DI NIKAHI ANAK MAJIKAN

POV LASTRi

Jeng ... Jeng ... Jeng ....

Apakah kedok Tante Rini akan terbuka lebar. Apakah Tante Rini akan mendapatkan balasannya setalah 14 tahun kejahatannya Dia sembunyikan dari khalayak umum. Bahkan pihak berwajib pun, tega - teganya mereka tipu sedemikian rupa. Hingga tak ada satu pun orang yang bisa mengendus - endus kasus pembunuhan berencana yang mereka persiapkan dengan sangat matang perencanaan. Hinga mereka berhasil dan bisa menikmati semua harta milik Hendra Prawiryo dan Sonia Wijayanti hasil dari merampas, membunuh serta mengusir ahli waris. Mereka memang, benar - benar orang licik, orang jahat, orang serakah. Berbagai cara hal mereka lakukan demi mendapatkan ambisi mereka untuk menikmati harta milik orang lain itu.

" Tante akan menyesal telah mengusir Aku dari rumah itu Tante. Aku dan Ibu Aku akan menuntut balasan, atas semua perbuatan Tante dan akan menjebloskan Tante sekeluarga ke dalam penjara. Termasuk Ibu Tante yang berencana melenyapkan Mama Sonia dan Papa Hendra. Mama Sonia keluarlah Mah gak usah sembunyi lagi ," titah Lastri sambil tersenyum jahat ke arah Rini.

Mama Sonia berjalan masuk ke dalam teras rumah Tante Ribu dengan sangan anggun dan juga elegan. Dengan di temani oleh beberapa orang pengawal di belakangnya dan juga beberapa orang dari pihak kepolisian.

Tante Retno dan juga Tante Rini shock, saat Mama berjalan mendekat ke arah kami saat ini.

" Mbak Sonia masih hidup ?," tanya Tante Retno dengan wajah yang shock berat melihat kakak tercintanya saat ini sedang ada di hadapannya itu.

" Wah akhirnya, sang belahan jiwa yang kemarin sempat menghilang. Kini telah kembali ya Tante. Aku tahu Tante, bagaimana Tante begitu sangat kehilangan Mama Sonia waktu itu. Aku senang sekali melihat Tante Retno bahagia ," gumam Lastri dalam hati.

Tante Retno langsung berjalan dan menubruk tubuh Mama Sonia dan memeluknya dengan erat. Para pengawal Mama Sonia terlihat langsung sigap. Tapi, Mama Sonia hanya memberikan isyarat dan juga arahan dengan mengangkat sebelah tangannya iyu dan menyuruh para pengawalnya untuk mundur saja.

" Aku kangen banget sama Mbak Sonia, selama ini Mbak Sonia kemana saja. Kenapa menghilang, dan gak memberikan kabar berita sama sekali sama Aku dan juga Ibu Mbak. Ibu sekarang sudah meninggal dunia Mbak Sonia 2 tahun yang lalu. Aku sudah berusaha memberikan yang terbaik buat Ibu Mbak sebisa Aku dan semampu Aku Mbak. Setelah Ibu meninggal, Aku terpuruk kembali Mbak untungnya Lastri selalu menguatkan Aku Mbak disini. Kalau tidak, pasti Aku stress sendiri Mbak. Mbak, kemana saja selama ini, kenapa baru balik lagi kemari Mbak Sonia huhuhu.... ," protes Tante Rini panjang lebar menceritakan semua kepedihannya, yang selama ini dirasakannya.

" Bener - bener melow banget deh Tante Aku yang satu ini. Aku tahu Tante, rasanya kehilangan yang kita sayangi. Yang tiba - tiba saja pergi, tanpa berpamitan terlebih dahulu. Lalu pergi entah kemana. Tanpa ada kabar lanjutannya. Antara hidup dan Mati. Ya Tante, Aku juga senang ternyata orang tua Aku masih hidup Dan kini, Mama Sonia berada di samping Aku. 14 tahun yang sia - sia ," batin Lastri menyesal.

