NovelToon NovelToon
KAU TELAH MENODAIKU

KAU TELAH MENODAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agus irawan

Kesucianku direnggut oleh pria tak dikenal, pada malam itu aku terjebak hujan sepulang kerja. Seingat ku, aku di ajak oleh seorang yang mengatas namakan perusahaan untuk mengantarkan ku pulang.

Tapi, aku berakhir di sebuah kamar yang asing bagiku.

"Ya inilah tempatku disekap hingga hari ini, entah bagaimana aku bisa meloloskan diri dari cengkraman Pria ini. Sialnya dia sangat berkuasa hingga membuatku tak berdaya melawannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAU MILIKKU

"Pantas saja perasaanku tak enak sejak tadi pergi, ternyata kau mau kabur ya?" Jeffir mencengkram tangan Reina kuat, dan tidak membiarkannya melakukan pembelaan.

"Sungguh aku..."

Belum sempat Reina melanjutkan ucapannya, Jeffir kembali memotong ucapan Reina. "Jangan bohong, ayo kembali!" Jeffir menarik tangan Reina membawanya masuk kembali ke penthouse.

"Mau apa kau bawa masuk lagi dia? Mama sudah mengusirnya, dia tak pantas tinggal di sini!" dengan angkuh Samantha mencegah putranya membawa masuk Reina ke rumah.

Jeffir melepas terus melangkahkan kakinya membawa Reina kembali masuk kamarnya, menulikan telinganya seolah tidak mendengar apa yang di ucapkan ibunya.

Mata Samantha tajam menatap tangan Jeffir--yang menggandeng Reina hingga memasuki kamarnya, dia tidak terima Jeffir memilih perempuan itu dibandingkan mendengar ucapannya, ucapan orang tuanya.

"Jeff, berhenti!" teriaknya menghentikan Jeffir namun tetap tidak di gubris.

Brak!

Jeffir membuka pintu kamar dengan kasar, "Masuk dan jangan pernah berpikir untuk pergi dari sini, kau ingat perjanjian kita kan?"

Reina terhuyung hingga ambruk di atas tempat tidurnya. Bahkan, dia tidak berniat kabur pun Jeffir tetap marah padanya. Reina langsung menatap Jeffir begitu dirinya jatuh di atas tempat tidur dan mencoba memberitahu yang sebenarnya terjadi.

"Ke--kenapa kau perlakukan aku seperti ini? Padahal aku tidak bermaksud kabur, Tuan?"

"Bukan seperti itu, lalu tadi kau mau melakukan apa? Itu kabur namanya!" sentak Jeff mendekat, dan meraih dagu Reina dengan tatapan mengintimidasi.

Reina mulai tidak fokus, sementara hatinya bergetar merasa takut terhadap pria tampan seperti iblis itu.

"Mulai sekarang kau akan di awasi dua puluh empat jam, dan kau tidak di izinkan keluar dari kamarmu!" setelahnya Jeffir meninggalkan kamar itu bahkan mengunci pintunya.

Saat melihat pintu itu akan tertutup, Reina berlari berusaha meraih untuk memohon agar tidak di kurung di kamar itu.

"Tuan!" serunya memanggil sambil berlari menuju pintu, namun saat itu telah terlambat Jeffir sudah menutup pintu. Reina hanya bisa menangis dalam keheningan, kini dirinya tak dibiarkan berkeliaran meski di dalam rumah.

Jeffir menuruni tangga sementara Samantha telah menunggunya untuk memarahinya, karena telah membawa kembali perempuan yang tak di sukainya masuk kembali ke rumah.

"Jeffir, Mama minta buang jauh-jauh Wanita itu dari hidupmu, Mama sudah mengusirnya kamu malah membawanya kembali, cepat panggil dia dan usir dari Rumah ini!" perintah Samantha murka pada putranya.

"Oh, jadi Mama yang meminta dia pergi? Jadi, tadi bukan karena dia ingin kabur dari Rumah ini?" Jeffir menatap tajam ke arah ibunya.

"Ya, Mama sengaja menjauhkan kamu dengan Wanita yang tidak jelas asal-usulnya itu. Karena kamu akan Mama jodohkan dengan Perempuan yang layak untukmu juga Keluarga kita," tukas Samantha kesal karena putranya tak mau mendengar nasihatnya.

Seolah tidak mendengar perkataan Samantha, Jeffir kembali menuju kamar Reina untuk membawa Reina pergi dari penthouse megah itu.

Reina yang sedang menangis buru-buru mengusap air matanya begitu mendengar seseorang membuka pintu kamarnya, dia bangkit dan menatap keheranan pada Jeffir.

"Ayo bersiap, ikut denganku!" dengan tidak mau di bantah dia meminta Reina pergi dengannya.

"Kit... kita akan ke mana Tuan?"

"Jangan banyak tanya, cepatlah!"

Jeffir tidak ingin Reina membantah padanya, karena takut Jeffir lebih murka lagi Reina segera bersiap ikut dengannya.

Dengan langkah terburu-buru Jeffir menuntun Reina menuruni tangga, tapi di hadang oleh Samantha.

