⚠️Bantu author dengan membaca sampai selesai dan jangan lompat bab juga boom like ya ...😊 ⚠️
Seasion 2 dari Transmigrasi Azura ( si gadis ceroboh ).
Melanjutkan cerita hidup Adelia yang mencari keberadaan Alpa yang tiba tiba menghilang di saat insiden dia dengan Noah yang hampir merenggut nyawanya.
Namun berkat bantuan Alpa , Adelia berhasil di selamatkan dengan Alpa yang sebagai gantinya , dan karena tidak ingin kehilangan sistem Alpa yang susah payah dia buat di saat dia sebagai Azura , Adelia ingin mengambil setengah dari inti Alpa yang dia sembunyikan di sebuah pulau yang cukup tersembunyi.
Tetapi disaat ingin mengambil inti Alpa tersebut , Adelia malah di hadapkan oleh musuh baru yang juga sangat mengiginkan Alpa.
Mampukah Adelia mengambil kembali Alpa?
Dan bagaimana kisah Adelia dan Eldrik selanjutnya?
Yuk simak kisahnya , dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adelia ( 26 )
💜💜💜💜💜
**Dor**
**Dor**
Suara bising dari tembakan yang berasal dari luar kafe membuat beberapa pengunjung lari ketakutan , lalu ada dari mereka yang ikut bersembunyi dan ada juga yang terlihat terluka tergeletak begitu saja di lantai.
Sedangkan Adelia dan Freya terlihat sedang bersembunyi di balik meja yang mereka rebahkan , begitupula dengan Sonya , Arjuna dan Jessica yang terlihat juga sedang bersembunyi menghindari brondongan tembakan yang mengarah pada mereka.
"Yakh .. Juna!!"teriak Adelia melihat kearah Arjuna yang sedang bersembunyi dengan Jessica.
"Udah gue hubungi dan mereka sudah di jalan"jawab Arjuna saat tahu apa yang di inginkan oleh Adelia.
"Lo bawa senjata?"
"Bawa , buat apa?"bingung Arjuna.
"Ya buat ngelawan dodol , jika terus seperti ini yang ada kita yang mati konyol"geram Adelia melihat kelemotan Arjuna.
"Tapi bukankah lo enggak di bolehin pegang senjata?"
"Pegang enggak boleh , tapi kalau make boleh , udah .. sekarang lempar senjatanya"ucap Adelia yang sudah tidak sabar lagi.
Meski tahu ada yang janggal dengan perkataan Adelia , namun Arjuna melemparkan sebuah revolver pada Adelia , dan di terima dengan baik oleh Adelia.
Kemudian , setelah Adelia memegang senjata di tangannya , Adelia mengintip dari balik meja beberapa orang yang dengan tampang premannya terlihat memegangi senjata laras panjang , dan mereka terlihat masih berdiri di depan kafe sambil memperhatikan sekitar mereka.
"*Siapa mereka sebenarnya , kenapa mereka menyerang di tempat terbuka seperti ini? tapi jika di lihat dari penampilannya mereka terlihat berasal dari luar negara ini , sialan .. andaikan saja Alpa ada di sini , gue pasti tidak sebingung ini sekarang*" batin Adelia mengerutu.
"Pssstt .. Adel"pangil Freya.
"Diamlah Freya" ucap Adelia tanpa melihat kearah Freya yang ada di sampingnya.
"Tapi , mereka sudah masuk ke kafe Del"takut Freya saat melihat beberapa orang terlihat sudah memasuki kafe.
"Sialan .."umpat Adelia saat menyadari jika dia telah lengah , hingga Adelia tidak menyadari jika sebagian dari mereka terlihat sudah memasuki kafe tersebut.
"Keluar kalian!!"teriak salah satu di antara mereka.
"Jika kalian tidak keluar maka tempat ini akan kami ledakan!"ancam orang itu lagi.
"Del gimana nih .."ucap lirih Freya.
"Lo tetep sembunyi di sini , biar gue yang keluar"ucap Adelia sambil menyembunyikan revolver tadi di balik kaos yang dia kenakan , lalu dengan mengangkat kedua tangannya Adelia keluar dari tempat persembunyiannya.
"Siapa kalian , dan kenapa membuat ulah di tempat ini?"ucap Adelia tanpa rasa takut , meski sebenarnya dia juga terlihat menatap awas sekitarnya , dan berharap jika Eldrik segera datang ketempat mereka sekarang.
