NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang CEO

Balas Dendam Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: PurpleLinaa

Pernikahan yang terjadi tiba-tiba antara Alvar CEO muda yang selama ini tak pernah menampakkan dirinya di khalayak umum bahkan orang-orang di kantor saja pun belum ada yang bertemu dengannya secara langsung. Tapi saat kedatangan Alvar untuk menikah dengan manager yang ada di kantornya membuat gempar seisi kantor.

Natala Mika Sherina—seorang manager yang dinikahi oleh CEO tanpa alasan yang jelas. Namun yang pasti diketahui oleh Natala bahwa Alvar menikahinya bukan karena cinta, melainkan karena dendam. Dendam atas kematian sang adik.

***

"Kamu menuduhku yang telah memb*nuh adikmu?"

"Ya. Tidak ada orang lain selain kamu di sana, Natala. Terimalah nasib kamu sekarang."

***

"Siapa dia?"

"Kekasih saya Shylla Qara Adiwana."

***

Apakah Natala akan bertahan dengan pernikahan yang dilatarbelakangi oleh dendam ini? Apa benar Natala adalah orang yang telah membunuh adik Alvar? Dan bagaimana cara Natala untuk tetap bertahan dengan perilaku menyakitkan yang Alvar berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PurpleLinaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Pengakuan cinta

Keenan berdiam diri di ruangan Alvar tanpa kehadiran pemiliknya. Lelaki berumur 30 tahun sama seperti Alvar menatap jalanan lewat jendela besar yang ada di ruangan. Setiap kendaraan berlalu lalang entah apa yang mereka kejar.

Jika Keenan lihat, hidup ini berjalan terlalu cepat hingga dia tidak dapat menemukan waktu untuk beristirahat. Namun ketika manusia itu memiliki waktu istirahatnya dia akan tertinggal pada hal yang sedang diburu orang banyak. Namun, begitulah kehidupan dia berjalan semestinya tanpa meminta pendapat pada manusia yang hidup di atasnya.

"Terlalu membosankan. Kenapa tidak ada konflik kehidupan?" Keenan menghela napas setelah dia bertanya pada dirinya sendiri.

Lelaki itu berjalan ke arah sofa ruangan Alvar. Ruangan itu masih berisi dirinya seorang. Tidak ada penghuni lain apalagi Alvar. Entah ke mana lelaki itu sebenarnya. Sudah tiga hari dia tidak masuk ke kantor.

Keenan tahu alasan Alvar tidak datang adalah Shylla. Tapi apakah pantas dia menyeret Keenan dalam permainan kebohongannya pada Natala? Keenan sudah berkali-kali menjadi kambing hitam Alvar setiap kali dia ingin melakukan kesalahan terlebih dengan Shylla.

Keenan tahu Natala memang tidak berharga dalam hidup Alvar tapi seharusnya lelaki itu jangan terlalu menyakitinya.

"Siapa?" Keenan berdiri dari duduknya. Dia menatap lekat pintu ruangan Alvar yang perlahan terbuka.

Dia menebak itu Natala atau Alvar namun sepersekian detik berikutnya semua tebakannya buyar. Saat kedatangan Arsen ke ruangan Alvar dengan ekspresi wajah yang tampak sangat tidak bersahabat, Keenan yakin bahwa ada hal yang akan membawanya ke dalam masalah.

"Ada apa Arsen?" tanya Keenan masih berusaha terlihat tenang.

"Pak Alvar belum pulang juga?" tanya Arsen.

"Belum. Kata Pak Alvar kemungkinan besok atau lusa baru dia akan hadir kembali ke kantor. Memantau pekerjaan karyawan selama dia tidak ada di sini," jawab Keenan.

"Pak Alvar ke mana?"

"Saya rasa semua orang sudah tahu, Arsen. Kenapa kamu selalu saja ketinggalan berita?" Keenan geleng-geleng kepala atas ketertinggalan Arsen atas informasi Alvar.

"Pak Alvar mana?"

"Pak Alvar pergi ke luar kota. Dia ada pekerjaan di sana." Keenan menjawab sedikit geram karena jika dia perhatikan Arsen seakan sedang menaruh rasa curiga yang besar padanya.

"Pak Alvar mana?"

Pertanyaan Arsen masih sama meskipun Keenan sudah menjawab. Apa yang Arsen pikirkan sekarang? Apa dia tidak percaya pada ucapan Keenan?

"Apa yang kamu inginkan, Arsenio Bagas?" tanya Keenan menciptakan hawa dingin di antara mereka berdua.

"Saya ingin keberadaan Pak Alvar dan kehadiran Pak Alvar juga," jawab Arsen.

"Memangnya menurut kamu, Pak Alvar di mana?"

"Jika Anda bertanya menurut saya, pasti Pak Keenan akan terkejut sekarang."

Dengan balasan Arsen, Keenan sudah tahu jelas bahwa Arsen bukan lawan yang bisa dianggap biasa saja.

"Karena menurut saya, Pak Alvar sekarang sedang berada di rumah kekasihnya."

Arsen menarik ujung bibir melihat Keenan diam tak berkutik. Wajah Keenan bukan hanya datar tapi menyimpan sejuta emosi di dalam yang tak bisa dia keluarkan. Keenan tampak sedang menahan sesuatu yang akan meledak dari dalam.

