NovelToon NovelToon
Mencintai Adik Angkat

Mencintai Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:38.2k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.

"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.

Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.

Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Boy Sudah Sampai Jakarta

Aya dan Ayu pergi ke rumah sakit untuk menengok Opa. Aya tadinya di larang masuk, tapi Papih memberi tau kalau Opa ingin keluarganya berkumpul jadi mengizinkan. Rupanya Dokter juga sudah tau kalau keadaan Opa memang sudah sulit sembuh.

Opa tersenyum saat melihat Ayu dan Aya. Opa tidak banyak bicara karena untuk bicara terasa susah. Opa hanya bilang ke Aya dan Ayu untuk jadi anak yang pintar dan berbakti ke orang tua.

Keduanya hanya 10 menit di dalam. karena harus bergantian. setelah Ayu dan Aya keluar, Bunda mengajak keduanya untuk pulang.

"Mas kamu juga pulang dulu sana. Dari semalam kamu di sini pasti kurang istirahat. Biar Dira sama Mamah yang jaga Papah," kata Mamih.

Oma pun sama menyuruh Papih Ilham pulang.

"Ya sudah, nanti malam Mas kesini lagi."

"Iya Mas."

Papih sama Bunda pun pulang bersama Aya dan Ayu. Mamih sama Oma yang temani Opa.

Sampai rumah Papih langsung tidur karena memang sangat lelah karena kurang tidur. Papih sampai lupa bilang ke semuanya kalau Boy akan pulang.

Papih cuman tadi bilang ke Bunda jam 7 malam minta di bangunkan.

Jam 7 malam Papih sudah siap pergi ke rumah sakit. Papih juga sudah makan malam. Sampai di rumah sakit, Papih menyuruh Mamih dan Oma pulang.

"Mas, Mamah ingin Boy pulang. Apa boleh?"

Mamih bicara dengan Papih berdua sama Oma di dalam sedang pamit ke Opa.

"Sayang, Mas sampai lupa bilang. Boy sudah pulang dan sepertinya malam ini akan sampai."

"Kamu serius Mas?"

"Iya sayang, Mas serius. Selama Papah bilang ingin bertemu sama Boy. Dan ingin Boy pulang. Makanya Mas menelfon Boy dan memintanya pulang. Boy langsung pulang sayang."

"Trus Boy pulangnya langsung kemana Mas?"

"Kemungkinan langsung ke sini. Tapi kamu jangan bilang Mamah kalau Boy akan pulang. Nanti kalau Mamah tau Boy pulang trus kesini langsung, Mamah pasti ngga akan mau pulang."

"Iya ya Mas. Tapi Dira juga ingin ketemu Boy Mas."

"Kamu nanti kesini saja lagi. Mas akan telfon kamu kalau Boy sudah sampai."

"Iya Mas. Ya sudah Dira pulang dulu sama Mamah."

"Iya."

Tidak lama Oma keluar dari ruang UGD. Lalu Mamih mengajak Oma langsung pulang.

Jam 11 malam, Boy sudah sampai di bandara Jakarta. 14 jam Boy menempuh perjalanan dari Belanda ke Jakarta. Boy langsung naik taksi menuju rumah sakit. Boy menelfon Papih nya untuk memberi tau kalau dirinya sudah di taksi dan sedang menuju rumah sakit.

Papih bilang ke suster titip Opa. Papih mau menunggu Boy di lobi rumah sakit.

Papih menunggu 10 menit. Akhirnya taksi yang di naiki Boy sudah sampai. Boy keluar dari taksi sudah bisa melihat Papih.

"Papih."

"Boy."

keduanya saling peluk. setelah berpelukan, Papih mengajak Boy masuk ke dalam.

Papih menelfon Mamih untuk memberi tau Boy sudah datang. Mamih tadinya mau langsung ke rumah sakit, tapi Papih melarangnya.

"Ini sudah malam. Kamu tidur lagi aja. Besok pagi baru kesini. Yang penting Boy sudah sampai sini dengan selamat," kata Papih. Setelah itu telfon pun di matikan.

Sampai di ruang UGD, Boy langsung masuk ke dalam. Boy melihat Opa yang badanya penuh alat. Boy diam dan duduk lemas.

Boy tidak menyangka kalau Opa yang selalu menyayanginya sekarang sedang sakit.

Boy memegang tangan Opa. Rupanya Opa membuka matanya saat tangan Boy memegangnya.

"Boy. Kamu sudah datang."

"Opa. Iya Opa. Boy sudah datang," Opa tersenyum.

"Opa sayang Boy. semoga nanti Boy bisa sukses dan jadi kebanggaan orang tua."

