NovelToon NovelToon
Cerita Kita

Cerita Kita

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Anak Genius / Anak Kembar / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:41.9k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Khalisa yang sudah remaja tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik. Setiap hari ada saja yang membuat suasana di rumah itu menjadi ramai. Tentu saja semua itu karena ulah Dhafi yang selalu mengganggu adiknya, dan Daffa yang akan selalu membela Khalisa. Akan tetapi, walaupun begitu Khalisa menyayangi mereka berdua.

Seiring mereka tumbuh dewasa bersama, salah satu dari si kembar menyukai Khalisa, bukan sebagai adik, melainkan sebagai wanita. Namun Ia berusaha untuk menutupi perasaannya itu, karena ia anggap perasaannya tentu saja salah.

Hingga seorang wanita muslimah bercadar hadir di antara mereka, dengan kelembutan dan kedewasaannya membuat si kembar jatuh hati kepada wanita tersebut. Tentu saja Khalisa cemburu kepada wanita itu. Karena Abang yang selama ini selalu bersamanya malah terlihat menyukai gadis lain.

Ingin tahu bagaimana kelanjutannya? yuk nantikan bab selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buka Bersama di Restoran

"Fa, kenapa kamu kasih kartu nama kamu. Jika gadis itu hanya modus bagaimana?"

"Kamu mikirnya kejauhan Fi. Lagian saat aku melihat wajah gadis itu, aku merasakan sesuatu yang berbeda dengan gadis tadi. Tapi entahlah, aku juga bingung. Wajahnya seperti tidak asing. Apa kamu tidak merasakannya?"

"Kamu menyukai gadis belia itu?"

Daffa terkekeh mendengar penuturan sang kembaran. Bagaimana bisa Dhafi berfikiran seperti itu. Mana mungkin ia menyukai gadis yang baru pertama kali mereka temui. Hanya saja wajahnya memang seperti tidak asing, tapi ia tidak ingat sama sekali dimana ia pernah bertemu. Dhafi malah kesal karena Daffa hanya menanggapi dengan tawa. Tak lama akhirnya mereka tiba di perusahaan. Dhafi dan Daffa langsung di sambut oleh para karyawan. Seperti biasa mereka selalu menanggapi dengan ramah.

Di tempat lain, Humaira yang baru saja menyelesaikan shift nya bersiap untuk pulang. Ia rasanya sangat lelah dan mengantuk karena mendapat shift malam. Sepertinya saat tiba di rumah nanti Humaira langsung beristirahat, agar nantinya saat ia berangkat untuk berbuka bersama dengan teman-teman koasnya di rumah sakit, tubuhnya lebih fresh hingga kembali menjalankan tugas untuk shift malam selama seminggu ini.

"Hufftt... Lelah sekali. Mana tadi hanya sahur seadanya. Semangat Ai, kamu tidak boleh lemah."

Humaira menyemangati dirinya sendiri. Ia saling berpamitan dengan para dokter dan perawat rumah sakit. Mereka pulang kerumah masing-masing setelah melakukan pekerjaan yang mulia tersebut.

"Aira duluan ya semuanya, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam, hati-hati Ai. Jangan sampai telat ntar sore ya."

"InsyaaAllah."

Humaira langsung melesat keluar dari rumah sakit. Tak perlu menunggu lama, ojol yang ia pesan akhirnya tiba juga. Tak sampai sepuluh menit ia tiba di kosan. Setelah membayar ongkos ojolnya, Humaira langsung memasuki kamar kosnya. Melihat kamarnya sedikit berantakan, Humaira merapikan dan membersihkannya terlebih dahulu. Selepas itu ia langsung mandi agar badannya lebih segar. Barulah Humaira beristirahat. Tak lupa Humaira menyetel alarmnya agar terbangun untuk melaksanakan shalat zhuhur nantinya.

Saat azan Zhuhur berkumandang, Humaira terbangun mendengar suara azan dan mematikan alarmnya yang berbunyi bersamaan dengan kumandang azan. Lalu ia melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Melaksanakan empat raka'at dan membaca Al-Qur'an.

Selepas itu ia melanjutkan membaca buku mengenai kedokteran. Seperti biasa Humaira selalu memanfaatkan waktunya untuk melakukan hal-hal yang berguna. Hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan waktu hampir memasuki ashar. Humaira mengakhiri sesi membacanya.

