NovelToon NovelToon
Cinta Terhalang System

Cinta Terhalang System

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Teen School/College / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: milorasabaru

Terlahir kembali sebagai anak orang kaya bernama Ethan, ia bereinkarnasi bersama sebuah sistem yang misterius. Sistem Penguasa, yang meringankan hidupnya dan juga merumitkan kisah cintanya.

Di sekolah, Ethan dipertemukan dengan mantan pacar dari kehidupan sebelumnya, Karina. Kehidupan kedua ini menjadi kesempatan bagi Ethan untuk mengulangi hubungan dan memperbaiki kesalahannya.

Namun, Sistem Penguasa terus memaksa Ethan untuk menguasai sekolahnya, menjadi puncak tertinggi di antara siswa lain, dan Karina tidak menyukai gaya hidup Ethan itu.

Akankah Ethan dapat kembali bersama Karina? Ikuti kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon milorasabaru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

"Soal tadi pagi ... semua udah aman. Tenang aja, si Rino gak akan lapor ke guru," ucap Rayhan.

Aku terbelalak mendengar ucapan Kordi-ku itu di depan pintu kelas. Cepat atau lambat pasti akan ketahuan juga oleh para guru. Aku masih tidak percaya.

"Yang bener?" tanyaku.

"Ye ... dikasih tau ga percaya." Rayhan menghela napas. "Udah aing sama Aryo ancam, kalau si eta lapor, bakal disikat satu warung di luar nanti."

(eta \=  dia.)

Kemudian, aku terkikik. Semua itu masih sulit dipercaya. Inikah keuntungan jika bergabung dengan geng sekolah atau di sini dengan istilah komun? Ternyata komun Warzu memiliki pengaruh yang sama dengan OSIS di SMA ini. Lalu, aku pun menghela napas panjang, merasa lega bahwa masalah yang aku takutkan sudah selesai.

Rayhan menepuk pundakku dengan keras. "Nanti lagi mah, sia kalau nyari ribut jangan di dalem sekolah. Di luar."

Aku mengangguk untuk menerima teguran dari ketua Warzu itu atau disebut Kordi. "Iya hampura, Kang. Kelepasan tadi."

(hampura \= maaf.)

Di saat bersamaan, Rita tiba di depan kelasku. Sepertinya dia mendengar percakapan kami berdua. Aku tahu itu dari raut wajahnya yang mengerut melihat aku dan Rayhan di depan pintu kelas.

"Mana tas maneh, Ethan? Ayo jadi gak?" tanya Rita yang kemudian berpaling pada Rayhan di sampingnya. "Ada apa?"

"Itu ... abis aing jelasin masalah tadi pagi," timpal Rayhan.

"Oh ... " Rita mengangguk kecil lalu kembali beralih padaku. "Nih surat izinnya. Ayo sebelum ditanya-tanya guru!"

Aku terkejut melihat reaksi kakakku itu, dia sudah mengetahui apa yang terjadi? Kenapa dia tidak bilang sesuatu atau berkomentar seperti biasanya? Nanti aku tanya saja di luar sekolah.

"Iya," timpalku singkat sembari menerima sepucuk kertas buram darinya.

Sesuai rencana, Rita akan datang ke kelasku untuk menaruh kertas surat izin untuk keluar dari sekolah. Lalu, nanti dia juga akan menaruh kertas yang lain di pos piket di gerbang. Masalah penjelasan dan lain-lain itu urusan kakakku. Aku dan Rara hanya cukup diam dan senyum manis mengikuti rencana untuk membolos secara legal ini.

"Naha mau pada ke mana?" tanya Rayhan yang mengangkat alis.

"Cabut keluar dong!" seru Rita dengan semangat.

"Loh, aing ikut dong kalau gitu."

Rita menggelengkan kepala ketika merespon pacar dari sahabatnya itu. "Gak bisa, Han. Aing harus bikin surat lagi."

Rayhan pun mengerang kesal, dan di saat itu aku bergegas ke dalam kelas untuk menaruh kertas buram di atas meja guru. Kemudian, aku mengambil tas di mejaku dan menarik Rara keluar kelas. Semua teman-teman di kelas bertanya mengenai kepergian kami.

"Urusan OSIS," ucapku sembari menyeringai di ambang pintu.

Lalu, aku melihat wajah sawo matang Feri yang tidak terima dengan alasanku itu. "Sia bukan anggota OSIS!"

Aku tidak menghiraukannya dan berlalu ke lorong kelas. Aku malas menjelaskannya, tidak ada kewajiban juga, semua sudah tertulis di kertas buram itu, yang juga belum aku baca. Namun satu hal yang pasti, surat itu resmi jika dikeluarkan oleh Rita, karena dia sekretaris OSIS.

