Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Kenal dengan Laras
Harun membawa Elia untuk membeli jajanan yang dia mau, walau bawa satu kantong besar pun di sini paling kencang akan habis seratus ribu saja bila cuma jajanan, kalau mainan tentu beda harga dan bisa di bilang lebih mahal di sini dari pada di kota karena di sini sudah lewat beberapa tangan.
Untung nya Elia tidak begitu tertarik dengan mainan, sebab dia sudah merasa punya banyak dan belum ada niat. malah lebih tertarik ketika melihat ayam hidup yang di cat warna warni, terutama warna nya itu yang membuat Elia sangat ingin memiliki nya, jadi Harun pun membelikan sebanyak lima ekor dengan harga dua puluh lima ribu.
"Tidak ada warna hitam, Pa?" Elia menghitung ayam nya.
"Enggak dong, yang bagus kan warna cerah begini." jawab Harun ikut gemas juga melihat anak ayam.
"Buatkan kandang untuk nya ya, Pa!" Elia sudah tidak sabar mau memainkan ayam ayam yang sangat lucu tersebut karena gemas.
"Pasti, nanti biar bisa untuk main ya." Harun tersenyum senang dan tanpa sadar malah mundur dan menabrak seorang wanita.
Braaak.
"PAPA!"
"Ya Allah maafkan saya, Mbak!" Harun cepat mengambil beberapa sayuran yang berantakan.
"Aduh, tidak apa apa." Laras juga mengambil belanjaan nya yang jatuh berserakan karena terlepas dati tangan nya.
"Saya tadi tidak melihat kiri kanan, jadi nya tidak tau." Harun merasa tidak enak.
Laras yang memang dasar nya orang baik cuma tersenyum saja dan sama sekali tidak marah, padahal kalau orang lain maka sudah pasti akan marah marah pada Harun dan memaki nya tidak punya mata. untung nya yang di tabrak juga orang sabar, malah dia merasa agak mengenal walau sudah lama tidak pernah ketemu.
"Loh sampean ini bukan nya Mbak Laras anak nya Bu...aduh siapa ya nama nya?" Harun lupa dengan nama nya.
"Bu Dila." Laras yang menyebutkan karena Harun kesusahan.
"Iya kan? saya Harun, Mbak!" Harun mengulurkan tangan nya.
"Harun?" Laras lupa dan mengalun nama nya Harun agar ingat.
"Itu cucu nya Eyang Sundari." jelas Harun lagi karena dia memang kenal dengan Laras ini.
Laras menepuk jidat karena sekarang baru lah ingat kalau Harun memang cucu nya Eyang Sundari, orang tua yang sangat terkenal dan punya banyak sawah. namun Eyang Sundari sudah meninggal cukup lama, jadi sekarang hanya tinggal kabar tidak sedap nya saja.
"Saya tinggal di rumah Eyang sekarang, Mbak." ujar Harun.
"Sejak kapan? kenapa kok tiba tiba pindah?!" Laras sangat kaget.
"Nasib tidak ada yang tau, Mbak. aku malah di tipu orang, kami jadi nya tidak punya tempat tinggal dan malah harus tinggal di sini." keluh Harun.
"Sungguh tidak ada tempat lain selain rumah itu?" Laras nampak cemas mendadak.
"Cuma rumah ini yang kami punya, jadi ya walau agak bagai mana tetap lah kami kesini." cerita Harun.
"Oh begitu, lain kali datang lah kerumah ku kalau sempat! aku pulang dulu." Laras segera pergi meninggalkan Harun.
"Kenapa Mbak Laras seolah tidak suka aku tinggal di rumah Eyang?" batin Harun bingung.
Namun detik kemudian dia bari ingat kalau Laras adalah orang yang paham soal hal ghaib, mungkin saja rumah itu memang ada sesuatu nya dan Laras tau sehingga dia mau mencegah Harun untuk tinggal di sana namun tidak terkeluar omongan itu.
"Tante itu cantik ya, Pa." Elia saja kagum melihat Laras.
"Itu panggil nya Bude ya." ujar Harun karena Laras memang lebih tua dari dia.
"Oh bude, apa Bude itu beda dengan Tante?" tanya Elia.
"Tentu saja beda, jadi tidak semua bisa di panggil Tante." jelas Harun.