"Berikan benda itu"ucap pria bertubuh besar yang menatap tajam Adelia.
"Benda apa yang kalian maksud?"bingung Adelia.
"Jangan pura pura bodoh , benda itu pasti ada padamu bukan"ucapnya yang terlihat sangat kesal karena tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Gue enggak tahu apa yang sedang kalian cari , jadi lebih baik kalian pergi dari sini"ucap dingin Adelia menatap tiga orang pria di hadapannya.
"Ini , benda ini ada padamu bukan?"ucap salah satu dari mereka sambil memperlihatkan sebuah foto yang sangat familiar bagi Adelia.
"Siapa yang bilang jika benda itu ada di gue , sedangkan gue sendiri tidak tahu apa itu"mendengar perkataan Adelia mereka terlihat berpikir sambil menatap Adelia menyelidik.
Hingga sesaat kemudian , beberapa mobil terlihat berhenti di depan kafe , dan selang beberapa detik suara desingan peluru pun kembali terdengar.
Adelia yang melihat pria di hadapannya terlihat lengah , mencoba meringkus mereka bersama dengan Arjuna yang juga ikut membantu.
Hingga akhirnya Adelia sedikit adu jotos dengan mereka , sedangkan Sonya terlihat menghampiri Freya yang terlihat ketakutan.
Lalu selang beberapa menit kemudian , Adelia dan Arjuna berhasil melumpuhkan lawan mereka , dan di luarpun keadaan sepertinya sudah aman terkendali.
"Mau diapakan yang satu ini"ucap Arjuna sambil memegangi satu orang preman tadi yang masih hidup.
"Biarin dulu , gue masih butuh informasi dari dia"jawab Adelia sambil mengatur nafasnya akibat perkelahian tadi.
"Juna , apa yang lo lakukan di sini?"bingung Ravindra saat melihat saudaranya ada di tempat yang sama dengan Adelia.
"Urusan pribadi , bisa bantu gue urus dia , si Ibu boss kayaknya mau intrograsi dia"
Dan tanpa banyak bicara lagi Ravindra membantu Arjuna untuk mengamankan satu orang yang masih hidup untuk mereka korek keterangannya nanti.
"Ha .. akhirnya"ucap lega Arjuna yang setelahnya dia buru buru kebelakang saat sadar jika dia meninggalkan Jessica di sana.
"Itu anak kenapa langsung pergi gitu aja?"bingung Ravindra saat melihat sikap Arjuna yang aneh menurutnya.
"Lagi ngelihatin gebetan yang takutnya kenapa napa"ucap Adelia tanpa ada keinginan untuk menutupi siapa yang sedang di temui oleh Arjuna.
"Maksud lo Del?"ucap Ravindra yang begitu penasaran dengan maksud perkataan Adelia barusan.
"Lihat aja"sambil menunjuk kearah belakang dimana Arjuna menghilang tadi.
Dan karena merasa sangat penasaran Ravindra berjalan kebelakang untuk melihat siapa yang di temui oleh Arjuna.
Sedangkan Adelia terlihat terkikik saat melihat Ravindra mengikuti kearah Arjuna pergi , hingga ..
**Tuk**
"Ash .. El"kesal Adelia saat melihat Eldrik menjitak keningnya.
"Nakal hem .. sudah di bilang tidak boleh pegang senjata"sambil mengambil revolver di tangan Adelia.
"Kan kamu bilangnya enggak boleh pegang , bukan enggak boleh di gunain"sungut Adelia.
"Sama aja sayang"sambil mencubit hidung Adelia karena gemas dengan tingkah Adelia.
"Tau ah .. capek , mau pulang"sambil berjalan pergi meninggalkan kafe itu dan di ikuti oleh Eldrik di belakangnya.
Sedangkan sisa kekacauan yang terjadi di kafe itu , sudah di bereskan oleh Vano dan Ravindra dan tentunya juga oleh Carlos yang ditugaskan untuk mengurus media yang takutnya akan membawa bawa kasus itu ke pihak yang berwajib.
Sebab apa yang terjadi bukanlah sesuatu yang bisa di tangani oleh pihak yang berwajib , karena itulah Carlos yang di tugaskan untuk mengurus semuanya.
**♤♤◇♣︎◇♤♤**
kok jdi aku yg sadis sih✌️✌️✌️
what happen???😳😳😳
what..?????😳😳😳😳