Humaira langsung mandi dan mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat ashar. Selepas itu ia bersiap untuk berangkat karena ia sudah janji untuk ikut buka bersama dengan teman-teman calon dokter. Ia mengenakan gamis berwarna baby blue dan hijab yang sepadan sepaket dengan cadarnya. Terlihat cantik dan anggun dengan penampilannya walaupun tertutup sempurna. Lalu Humaira mengenakan tas berwarna putih dan sepatu berwarna putih.

"Oke, berangkat sekarang deh, takut telat. Apalagi Jakarta kalau sore pasti macet."

Saat Humaira keluar dari kamar kostnya, ia bertemu dengan Tiara yang sepertinya baru pulang dari bekerja. Mereka saling mengobrol sebentar sebelum Humaira benar-benar pamit kepada temannya itu.

"Assalamu'alaikum ukhti, MasyaaAllah cantik sekali. Mau kemana neng geulis?"

"Wa'alaikumsalam, MasyaaAllah. Ini mau pergi untuk berbuka bersama mahasiswa kedokteran yang koas bareng Aira di rumah sakit Ra. Tiara baru pulang?"

"Iya ni, capek banget. MasyaaAllah semangat ya, udah sana berangkat, entar kamu telat lagi."

"Yaudah, kalau begitu Aira berangkat ya Ra, assalamu'alaikum."

Humaira melambaikan tangannya. Tiara ini memang teman pertamanya di Jakarta yang selalu baik dan ramah kepada dirinya. Ia berjalan ke depan gang untuk mencari taksi. Karena tempat ia bukber lumayan jauh dari kos-kosannya. Lebih aman dan nyaman jika ia berangkat menggunakan taksi.

"Wa'alaikumsalam."

Sedangkan Tiara langsung memasuki kamar kostnya. Ia juga mau membersihkan dirinya agar beristirahat lebih nyaman sembari menanti waktu berbuka puasa. Beruntung ia sudah membeli takjil untuk ia berbuka puasa.

Di tempat lain, Daffa dan Dhafi mengajak Khalisa untuk berbuka di luar. Khalisa tampak bersemangat ketika abangnya itu punya rencana sore itu. Ia bersiap agar ke dua Abang kembarnya tidak menunggu lama saat ia bersiap. Lebih kurang dua puluh menit, Khalisa sudah siap dan langsung menghampiri sikembar yang sudah menanti di ruang keluarga.

"Ayo abang-abang Khalisa, Khalisa sudah siap nih."

Sikembar melihat ke arah sumber suara, adik mereka itu memang sangat cantik walaupun Khalisa tidak berdandan sama sekali. Hanya memakai bedak tabur dan lipbalm saja.

"MasyaaAllah adik Abang ini memang wanita paling cantik. Ayo sayangnya Abang kita berangkat."

Khalisa berjalan lebih dulu, dan langsung memasuki mobil yang sudah terpakir di depan halaman rumah. Daffa dan Dhafi hanya geleng-geleng kepala melihat semangat adik mereka. Setelah semuanya memasuki mobil, Dhafi langsung menjalankan kendaraan roda empat tersebut. Kali ini memang Dhafi yang menyetir, karena Daffa sudah menyetir sedari tadi.

Mereka menuju restoran yang ternyata sama dengan restoran yang di tuju Humaira. Namun mereka sama sekali tidak bertemu karena jarak tempat duduk mereka lumayan jauh. Humaira juga sudah bergabung dengan teman-temannya. Ia di sambut dengan baik. Humaira memang selalu di perlakukan dengan baik oleh para teman-teman sejawatnya, apalagi Humaira paling kecil di antara yang lainnya.

"MasyaaAllah ukhti, sini duduk di samping aku. Jangan di samping si Jono. Jono mah suka modus."

"Sembarang kalau ngomong. Sejak kapan nama gue Jono. Ingat ya, nama gue sudah keren-keren di kasih nyokap dan bokap gue dengan nama Jhonatan, malah Lo panggil Jono."

Humaira dan yang lainnya hanya terkekeh mendengar perdebatan Jonathan dan Salsa. Mereka memang selalu berdebat setiap kali bertemu. Jonathan yang memang selalu tebar pesona membuat Salsa sedikit kesal. Karena pasalnya Salsa paling tidak suka dengan lelaki yang suka tebar pesona kesana-kemari.

