Alika adalah seorang janda..
Alika menceraikan suaminya yang kasar dan tempramen.
Setelah sah menjadi seorang janda alika begitu sangat bahagia karena dirinya kembali merasakan kebebasan dan lepas dari siksaan tajudin yang sekarang sudah menjadi mantan suaminya.
Namun siapa sangka setelah menjadi janda yang seharusnya dirinya bahagia justru selalu menelan pahit karena beberapa kali saat akan menikah justru gagal sampai tiga kali hingga alika mengalami depresi sampai masuk rumah sakit jiwa.
Bagaimana kehidupan alika selanjutnya?
Apakah alika akan kembali sehat seperti sedia kala? atau justru selamanya berada di balik besi rumah sakit jiwa?
Simak terus kisah nya di Novel *Janda Berkarat*
*Kisah ini diambil dari kisah nyata*
Nama dan gambar disamarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26.BEKERJA KERAS
Alika melanjutkan perjalanan nya untuk mengantarkan paket. Setelah selesai semua paket diantar alika melakukan kembali perjalanan untuk mengantarkan uang paketnya kepada pemilik paket. Setelah sampai alika menghentikan motornya dan mengetuk pintu rumah nya.
"Tok! Tok! Tok!"
"Assalamualaikum..!" Ucap alika mengetuk pintu rumah pemilik paket.
"Waalaikumsalam..!" Sahut sang penghuni rumah dan membuka pintu nya. "Eeeh mbak alika..! Sudah selesai kirim paket nya ke 12 alamat?" Tanya pemilik paket yang bernama rumi.
"Sudah selesai semua mbak! Dan ini jumlah uang semuanya jadi 3 juta 675 ribu yaa mbak!" Sahut alika menyerahkan uang pada rumi.
"Yaa sebentar saya hitung dulu!" Ujar rumi dan duduk di tempat duduk yang sudah disediakan di teras rumah nya. "Duduk dulu mbak alika!" Titah rumi ramah pada alika.
Alika duduk disebelah rumi melihat rumi menghitung jumlah uang semuanya. Alika tersenyum melihat lala terlelap di gendongan nya dengan tenang. Saat sedang melihat damai nya wajah lala alika kembali menatap rumi yang mengajak nya bicara.
"Ah iyaa.. Ini uang nya sudah benar! Daann ini buat mbak alika!" Ucap Rumi menyerahkan 3 lembar uang ratusan ribu pada alika.
"Loh kan perjanjian nya hanya uang ongkir nya saja yang buat aku mbak? Kenapa mbak rumi ngasih uang lagi?" Tanya alika tak mengerti.
"Nggak apa! Karena mbak alika sudah jujur dan menyerahkan uang nya tanpa kurang sedikitpun jadi aku kasih bonus buat mbak alika!" Ujar Rumi yang mengagumi kejujuran alika membawa uang nya yang berjumlah jutaan rupiah.
"Aduuh aku jadi ngrepotin kalo begini mbak rumi!" Sahut alika sungkan.
"Jangan begitu! Ini rejeki mbak alika yang sangat menyayangi anaknya!" Ujar rumi mengusap punggung alika dengan tersenyum simpul.
"Trimakasih banyak yaa mbak! Semoga rejeki mbak rumi semakin melimpah dan jualan nya semakin laris!" Sahut alika dengan tulus mendoakan rumi yang sudah berbaik hati padanya.
"Amiiinn.. Sama sama mbak alika! Semoga kehidupan mbak alika juga semakin baik kedepan nya!" Ujar rumi kembali mendoakan alika.
"Yaa sudah kalo gitu aku pamit pulang yaa mbak? Sudah jam 10 malam takutnya mamaku khawatir!" Pamit alika beranjak dari duduknya sembari memasukan uangnya ke dalam tas.
"Apa gak sebaiknya nginep saja malam ini dirumahku? Besok baru pulang! Takutnya ada apa apa dijalan! Apalagi mbak alika juga bawa anaknya kasian jika terus kena angin luar!" Tawar rumi pada alika yang sudah kelelahan.
"Gak apa mbak! Mungkin besok libur dulu satu hari untuk istirahat! Dan bisa mulai kirim lagi luas insyaallah!" Sahut alika pada rumi agar tidak menghubungi nya untuk mengirim paket besok pagi.
"Yaa sudah kalo gitu hati hati yaa dijalan! Jika ada apa apa cepat langsung hubungi aku!" Ujar rumi yang sangat perhatian pada alika.
"Siap mbak! Heheheheheh.. Aku pulang ya mbak? Permisi assalamualaikum..!" Sahut alika bercanda seperti memberi hormat pada komandan nya.
"Waalaikumsalam..!" Ucap rumi menjawab salam dari alika.
