Kemala adalah seorang wanita mandiri yang masih memiliki suami. Namun karena suami yang sangat pelit ia terpaksa bekerja sambil membawa anak nya yang masih kecil. setiap hari Burhan suaminya hanya memberi uang sebesar 10.000 rupiah beserta uang jajan untuk nya. Selama menikah dengan Burhan ia hanya tahu bahwa Burhan adalah seorang supir truk pengangkut sawit, tanpa ia ketahui suaminya itu adalah manajer di perusahaan kelapa sawit terbesar di kota itu. bagaimana kah kelanjutan rumah tangga Kemala? akan kah badai itu terus menerus datang ataukah akan ada pelangi setelah hujan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Itu Tiwi?
"Kenapa kok muka nya di tekuk gitu?"Tanya Ramadhan saat melihat Kemala yang tidak baik-baik saja.
Saat itu Ramadhan sedang berada di depan rumah Kemala untuk mengambil pesanan pelanggan.
" Bunda tadi ketemu sama Tante Tiwi Om."Ucap Aska.
" Aska, ganti baju dulu ya nak. Bunda mau ngomong sebentar sama Om Ramadhan."
"Iya Bunda."
Setelah mencium kening anak nya, Kemala pun pergi menemui Ramadhan yang sedang berjalan menuju toko milik nya.
"Rame hari ni bang?"
"Alhamdulillah, makin hari makin bertambah."
"Abang kewalahan? Kalau iya kita tambah pegawai aja lagi."
"Nggak kok. Cuma duduk aja Abang di sini. Nggak sampe kewalahan. Emang benar tadi kamu bertemu Tiwi?"
Kemala menghembuskan nafas nya kasar dan mengangguk. Hidup yang sudah nyaman selama beberapa tahun ini kemudian terusik oleh kehadiran seseorang di masa lalu.
" Dia jadi istri simpanan Pria Tua. Dan Abang tahu apa yang lebih menjengkelkan? Pria Tua ingin Mala menjadi Istri nya."
Ramadhan tertawa melihat betapa lucu nya wajah Kemala saat sedang marah.
"Kenapa kamu nggak terima?"
"Gi-la aja. Bapak itu lebih tua dari orang tua Kemala loh bang. Dan dia suami nya Ibu Anggun."
"Apa? Yang benar kamu! Bisa habis si Tiwi di buat bubur"
Ramadhan pun kembali tertawa sehingga beberapa pelanggan pun mulai penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.
"Bang Ramadhan! Bantuin aku dong pilihan mana kalung yang bagus." Ucap salah satu pelanggan yang bernama Cinta.
"Sama Bang Saipul aja ya. Abang lagi ada hal penting."
"Apa yang lebih penting dari Cinta? Wanita ini?" Tunjuk nya ke arah Kemala yang sedang minum.
Seketika air yang di dalam mulut nya langsung tersembur ke segala arah.
"Ih, jorok banget sih perempuan ini."
Kemala hanya melongo melihat wanita cantik yang berdiri di hadapan nya ini. Apa dia tidak tahu ya siapa Kemala. Atau memang dia adalah pelanggan baru.
"Cinta, dengar ya. Abang lagi sibuk. Kamu minta tolong Bang Saipul dulu sebentar."
"Iya deh. Tapi janji nanti pesan Cinta di balas ya Bang."
"Insya Allah."
"Tu kan, pasti selalu gitu jawabannya."
"Saipuuul."
"Iya Bang, kamu urus Cinta ya."
"Iya Bang. Yuk mari dek Cinta yang cantik dan manis biar Bang Ipul yang bantu milih-milih nya."
"Nggak mau ah. Bang Saipul bau ke-tek."
"Dek Cinta ke-jam ah ngomong kayak gitu."
"Kan emang bener. Kalau memang Bang Ramadhan nggak mau bantuin Cinta, mending Cinta pulang aja."
Ucap Wanita yang sedari tadi meminta di perhatikan oleh Ramadhan. Wanita itu memang langganan tetap di toko milik Kemala, hanya saja ia selalu ingin meminta perhatian lebih dari Ramadhan.
Ramadhan yang sekarang sudah tidak seperti dulu. Berkat bantuan Arga, ia menjalani operasi plastik. Hanya kaki nya saja yang masih sama karena sudah di amputasi. Dan sekarang ia memakai kaki palsu.
"Yaudah Bang, bantuin sana. Nanti kita cerita lagi. Mala mau melihat Aska dulu." Ucap Kemala mengalah.
"Gitu dong dari tadi. Nggak usah sok kecentilan di depan Bang Ramadhan. Kamu itu nggak pantes. Pasti deketin Bang Ramadhan karena ada mau nya."
Kemala hanya melongo mendengar kan penuturan wanita yang bernama Cinta. Namun karena Kemala memang tidak suka membuat masalah, ia pun mengabaikan wanita itu dan pulang kerumah nya.
Rumah Kemala yang mewah berada tepat di belakang toko souvenir milik nya. Awal nya Kemala hanya memasukkan barang-barang dagangan nya di toko milik Arga. Namun, karena permintaan pelanggan yang sangat banyak mereka pun kewalahan.
Dengan modal awal dari Arga, Kemala membuka toko lainnya. Dan ternyata sukses besar hingga saat ini. Kemala bisa membeli rumah, mobil dan barang lainnya.
"Bunda kok sudah pulang?"
"Iya, Bunda mau istirahat dulu ya. Nanti sore kan mau nemenin anak Bunda nonton bioskop."
"Oh iya, Aska lupa. Aska ngerjain PR dulu ya Bunda. Jadi kalau kita pulang nya telat, PR nya sudah siap."
"Iya sayang. Anak Bunda memang hebat."