NovelToon NovelToon
Trauma, Ex

Trauma, Ex

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 29 Desember.

Jangan tuntut aku untuk sempurna, karena tak ada satupun di dunia ini manusia yang bisa sempurna! Termasuk aku!

Mungkin aku gila, aku wanita tergila yang pernah ada. Di masa lalu, aku menyewa lelaki yang kucintai hanya untuk kesenangan sekerjap mata.

Dan jika kemarin aku bodoh, hari ini aku lebih bodoh lagi... Entah, kapan aku pintar dalam hal memilih pasangan hidup...

Aku, Flory Alexa Miller yang tengah dalam dilema besar. Sebuah hubungan yang aku paksakan utuh, rupanya tidak baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA ENAM

Hari ini Flory datang ke pengadilan, ini sidang pertama yang digelar. Meski cukup alot, Flory yakin hak asuh Maurin akan jatuh padanya.

Bukti-bukti perselingkuhan Elang sudah disodorkan ke pengacaranya. Elang takkan pernah bisa mengelak lagi sekarang.

Belum lagi, bukti konkret jika Elang bukanlah ayah kandung dari Maurin, akan lebih memperkuat kubu Flory. Elang memang sangat mencintai Maurin, tapi dari status darah Elang tidak berhak atas anak itu.

"Coba pikirkan lagi, Sayang." Elang mengikuti langkah kaki Flory menuju mobilnya. Sidang pertama sudah selesai, Elang berharap Flory masih memiliki ampunan. "Ada Maurin yang akan hancur karena perceraian kita!"

"Kita berakhir, Elang. Kau sudah punya tanggung jawab, nikahi Chintya." Flory membelai pipi bercambang tipis Elang yang reflek mencium telapak tangannya.

Flory terdiam menatap lelaki tampan itu, dia masih mengingat betapa manisnya Elang selama bertahun-tahun terakhir. Menjaga dirinya dan juga putrinya.

Hidup bersama, saling sayang menyayangi, bukan hal yang mudah dilupakan. Inginnya Flory berikan kesempatan, andai saja Elang tak benar-benar menghamili Chintya, mungkin dia mempertimbangkannya.

Namun, kehamilan Chintya membuatnya sadar jika Elang bukan lagi haknya. Elang harus tahu caranya bertanggung jawab, dimulai dari mengakui perbuatannya dengan Chintya.

Terlepas dari kelakuan Chintya, Elang lebih salah karena meladeninya. Jika sudah begini, jangan bilang salah Chintya sendiri.

Flory masuk ke dalam mobil. Tak ada yang bisa Elang lakukan lagi, karena setelah itu pengawal Flory menjauhkan tubuh bidangnya secara paksa.

Flory berlalu dari pandangan Elang yang masih asyik bergeming. Tinggal beberapa langkah lagi saja perceraian mereka usai.

Flory terisak-isak di joknya. Untuk pertama kalinya dia ingin menjadi seperti Glory yang sombong, berhati batu, tak mudah disakiti.

Kenapa mereka kembar, tapi harus berbeda karakter. Dan sialnya karakter yang Flory miliki seperti sebuah bumerang.

Yang lebih lucunya Flory sudah sibuk dengan urusan pernikahan ke tiganya. Dia gila, dia butuh psikiater yang lebih handal lagi.

"Selamat datang, Tuan putri." Tiba di pusat perbelanjaan, Flory disambut romantis oleh Hyun Jay.

Flory tersenyum, lalu mengikuti ajakan Hyun untuk masuk ke dalam gedung dan menuju ke sebuah gerai di lantai atas dengan lift.

Toko perhiasan mahal yang Flory datangi bersama Hyun Jay. Mereka sepakat untuk menikah, yah pernikahan ke tiga Flory.

"Kamu suka? Ini rancangan ku sendiri." Hyun menunjukkan cincin bermahkota berlian yang sangat indah pada Flory.

Flory mengangguk karena memang selera Hyun tak ada duanya. "Aku suka, Hyun."

"Siapkan yang ini!" Hyun menarik tangan Flory keluar dari gerai setelah memastikan cincinnya aman bersama asistennya.

Flory mengikuti langkah kaki Hyun, kali ini menuju outlet yang di isi ribuan gaun-gaun indah, termasuk, gaun pengantin yang sepuluh hari lalu Hyun Jay pesan.

Gaunnya elegan, Flory menyukai detilnya, tapi dia perlu pastikan berat badannya tidak naik lagi agar tak perlu ada baju cadangan. "Boleh aku coba, Hyun?" tanyanya.

