EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Dea, adalah salah satu anggota mafia yang paling setia.
sayangnya ia di fitnah oleh rekannya mengatakan jika Dea bekerja sama dengan musuh membuat ia diam-diam di tangkap dan di bunuh oleh ketua mafia itu yang menganggap dia adalah pengkhianat.
Ia di gantung dengan rantai besi di bawah api yang membara membuat ia mati terbakar.
Namun takdir berkata lain. Tubuhnya malah pindah ke tubuh seorang Nona yang bunuh diri karena ia ingin di nikahkan dengan pria tua.
Yang ia cintai adalah seorang pria sang idolanya, tapi cintanya malah di tolak oleh pria itu.
Dirinya sendiri banyak di benci oleh orang-orang, baik dari keluarganya mau pun dari fans si pria tersebut karena sifatnya yang jelek.
Karena frustasi, Gealeksa menerima perjodohan itu meskipun ia tak ingin, tapi ia malah bunuh diri saat sebelum pernikahannya.
Sifatnya mendadak berubah menjadi wanita bar-bar dan tak kenal ampun dan ia juga bertekad memba
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
Gealeksa menekuk alisnya saat melihat seorang pembantu mengendap-endap sambil melihat di sekelilingnya.
Pembantu itu meletakan sesuatu di dekat jendela, lalu ia pun lari meninggalkan jendela tersebut.
Setelah melihat pembantu itu pergi, Gealeksa pun mendekati jendela tersebut dan melihat sebuah plastik hitam.
Gealeksa mengambilnya, belum sempat ia buka, jendelanya terbuka dan cepat-cepat Gealeksa ngumpet di balik tembok.
"Katanya taro di sini, tapi kok nggak ada ya?" tanya Boby bingung. Dia adalah pamannya.
"Aku akan tanya padanya nanti," ucap Boby menutup pintu kembali.
Setelah melihat Boby menutup jendelanya, Gealeksa membuka plastik itu, ia melihat sebuah dasi yang di lipat rapi, baunya juga sangat wangi.
Di sana juga bertuliskan sebuah tuliskan
"Aku Sayang Kamu"
"Pfffft! Ha-ha-ha, jadi si Boby selingkuh sama pembantu rupanya," ucap Gealeksa tertawa.
"Ah baiklah, mending aku simpan saja, siapa tau bisa berguna untuk melawan mereka," ucap Gealeksa menutup kembali bungkusan itu.
"Oke sekarang aku pergi ke tempat penjual alat sadap dan kamera kecil, aku akan mengintai di mana Riko menyimpan uangnya. Atau setidaknya aku bisa mengetahui sandi kartunya lah," ucap Gealeksa.
Gealeksa pun masuk ke dalam mobil yang ia rampas dari Andre. Ia pun pergi menuju sebuah toko yang menjual perlengkapan yang ia inginkan.
Triring! Triring!
Triring! Triring!
Gealeksa melihat di ponselnya ada nomor baru, ia menekuk alisnya karena selama ini tidak pernah ada yang menelponnya.
"Halo," jawab Gealeksa.
"Kamu di mana?" tanya pria itu.
Gealeksa menekuk alisnya karena suara itu ia mengenalinya.
"Kau siapa?" tanya Gealeksa.
"Jangan pura-pura tidak kenal, kau di mana sekarang," ulang Algeano.
"Aku mau ... dari mana kau mendapatkan nomor ponselku? Aku kan tidak memberikan pada mu?" tanya Gealeksa penasaran.
"Heh! Mencari nomor mu sangat gampang bagiku, tinggal aku retas saja dari satelit bisa dicari," jawabnya membanggakan diri.
'He-he-he, sepertinya dekat dengan pria ini aku memang banyak keuntungan, kalau begitu, aku minta dia untuk meretas ponsel Riko juga,' batin Gealeksa tersenyum licik.
"Baiklah, berikan alamat mu, aku akan menemui mu," ucap Gealeksa.
"Baiklah, aku tunggu di rumah ku," jawabnya.
"Rumah mu? Mana tau aku rumah mu di mana," jawab Gealeksa manyun.
"Kau tidak tahu? Hey! Semua orang tahu di mana rumah ku, kau yang sudah puluhan tahun hidup tidak tahu rumah ku? Kau kudet atau gimana?" ejek Algeano.
"Astaga! Dia ini rupanya sangat menyebalkan," sungut Gealeksa dengan suara pelan.
"Kau bilang apa?" tanyanya.
"Bukan apa. Pokoknya aku tidak tahu! Aku tidak tahu! Aku tidak tahu," jawab Gealeksa berulang-ulang.
"Haishhhh ternyata kau cuma punya otot, tapi isi kepala mu tidak kau gunakan dengan baik," ledek Algeano.
"Sialan kau! Apa susahnya kau tinggal share lokasi, tidak perlu kau mengejek ku pria brengsek!" maki Gealeksa.
"Heh! Beraninya kau mengatai ku! Kau adalah gadis pertama yang berani memaki ku!" ucap Algeano tegas.
"He-he-he aku sangat tersanjung dengan pujian mu itu Tuan Algeano," jawab Gealeksa tersenyum.
"Sudah cukup! Aku akan kirimkan lokasinya, dalam 7 menit kau harus sampai ke rumah ku, kalau tidak kau ku jadikan penjaga di peluncuran karya ku akan ku batalkan!" ancamnya.
"Okelah, itu hanya waktu cukup panjang bagi ku," ucap Gealeksa melihat titik lokasi rumah Algeano.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
