NovelToon NovelToon
BUMI DAN LUKANYA

BUMI DAN LUKANYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:96.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Cahayaku

Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara

Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue

Bumi langit Baskara

" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara

" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista

" iya "

" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista

" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"

Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. ANCAMAN

Jam menunjukan Pukul delapan malam. Saat ini Bumi tengah mengendarai motor Vespa matic kesayangan dengan kecepatan sedang lelaki itu menikmati setiap hembusan angin malam dan menikmati suara deru motor dan mobil serta lampu lampu kota yang menyala. Bumi memang lebih suka keramaian dari Pada kesunyian Baginya kesunyian hanya membawa luka lama.

" Kau bidadari jatuh dari surga di hadapanku eeeaa

" Kau bidadari jatuh dari surga tepat di hatiku eeeaa

" So baby Please be mine, Please be mine oh mine eeeaa

" Karena hanya aku sang Pangeran impianmu Eeeaa eeeaa eeeaa eeeaa

Laki-laki dengan kaos Hitam Polos yang dibaluti jaket levis serta celana jeans hitam itu bersenandung riang. Bahkan ketika dilampu merah ia tak segan segan mengoyang kan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Mungkin terlihat sangat aneh namun Percayalah ia hanya sedang menghibur dirinya sendiri.

Bumi melajukan sedikit motornya lebih cepat saat melihat kearah jam tangan miliknya.

Motornya terhenti di Sebuah jalanan sepi, dengan lampu remang-remang namun ketika memasuki sebuah gang di sana nampak banyak anak-anak jalanan yang tengah bermain. Sebuah kawasan yang dihuni oleh anak jalanan dan gelandangan.

Dengan sekantong kresek besar berisi beberapa makanan ringan yang ia beli di supermarket tadi Bumi langsung menyetandarkan motornya dan berjalan kearah anak-anak itu.

" BANG BUMI "

Beberapa anak jalanan yang berlari kearahnya dan langsung memeluknya bergantian mereka terlihat cukup bersih karena memang setiap bulan Bumi membelikan sabun mandi untuk mereka gunakan.

" Nih bang Bumi bawain makanan buat kalian semua," Bumi membuka kantong kresek tersebut kearah anak-anak.

" Yeay Coklat "

" Aku mau roti dong "

" Aku mau Permen "

Anak-anak itu dengan heboh langsung menyerbu kantong kresek itu.

" Jangan rebutan yah masing-masing orang satu biar yang lain kebagian oke,"

" Okeee " Sahut mereka semua bersamaan.

Bumi menggulung kantong kresek yang tadi Penuh kini kosong dan hanya menyisahkan satu ciki didalamnya. Lelaki itu langsung tersenyum lebar saat melihat tawa bahagia anak-anak dihadapanya entahlah melihat mereka tersenyum seakan memberi sebuah kebahagiaan tersendiri untuknya.

" Gimana kalian seneng gak "

" Seneng banget bang Makasih yah buat rotinya, " sahut Seorang anak laki-laki bertubuh kecil.

" Iyah sama-sama Habisin yah rotinya biar nanti cepet gemuk, " ujar Bumi sembari mengelus-elus rambut anak itu.

" Kalo aku biar cepet gemuk kenapa bang Bumi tambah kurus sih," Tanyanya.

" Iya kok bang Bumi kurusan Padahal waktu itu bang Bumi agak gemuk, " ujar anak yang lainya.

" Oh itu kan Bang Bumi lagi diet makannya Bang Bumi Kurusan, " ujar Bumi berbohong

" Bang Bumi harus makan banyak biar sehat kaya aku," ujar Anak bertubuh gempal.

Bumi membalasnya dengan senyuman tipis Penyakit yang ia derita memang mampu membuat berat badanya turun secara sangat drastis.

" Tapi kalo bang Bumi ke sini lagi Pokoknya badan bang Bumi harus gendut lagi kaya aku, " ujar anak bertubuh gempal itu.

" Hahaha... Iya, nanti kalo bang Bumi kesini lagi, bang Bumi bakal gendutan, " ujar Bumi diiringi oleh kekehan kecil dari mulutnya.

" Janji yah " ujar anak bertubuh kecil itu sembari mengacungkan telunjuknya kearah Bumi

" Janji " Bumi menautkan kelingkingnya Pada anak itu.

🌎🌎🌎🌎

HELIOS HARUS HANCUR

GUE BAKAl HANCURIN KALIAN SATU PERSATU

Suasana tegang dan hening kini menyelimuti basecamp Helios. Basecamp luas yang diisi oleh dua Puluh orang dibagian dalam dan tiga Puluh orang dibagian teras. Mereka semua menatap sebuah surat ancaman itu dengan raut wajah serius.

" Kenapa nih kacau bener " Tanya Bumi yang baru saja datang mengalihkan atensi mereka.

Lelaki itu menatap bingung sekaligus kaget melihat kondisi basecamp yang sangat berantakan karena Pecahan kaca.

" Liat " tunjuk Revan Pada surat yang berada diatas meja.

Bumi segera mengambil kertas tersebut setelah membacanya ia meremas dan langsung melemparnya kedalam tong sampah.

" Menurut kalian ini berbuat siapa lagi," Tanya Leo memecah keheningan.

