NovelToon NovelToon
La Tahzan

La Tahzan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:47.9k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Sekuat apa pun aku bertahan, nyatanya aku tidak bisa sekuat itu," ucap Vira.

Dunia Vira seakan runtuh saat tahu jika suami yang sangat ia cintai sudah menikah siri secara diam-diam dengan sahabatnya sendiri. Faktor belum dikaruniai keturunan yang membuat Yusuf tega mengkhianati cinta Vira.

Akankah Vira bertahan dengan pernikahannya atau kah memilih menyerah dan melanjutkan hidup sesuai takdir yang sudah dituliskan oleh Allah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32 Memilih Diam

Setelah tahu semuanya, Vira pun memilih diam dan tidak keluar dari kamarnya. Vira merasa sedih karena Syafik masih menyimpan kenangan bersama wanita di masa lalunya. Air mata Vira lagi-lagi mengalir di pipinya dan hatinya terasa sangat sakit. “Ternyata Mas Syafik sama saja seperti Mas Yusuf,” batin Vira.

Menjelang makan siang, Syafik pulang ke rumah. “Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam. Mas Syafik, mau makan apa siang ini? Biar bibi masakan,” tanya Bi Nani.

“Vira mana?” Syafik celingukan mencari keberadaan Vira.

“Bu Vira ada di kamar,” sahut Bi Nani.

“Ya sudah, bibi masak biasa saja. Aku mau ke kamar dulu.”

“Baik, Mas.”

Syafik pun dengan cepat pergi ke kamarnya dan langsung membuka pintu. “Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam.” Vira menjawab salam Syafik dengan sangat pelan membuat Syafik tidak mendengarnya.

Syafik menghampiri istrinya yang sedang duduk di atas tempat tidur itu. “Assalamualaikum.” Syafik mengulang salamnya.

“Waalaikumsalam.” Vira hanya menggerakkan bibirnya tanpa bersuara membuat Syafik geleng-geleng kepala.

“Kalau ada yang mengucapkan salam itu harus dijawab, dosa loh kalau gak dijawab,” seru Syafik.

“Tadi aku sudah menjawabnya,” ketus Vira.

“Kamu kenapa? Marah sama Mas?” tanya Syafik.

Vira kembali terdiam. “Coba tatap mata Mas, apa yang sudah terjadi? Perasaan tadi pagi kamu baik-baik saja.” Syafik merasa aneh dengan sikap Vira yang tiba-tiba berubah seperti itu.

Vira yang merasa masih kesal kepada Syafik, akhirnya bangun dan pergi begitu saja. Vira mengambil baju untuk Syafik dan menyimpannya di atas tempat tidur dan Syafik hanya bisa memperhatikan Vira. Lalu setelah itu Vira pun keluar dari dalam kamar dan Syafik menghembuskan napasnya secara kasar.

“Kenapa dengan dia? Perasaan aku tidak membuat salah,” batin Syafik.

Syafik tidak mau berlama-lama, dia pun mengganti bajunya dan turun ke bawah. Vira terlihat sedang memasak untuk makan siang dan Syafik menunggu di meja makan sembari memperhatikan gerak-gerik istrinya. Tidak lama kemudian, Vira selesai memasak dan segera menghidangkannya di meja makan.

“Sayang.” Syafik berusaha bersuara namun Vira tetap saja tidak memperdulikan Syafik.

Vira mengambilkan nasi dan lauk pauknya untuk Syafik, lalu dia pun mengambil nasi untuk dirinya sendiri. Tidak ada pembicaraan sama sekali, Vira fokus dengan makanannya sedangkan Syafik terus saja memperhatikan Vira. Syafik benar-benar tidak tahu apa salahnya, sampai-sampai Vira diam dan tidak mau bicara dengannya.

Vira selesai makan dan dia hendak pergi tapi Syafik menahan lengan Vira. “Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kamu mendiamkan aku seperti ini? Kalau aku punya salah, aku minta maaf tapi tolong jelaskan apa salahku sehingga aku bisa memperbaiki kesalahanku itu,” seru Syafik.

Air mata Vira menetes dan itu membuat Syafik terkejut. “Ya Allah, sayang.”

Vira pun dengan cepat berlari menuju kamar, Syafik bingung apa yang harus dia lakukan sedangkan dia sama sekali tidak tahu apa salah dia. “Maaf Mas, sepertinya Bu Vira marah karena ucapan saya,” seru Bi Nani yang menghampiri Syafik.

“Ucapan apa?” tanya Syafik bingung.

“Tadi pagi Bu Vira menanyakan Mbak Salma kepada bibi dan bibi jawab saja kalau Mbak Salma adalah wanita masa lalu Mas,” sahut Bi Nani.

Sekarang Syafik mengerti kenapa Vira mendiamkannya dari tadi. Tanpa menunggu lagi, Syafik pun dengan cepat berlari menuju kamarnya dan Vira saat ini sedang duduk di balkon kamar. Syafik mengambil buku harian miliknya, lalu membawanya kepada Vira.

“Kamu mendiamkan Mas karena ini ‘kan?” Syafik memperlihatkan buku hariannya kepada Vira.

Vira pun segera menghapus air matanya dan Syafik duduk di samping Vira. “Salma adalah teman Mas waktu di pesantren. Sejak melihat Salma, Mas memang langsung jatuh cinta kepadanya. Terlepas dari parasnya yang cantik, Salma juga merupakan santriwati yang sangat pandai bahkan suaranya sangat merdu jika sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an.” Syafik mulai menceritakan mengenai wanita yang bernama Salma itu.