"Aku bawa kamu ke sini untuk itu." Hyun mendorong punggung Flory agar masuk ke dalam fitting room bersama gaun putihnya.

Ruangan ganti yang cukup luas, ada cermin, ada single sofa, meja kaca. Rak vintage, dan beberapa patung di sudut-sudut ruangan.

Sampai di depan cermin Flory berdiam diri sejenak, bibir yang barusan tersenyum kini kembali memudar seperti kehilangan harap.

Dia bertanya pada diri sendiri, sebenarnya dia ini sedang melakukan apa? Kenapa ia merasa sudah cukup parah kadar kegilaannya.

Haruskah dia menikah untuk ke tiga kalinya? Yang padahal belum sampai masa iddah, karena dia masih dalam status istri Elang.

Melihat perlakuan Hyun Jay, dia merasa beruntung. Namun, apakah ini tidak akan berakhir sama seperti saat dengan Elang?

Sambil mendengus, Flory beringsut untuk meletakkan gaun di sebuah meja, tapi ketika dia mencoba meraih resleting di tengkuk lehernya, alangkah senang karena sudah ada seseorang yang mendahuluinya.

Flory tersenyum, kemarin Hyun Jay bilang tidak akan pernah menyentuh sampai mereka sah menikah, nyatanya, lelaki mana yang mau menolak umpan darinya?

Flory membalikkan tubuhnya. "Makasih, Hyun. Sekarang, kamu keluar gih," ucap yang terhenti karena dia salah orang.

"Liam!"

Liam meremas mulut Flory untuk diberikan pagutan tiba-tiba. Tentu saja Flory menepis, mendorong hingga terlerai. "Ngapain kamu di sini hah?!" pekiknya.

"Flory..." Dari luar terdengar Hyun memanggil, terang saja pria imut itu sedang memastikan keadaan calon istrinya di dalam sini.

"Aku baik-baik saja, Hyun!" kilah Flory.

Jelas Liam masuk ke dalam sini dengan cara diam-diam. Andai Hyun dan karyawan di gerai ini tahu, mungkin Liam diteriaki maling.

Liam tersenyum tipis, rupanya benar, mantan istrinya masih peduli padanya. Terlihat dari cara Flory menutupi keberadaan Liam di sini.

"Kamu masih peduli padaku."

Liam menyudutkan tubuh Flory hingga terduduk di meja kaca. Kaki jenjang Flory, kemudian Liam tarik kedua-duanya.

Flory menggeleng, dia tak ingin menunjukkan kelemahannya pada pria itu. "Jangan gila kamu, Liam!" sentaknya bersuara bisik.

"Kamu serius mau menikah lagi?" Sambil membentang kaki Flory. Liam kecup secara beruntun dari mata kaki, betis, lutut, paha, hingga ke pangkalnya.

"Lepasin Liam!" Lain di mulut lain di hati, Flory menikmati setiap kecapan Liam.

Flory bergemuruh, matanya mulai fokus pada wajah Liam yang hanya separuh. Sungguh kegilaan apa lagi ini? Liam berani meraup bahkan menyapu miliknya dengan benda tak bertulang.

Tangan Flory sedikit mendorong pucuk kepala Liam. Tapi, disaat yang sama dia juga melenguh karena permainan lidah lelaki itu.

"Kamu gila hah?!" Liam bangkit untuk menarik lengan Flory. Lantas lekas mendorong wanitanya agar terduduk di single sofa.

Flory ingin keluar dari sini, tapi, lagi-lagi dia lemah saat bersama Liam. Sumpah, sentuhan jemari Liam yang kini bermain-main di dada membuat dirinya pasrah.

"Ah," desahnya lalu terpejam.

Liam merangkum leher Flory, tidak mencekik, ini hanya sentuhan pelan. Akan tetapi, Flory suka cara Liam mendominasi tubuhnya.

"Kamu pikir kamu bisa menggantikan aku hmm? Sudah kubilang, cukup berpura-pura bahagia, Flory Miller."

Satu pagutan membasahi bibir Flory, Liam kalap untuk menempatkan satu kali lagi gigitan di ujungnya. "Jangan ambil korban baru lagi!" desah Liam.

"Liam!" Flory menerima semua hal yang Liam sampaikan. Ini yang ingin Flory dapatkan dari Elang, sebuah sentuhan melayang. "Ah!"

"Nikmati, Flo..." Liam kembali memperdalam kecupannya, melepas, lalu menggigit lagi. Dia berlutut hanya untuk bisa sejajar dengan Flo.