Kembali aku mendapati Rita dan Rayhan masih berbincang di depan pintu kelas. Rayhan tampak kesal, dan siswa di sekitar menatap kami. Awalnya aku kira mereka baru saja berdebat panas, lalu sayup-sayup siswa-siswi di sekitar membisikkan nama mereka berdua. Aku lupa bahwa kakakku itu terkenal karena anggota OSIS dan begitu juga Rayhan yang dikenal siswa berandal di sekolah.

"Ya udah aing lompat aja," ucap Rayhan.

"Ya udah sana, aing tunggu di tempat," timpal Rita melipat kedua lengan. "Sekalian bawa si Sonia."

Aku dan Rara menatap satu sama lain. Kami berdua memiliki pemikiran yang sama, penasaran apa yang mereka bicarakan. Lalu, sebelum sempat ikut menimbrung pembicaraan mereka, Rita menarik lengan kami berdua dan memaksa kami untuk mulai berjalan menuju gerbang. Entah kenapa kakakku sangat semangat untuk membolos sekolah hari ini.

...****************...

Akhirnya, kami pun tiba di tempat yang sudah kami rencanakan. Tujuan untuk membolos hari ini adalah untuk nongkrong sembari minum kopi di cafe yang terletak tepat di belakang gedung sate, cukup dekat dengan sekolah kami.

Setelah aku dan Rita memarkirkan masing-masing mobil kami, aku meminta untuk duduk di area yang bisa merokok. Minum kopi tanpa merokok rasanya kurang. Kebiasaan dari kehidupan lamaku masih terbawa.

Pesanan kali ini adalah tiga kopi susu, menu kopi yang sudah menjadi andalan semua orang, kemudian dua lava cake coklat untuk kakakku dan pacarku. Karena membolos pada hari ini adalah ideku, maka sudah kewajibanku untuk mentraktir mereka semua. Hanya keluar ratusan ribu rupiah sudah bukan masalah lagi bagiku.

[Sombong.]

Gak usah nge-judge!

Tempat duduk kami cukup nyaman menurutku, meja lebar dengan sofa yang empuk, kami duduk di area taman terbuka yang teduh oleh kanopi dan pepohonan. Begitu hening, tanpa musik dari daftar lagu populer seperti di tempat lain, juga sepi karena masih tengah hari. Hanya beberapa pengunjung yang bisa dihitung jari selain kami bertiga.

Sedari tadi pesanan sudah diantarkan pada meja, Rita dan Rara terus berbincang satu sama lain. Sesekali aku menimbrung obrolan cewek-cewek itu yang membahas hal-hal di luar sekolah; alat make-up, fashion dan tren terkini. Selebihnya aku hanya menghisap rokokku sembari melihat-lihat sosial media di ponsel. Rita yang belum membahas kejadian pemukulan yang aku lakukan pada Rino semakin membuatku gelisah.

"Tadi, si Rayhan mau ikut?" tanyaku mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Iya, katanya udah di jalan," timpal kakakku sembari tersenyum. "Sonia juga dibawa katanya."

Aku hanya mengangguk. Kemudian, aku membahas hal lain, bertanya mengenai bagaimana cara kakakku mengeluarkan kami dari sekolah. Aku belum berani memulai pembicaraan mengenai tadi pagi.

Ketika kakakku menjelaskan caranya membuat kami membolos dengan 'legal', yaitu dengan alasan untuk belanja kebutuhan acara OSIS yang juga ditandatangani oleh Ketua OSIS sendiri, Rayhan dan pacarnya yang sekaligus sahabat kakakku itu akhirnya tiba. Aku yang masih terkagum-kagum dengan kemampuan Rita beralih terkagum melihat Rayhan bisa membolos dengan pacarnya.

"Kok bisa keluar?" tanyaku spontan pada Rayhan yang sudah mendekati meja kami.

Sonia terkikik. "Bisa dong. Kita berdua atlet lompat tinggi!"

Rayhan pun tertawa lalu menjatuhkan tubuhnya untuk duduk di sampingku. Diikuti pacarnya, Sonia, yang duduk di seberang meja bersama Rita dan Rara. Tidak kusangka ternyata mereka berdua pasangan serasi. Aku masih tidak percaya kakakku bersahabat dengan Sonia yang berparas cantik dan bertubuh atletis karena selain dia juga senior Rara di ekskul basket, yang juga sama berandalnya dengan Rayhan.

Lalu, ditengah obrolan basa-basi kami berlima, aku terkesiap ketika Rayhan memukul pundakku setelah dia membakar rokoknya. Aku hampir menjatuhkan ponselku.

"Sia aneh-aneh aja tadi pagi. Baru juga masuk sekolah udah nyari masalah," ledek Rayhan.

Aku hanya tersenyum kecil sembari mengusap sekitar pundak yang dipukulnya, walaupun tidak terasa sakit. "Iya hampura atuh kelepasan."

"Iya tuh si Rino sampai nangis terus retak kacamatanya," timpal Sonia sambil tertawa kecil.

