NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.8k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

POV RANGGA

"Jelaskan apa maksud ini semua? Apa yang kalian sembunyikan dariku, fakta yang berhubungan dengan donor darah dari Maya istriku. Jawab aku, Ma. Naya!" sentakku.

"Tenang dulu, Nak. Kami bisa menjelaskan semuanya. Tapi kamu duduk dulu, biar Mama yang jelaskan, jangan menekan Naya, Nak. Kondisinya belum pulih saat ini."

Aku berusaha menahan gejolak yang bergemuruh, menghela nafas beberapa saat kemudian duduk pada kursi yang ada di dalam ruangan. Rencana untuk melamar Naya gagal karena kebenaran ini, sekarang aku merasa ragu melanjutkan niatku menikahinya.

Mungkin aku akan melamar Naya dilain waktu, sekaligus menunggu kondisinya pulih. Tentu sebelum mendengar kebenaran mengenai donor darah yang disembunyikan.

"Jadi?"

"Begini, Nak---"

"Biar aku yang menjelaskan Ma, ini masalahku dan kak Maya. Istri Mas Rangga, jadi biar aku yang menjelaskan kenapa aku hanya ingin mendapatkan donor darinya. Dan berbohong masalah donor darah selama ini."

"Baiklah."

Aku menatap wajah pucat itu, meneliti raut wajahnya yang tampak lebih tenang dari pada sebelumnya. Andai tak ada yang disembunyikan, mungkin sekarang aku sudah melamarnya. Bukan merasa bersalah pada mantan istriku karena tak mengetahuinya. Semua ini membuatku pusing, rasa bersalah muncul.

"Dulu aku pernah drop seperti ini, dan membutuhkan banyak darah karena masalah pada ke dua ginjalku. Karena darahku cukup langkah, aku hampir gak selamat waktu itu. Untungnya Kak Maya membawa seseorang yang memiliki darah sepertiku, hanya saja..."

"Hanya saja?"

"Darah kami memang sama, tapi kami gak tau kalau dia memiliki penyakit. Kak Maya bahkan gak kasih tau kami, karena Papa dan Mama terlalu khawatir, makanya gak melakukan pemeriksaan lebih dulu dan langsung menyetujui orang itu mendonorkan darahnya."

Aku menatap wajah mantan mertuaku, tertunduk lesu dengan wajah sedih yang kentara. Jika Maya tak mengatakan itu, mungkin dia memang tak mengetahui sebelumnya kan? Bukan karena sengaja.

"Awalnya baik-baik saja, tapi satu hari kemudian aku mimisan dan pingsan di kamar mandi. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata aku di vonis terkena Leukimia."

"Kanker darah..." ucapku pelan.

"Iya, Mas. Dokter mengatakan aku tertular penyakit itu karena donor darah dari orang yang di bawah kak Maya. Orang itu memiliki penyakit Leukimia, tapi aku bersyukur. Penyakit ini masih belum parah, setelah melakukan operasi sumsum tulang belakang akhirnya aku sembuh. Dan saat itu aku trauma mendapatkan donor darah dari orang lain."

"Apa itu artinya Maya yang selama ini mendonorkan darahnya untukmu? Dia gak bohong soal itu, kamulah yang bohong karena bilang Maya mengarang cerita padaku."

"I--iya."

Aku mengusap wajah gusar, selama ini aku tak mengetahui apapun. Terlebih pada istriku sendiri. Lantas kenapa mereka berbohong untuk masalah uang? Aku fikir Maya yang bersandiwara, ternyata bukan.

"Aku gak pernah menyalahkan Kak Maya, aku juga gak paksa dia mendonorkan darahnya untukku. Dia sendiri yang ingin mendonorkan darahnya, aku minta maaf Mas Rangga."

"Jadi untuk uang?" tanyaku.

"U-uang?" ulang Naya.

"Iya, uang pengobatan untukmu. Bukannya setiap biaya donor darah itu aku dan Maya yang membayar. Kalian hanya membayar biaya rumah sakit saja selama ini." tudingku.

"Uang apa maksudnya? Mama gak ngerti apa yang kalian bahas. Mama cuma tau donor darah ini, dan itupun terpaksa disembunyikan karena Maya yang meminta. Dan ini uang? Uang apa yang kalian maksud sebenarnya."

"Uang pengobatan untuk Naya, Ma. Uang donor darah. Aku dan Maya selalu memberinya uang, mungkin lebih tepatnya uang bulanan Maya aku potong tanpa sepengetahuannya untuk membantu Naya masalah biaya dalam pengobatannya. Jujur saja padaku."

"Biaya apa maksudnya? Setau Mama biaya Naya selalu dibayar oleh Papanya. Dan juga karena Maya yang mendonorkan darah untuk adiknya, kami gak perlu mengeluarkan uang lebih. Lalu apa maksudnya kamu membayar biaya untuk Naya sedangkan Maya sendirilah yang mendonorkan darahnya untuk Naya."

