NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

019. Cincin yang cantik.

Sore hari tiba Kayya saat ini sedang berkutat di dapur membuat beberapa kue untuk mertuanya yang akan datang. Ngomong ngomong Theine saat ini sedang membantunya, pria itu dengan telaten mengoleskan butter kepada kue kue yang akan di panggang. Terlihat tampan dan menawan.

Setelah selesai mereka membereskan peralatan memasak dengan Kayya yang mengelap meja dan Theine yang mencuci peralatan masak tadi.

Theine yang melihat Kayya berpindah ke sampingnya dengan jahil mencipratkan air ke wajah Kayya hingga gadis itu mendengus marah.

"Berhenti kak!" Pekiknya.

Namun bukannya berhenti Theine malah berlanjut membuat Kayya sebal dan berakhir mengambil lap dan memukulnya ke arah Theine. Terjadi aksi kejar kejaran dengan suara Kayya yang mendominasi rumah megah itu.

Kayya berhenti karena lelah, ia memilih duduk di sofa berniat mendiamkan Theine. Namun Theine menyusul dan memeluknya hingga gadis itu tidak bisa bernafas. Theine menangkup wajahnya dan menciumnya bertubi tubi membuat Kayya mengerang kesal.

"Lucunya apalagi jika mendes-" Kayya menutup mulut Theine dengan tangannya dan menepuk pelan bibir nakal itu. Ia lalu beranjak untuk mengangkat kue yang timer nya sudah berbunyi.

Theine berniat menyusul sebelum suara bel mengalihkan perhatiannya. Lalu kedua orangtuanya muncul membawa beberapa barang dan menghampiri Theine.

Setelah acara pelukan hangat itu Theine mengajak keduanya untuk duduk di sofa seraya menunggu Kayya.

"Dimana menantu mamah?" Tanya mamah Sonna.

"Sedang mengangkat kue." Jawab Theine.

Baru ia akan menghampiri Kayya gadis itu sudah datang dengan malu malu, menyalami orang tua Theine dan duduk di samping Theine dengan meremat tangannya gugup.

"Ini Ayah menantu Da Venna." Ucap sang istri.

Ayah Theine mengangguk mengerti, memberikan wajah hangatnya supaya menantunya tidak takut.

"Apakah Theine bersikap baik nak?" Tanya sang ayah.

Kayya mengangkat kepalanya menatap ayah mertuanya kemudian mengangguk, "Kak Thei ba-baik om." Ujarnya malu malu.

"Panggil ayah, sayang." Ucap Theine.

"Dan juga mesum?" Lanjut sang ayah, ia mendelik geli menatap kelakuan Theine kepada menantunya itu.

Wajah Kayya memerah malu sementara Theine sang pelaku terlihat biasa saja.

"A-ayah.." Cicit Kayya malu.

Mamah Sonna tersenyum menatap interaksi suami dan menantunya, kehadiran Kayya benar benar memberi warna baru bagi kehidupan Theine dan keluarganya. Ia bersyukur karena setidaknya Theine tidak jadi di jodohkan dengan saudara saudaranya yang jujur tidak ia sukai.

Diantara keluarga Da Venna yang lain memang keluarga Theine adalah yang paling sempurna. Dalam artian kepintaran, kesuksesan, gen yang sebenarnya keluarga Da Venna lain pun miliki namun keluarganya jelas berbeda karena tidak ada isu isu buruk yang menerpa keluarganya. Selain mungkin isu Theine yang saat itu di kabarkan memiliki kelainan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan.

Namun kini isu itu bisa keluarganya tepis dengan kehadiran Kayya, kebahagiaan kini melingkupi keluarganya dan ia berharap semoga kebahagiaan ini akan selamanya melingkupi.

Setelah perbincangan hangat itu kini mereka menikmati kue buatan Kayya yang ternyata sama enaknya dengan buatan ibunya dulu.

"Kue ini mengingatkan mamah kepada ibumu Kayya." Ucap mamah Sonna.

Kayya tersenyum kecil, ia memang mendapatkan resep ini dari ibu ibu yang pernah bekerja dengan mamahnya ketika masih membuat kue dulu.

Mengingat hal itu Kayya jadi sedih, Kayya kecil berharap ketika menikah nanti kedua orangtuaku akan mengantarkan nya ke altar untuk menemui pangeran nya. Namun tuhan sepertinya mempunyai rencana lain, kayya harus bersyukur. Bagaimana pun hidupnya kini ia akan menjalaninya dengan sepenuh hati.

Tidak ada lagi Kayya yang mengeluh kini Kayya akan bersikap dewasa mengingat dirinya akan mendapatkan gelar sebagai istri. Ia juga berharap teman temanya bisa datang di hari bahagianya.

Theine yang melihat Kayya melamun segera menggenggam erat tangan gadis itu. Memberi kenyamanan dan ungkapan bahwa semuanya akan baik baik saja.

...***...

Malam harinya Theine berniat mengajak Kayya untuk berkeliling kota dengan motor ninjanya. Setelah memasangkan helm untuk gadisnya keduanya kini pergi menyusuri indahnya malam yang belum pernah Kayya rasakan. Udara dingin membuat Kayya mengeratkan pegangannya pada perut Theine dan menenggelamkan wajahnya kepada bahu tegap berlapis jaket yang Theine kenakan.

Theine berniat membawa Kayya untuk menyenangkan gadis itu, menyusuri kota, memakan makanan jalanan yang belum pernah Theine makan dan berakhir menaiki rooftop yang ada di perusahaannya untuk melihat pertunjukan kembang api. Terlihat indah pancaran sinar yang silih berganti saling bersinar itu.

Kayya benar benar bersyukur Theine ternyata memiliki sisi romantis lain yang tidak ia ketahui. Ketika kembang api tersebut padam, lampu lampu lainnya juga padam membuat Kayya bingung. Ia menoleh ke arah Theine namun pria itu memintanya untuk melihat lagi ke depan.

Dan pemandangan yang membuat Kayya menangis terlihat, disana susunan lampu membentuk sebuah kalimat will you marry me nampak di penglihatan mata Kayya. Ia kemudian menatap Theine yang membungkukkan badan dan menunjukan sebuah kotak beludru berisi cincin yang cantik.

Ia mengambil tangan Kayya dan bertanya kepada gadisnya, "Kayya? Maukah kamu menghabiskan seluruh hidupmu bersama ku nanti?" Tanya Theine.

Kayya masih menangis kecil, ia mengangguk membuat Theine senang dan segera mencium tangan gadisnya. Ia memasangkan cincin cantik itu di jari manis Kayya dan Kayya bergantian menyematkan nya di jadi Theine.

Kini jari keduanya serasi Theine memeluk Kayya dan mengucapkan kata terimakasih berulang kali. Mereka menghabiskan indahnya malam dengan perasaan yang sama sama bahagia.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!