"Tunggu-tunggu... jangan katakan kau juga akan pergi Jeff?"

"Ya, tentu saja aku juga akan pergi dari Rumah ini, ayo cepatlah!" Jeffir menatap tajam pada Reina.

Samantha tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghadang Jeffir, lantaran dia takut Jeffir akan semakin menjauhi keluarganya. Dia hanya menatap putranya itu pergi, bersama Reina namun Samantha menatap penuh kebencian pada Reina, sehingga perempuan itu menundukkan kepalanya tak berani menatap Samantha.

***

Reina hanya menatap kearah luar dari jendela mobil yang sedang melaju, di mana dia berada sekarang semenjak Jeffir membawanya keluar dari penthouse. Dilihat dari jalannya Reina tahu betul ini adalah jalan menuju JEFF GROUP perusahaan tempat dia mendapatkan petaka hingga saat ini.

"Kita sudah sampai, cepatlah keluar," pinta Jeffir sambil membuka pintu mobilnya.

Reina hanya diam dan mengikuti Jeffir ke mana pun pria itu membawanya, dan mengabaikan pandangan penasaran dari orang-orang yang bekerja di perusahaan itu, bagaimana mungkin seorang Presdir perusahaan ternama itu menjalin hubungan dengan perempuan yang benar-benar dari kalangan bawah seperti Reina.

Jeffir berjalan menuju lift VIP yang biasa dia gunakan menuju ke ruangannya yang berada di lantai paling atas.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jeffir menatap Reina dengan khawatir.

Sejak kapan pria angkuh ini perhatian pada tawanannya, padahal ini sangat jauh dari sifatnya apa Jeffir mulai jatuh hati pada perempuan itu?

"Aku tidak apa-apa," sahut Reina singkat, kemudian diam kembali.

"Lantas, kenapa kau diam saja sejak tadi?"

"Itu semua karena aku tertekan karenamu!" Reina menatapnya dengan sinis. Tanpa berusaha menyembunyikan apapun yang dia rasakan saat ini.

Beberapa saat pintu lift terbuka, dan saat itu mereka berdua keluar bersama menuju ruangan presiden direktur tentu saja ruangan itu adalah ruangan Jeffir Jeferson.

Ketika mereka sampai di ruangan itu, Jeffir menekan tombol "BIP" sebuah pintu ruangan rahasia itu terbuka membuat mata Reina terbelalak.

"Untuk sementara waktu kau akan tinggal di sini, ini adalah kamarku ketika aku sedang malas untuk pulang," ucap Jeffir menatap pada Reina. "Tenang saja Ruangan ini sudah dilengkapi dengan fasilitas, kau tidak perlu khawatir ruanganku sudah ada lemari pendingin, battup untuk kita berendam bersama dan sepertinya aku juga akan betah tinggal di sini,"

Ucapan Jeffir membuat bulu kuduk Reina meremang, dia tahu betul apa yang ada di pikiran pria iblis itu.

Tidak berselang lama Cristian mengetuk pintu ruangan itu, Reina dan Jeffir segera beralih pada Cristian.

"Tuan, maaf saya mengganggu," Cristian membungkukkan tubuhnya.

"Ada apa kau datang kemari?" tanya Jeffir tak suka dengan kedatangan asistennya di saat tidak tepat.

Cristian membawa sebuah berkas di tangannya, "Saya hanya ingin mengantarkan berkas ini Tuan," Cristian lantas meletakan berkas itu di meja ruangan bosnya, dan segera berbalik pergi.

"Tunggu Cristian," Jeffir menghentikan asistennya, dan Cristian pun kembali menoleh.

"Iya Tuan, ada apa?"

Jeffir mengambil dompet di saku celananya, kemudian mengambil kartu berwarna hitam lalu memberikannya pada Reina. "Reina kemarilah," pinta Jeff, dan Reina pun datang menurut padanya.

"Apa ini?"

Namun, Jeffir tidak menggubris Reina dia malah beralih menatap pada Cristian.

"Cristian antarkan Perempuan ini ke Salon, jadikan dia Wanita paling cantik untukku malam ini!" dengan dingin dan angkuh Jeffir memerintah Cristian.

Mulut Reina mengatup lidahnya terasa kelu, khawatir atas apa yang akan dilakukan Jeffir setelah dia pulang dari Salon.

"Salon?" Cristian bingung.

1
Agus Irawan
Halo teman-teman terus ikuti kisah Reina ya, maaf enggak bisa up banyak-banyak soalnya enggak bisa kaya author lain mikirnya. Aku ada kesibukan lain juga di dunia nyata.

Meskipun lambat up semoga kalian dengan setia menunggu kelanjutan cerita ini big love you untuk pembaca semua ♥️♥️♥️
Agus Irawan
terima kasih kak ♥️
naddia_amoraa
mampirrr
naddia_amoraa: sama sama , semangat berkaryaa
Agus Irawan: terima kasih sudah mampir kak
total 2 replies
𝐀'𝐃69°
ikutin alurnya dlu thor
bagus ceritanya 👍👍👍
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
Nikodemus Yudho Sulistyo
Mampir dlu ke satu bab. penasaran siapa pelakunya
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!