"Lalu yang di rumah Eyang itu harus nya di panggil apa?" Elia menatap Harun.
Yang di tatap langsung kaget karena di rumah Eyang hanya ada mereka bertiga, lalu sekarang Elia malah bertanya di rumah mau di panggil siapa, membuat Harun tambah kelabakan lagi di buat nya.
"Seperti apa rupa nya yang di rumah, Nak?" tanya Harun pelan.
"Dia cantik, pakai mahkota di atas kepala nya." jelas Elia.
"Kapan Elia melihat nya?" Harun semakin tegang tidak karuan.
"Setiap malam dia datang, kadang dia berwajah baik dan kadang juga jahat! tapi dia pernah bilang sama Elia kalau bukan Elia yang di incar nya." jelas Elia panjang lebar.
Terdiam Harun tidak tau mau berkata apa apa, namun firasat nya mengatakan kalau itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang ia setubuhi tadi malam. yang jadi pertanyaan itu, siapa wanita itu dan kenapa mulai mengusik.
Hantu yang datang bukan berwujud Eyang, walau yang di kubur di dalam itu adalah Siti Sundari sendiri. justru ada hantu lain, ada hubungan apa wanita itu dengan Eyang nya Harun sehingga sekarang malah berkeliaran di rumah mereka dan mulai membuat ulah, meski Elia tidak di ganggu nya dan cuma di beri penglihatan saja.
...****************...
"Romo dan Ibu apa apaan ini?!" Alika melotot tidak percaya dengan percakapan yang terjadi malam ini.
"Di mana sopan santu mu? orang tua sedang bicara!" bentak Bu Ageng pada Alika yang menyela.
"Suruh istri mu duduk, Yusuf!" Romo menatap putra bungsu nya agar memberi tau Alika.
Yusuf pun menarik tangan istri nya dengan susah payah karena Alika masih tidak terima bila Yusuf harus menikahi Melati, jelas sekali kemarin kalau Melati mau di nikahkan dengan Harun. tapi kenapa sekarang malah mau di nikahkan dengan Yusuf, rasa tenang Alika hilang seketika.
"Mas Yusuf dan aku sudah punya anak laki laki, jadi tidak ada alasan untuk dia menikah lagi!" geram Alika.
"Apa kah menikah lagi butuh alasan, lagi pula suami mu mau." jawab Bu Ageng.
"Mas?" Alika menatap suami nya penuh tanda tanya.
"Aku rasa memang tidak ada salah nya menikahi Melati, lagi pula kasihan dia karena sudah sejak dulu di bilang mau di nikahi oleh Harun! tapi sekarang malah tidak jadi, biar lah aku saja yang menikahi dia." jawab Yusuf.
Sungguh Alika tidak percaya bila ucapan itu keluar dari mulut suami nya, tidak pernah Alika sangka bahwa dia lah yang akan jatuh dalam posisi ini sekarang. dulu dia boleh tertawa melihat Lisa yang mengamuk karena Harun di suruh menikah lagi, tapi Harun menolak keras dan mengatakan cinta nya hanya untuk Lisa.
"Kau merasa kasihan mau menikahi dia?" Alika menatap Yusuf sengit.
"Sudah lah, Alika! apa lagi yang kau ributkan, biar pun Yusuf menikahi Melati tapi dia tetap suami mu." tegas Romo.
Di sini lah titik hancur nya Alika, bila Harun menolak karena cinta nya hanya untuk Lisa saja. beda dengan Yusuf yang malah senang hati menerima bahwa ini adalah hal yang benar, padahal itu karena sikap jalang nya saja dan tidak puas dengan satu wanita yang sudah memberi nya dua orang putra.
apa ulah bpak nya atau ulah melati ya..
Elia psti nya anak Indigo yg sllu bisa melihat arwah dan hal-hal ghaib 👏
mmg Lisa itu harus di Bina jd iStri , gak sadar jg otak nya. sdgkan Harun sedikit demi sedikit mulai terpengaruh sama iblis yg di rumah itu
jangan demi kesetaraan kau mengalah terus dan membiarkan istrimu semena mena.
tapi biasanya sikap keg gini muncul juga karena keadaan, tertekan dan hidup serba kekurangan dan terpaksa.