Alika melangkah menuju motor dan menyalakan nya. Alika kembali melakukan perjalanan nya untuk pulang. Dengan hati riang dan bahagia alika membawa uang sekitar 700 ribu lebih di dalam tas nya. Alika memikirkan banyak hal tentang uang nya yang akan dia tabung atau untuk membeli perhiasan agar mempunyai simpanan jika suatu saat membutuhkan nya. Tak terasa dengan perjalanan panjangnya alika akhirnya sampai dirumah nya jam 11 malam. Alika langsung memasukan motornya dan menguncinya. Ema yang mendengar alika sudah datang langsung menghampiri nya keruang depan.
"Yaa Allah alika..! Lihat kondisi kamu! Kamu membawa anakmu dari pagi sampai sore! Apa kamu gak kasian sama anakmu yang kelelahan begini!" Omel ema pada alika yang baru saja pulang.
"Bukan nya ini yang mama inginkan?" Sahut alika dengan wajah kesalnya. "Mama sudah tau kan aku bekerja diluar untuk mencari uang bukan untuk main main dan pergi seenaknya! Aku pulang juga menghasilkan uang mah!" Tambah lagi semakin emosi. "Lihat ini! Apa jika aku dirumah mama bisa memberikan aku uang segini? Aku bekerja pontang panting kesana kemari demi memenuhi kebutuhan aku sendiri dan anakku mah! Yang harus mama ingat, aku itu janda yang harus bekerja keras sendiri untuk menafkahi diri sendiri! Apa jika aku gak punya penghasilan semuanya akan memberi uang padaku? Siapa yang akan memberinya? Saudara! Adikku? Teman? Tetangga? Atau mama?" Ucap alika lagi sedikit meninggikan suaranya yang masih menggendong lala berdiri diruang depan.
"Bukan begitu maksud mama sayang! Mama ingin walaupun kamu pergi cari uang setidaknya kamu pulang lah sebentar saat siang, perhatikan dulu anakmu sebentar, setelah itu kamu boleh pergi lagi sampai sore!" Ucap ema menjelaskan agar alika tidak salah faham dengan ucapan nya.
"Yaa gak bisa dong mah! Paket aku terlalu banyak yang harus aku kirim! Aku menyempatkan waktu untuk makan hanya 5 menit! Jangankan untuk makan, menguap saja aku gak sempat mah!" Sahut alika menjelaskan agar ema mengerti.
"Yaa sudah jika memang susah untuk pulang sebentar gak masalah! Asalkan jangan bawa anakmu berkeliling seharian seperti ini alika! Kasian dia!" Ujar ema menasehati alika.
"Yaa..! Besok aku juga libur satu hari! Mau istirahat!" Sahut alika ketus dan meninggalkan ema yang masih berdiri diposisi nya.
Alika melangkah menuju kamarnya untuk merebahkan lala diatas kasurnya. Alika yang sudah lelah akhirnya memilih untuk mandi menggunakan air hangat dan mengganti pakaian nya yang lebih longgar dan santai. Alika yang sudah capek sekali merebahkan dirinya setelah seharian bekerja. Tak membutuhkan waktu lama alika terlelap dengan sendirinya.
Keesokan harinya alika masih tertidur di jam 9 pagi. Alika benar benar merasa lelah setelah kemarin mengirim paket ke 12 alamat. Alika yang masih mengantuk sedikit membuka matanya dan sudah melihat lala disamping nya yang bermain sendiri tak mengganggu alika. Alika tersenyum melihat lala yang mengerti akan kondisinya yang lelah. Alika bangkit dari tidurnya dan langsung mengambil lala untuk dibawa keluar kamar. Alika kemudian langsung memandikan lala menggunakan air hangat dan menggantikan bajunya agar harum. Alika juga mengajaknya bermain diluar sesaat untuk menyuapi lala nasi telor ceplok kesukaan lala. Alika ingin mengajak lala jalan jalan dihari liburnya saat ini. Namun ema yang ingin melihat alika berada dirumah walau satu hari mulai banyak mengatur alika.
"Kamu itu jangan terlalu berlebihan! Sejak kemarin kamu sudah pergi kesana kemari mencari uang! Mama ingin melihat kamu satu hari saja berada dirumah! Jangan terus berada diluar rumah! Itu berlebihan alika!" Ucap ema yang ingin melihat alika tumaninah didalam rumah.
"Aku cuma pengen ngajak anakku jalan jalan bersenang senang di alun alun menaiki mobil mainan dan boneka putar mah! Bukan berarti aku gak betah dirumah! Selagi aku libur hari ini, aku juga ingin membelikan baju dan banyak mainan untuk lala! Apa aku salah?" Sahut alika dengan wajah ketusnya melirik ema sinis karena terus mengatur kehidupan alika.
...****************...
BERSAMBUNG
aku kira bisnis online hehe😆😆
emaknya gk mikir dulu kalo mau nikah
ibu2 nikah sama bujangan apa gk takut ada apa apa🗿🗿