"Aku bisa teriak, Liam!" Flory masih sanggup sanggupnya menepis. Walau nyatanya, kaki, tangan, dada, bibir, dan anggota tubuh lainnya mengkhianatinya.

"Teriak saja, jangan ditahan!" Liam membalik posisi tubuh Flory. Dia sengaja menyingkap rok span merah lembut wanita itu ke atas.

"Aku tahu kamu tidak bisa menerima rangsangan dari siapa pun selain aku."

Bisikan Liam membuat Flory mendelik penuh cukup lama. Ngomong-ngomong, Liam tahu dari mana mengenai gangguan kecemasan yang dideritanya?

"Aku dan Billy sudah putus. Aku mau terang terangan melamar mu." Liam memainkan milik Flory dengan jemarinya.

Untuk bisa masuk seperti yang Liam inginkan, Liam menarik tali CD ke samping, masih cukup kesulitan tapi bukan berarti tidak bisa.

"Ah," desah yang berusaha Flory tahan akhirnya mencelos pula. "Kamu kurang ajar, Liam!" umpatnya sarkas.

"Flo...," panggil Hyun Jay.

Flory meronta kuat, ia menyudahi aksi jari Liam yang masih terasa nikmat baginya. Dia akhiri walau sangat amat menyesalinya.

Liam tersenyum ketika tatapan tajam Flory menuju padanya. "Kamu masih menikmati, Flo...."

Flory meraih gaun putih cantiknya, dia menata kembali pakaiannya. Kemudian keluar dari ruang ganti luas itu.

Di luar, Hyun Jay memandang wajah gugup Flory cukup ringan. "Sudah?"

"Hmm?" Flory membawa gaunnya ke kasir, lalu menatap wajah tampan Hyun. "Gaunnya cantik. Aku suka."

"Aku bahkan belum melihatnya, Flo." Hyun Jay tertawa kecil. Sedari tadi dia menunggu Flory keluar dengan gaun pengantinnya.

"Surprise, di hari pernikahan kita saja." Flory menyengir, dia sendiri tak yakin bisa sukses menikah dengan Hyun jika Liam seagresif itu.

Walau sedikit aneh, Hyun manggut-manggut untuk setuju saja. "Ok, baiklah," ujarnya.

"Siapkan." Hyun menatap asistennya. Lalu ikut langkah Flory menjauh dari outlet gaun itu.

"Kamu lapar?" tanya Hyun sekali, dua kali, tiga kali, hingga ke empat kalinya Flory menoleh.

"Kamu lapar nggak?"

"Aku mau langsung pulang, Hyun." Flory yakin jika dipaksakan makan pun tidak akan bisa.

"Ok." Hyun menggandeng tangan Flory kembali, dia membawa wanita itu masuk ke dalam lift transparan.

1
apajalah
/Rose/
Rinna Nya Fathul
Luar biasa
al rizal
😁😁😁
Umi Chomsatur Rochmah
Luar biasa
Umi Chomsatur Rochmah
Lumayan
Ria Ningroem
Elangg...😢😭😭🤗
Asriaty
kereeen ceritanya
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Fay
Alur ceritanya teratur... memang author is the best👍👍👍
🌹🪴eiv🪴🌹
kirain salah kirim pesan ternyata salah duga
🌹🪴eiv🪴🌹
mau kirim pesan ke Glo salah kirim ke Flo
py to Lang 🤣
Yuliani Latif
tak jumpa Thor casanova's stepfather nya...
🌹🪴eiv🪴🌹
cinta gila liam padahal Billy pasti nggak cinta (sok tahu ya aku )
🤣
🌹🪴eiv🪴🌹
bapak e Maurin 🤭
Yuliani Latif
abestu,vanya siapa Thor?
Cici Risna Yulianti
alur ceritanya kerennn
Ririndiyani
Luar biasa
Rose Winn
itu kembarannya si glow
iirmaynt
lah.. bisa ta Liam nungguin si jahat Billy keluar dari penjara? terus dia masih mau gitu nikahin Billy?? matanya udah rabun ketutup cinta ta*knya sama Billy 😏
iirmaynt
lah elu sebenarnya lebih parah dari Flory dong, elu kan ngejar² King terlalu terobsesi sama King, sampai² ngundang King ke vila demi utk ngajakin bercinta, gila kagak? & elu akhirnya lumpuh itu kan karena ulah busuk lu sendiri pengen celakain King dgn merusak motor King.. Billy itu gk punya harga diri banget kan? gitu kok bisa-bisanya ngatain Flo cewek murahan.. 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!