Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Krystal meremass jemarinya karena gugup. Tangannya berkeringat dingin dan badannya mengeluarkan peluh yang cukup banyak. Jujur saja, dia tidak pernah sedekat ini dengan seorang pria. Membawa seorang pria ke rumahnya juga tidak pernah. Saat dulu berpacaran dengan Saga, mereka hanya bertemu di restoran, cafe, atau pun kantor.
Bagi Krystal, jatuh cinta sampai tergila-gila pertama kali hanya dengan Boy. Dulu, Saga yang mengejar Krystal hingga Krystal luluh dan menerima cinta Saga. Kenyataan sekarang terbalik. Walau Boy tidak tau, Krystal begitu mencintai Boy. Krystal memang tidak menunjukannya secara terang-terangan atau pun berlebihan. Namun, hatinya selalu bergejolak saat bersama Boy.
Krystal merasa tidak tahan jika terus menerus memendam rasa. Ingin sekali rasanya Krystal menggoda Boy. Dengan mengesampingkan harga dirinya, Krystal mulai meluncurkan aksinya. "Boy Sayang," panggil Krystal dengan suara manja.
Boy terkejut karena baru pertama kali mendengar suara manja dan kekanak-kanakan Krystal. Boy mulai takut dan tidak mampu menahan segala hasrat terpendam di hatinya.
"Boy Sayang, ayo masuk ke kamar," ajak Krystal lagi dengan suara menggoda. Krystal menarik tangan Boy membawanya ke kamar. Boy pasrah dan tidak mampu menolak.
Sesampai di kamar, Krystal langsung mengunci kamar. "Ngapain Kita ke sini, Sayang?" tanya Boy polos.
Krystal tersenyum nakal. "Masa pacarku pura-pura tidak mengerti?" Krystal melepas blazer yang dia kenakan, lalu menaruh blazer itu di atas sofa. Boy meneguk liurnya melihat dengan jelas lekukan tubuh Krystal yang begitu ramping dan menggoda.
Kulit Krystal putih bersih, rambutnya panjang lurus, pinggang ramping, dadanya agak menonjol sempurna, bagian belakangnya seperti buah semangka yang bulat menarik. "Kenapa, Sayang? Aku cantik?" tanya Krystal, tentunya masih dengan suara manja.
Krystal berkaca pinggang, sengaja sedikit memutar tubuhnya ke kiri dan ke kanan agar Boy dapat melihat betapa indah tubuhnya. "Walau Aku tidak tinggi, tapi banyak orang bilang kalau Aku body goals," lanjut Krystal lagi.
Krystal melangkah perlahan mendekati Boy. Dia mengukur badannya dan badan Boy dengan melakukan perbandingan. "Tinggi ku cuma sampai bahu kamu, itu pun pas-pasan," kata Krystal lagi. "Tinggi Kamu berapa, Sayang?" tanya Krystal penasaran.
"Aku juga tidak terlalu tinggi, cuma 182 cm," jawab Boy.
"Cuma 182 cm? Cuma Kamu bilang?" Krystal geleng-geleng kepala. "Masih mending, tinggi ku cuma 155 cm, pendek kan?"
"Walau pendek, tapi manis dan cantik," puji Boy tanpa sadar. Pujian itu membuat Krystal semakin ingin menggoda Boy.
"Sayang, Aku punya kejutan untukmu. Kamu tidak akan pernah menyesal setelah mengetahuinya," ucap Krystal dengan percaya diri. Krystal kemudian menyentuh ke dua bahu Boy. Tangannya turun kebawah dan berakhir di pinggang Boy. Krystal memeluk erat Boy di bagian pinggangnya.
Merasakan pelukan menggoda dari Krystal, sekujur tubuh Boy bagai kesetrum listrik. Boy berusaha mengendalikan diri. "Kejutan apa?" tanya Boy lalu melepas pelukan Krystal.
"Penasaran?" ujar Krystal sehingga membuat Boy semakin penasaran.
"Tentu saja," jawab Boy.
"Kalau ingin tau, bawa Aku ke sana!" tunjuk Krystal ke arah ranjang.
"Apa ... Kamu sedang menggodaku?" kata Boy yang baru sadar pada apa yang Krystal lakukan.
"Baru tau, ya?"
Boy tersenyum, dia lalu memeluk Krystal dan membelai kepala Krystal. "Aku mengerti maksudmu, Sayang. Tapi ini belum waktunya. Jika Aku memperlakukan mu segila itu, maka Aku bukan laki-laki sejati."
"Apa bedanya melakukannya sekarang atau seminggu lagi? Toh kita tetap akan menikah. Padahal Aku mau memberi kejutan."
"Tunda dulu kejutannya seminggu lagi."
"Ya udah," jawab Krystal dengan wajah cemberut. Melihat Krystal cemberut, Boy memeluknya dengan lama sampai hasrat Krystal bisa dia kendalikan. "Padahal, suasananya benar-benar tepat," kata Krystal lagi.
Cup
Boy tanpa permisi langsung mencium bibir Krystal singkat. Dia kemudian memeluk Krystal kembali. "Kita sampai di sini dulu. Tidak lama lagi Kita lanjutkan sampai Kamu puas," kata Boy untuk meredam hasrat Krystal.
"Tapi mesra-mesraan, boleh kan?"
"Boleh, tapi di luar, jangan di sini."
"Oh, its oke, Kamu di sini sampai malam ya?"
"Iya, apa sih yang tidak untuk calon istriku."