NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalahpahaman

Saat Miles dan pasukannya datang menghampiri Alaric mereka langsung menyingkirkan tubuh harimau besar itu dari atas tubuh Alaric.

"Baron, bangun" Teriak Miles dengan wajah khawatir sambil mengguncangkan tubuh Alaric.

"Tenanglah kapten, aku masih hidup" Ucap Alaric dengan suara lemas.

"Syukurlah, tapi bagaimana caranya kamu bisa selamat sedangkan kondisimu terlihat sangat memprihatinkan?" Tanya Miles.

"Sebenarnya aku juga tidak tahu, saat aku diserang oleh harimau itu dan aku hampir mati aku melihat ada beberapa orang yang datang menghampiriku dari arah dalam hutan, dan... dan setelah itu aku tidak bisa melihat apa-apa" Jawab Alaric.

"Begitu, sepertinya yang datang menghampirimu dari arah dalam hutan adalah para petualang yang sedang berburu juga, dan mungkin saja merekalah yang telah membantumu" Ucap Miles.

"Aku juga berpikir demikian" Ucap Alaric.

"Maafkan aku jika aku harus berbohong, aku hanya tidak ingin terlihat terlalu mencolok" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Bagaimanapun juga aku tidak boleh percaya begitu saja, pada malam pertama bulan monster dia sudah cukup mengejutkan ku karena mampu menahan serangan pemimpin serigala seorang diri dengan tubuh kecilnya itu" Ucap Miles dari dalam hatinya.

Di sisi lain terlihat Sanchia masih tidak sadarkan diri dan terlihat masih tergeletak di atas tanah sambil memegang tongkat sihirnya itu.

"Sanchia bangunlah" Ucap Alaric dengan suara lembut sambil menepuk-nepuk pundak Sanchia.

Tanpa butuh waktu lama Sanchia langsung terbangun dari pingsannya.

"Baron? Apakah kita berdua sudah mati? Dan apakah orang-orang yang ada di belakangmu itu adalah para malaikat?" Tanya Sanchia dengan wajah panik.

"Tidak tidak, Orang-orang yang ada di belakangku ini adalah para penjaga yang menjaga gerbang perbatasan, kita masih hidup" Jawab Alaric.

"Syukurlah, tapi bagaimana bisa? Sebelum aku jatuh pingsan aku melihatmu dicabik-cabik oleh harimau besar itu" Tanya Sanchia.

"Sebelum aku tidak sadarkan diri aku melihat ada sekelompok orang yang datang menghampiriku dari arah dalam hutan yang sepertinya mereka adalah sekelompok petualang yang sedang berburu di hutan juga, dan kemungkin besar mereka jugalah yang telah menyelamatkan kita" Jawab Alaric.

"Oh begitu, Ngomong-ngomong kenapa kamu tidak memakai baju?" Tanya Sanchia dengan memalingkan wajahnya karena malu sambil menunjuk ke arah tubuh Alaric yang tidak tertutup sehelai benang pun.

"Oh itu... pakaianku telah rusak" Jawab Alaric dengan canggung.

"Jika aku ingat-ingat lagi, di kehidupanku yang sebelumnya aku tidak pernah memperlihatkan tubuhku kepada seorang wanita apalagi kepada seorang gadis kecil, ini sangat memalukan" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Karena kalian berdua sudah sadar aku akan mengantar kalian berdua ke rumah Baron Melvil" Ucap Miles.

"Sebelum itu apakah aku boleh minta tolong kepada kalian?" Tanya Alaric kepada Miles dan kedua prajuritnya.

"Apa itu?" Jawab Miles.

"Aku ingin minta tolong kepada kalian untuk menjual hasil buruan ku, jika bisa tentu saja kalian juga akan mendapatkan upah" Ucap Alaric sambil menunjuk ke arah 5 ekor daging kelinci yang berada di pinggang Sanchia dan satu ekor harimau besar yang tergeletak di tanah.

"Kapten, itu adalah tawaran yang bagus dan anggap saja sebagai bonus" Ucap kedua prajurit yang mengikuti Miles.

"Hmmm... Baiklah" Ucap Miles Sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Setelah itu mereka semua keluar dari hutan dengan menunggangi kuda yang sebelumnya telah mereka bawa.

Alaric berada satu kuda dengan Miles, Sanchia berada satu kuda dengan salah satu prajurit, dan satu prajurit lagi membawa hewan buruan.

Saat mereka semua telah memasuki gerbang perbatasan satu orang prajurit terlihat berjalan ke arah yang berbeda untuk terlebih dahulu membersihkan hewan-hewan buruan Alaric sebelum menjualnya.