"Amin Opa. Boy juga sayang Opa."

"Opa sudah ngga kuat. Opa titip Oma ya."

"Opa jangan bilang seperti itu. Opa pasti akan sembuh."

Opa hanya tersenyum. Lalu dengan pelan nafas Opa tersengal. Boy memanggil Papih dan suster.

Suster memeriksa. Karena keadaanya gawat, Suster manggil dokter.

"Pih," sambil Boy menangis.

"Kita berdoa saja, semoga Opa tidak apa apa."

Boy mengusap air matanya. Boy dan Papih sudah ada di luar ruang UGD.

Dokter keluar dari UGD dan bilang kalau waktu Opa sudah tidak banyak. Dan Dokter juga bilang untuk mengabari keluarganya. Karena Opa tadi bilang ke Dokter kalau keluarganya suruh masuk.

Papih langsung menelfon Mamih untuk bilang ke Oma suruh datang.

Mamih merasa kaget dan takut. Tapi Mamih berusaha kuat.

Mamih membangunkan Bunda dan Aya. Setelah itu baru Oma dan Ayu.

Oma terlihat takut karena malam malam seperti ini di suruh ke rumah sakit.

"Mamah jangan menangis. Papah ngga apa apa Mah. Kita hanya di suruh datang saja," Mamih mencoba menenangkan Oma.

Sampai di rumah sakit, Oma jalan sangat cepat. Mamih yang menggandengnya sampai kesusahan mengimbanginya.

Sampai di UGD semua kaget saat melihat Boy yang sudah ada.

"Boy. sayang kamu pulang," kata Oma yang langsung memeluknya.

"Iya Oma. Boy pulang."

"Opa Boy. Opa."

"Iya Oma. Opa pasti akan sembuh. Oma jangan sedih."

Setelah Oma melepaskan pelukannya, Mamih lalu memeluk Boy. Dan setelah Mamih, Bunda yang memeluk Boy. Dan bergantian lagi dengan Ayu. Sedang Aya dan Boy tidak bersalaman atau berpelukan, hanya saling tatap saja. Karena baru mau mendekat Suster memanggil semuanya suruh masuk ke dalam.

Opa melihat semuanya sudah ada di dalam. Opa tersenyum. Sedang Oma terus menangis sambil menggenggam tangan Opa.

"Papah titip Mamah. Papah merasa bahagia punya anak, menantu dan cucu seperti kalian. Ikhlaskan Papah biar Papah bisa pergi dengan tenang."

Boy mendekati Opa. Lalu dengan pelan Boy menuntun kepergian Opa dengan mengucapkan Laa Ilaha Ilallah . Dengan pelan Opa mengikuti Boy dan terakhir menarik nafasnya.

Semuanya menangis kencang saat mata opa terpejam dan nafas berhenti.

"Papah...."

"Opa...."

Semuanya menangis. Opa akhirnya meninggal dengan tenang.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

1
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Akhirnya terbongkar, Boy pasti merasa di hianati ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
kok Suprais Boy kah yang datang ini
🍁𝐀𝐋𝐈❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Ternyata Boy tidak datang ini
Daroah339
sabar boy seblm jamur kuning melengkung masih ada kesempatan
Rina
Boy jangan marah dulu ya , tapi tanyakan dulu kebenarannya ke Aya , tahan emosinya ya Boy coba dibicarakan dulu dengan baik” 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Apriyanti
lanjut thor
Sumi afiz
makin seru kak Tuti ditunggu update selanjutnya
Sumi afiz
Aya senang boy dtng tapi Aya juga takut boy pasti marah besar sama Aya karna tidak bilang kalau dia dijodohkan sama ayahnya
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
lanjut thor
milah fahri81
hahaha dasar ayu si anak kecil bisa ja,moga masalah ini bisa terselesaikan dg baik oleh boy dan Arif .lanjut thor tmbh seru semangat ya
19senja Kimpluk87
Semoga Boy jujur dg Arif,sehingga arif mundur dg gentle..
Fitria Syafei
wow aku deg deg kan KK nanti apa yg di katakan oleh Boy dapat di terima oleh orang tuanya 😚 KK kereeen 😘😘
Daroah339
boy km ingin kasih kejutan buat aya tapi nanti km yang akan terkejut kalu km tau aya d jodohin
Djuniati 123
jeng jeng jeng
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Boy yg bikin pzt deh
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
belom apa" dah bohong Rif
Apriyanti
wkwk pasti boy yg bikin kejutan tp malah boy di bikin terkejut
lanjut thor
Sri Hendrayani
itu pasti boy
milah fahri81
lanjut thor
milah fahri81
boy ya yg bt surprise,moga ja benar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!