NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:37.2k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 26 : penggila tubuh wanita

Benda panjang dan kenyal digesek oleh Arkan, Imel semakin tidak kuasa menahan sentuhan kenikmatan yang terus diberikan oleh Arkan.

"Kamu siap sayang?" tanya Arkan menatap Imelda, sedangkan wanita itu tidak menjawab malah berusaha menahan tubuhnya yang terus mengikuti gerakan yang diberikan Arkan.

Dalam satu sentuhan benda pusaka yang panjang, kenyal dan berurat itu masuk ke dalam gua Imel. Imel tersentak saat area sensitifnya dimasukkan sesuatu yang besar, membuat Imel merasakan sakit yang luar biasa.

"Ba–bapak memasuki apa ke area sensitif ku kenapa rasanya sangat sakit." ucap Imel saat benda pusaka Arkan masuk ke dalam, membuat Imel menetaskan air mata.

Arkan menatap wajah Imel, "Saya memasuki pusaka saya yang paling berharga, saya mau kamu merasakan kehangatan dari pusaka yang saya miliki."

"Tapi pak... Saya takut saya akan hamil kalau bapak memasukinya." ucap Imel yang menahan rasa sakit itu, sedangkan Arkan belum menggerakkan pinggulnya.

"Kamu tidak perlu khawatir kalau kamu hamil anak saya, saya akan bertanggung jawab dengan anak kamu. Sekarang kamu nikmati apa yang saya berikan ke kamu, nanti lama kelamaan kamu akan terbiasa dengan pusaka saya."

Arkan melanjutkan aktivitas panasnya kembali, dia menggoyangkan pinggulnya dengan cepat membuat benda pusaka yang ada di dalam mengikuti gerakannya. Sedangkan Imel mencengkram seprai kasur saat rasa sakit itu mulai terasa, dan lama kelamaan mulai mereda ditambah dengan gerakan yang dilakukan Arkan.

Arkan tersenyum puas saat Imel tidak berontak lagi, malah wanita ini menikmati permainan panas. Dengan begitu ia akan semakin gencar menyetubuhi Imelda setiap malam.

Selesai mengajar tubuh Imelda, ia meminta Imelda untuk bangun dan keluar dari kamar. Sebelum Imelda pergi Arkan meminta wanita itu untuk minum obat penahan nyeri, mau tidak mau Imelda mengikuti perintah dari majikannya ini.

Sayangnya Imel terlalu bodoh, Arkan memang memberikan obat penahan sakit tapi yang satunya adalah obat dimana seseorang akan menggila di saat berhubungan intim.

Obat itu yang akan diminum oleh Imelda setiap ia meminta wanita itu untuk datang, sedangkan Lea masih dia pakai sampai dirinya puas, nanti malam ia akan menemui Lea di kamar. Dia akan meminta sesuatu darinya, tidak peduli mau wanita itu menolaknya yang penting hasratnya bisa disalurkan.

Malam pun tiba, Arkan kini sudah segar bugar seperti biasanya. Arkan dengan cepat melangkah menuju kamar Lea, sedangkan Amel tidak mengetahui kelakuan suaminya selama ini.

Arkan tersenyum saat pintu kamar Lea tidak terkunci, dan wanita itu berada di ruang tamu sedang memakai pakaian seksi sambil menikmati sebuah cemilan. Lea terkejut saat melihat Arkan ada di sebelahnya.

"Tuan. Buat apa tuan ada di kamar saya?" tanya Lea dengan ekspresi wajah khawatir.

"Kenapa kamu kaget gitu. Harusnya kamu senang saya datang ke kamar kamu, bukannya disambut malah kamu kaget melihat saya." ucap Arkan yang memasang wajah kesal.

"Bukan gitu pak. Tapi saya khawatir nanti ada yang lihat dan memergoki bapak ada di kamar saya." timpal Lea, Arkan kembali menatap Lea.

Bukan tatapan biasanya melainkan tatapan mesum yang diberikan Arkan, Lea merasa takut dengan tatapan itu. Dulu dia sangat senang dengan keberadaan Arkan, apalagi Arkan sudah menjadi kekasihnya.

Tetapi lama kelamaan dia sangat tidak menyukainya lagi, apa mungkin posisi pria ini sudah digantikan oleh Rev.

Terjadilah yang kedua kalinya, Arkan dengan cepat menyentuh tubuh Lea walau Lea menolak ajakan Arkan. Tapi pria ini terus memaksanya, Lea tidak bisa menolaknya saat ada sebuah ancaman dari mulut Arkan.

***

Setelah puas bermain dengan dua wanita sekaligus, Arkan beralih ke kamar untuk membersihkan tubuh. Selama tidak ada Rev dan juga Lilian, Arkan selalu melakukan sesuatu sama dua wanita yang ada di rumah. Yang satu bermain dengan Imelda dan satunya bersama dengan Lea.

Sungguh nikmat hidupnya hari ini, satu minggu Rev mengurus pekerjaan di luar kota akhirnya ia bisa kembali ke rumah. Dia datang bersama dengan Lilian, wanita itu pergi ke rumah saudara dari sang ibu.

Rev tiba di rumah sekitar pukul sepuluh malam, "Kamu pergi ke kamar duluan Lian. Kakak akan bawa barang bawaan kamu ke dalam."

"Kakak yakin gak mau aku bantu?"

