🤩
Aya Hadad
Pingin tau reaksi Anggita klu teman ranjang Rumi selm ini adalah bosnye yg digagumi Dimas, penasaran nich 🤔🤔🤨😱😱😉 lanjut lg dong double upnye selalu ditungguuu.........👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Ripah Ajha
bikin penasaran Thor, semangat karyamu slalu kutunggu🥰
Aya Hadad
Lanjut lg dong Kak crazy upnye selalu ditungguuu..................👌👌😘🙏🙏 sukses trs & tetap semangaaat 👍💪💪🤗
Nadila Nisa
ada notif langsung cusss
Aya Hadad
Dimas parah abis biar bs miliki Rumi seutuhnye smpe pnya pikiran nekat biar disetujui ama Ibu & Kakaknye woow amazing 😁🤪🤪😜👍👍🤭 lanjut lg Kak updatenye selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪🤗
Nadila Nisa
😂😂😂
Nadila Nisa
lanjut kak
Aya Hadad
Pasti Arumi yg bikin buburnye gimn reaksi Dimas klu tau buburnye yg bikin wanita spesial yg bikin patah & sakit hati, penasaran nich 🤔🤨🤨😋😱😱 lanjut lg dong Kak double updatenye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Aya Hadad
Kasihan Dimas udeh mulai keluar konfliknye waaah makin menarik & seru 🥺😜😜🤗👍👍😲 lanjut lg dong double upnye Kak selalu ditungguuu...................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪😁
Nadila Nisa
sabar yaa Dim, kalau jodoh nggak bakalan kemana mana kok...
Nadila Nisa
Dimas atau Fero?
Aya Hadad
Keren makin menarik tambah penasaran 👍👍😉😱😱😜 lanjut lg dong double updatenye Kak selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
double up kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!