Saat mereka mengobrol, suara azan terdengar dari handphone milik Humaira. Semua berucap syukur karena mereka akhirnya bisa segera berbuka puasa bagi yang menjalankan, karena tidak semuanya beragama Islam di antara mereka. Namun yang ikut bukber, mereka berusaha menghargai teman mereka yang muslim. Setelah menggumamkan do'a, mereka langsung berbuka puasa dengan yang manis-manis. Namun sebelum makan, Humaira pamit terlebih dahulu untuk melaksanakan ibadah tiga rakaat. Beruntung di restoran itu tersedia mushalla untuk para pengunjung.

"Ada yang mau shalat tidak ladies? Kebetulan Aira mau sholat magrib dulu."

"Kebetulan aku lagi datang bulan Ai, eh kalian para cowok, shalat sana, apalagi Lo Jon."

"Mereka menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sepertinya mereka memang jarang melaksanakan ibadah shalat wajib. Humaira tidak terlalu memusingkannya, karena itu merupakan tanggung jawab mereka masing-masing dengan Yang Maha Kuasa. Ia langsung menuju mushalla setelah izin dengan teman-temannya.

"Kamu duluan aja Ai, aku juga lagi tidak shalat."

"Jonathan titip doa saja ya Ai, hehe."

"Dasar kafirun Lo Jon."

...💜💜°°°💜💜...

...To Be Continued ...

1
Nurgusnawati Nunung
semangat thor... sehat selalu
Nani Nuraeni
meluncur thorr
🌹Mama kookie97🐰
maaf thor, yg anak dhafi sama khumaira yg Hanan apa yg hasbi,?
dan lebih tua yg mana?
🌹Mama kookie97🐰: ok terimakasih. semangat terus ya thor💪💪😘
dan jaga kesehatan🥰🥰
Musim_Salju: Hasbi ya kak, Hanan anaknya almarhumah Haina. Dan yang lahir duluan juga Hasbi, walaupun hanya beda beberapa jam saja. Tapi Dhafi dan Humaira sudah menganggap Hanan seperti anak kandung sendiri. karena mereka yang mengasuh Hanan sejak lahir. Untuk kelanjutan mereka dewasa nanti akan ada di novel terbaru🤗
total 2 replies
Ningmar
happy ending ,cerita yg selalu kunanti akhirnya tamat dehhh...trims thor ,karya2mu slalu kami tunggu
Musim_Salju: MasyaaAllah terimakasih kak🤗
InsyaaAllah dalam waktu dekat akan ada siquel nya 🥰

jangan lupa berikan ulasannya ya kak🤍
total 1 replies
Abil Dafiza
lanjtkan thor
Abil Dafiza: oke..ditunggu updatenya
Musim_Salju: jangan lupa follow akun author ya kak, agar tidak ketinggalan info karya terbaru author nantinya 🤍
total 3 replies
Musim_Salju
Assalamualaikum teman-teman, jangan lupa berikan ulasannya ya, karena sangat berarti untuk author💜
Ningmar
happy ending...trims karyanya ,smg sukses...extr park dong....
🌹Mama kookie97🐰
semuga kamu juga cepat punya momongan fi🥹🤲🤲🤲
Ningmar
smg dhafi segera segera punya momongan....
Ningmar
smg dhafa alias nathan segera bisa ingat lagi...lanjut
Sulastri Oke86
lanjut terus kak
Ningmar
siapa lagi tuhhh
Sulastri Oke86
lanjut lagi kak
🌹Mama kookie97🐰
thor udh cukup yg di kasih cobaan kepada keluarga bunda Balqis😢. kasian khalisa yg dah lama nungguin bang Daffa. Dan disaat nanti Daffa sadar malah amnesia aku gk ikhlas aku gk terima thor😭😭. kasian khalisa dan baby twins nya.
🌹Mama kookie97🐰
sumpah aku juga ikut nangis fi😢😭😭😭😭
Ningmar
ketika sadar ,smg jangan amnesia ya thorr...
Nurgusnawati Nunung
Sudah beberapa bab ini ceritanya sedih terus ya... semoga nanti ada kebahagiaan untuk mereka. lanjut thor
Musim_Salju: Seperti hidup di dunia real kak, selalu ada masalah datang menghampiri. Kalau bahagia terus tamat dong kak/Chuckle/
total 1 replies
Ningmar
menegangkan....lanjut
Musim_Salju: Siap kakak/Smile/
total 1 replies
Sulastri Oke86
lanjut lagi kak
Musim_Salju: siap kakak🤗
total 1 replies
taehyung1234
jangan berat2 konflik nya thor ksian khalisa
Musim_Salju: Maafkan author kak, tenang-tenang konflik gak akan lama-lama kok
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!