" Siapa lagi kalau bukan kelakuan Xavior sama anggota-anggotanya " sahut seorang cowok yang diketahui bernama Kevin yang merupakan bendahara di geng Helios

" Saya setuju " sahut Dirga

Xavior adalah sebuah geng yang sangat hobby tawuran,balapan liar mengeroyok orang dan membegal. Xavior merupakan musuh Helios sejak dua tahun belakangan ini. Mereka selalu mencari ribut dan membenci anggota Helios tanpa alasan yang jelas. Mereka yang selalu ingin menguasai jalanan dengan seenaknya Padahal Helios jauh lebih awal dibentuk.

" Gimana mau kita bantai aja " Tanya seorang cowok dengan nama Miko Alexander yang merupakan anggota inti Helios

" Kita tunggu kelanjutannya kayak gimana kalau sampai ada aksi tumpah darah kita harus balas dengan nyawa " sahut Revan sembari menyesap rokoknya.

Mereka semua mengangguk ucapan Revan.

Selang beberapa menit situasi di basecamp, mulai membaik semuanya kembali seperti semula. Saling melempar candaan dan Permainan satu sama lain. Seperti Dirga yang tengah bermain catur bersama anggota yang lain diteras.

" Rokok Bumi " tawar Miko menodongkan sekotak rokok Pada Bumi

" Gak gue masih Pengen masih hidup "

" Yaelahh, Lo ngerokok satu bungkus doang mah kaga bakal mati kali, " ujar Jio sembari mengambil satu Puntung rokok yang tadi Miko tawarkan.

Lelaki itu lebih memilih memakan Permen yang selalu ia bawa disaku jaketnya

" Mending makan Permen gak bikin gue cepet mati, " ujarnya.

" Ngapain sih Lo ngomong mati -mati Mulu dari kemarin ? Mau mati cepet Lo?!" Tanya Jio sedikit kesal Pasalnya sejak beberapa hari terakhir Bumi selalu membicarakan soal mati dan mati.

" Umur kagak ada yang tau " ujar Kevin yang duduk disamping Revan. Dua lelaki itu asik memainkan game online di handphonenya.

" Nah itu Makanya kalian semua doain gue biar Panjang umur sehat selalu, supaya gue bisa jadi orang sukses dan jadian sama Luna, " ujar Bumi dengan kaki berada diatas meja.

Jio, Leo, dan Kevin sontak mengerutkan keningnya bersamaan setelah mendengar ucapan Aksa.

" Luna "

" Luna siapa "

" Oh Luna ? Luna yang murid baru temenya Mika itu," Tanya Jio memastikan.

Revan yang merasa nama kekasihnya disebut Pun langsung menoleh kearah ketiganya dengan tatapan tajam.

" Temenya Mika Van takut amat Lo Mika gue embat Tenang, " ujar Bumi

" Oh " hanya satu kata yang keluar dari mulut Revan dan langsung memfokuskan Perhatiannya Pada game.

" Wah gila sih Lo Bumi dia anak baru jangan Lo mainin dong, " Ujar Leo sembari mengambil Permen disaku jaket milik Bumi yang tersampir di kursi.

" Mainin Pala bapak kau ! Gue bukan Lo yang hobi Gonta-ganti cewek yah dasar buaya empang," Umpat Bumi

" Gini gini anaknya kepala sekolah Pernah gue Pacarin jangan salah Lo, " Leo mengibaskan jaketnya angkuh.

" Tobat Lo buaya tobat, dunia udah tua jangan buat dosa Perbanyak Pahala, " Miko didepan wajah Leo

" Mulut Lo bau dosa anjir " Leo menjauhkan tubuh Miko dari wajah nya.

" Perempuan emang cantik seperti Barbie tapi inget lelaki gak ada yang main Barbie, " ujar Bumi sembari menyeruput kopi milik Revan yang sedari tadi belum diminum.

" Gaya Lo Bumi Gue jadi Penasaran cowok unik kaya Lo gimana kalo Pdkt sama cewek, "

" Yang jelas gak kayak Lo yang ngajak ketemuan dikuburan malam -malam, " sahut Aksa

" Van " Panggil Bumi cPada Revan yang tengah asik memang game nya.

" Hm "

" Minta nomer cewek Lo dong "

Revan seketika menutup Ponselnya dan menatap Penuh intimidasi kearah Bumi yang asik memakan lima Permen

" Mau macem-macem "

" Sensi amat asih Lo Van ! Gue minta nomor cewek Lo itu buat minta nomor Luna ngerti gak Lo,"

" Biar gue bisa deket sama Luna lewat Mika."

" Oh "

" Oh doang kirimin sekarang Napa " ujar Bumi kesal karena raut wajah Revan seperti mengabaikan nya.

" Bacot ! Liat handphone Lo"

" Hehehe " Bumi menyengir kuda saat melihat sebuah notifikasi dari Revan yang mengirim nomer Mika.

" Oke cakep Nanti gue traktir Lo cilok depan sekolah"

🌎🌎🌎🌎

1
Anonymous
aku Tunggu cerita nya
Anonymous
lanjut Thor
Anonymous
hmmm 😍😍😍😍
Anonymous
next Thor
Anonymous
cieeee akhirnya jadian😍😍😍
Anonymous
akhirnya jadian 😍😍😍😍
Anonymous
cieee akhirnya jadian juga
Anonymous
semangat Thor
Anonymous
cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor aku tunggu
Tiara
next Thor
Tiara
jangan lama-lama Thor
Tiara
cieee akhirnya jadian juga 😀😀😀
Tiara
next Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
Cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
semangat ya👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!