"Saya permisi, Pak Keenan. Jika Anda mendapat kabar dari Pak Alvar, beritahu dia bahwa saya menunggu kehadirannya. Katakan padanya, saya rindu—"

Arsen menunda kalimatnya dia menatap Keenan lekat.

"Rindu menghancurkan apa yang sudah dia susun," lanjut Arsen keluar dari ruangan Alvar menyisakan Keenan seorang diri di sana sambil tangan yang sudah terkepal.

"Dari awal gue udah nggak suka sama Arsen. Dasar kurang ajar!"

Keenan bisa bersumpah bahwa bertemu dengan manusia seperti Arsen di kehidupannya adalah sebuah kesialan yang tidak pernah bisa Keenan singkirkan. Orang seperti Arsen akan menghancurkan semua yang sudah Keenan usahakan.

"Akan saya pastikan, hidup kamu tamat, Arsenio Bagas," gumam Keenan mengambil ponselnya menekan beberapa digit nomor lalu menempelkan ponselnya ke telinga.

"Pulang sekarang. Tanpa banyak tanya, langsung kerjakan."

Keenan tak ingin lagi berlama-lama. Dia ingin segera mencapai puncaknya, Keenan sudah muak berurusan dengan segala drama hidup ini.

...***...

Natala menyusun tumpukan berkas di atas meja. Dengan tangan yang bergerak menuangkan air ke gelas untuk dia minum, Natala termenung sejenak.

Nyatanya, hidup tanpa kehadiran seseorang yang sudah dianggap spesial sedikit berat. Ketika kita sudah memutuskan untuk membawanya masuk lebih dalam ke hidup kita tetapi dia menghilang tiba-tiba menyisakan kesepian yang harus kita jalani sendirian.

Natala sudah terbiasa sendirian tapi entah mengapa selama dia hidup di rumah besar Alvar sendirian itu terasa sesak. Natala dibuat sadar bahwa hidupnya sangat kesepian dan tidak ada manusia yang benar-benar akan menjalani hidup bersamanya.

"Do you miss me?"

Di tengah kerunyaman pikiran Natala, sebuah tangan tiba-tiba melingkar di pinggangnya. Dari belakang, sosok itu memberi Natala kenyamanan hingga Natala tak tahan untuk menebak orang itu lebih lama.

"Pak Alvar?"

Natala tak pernah menyangka saat pikirannya berkelana karena kerinduan pada Alvar, semesta mendatangkan suaminya itu ke hadapannya sekarang.

"Saya rindu kamu, Natala." Alvar memeluk Natala erat memberikan kenyamanan di tubuh gadis itu.

"Saya juga kangen Bapak. Bapak lama banget pulangnya," ujar Natala.

"Saya minta maaf, Natala."

Alvar melepaskan pelukannya, dan Natala mengajak suaminya itu duduk di sofa. Dengan segera, Natala membuat dua cangkir kopi. Untuk dia dan Alvar.

"Gimana, Pak? Pekerjaan Bapak berjalan lancar?" tanya Natala.

"Lancar Natala. Saya bahagia di sana. Rasanya seperti saya menemukan sesuatu yang hilang dari diri saya."

Pikiran Alvar dipenuhi oleh bayangan Shylla. "Saya pergi ke tempat di mana saya merasa hidup. Jadi rasanya bahagia sekali."

"Pak." Natala menyentuh punggung tangan Alvar, dia menatap suaminya lekat.

"Bapak ninggalin saya sendirian di rumah. Dan saya rasa, saya tidak hidup, Pak," ucap Natala.

Perasaan apa ini? Kenapa perasaan aneh ini kembali lagi? Alvar sangat tidak suka saat dia harus merasakan atmosfer setiap kali dia berada dekat dengan Natala. Alvar rasanya muak saat dia menyadari bahwa ada beberapa hal yang membuat Alvar tanpa sadar jatuh ke dalam pesona Natala.

"Natala, apa kamu sudah mencintai saya?" tanya Alvar.

"Kalau saya bilang iya, apa Bapak percaya?" tanya balik Natala.

"Pak, saya pernah jatuh cinta sebelumnya. Tapi saya jatuh ke orang yang salah. Dulunya, ada seseorang yang membuat saya merasa seperti ratu di dunianya tapi setelah dia menghilang tiba-tiba dan menghancurkan segala impian saya. Sejak saat itu saya takut untuk kembali jatuh cinta, tapi saat semesta membawa Bapak ke hidup saya, saya rasa tidak ada salahnya saya mencoba untuk kembali jatuh cinta."

"Jika memang Bapak orang yang tepat, saya pasti akan jatuh dan cinta tapi jika Bapak bukan orang yang tepat, saya harap jika saat ini saya mendapatkan jatuhnya saja suatu hari nanti saya akan mendapatkan cinta juga."

1
Yusria Mumba
kasiang, natali, sabar
Emy S
jadi bingung SM alur ceritanya
Elok Pratiwi
buruk
Elok Pratiwi
cerita ga jelas ... judul cerita sama isi nya ga nyambung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!