Setelah kepergian, orang - orang yang begitu sangat Dia cintai. Separuh jiwanya telah pergi. Mungkin berat buat Tante Retno melaluinya seorang diri. Tanpa sanak saudara. Karena Tante Rini hanya memiliki seorang Kakak Perempuan. Yang ternyata, dirinya juga telah ditinggalkan karena musibah kecelakaan ini. Yang mengakibatkan mobilnya masuk ke dalam sungai dengan aliran sungai yang sangat deras itu. Dan jasad Kakak perempuannya telah hanyut terbawa aliran arus sungai yang deras itu. Dan tiba - tiba saja, malam ini muncul secara tiba - tiba di depan matanya sendiri. Kakaknya berdiri tegap di depannya. Dengan penampilan yang lebih cantik, elegan, dan juga glamour itu.

Dengan hangatnya Mama Sonia memeluk lembut sang adik. Jujur rasa rindu itu sudah lama Dia pendam seorang diri. Ingin rasanya, Dia menghampiri Adek dan juga anaknya sendiri disini. Tapi selama ini, Mama Sonia dan juga Papa Hendra bertekad. Untuk mengumpulkan semua bukti kejahatan orang - orang yang haus akan kekayaan itu. Mereka janji, akan mengumpulkan bukti - bukti terlebih dahulu. Sebelum mereka memutuskan untuk datang menemui adik dan juga anaknya itu disini.

Hari ini merupakan saat yang telah lama, Mama Sonia tunggu - tunggu. Berkumpul kembali dengan Adik dan juga sang anak itu. Akhirnya hari yang telah ditunggu - tunggu selama ini, datang juga. Raut kebahagiaan terlihat jelas terpampang nyata di wajah Mama Sonia itu. Saat melihat sang anak Lastri yang dulu saat mereka tinggal masih berusia 4 tahun itu, sekarang anak kesayangannya sekarang sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang baik, cantik dan juga santun itu. Semua itu berkat kebaikan Retno sang adik. Yang telah ikhlas merawatnya dengan sangat baik itu. Tak terasa air mata langsung bercucuran jatuh. di atas pipinya itu.

Buru - buru di hapus air matanya yang telah terlanjur jatuh membasahi wajahnya yang ayu itu. Setelah puas berlama - lama melepas rindu kepada Retno sang adiknya itu. Yang memang sudah selama 14 tahun belakangan ini. Belum pernah bertemu kembali. Setelah terjadi tragedi kecelakaan malam natal itu. Semua terjadi dengan tiba - tiba dan kejadiannya pun, berlangsung dengan sangat cepat sekali itu.

Seakan seperti mimpi saja, bahwa kejadian itu. Sudah berlalu selama 14 tahun lamanya.

" Mbak Sonia, juga rindu sekali sama kamu dek. Kamu itu, adek kandung Mbak. Kesayangan Mbak, kebanggaan Mbak, Almarhum Ibu dan juga Almarhum Bapak dek. Terimakasih, selama Mbak Sonia gak ada selama ini. Kamu merawat putri kecil Mbak dek, Mbak Sonia berhutang banyak sama Kamu dek. Maafin Mbak ya, selama ini sudah merepotkan kamu. Dengan merawat anak Mbak dan juga Ibu. Harusnya itu tanggung jawab Mbak semua ," jawab Mama Sonia dengan syara bergetar hebat.

" Senang banget ya Mah rasanya, setelah sekian tahun memendam rindu. Kini bisa bertemu kembali bersama orang yang di sayang dan juga di cintai ," ujar Lastri lirih sambil menghapus sisa - sisa air matanya itu.

" Mbak Sonia, jangan tinggalin Aku lagi ya Mbak. Aku benar - benar sedih sekali saat Mbak Sonia dan juga Mas Hendra waktu itu pergi ninggalin kita Mbak. Dunia Aku, Ibu dan juga Lastri saat itu runtuh Mbak. Tahu gak Mbak, setelah kamu kecelakaan dan jasad Mbak tidak di temukan. Kami setiap hari, mengunjungi sungai dimana kalian kecelakaan. Kami masih berharap, kalian kembali lagi saat itu Mbak. Hampir 2 tahun, kita melakukan itu. Karena itu semua, permintaan Ibu Mbak. Karena memang sulit Mbak, untuk menerimanya dengan ikhlas ," ujar Tante Retno bercerita panjang lebar kepada Mama Sonia