Sontak aku melirik pada Rita, lalu aku terbelalak melihat dia yang malah timbul senyum di wajahnya. Kemudian, aku beralih pada Rara yang wajah tirusnya mengerut ketika membalas tatapanku. Kami sama-sama khawatir.

"Udah gak usah dibahas lagi ah!" Kakakku merespon sembari melipat tangannya dan wajahnya memerah.

"Maneh tau?" tanyaku pada Rita.

"Taulah! Apa yang aing gak tau di sekolah?"

"Sombong gini anak OSIS." Sonia menyikut kakakku kemudian mereka tertawa bersama.

Rita pun mencondongkan tubuhnya padaku, menodongkan pisau kue ke arahku. "Aing udah bilang gak usah macem-macem, malah bikin masalah. Hati-hati, bapaknya Rino itu pejabat."

Aku merasakan mulutku ternganga. Aku bukan terkejut karena pekerjaan orang tuanya Rino, melainkan sikap kakakku yang ternyata marah dengan perbuatanku. Aku kira dia tidak mempermasalahkannya.

"Iya maaf atuh, Kak."

"Ya udah, gak apa-apa. Nasi udah menjadi bubur." Rita menimpal dengan santai. Aneh banget.

"Maneh marah gak?" tanyaku.

"Engga juga sih, tapi pusing. Kalaupun Rino gak akan lapor ke guru, bapaknya kemungkinan dateng ke sekolah. Kalau itu kejadian, Ayah dan Ibu pasti disuruh menghadap juga. Maneh harus siapin itu."

Benar juga perkataan kakakku itu. Aku tidak memikirkan jauh ke sana. Mungkin itu alasannya kenapa aku diminta olehnya untuk tidak berbuat sesuatu pada mantan pacarnya, kami berdua harus berhadapan dengan Ayah. Aku hanya terdiam menurunkan wajah, merenungi ucapan Rita.

"Bener sih itu, tapi tenang aja, si Rino gak akan aman di sekolah kalau itu kejadian," ucap Rayhan sembari tertawa dan menepuk-nepuk punggungku. Dia berusaha menenangkan diriku yang khawatir.

"Bukan masalah itu, Kang. Yang masalah itu si Ayah," timpalku.

Kakakku mengangguk setelah mendengar responku. Rara hanya terdiam menundukkan wajah, aku tahu dia juga khawatir. Namun, Sonia malah tertawa terbahak-bahak.

"Alah! Sama ortu aja masih takut!" pekik Sonia.

Bangs*t. Dasar pasangan bandit.

1
lucky girl
p
Ra dhiraemon
lanjut
Keyozzx
lanjud bang gua gif dah kalo rajin
Ra dhiraemon
Mampir di sini ya kk
lucky girl
up thorrr /Determined//Determined//Determined/
Keyozzx
bagus Kalo Tapi Mimin Yang Lagi coli kali Kalo up lama bangat Makanya engga rama "Rame butuh konsisten bang" 🖕🖕👍👍🖕
Keyozzx
2 lagi bang Gua Udah Siap bacok lu kalo engga up lagi 🖕🤡
Keyozzx
Bacot anjg Up Mana 2 per hari minimal lah Sini Gua bacot lu 🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🤡🤡🤡🤡🤡👎👎🐶🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Keyozzx
Tambahin 1 jarang up Sekali up cuma 1 Ngelunjak hah gua bocak lu🥴🖕🪨👎👎🖕🖕🖕👍🖕👍🪚🤮🔥🔥
lucky girl: lu bisa sabar ga?☺️☺️☺️
nulis cerita ga segampang itu /Right Bah!//Hammer/
Keyozzx: Ya udah Up lah 🤬🤬🤬🤬🤬
total 3 replies
Keyozzx
lanjud bang Up 2 kali sehari Biar seru saran aja
milorasabaru: siyap, aku usahakan ya
total 1 replies
milorasabaru
sabar S*T!!!/Heart//Heart/
Keyozzx
mana lanjutan ya anj Cepat'
😒
Keyozzx
Up ya perbanyak bang sumpah Seru asu
milorasabaru: siyap nantikan terus yaaaaaa
total 1 replies
Paulina Alfathir
wah author ngadi2 nih masak ngasih misi berkelahi😂😂😂
Keyozzx
Sial Apa kau kira kita pembaca Tidak menunggu Hah sialan
/Cleaver/
Keyozzx: Up ya 5 jangan lupa
milorasabaru: aku upload tiap subuh ya gais
total 2 replies
Kang Kuli
bg
milorasabaru: makasih bang ratingnya
total 1 replies
Kang Kuli
up
milorasabaru: nanti subuh ya
total 1 replies
milorasabaru
Hai ini cerita pertamaku, akan selalu update setiap hari, tanpa libur. Kalau engga ada update kejar aku ke FB dengan nama akun yang sama dengan namaku disini. Selamat menikmati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!