Sedangkan, Miles dan satu orang prajurit lainnya berjalan menuju ke arah rumah Melvil, beberapa saat kemudian akhirnya mereka telah sampai di rumah Melvil.

"Tolong panggilkan Baron Melvil" Ucap Miles kepada Estrilda yang sedang berjaga di depan rumah Melvil.

"Baik kapten" Jawab Estrilda lalu berjalan pergi kedalam rumah Melvil.

Beberapa saat kemudian Estrilda keluar dari rumah Melvil diikuti oleh Melvil.

"Ada apa kapten Miles?" Tanya Melvil kepada kapten Miles.

"Tunggu, Alaric? Kenapa kamu bisa bersama kapten Miles? Dan kenapa kamu hanya memakai jubah?" Tanya Melvil kepada Alaric yang terlihat sedang bersembunyi di belakang tubuh Miles.

"Maaf, tapi bolehkah aku menjelaskan situasinya di dalam?" Tanya Miles.

"Oh iya, silakan masuk kedalam" Jawab Miles.

Setelah itu terlihat Melvil, Cecilia, Alaric, dan Miles berkumpul dan duduk bersama di ruang tamu, sedangkan Estrilda terlihat berdiri di samping Melvil dan Sanchia juga terlihat berdiri di samping Alaric.

"Maafkan saya jika saya datang secara tiba-tiba Baron Melvil" Ucap Miles sambil menundukkan kepalanya.

"Tidak apa, sebenarnya apa yang telah terjadi?" Tanya Melvil dengan penasaran.

"Maafkan saya jika saya meragukan perkataan Baron Melvil, Baron Cecilia, dan Baron Alaric, tapi apakah benar Baron Melvil dan Baron Cecilia mengizinkan Baron Alaric untuk berburu di dalam hutan?" Tanya Miles.

"Ya, kami memang mengizinkannya... tunggu sebentar" Jawab Cecilia sambil menatap ke arah Melvil dengan tatapan terkejut.

Setelah itu Melvil juga menatap ke arah Cecilia dengan tatapan terkejut, mata mereka saling beradu dan sepertinya mereka juga baru menyadari satu hal.

"Apakah Alaric berburu di hutan selatan?" Tanya Melvil kepada Miles.

"Anda benar Baron Melvil" Jawab Miles sambil menganggukkan kepalanya.

"Ternyata anak itu sangat pemberani" Ucap Estrilda dari dalam hatinya.

Setelah mendengar jawaban dari Miles seketika Cecilia langsung pingsan di tempat duduknya.

"Sayang sadarlah" Ucap Melvil sambil menepuk-nepuk pundak Cecilia.

"Alaric, orang gila mana yang akan berburu di hutan selatan pada bulan monster ini? Kenapa kamu tidak bilang bahwa kamu akan pergi berburu ke hutan selatan?, Kamu bisa saja mati di sana" Ucap Melvil dengan sangat marah.

"Ayah tidak bertanya sebelumnya, jadi aku pikir aku boleh berburu dimana saja" Balas Alaric sambil menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

"Ini semua salahku Baron Melvil, aku membiarkan Baron Alaric keluar dari gerbang perbatasan begitu saja tanpa bertanya lagi kepada Anda terlebih dahulu" Ucap Miles sambil berdiri dari kursinya lalu membungkukkan badannya.

"Tidak kapten, ini terjadi karena Alaric terlalu naif" Ucap Melvil.

"Ayah akan bicara denganmu lagi nanti, Ayah harus membawa ibumu ke kamar terlebih dahulu untuk mengistirahatkannya" Ucap Melvil.

Setelah itu Melvil berdiri dari tempat duduknya lalu membopong Cecilia menuju ke kamarnya dibantu oleh Estrilda.

"Tenang saja, aku tidak akan menceritakan tentang harimau besar itu kepada Ayahmu" Ucap Miles.

"Terima kasih, jika kamu menceritakan hal itu kepada ayahku mungkin saja dia tidak akan mengizinkanku untuk pergi ke hutan untuk selamanya" Balas Alaric sambil menundukkan kepalanya kepada Miles sebagai ucapan terima kasih.

"Melihat respon ayahmu tadi sepertinya aku tidak bisa mengizinkanmu untuk pergi ke hutan selatan lagi" Ucap Miles.

"Iya, aku mengerti akan hal itu" Ucap Alaric.

1
Aegis Aetna
iya bener masa boong
Aegis Aetna
iya lu udah mati, malah nanya.
Aegis Aetna
iya bang, mending ke isekai aja sh kalo kata gw mah
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!