Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis yang terpesona oleh sopir pribadinya sendiri karna ketampanan nya, sedangkan dirinya sendiri sudah memiliki seorang kekasih yang dicintainya, akankah gadis tersebut akan tetap mempertahankan cintanya pada kekasihnya? atau kah rasa cintanya akan mulai memudar karna pesona sang sopir tampan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
Tepat jam satu dini hari, terlihat seorang pria baru saja masuk kedalam rumah, dengan keadaan kacau. Maya yang baru keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum mengalihkan pandangannya kearah orang tersebut. wanita paruh baya tersebut melirik jam yang ada di dinding yang tak jauh dari tempat nya berdiri, lalu kembali menoleh kearah pria tersebut.
'' Revan!" panggil Maya saat melihat putra sulungnya tersebut akan naik kelantai dua, dimana kamar nya berada, membuat Revan langsung menoleh kearah sumber suara.
'' Mama.'' gumamnya sambil menghentikan langkahnya untuk naik keatas.
'' Dari mana kamu jam segini baru pulang sayang? apa kamu habis dari club malam?'' tanya Maya
'' Aku habis dari apartemen Tita mah.'' jawabnya, sambil melangkah menuju sofa sigle yang tak jauh dari tempat nya berdiri, lalu mendudukinya.
Maya menyadari ada yang tidak beres dengan putra nya tersebut.'' Kamu ada masalah dengan tita?' tanya Maya sambil ikut duduk disamping Revan
'' Dia marah padaku mah, semua ini karna Vivian.'' ucapnya pelan diakhir kalimat
'' Vivian? wanita dengan rambut panjang sepinggang itu ya?'' tebak Maya, membuat Revan langsung menoleh kearahnya
'' Mama mengenalnya?''
'' Kemarin dia datang kerumah, sebenarnya dia datang mau cari kamu, tapi kamunya gk ada, ya karna kasihan mama suruh aja masuk, dia juga sempat ngobrol sama Kanaya.'' jelas Maya
'' Kanaya?'' ucap Revan memastikan
'' Iya, adik kamu Kanaya.'' jawab Maya
''Jangan-jangan tuh bocil yang kasih tau apartemen Tita sama Vivian.''
Batin Revan
'' Asal kamu tau, ini adalah kedua kalinya dia datang, dia juga kenal sama Reno.'' sambung Maya
'' Iya, Reno juga memang mengenalnya mah
'' Oya, waktu itu Vivian ada ngomong apa sama mama?'' sambung Revan
'' Gk ada, dia hanya bertanya tentang kamu sama adik mu, karna mama sedang ada kegiatan saat itu.'' jelasnya
'' Memangnya ada apa sih sayang? ada masalah apa dengan Vivian? apa dia mengganggu hubungan kamu dan Tita?'' tebak Maya
'' Bukan mengganggu lagi mah, tapi aku dan Tita nyaris putus karna ulah wanita itu.'' jawabnya
'' Hah? masa sih? apa karena Tita merasa cemburu sama Vivian?'' tebak Maya
'' Bukan mah, tapi karna Vivian hamil.'' ucap Revan
'' Hah? hamil? maksud kamu Vivian hamil anak kamu?'' tanya Maya dengan mata yang melotot karna kaget
'' Mah bukan anakku, tapi anak dari pacarnya yang ada diluar negri mah.'' jelas Revan membuat maya langsung lega mendengarnya
'' Benar kamu gk bohong?'' selidik sang ibu
'' Benar mah, buat apa aku bohong, dia datang keapartemen tita, dia juga mengatakan pada Tita kalau dia sedang mengandung anakku.''
'' Tita percaya gitu saja saat wanita itu, saat dia bilang begitu?''
'' Awalnya gk mah, tapi saat Vivian memperlihatkan poto-poto kebersamaan ku dengan nya dulu saat kami masih bersama, disitu Tita langsung mempercayainya, bahkan saat aku datang, dia menuduhku telah mengkhianat nya, walaupun aku sudah menjelaskannya mah, tetap saja Tita gk mau perduli. padahal aku sayang banget sama dia.'' ucapnya dengan nada lirih
'' Kok Vivian tega banget ya? mama pikir dia wanita yang baik, gk taunya ular betina yang jahat.
'' Dia melakukannya karna aku menolak saat dia meminta ku untuk mengatakan pada papanya, jika anak yang ada dalam kandungan nya itu adalah anakku, dan saat itu aku langsung menolaknya, mungkin karna itu dia sakit hati, hingga memfitnahku seperti ini.'' ucapnya
'' Astaga, mama gk nyangka jika dia wanita yang seperti itu, ternyata sikap lembut nya itu bukan jaminan baginya untuk tidak menyakiti hati orang lain, demi kepentingannya sendiri, dia tega mengorbankan orang lain.'' ucap Maya yang tak habis pikir.'' Sudah sebaiknya kamu bersihkan dirimu, dan segera istirahat, besok mama akan bantu kamu buat bicara dengan tita.'' ucap Maya membuat Revan langsung menatap sang ibu.
'' Kenapa kamu lihatin mama seperti itu? ada yang salah dengan ucapan mama?'' umatnya Maya lagi.
'' Gk gitu mah, hanya meras heran aja, biasa nya setiap kali aku minta bantuan sama mama, mama selalu menolaknya, tapi sekarang mama malah menawarkan diri untuk membantuku, bahkan tanpa ku minta, terimakasih mah, aku sangat senang mendengarnya.'' ucap Revan sambil memeluk tubuh wanita paruh baya yang sudah melahirkannya itu.
'' Sudah-suda, mama juga melakukannya karna mama gk mau kehilangan tita sebagai menantu mama, mama sudah terlanjur sayang sama gadis itu, tapi benar kan Van, kamu gk ada melakukannya??
SESSOKAN HARINYA
Terlihat sekarang seorang gadis baru saja menuruni anak tangga,tampak gadis itu sedang menyisir rambutnya yang tergerai indah dengan menggunakan jari tangannya. Dari kejauhan Reno terus memperhatikan apa yang dilakukan oleh gadis itu, sepertinya remaja berusia delapan belas tahun itu sedang berusaha untuk menutupi sesuatu dibagian lehernya. sebenarnya Kanaya sudah menutupi bekas itu dengan foundation bahkan sudah tertutup sempurna, hanya saja Kanaya merasa tidak tenang, hingga akhirnya gadis itu memilih menggerai rambutnya, padahal ia sangat jarang menggerai nya jika berada dilingkungan sekolah, dengan alasan panas dan gerah, padahal didalam lokal ada AC
'' Pagi pah, pagi mah.'' ucap sapa Kanaya saat sudah berada diruang makan, gadis itu menarik kursi disamping Revan, lalu mendudukinya.
Kanaya melirik kearah Revan, yang terlihat sedikit berbeda dimatanya.'' Abang kenapa murung? diputusin sama mba Tita?'' ucap nya asal, membuat Revan langsung menatap tajam kearah adiknya tersebut
'' Semua karna kamu dek.'' ucapnya
'' Loh kok aku sih?''
'' Eh sudah-sudah, jangan bertengkar dimeja makan kalian! mau papa hukum satu-satu? iya?'' ucap Suryo membuat keduanya langsung diam seketika
Next