"Tidak perlu kakak bisa melakukannya sendiri." Lilian turun dari mobil, sedangkan selama melangkah Lilian tidak sengaja melewati kamar ayahnya.

Dimana kamar tidak tertutup dengan rapat, sedangkan Lilian tidak sengaja mendengar suara rintihan dari wanita. Lilian penasaran sama suara dari dalam kamar ayahnya, saat dia buka alangkah terkejutnya melihat ayahnya sedang bercinta dengan wanita lain.

Lilian yang dibuat terkejut segera menutup mulut menggunakan kedua tangannya, tidak hanya satu wanita saja melainkan tiga wanita. Lilian sempat tidak tahu kelakuan ayahnya selama ini, tapi malam ini Lilian baru tahu sifat Arkan yang sebenarnya.

Lilian menutup kembali pintu itu, saat ditutup Rev memergoki adiknya yang belum masuk ke dalam kamar melainkan berada di luar kamar Arkan.

"Kenapa kamu ada di sini, bukannya kakak minta kamu ke kamar." ucap Rev, Lian membawa Rev pergi dia takut nanti ayahnya mendengar percakapannya.

Arkan sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan Lilian dari luar kamar, sedangkan Rev bingung dengan sikap adiknya.

"Ada apa Lian? Kenapa kamu panik gitu."

Lian menyentuh tangan Rev, "Kak ayah kak."

"Ayah? Ada apa dengan ayah?"

Lian menangis saat mengetahui bejatnya Arkan, Rev dengan cepat menarik tubuh Lilian ke dalam dekapannya. Dia tidak tahu kenapa Lilian menangis seperti ini, barusan Lilian mengatakan ayah. Apa ayahnya berulah lagi sampai adiknya tahu.

Rev melepaskan pelukannya dan menatap wajah Lian, "Sekarang kamu bilang sama kakak, kamu ini kenapa? Kenapa kamu bilang ayah? Apa ayah melakukan sesuatu sama kamu?"

"Gak kak, ayah gak lakuin apapun sama aku."

"Lalu kenapa kamu menyebut nama ayah."

Akhirnya Lilian menceritakan apa yang sempat dia lihat saat dia ingin ke kamar, Rev sempat terkejut mengetahui ucapan Lian. Mungkin dia sudah mengetahui kelakuan ayahnya selama ini, tapi Lian tidak pernah tahu dan kali ini Lian yang melihatnya dengan jelas.

"Sudah ya jangan nangis lagi. Masalah ini jangan ceritakan ke bunda apalagi ke semua orang, cukup kamu aja yang tahu soal kelakuan ayah."

"Kamu tenang aja kakak akan melindungi kamu dan bunda. Kalau suatu saat ayah macam-macam dengan kalian berdua, kamu bisa bilang sama kakak. Sekarang kamu istirahat masalah ini biar kakak yang akan mengurusnya." tutur Rev.

Rev membantu Lilian untuk tidur dengan tenang, dia tidak mau adiknya berpikir yang macam-macam lagi. Selesai menidurkan Lilian, Rev memutuskan untuk keluar dari kamar Lilian.

Tak sengaja Rev melihat banyak wanita yang keluar dari kamar Arkan, mungkin pria itu tidak tahu kalau dia terus memperhatikan semua wanita yang dibawa oleh Arkan. Setelah memastikan semua wanita sudah pergi, Rev dengan emosi yang menggebu-gebu melangkah untuk mendatangi ayahnya.

Tanpa memiliki perasaan sedikitpun Rev mendobrak pintu kamar dengan keras, membuat pemilik kamar terkejut dengan tindakan Rev.

Arkan yang melihat kedatangan Rev terkejut saat Rev datang dalam keadaan marah, "Re–Rev kamu sudah kembali. Kapan kamu datang, kenapa ayah tidak tahu kamu pulang. Dari tadi ayah tidak mendengar suara mobil kamu. Apa Lilian juga sudah kembali?"

Tanpa memikirkan apapun lagi Rev dengan cepat menghajar Arkan dengan pukulan keras, selama ini dia sudah menahan kelakuan ayahnya. Tapi kali ini dia tidak bisa menahannya lagi, Rev terus menghajar Arkan sampai pria itu babak belur di seluruh wajah.

"Rev, kamu kenapa menghajar ayah. Ayah salah apa sama kamu, kenapa saat kamu pulang kamu jadi nakal gini." ucap Arkan berusaha bangun saat wajahnya sudah dipenuhi oleh luka pukulan yang diberikan Rev.

"CK, jangan banyak omong. Gua udah lama mau mukul wajah lu ini. Gua udah gak tahan sama sikap lu yang munafik itu, kalau emang lu mau ngancurin rumah tangga lu dari sekarang aja jangan bawa-bawa Lilian dan juga bunda."

"Lu tahu gimana perasaan bunda nantinya saat dia mengetahui suami yang dia percaya, suami yang dia cintai melakukan perselingkuhan dengan art di rumahnya. Gak hanya itu saja, suami yang selama ini dia perjuangkan menyetubuhi banyak wanita yang dia bayar di luaran sana."

Mendengar ucapan Rev membuat Arkan terkejut, bagaimana bisa anak pertamanya mengetahui semuanya. Selama ini dia menyembunyikannya, tapi kenapa Rev tahu segalanya.

1
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
Itha
lanjut author semangat
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!