“Mas memang menyukainya tapi Mas tidak berani mengungkapkan perasaan Mas karena Mas tahu yang suka kepada Salma itu banyak dan semuanya para ustadz-ustadz yang ilmunya jauh lebih tinggi dari Mas. Mas sadar tidak bisa memiliki Salma, sehingga Mas pun hanya bisa mengagumi Salma dalam diam dan membiarkan jalur langit yang bekerja.” Syafik kembali menjelaskan semuanya kepada Vira.

“Kenapa Mas masih menyimpan kenangan itu? Apa Mas masih mengharapkan Salma?” tanya Vira sembari menatap Syafik dengan deraian air mata.

“Mas bukanya mengharapkan Salma, tapi Mas lupa belum sempat membuangnya. Lagipula ini sudah lama sayang, Mas juga sudah tidak pernah melihatnya lagi karena sekarang dia sedang melanjutkan sekolahnya di Kairo,” sahut Syafik.

“Kalau seandainya Salma kembali dan belum menikah, apa yang akan Mas lakukan? Apa Mas akan kembali mengejar Salma dan meninggalkan aku, atau justru mau menjadikan dia maduku?” Vira berkata dengan nada yang sedikit tinggi.

Syafik menggenggam tangan Vira dan menghapus air mata istrinya itu. “Buat apa mengharapkan masa lalu kalau sekarang Mas sudah mempunyai masa depan,” sahut Syafik.

“Aku takut Mas, aku takut kejadian masa lalu terulang lagi. Jadi, kalau Mas masih menyukai dan mengharapkan Salma lebih baik bilang dari sekarang biar aku pulang saja dan mumpung ini masih awal pernikahan, takutnya kalau ditunda-tunda aku akan semakin mencintai Mas dan aku akan sakit lagi,” seru Vira dengan deraian air mata.

Syafik menarik tubuh Vira ke dalam dekapannya. “Maafkan Mas sayang, Mas yang salah karena masih menyimpan buku harian ini. Mas sudah berjanji kepada Mamamu dan juga kepada Allah untuk menjaga kamu, jadi kalau Mas melanggar janji itu maka Mas akan berdosa,” sahut Syafik.

Vira semakin sesenggukan dipelukan Syafik, dan itu membuat Syafik merasa sangat berdosa. Syafik melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Vira. “Maafkan Mas sayang, Mas akan membuktikan kalau Mas benar-benar sudah melupakan Salma dan demi Allah, Mas sama sekali tidak mengharapkan Salma lagi bahkan di dalam hati Mas sudah tidak ada nama dia lagi,” seru Syafik meyakinkan istrinya.

Syafik menarik tangan Vira dan membawa Vira ke bawah menuju halaman belakang. Syafik mengambil korek api dan tanpa basa-basi, Syafik pun membakar buku harian itu di hadapan Vira. Syafik ingin membuktikan kepada Vira kalau dia benar-benar sudah melupakan Salma.

“Sekarang kamu sudah percaya ‘kan, kalau Mas sudah tidak ada perasaan apa-apa lagi kepada Salma dan aku bisa mempertanggung jawabkan semuanya,” seru Syafik.

“Maafkan aku, Mas.”

Syafik kembali memeluk istrinya itu. “Lain kali kalau ada apa-apa, kamu bicara sama Mas ya, jangan mendiamkan Mas seperti tadi karena masalah tidak akan selesai kalau hanya berdiam diri saja,” seru Syafik.

“Iya, Mas.” Vira merasa berdosa karena sudah mendiamkan suaminya.

1
Ian Tris Septiyani
dan orang² seperti Salma ini di zaman skrang banyak loh , rela kuliah jauh² tpi hasilnya zonk, 🤧
Naysila mom's arga
lanjutttttt
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
lanjutkan kak
Patrick Khan
.lanjut kan kak🔥🔥🔥
Bunda Elsha
ayolah Vira jangan kalah sama Salma,,,hempaskan pelakor
ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟
lanjut donk, bikin malu aja kamu salma
Riasusi
lanjut lgi kk
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
pendidikan tinggi tidak menjamin kalo orang itu memang pintar. .kaya Salma kuliah di Kairo tapi zonk 🤣
Naysila mom's arga
lanjutttt kak,,,msh pengen ngumpat salma
lalah rodilah
Luar biasa
ɪsᴛʏ
knp malah pergi dan sedih dgn kata² ulet bulu, harusnya kamu lawan dan hempaskan ulet bulu, dan tunjukan kalo kamu bisa melindungi rumah tanggamu...
Bunda Elsha
gila ini mah si Salma...
kamu sama kayak AQ Vira, bisanya cuma nangis
Bunda Elsha
tenang Vira in sya Allah Syafik gk akan ke goda sama pelakor
ɪsᴛʏ
Luar biasa
Wong Buemen
jangan mlh pergi Vira dan jangan tampil kesedihan mu di depan pelakor mlh dia bangga melihat kamu seperti itu dan kemungkinan besar mlh memberi peluang buat pelakor menjelekan kamu dan memfitnah kamu,ini judulnya kaya mantan Yusuf ya berjilbab pondokan tapi jiwanya jiwa pelakor penuh ambisi
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
nangis aja bisa nya ...pegang pisau tujah sekalian ....lembek amat jadi perempuan....udah pernah di khianati dan di sakiti kok masih aja lemah
Aghisty Shanchy💫
Vira apa2 pergi nangis, Hadepin lah gpp kali vir pura2 kuat didepan Salma biar gak kesenengan dia
ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟
jangan cengeng begitu vira di lawan tu salma,perlu di ajari nih vira
Patrick Khan
.jgn apa2 nangis lah vira..hadapi. gitu lo..aduhhh .belajar dr pengalaman vira..lawan klo perlu buang ke laut
.salma sm kalila satu emak kyk nya sm sifat nya suka ngerebut😡😡
Arieee
vira 💪💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!