"Tapi aku selalu memberi Naya uang karena kasihan melihatnya terpuruk. Naya pernah bercerita padaku masalah keuangan kalian, itu sebabnya aku membantunya. Memberi uang setiap kali mendapatkan donor darah. Bahkan aku tega memotong uang bulanan istriku tanpa sepengetahuannya untuk pengobatan Naya."

"Aku--aku bisa menjelaskan, Mas."

"Sebaiknya memang di jelaskan, Nak. Mama juga bingung. Untuk apa kamu meminta uang pada kakak iparmu sendiri. Kita sudah terbantu dengan kakakmu yang bersedia mendonorkan darahnya. Lalu kenapa kamu meminta uang pada mereka lagi seperti ini."

Aku mengacak rambut frustasi, apa yang sebenarnya terjadi? Berapa banyak hal yang di sembunyikan dariku. Setelah kata talak terucap, bukannya tenang aku merasa sangat tertekan karena masalah istriku yang baru terkuak. Belum lagi semua ini karena ulah Naya, perempuan yang aku inginkan hingga memilih melepas istriku sendiri. Aku belum siap mengetahui fakta kalau jalan yang aku ambil jalan yang salah.

"Aku minta maaf untuk itu, Mas. Tapi aku melakukan itu semua atas permintaan Kak Maya juga. Dia memaksaku melakukannya."

"Permintaan Maya?"

"Iya, kak Maya gak mau Mas Rangga tau kalau selama ini dia mendonorkan darahnya tanpa sepengetahuan Mas Rangga. Dia takut Mas Rangga khawatir mengenai kondisinya, jadi untuk membuat Mas percaya kalau donor darah ini dari orang lain. Kak Maya memintaku menemui Mas Rangga dan mengatakan tentang uang. Aku cuma nurut saja sama kak Maya."

"Lalu dimana uang itu?"

"Aku gak tau, aku gak pakai uang itu. Setiap kali Mas Rangga mengirimkan uang aku selalu memberikannya pada Kak Maya karena aku tau itu haknya, maaf untuk kebohongan ini. Aku gak pernah mau melakukan itu, tapi aku gak punya pilihan lain selain mengikuti kemauan kak Maya sebagai balas budi." tutur Naya.

"Jadi semua uang itu dipegang Maya?"

"I--iya."

"Keterlaluan." 

Aku menatap mantan mertuaku yang terlihat marah. Mungkin tak menyangka anaknya bisa melakukan hal ini, membohongi suami dengan cara memanfaatkan penyakit adiknya. Aku juga kecewa, tapi dengan kebenaran yang ada aku tak perlu merasa bersalah. Uang yang dia ambil membuatku bernafas lega dan tak merasa dzalim terhadapnya. Uang itu juga miliknya.

"Kakakmu sudah keterlaluan."

"Tenang, Ma. Jangan marah lagi. Kak Maya sudah banyak berkorban untukku, jadi aku mohon jangan marah padanya. Tanpa dia aku mungkin gak bisa hidup sampai sekarang."

"Tapi dia sudah keterlaluan, Nak..."

"Jangan marah ke kak Maya, aku mohon. Lagi pula itu uang suaminya. Dia berhak mendapatkannya, Mas Rangga juga bilang kalau sebagian uang itu adalah uang bulanannya sendiri. Jadi itu memang haknya."

"Iya, Ma. Aku juga gak apa-apa. Dengan itu aku gak merasa bersalah lagi sudah memotong uang bulannya. Karena uang itu ternyata kembali sama dia lagi. Aku malah lega."

"Tapi tetap saja itu artinya Maya memanfaatkan keadaan untuk keegoisannya. Itu sama saja dia memorotimu secara gak langsung dengan cara memanfaatkan adiknya yang sakit. Dia benar-benar keterlaluan."

"Aku gak apa-apa, Ma. Kak Maya juga banyak berkorban untukku selama ini, jangan menyalahkannya lagi. Kak Maya gak salah."

"Sudah lah, Ma. Maya juga istriku. Lupakan saja masalah ini. Semua uangku adalah haknya, yang salah disini aku. Andai saja dari awal aku jujur kalau Naya menemuiku, mungkin Maya gak akan berbohong lebih lama masalah uang yang dia ambil. Jadi lupakan saja semuanya."

Cklek.

"Di mana Maya?" 

Aku tersentak mengetahui kedatangan mantan Papa mertua, wajahnya terlihat memerah. Menahan emosi dengan kertas yang dia remas pada tangan kanannya. Sekarang apa lagi?

"Mas, ada apa? Maya membuat ulah lagi. Apa anak itu membuatmu marah lagi, aku akan memarahi anak gak tau diri it---"

PLAKKK.

POV RANGGA END

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!