Pesona Sopir Pribadiku
Kanaya Abraham, gadis cantik yang masih berusia 18 tahun, cantik, pintar, dan manja, Kanaya terlahir dari keluarga yang kaya raya, semua yang ia inginkan pasti didapatkannya, ia adalah anak bungsu dari dua bersaudara, Kanaya memiliki kakak laki-laki yang bernama Revan.
Kanaya adalah gadis yang cukup membuat kedua orangtuanya selalu pusing, karna kelakukan Putri mereka itu, pasalnya gadis itu selalu membuat kegaduhan, dan selalu ugal-ugalan, jika sudah berkendara dijalan raya, sebenarnya sih bukan ugal-ugalan, hanya saja gadis itu terlalu tidak sabar dengan pengendara lainnya, yang selalu lamban dalam berkendara, maka itu ia selalu menyalip setiap kendaraan yang ada didepannya, namun justru itu yang membuat nya sering ditegur oleh beberapa pengguna jalan, hingga akhirnya sampai ditelinga kedua orangtuanya, keduanya selalu mendapat laporan dari beberapa pihak terkait, setiap Kanaya melakukan kesalahan. Maka dari itu baik Suryo mau pun sang istri, memutuskan untuk mencari seorang sopir yang khusus untuk mengantar putri mereka tersebut kemanapun ia pergi, tanpa terkecuali, sebab mereka tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada putri kesayangan mereka tersebut.
✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓
'' Pagi pah, pagi mah.'' sapa nya sambil mengecup pipi kedua orangtuanya secara bergantian, dan menarik kursi yang ada didepannya lalu mendudukinya.
'' Ini sayang roti milikmu.'' ucap Maya sang ibu sambil menyodorkan piring yang berisikan roti yang sudah diolesi dengan selai stroberi kesukaan sang putri, tak lupa segelas susu sebagai pendampingnya.
'' Terimakasih mah.'' ucapnya yang langsung meminum susu tersebut.'' Oya bang Revan belum turun mah? tumben, biasanya dia paling duluan.'' ucapnya sambil menggigit roti miliknya.
'' Abangmu sudah pergi sejak tadi pagi, ada urusan mendadak katanya.'' jelas Maya menjawab pertanyaan putrinya, sedangkan Suryo sang papa terlihat sedang menikmati kopi hitam miliknya tanpa ingin ikut berkomentar.
Kanaya melirik sang papa yang terlihat tengah membaca koran,'' Papa..,,'' panggil Kanaya manja, gadis itu menggeser sedikit tempat duduknya mendekati Suryo, membuat lelaki paruh baya tersebut melirik anak gadisnya tersebut melalui ekor matanya, jika sudah begitu, Suryo tau jika putri bungsunya tersebut ada maunya.
'' Hem,'' ucap Suryo yang dijawab hanya dengan deheman.
'' Ih papa kok gitu sih? anak gadisnya ngomong juga kok dicuekin sih.'' protesnya sambil mencebikkan bibir. Suryo yang melihat anak gadisnya ngambek langsung melipat koran tersebut, lalu menatap wajah menggemaskan sang putri tercinta.
'' Iya, ini papa dengar, kamu mau bicara apa hem?'' tanya Suryo
'' Emm, itu pah, aku boleh ya kesekolah naik mobil sendiri? aku janji aku tidak akan ugal-ugalan lagi deh, lagian bosan pah terus disupiri, jadi boleh ya pah?'' rengeknya sambil membujuk sang papa
Namun belum sempat Suryo menjawab nya, Maya sang ibu lebih dulu menyela.' No sayang, kamu lupa kalau sebulan yang lalu kamu hampir saja menabrak anak orang? untung saja gk apa-apa, kalau gk mungkin kamu sudah diperkarakan dikantor polisi.'' ucap Maya yang mengingatkan sang anak
'' Tapi kan mah itu bukan salahnya aku, dia nya aja yang nyebrang jalan gk hati-hati, makanya hampir ketabrak.'' jawabnya membela diri
'' Tapi tetap saja itu membahayakan kamu, pokoknya mama gk mau kalau kamu nyetir sendiri titik gk pakai koma.'' ucap Maya, membuat Kanaya hanya bisa mendengus kesal.
'' Yang dikatakan mama kamu benar sayang, lagi pula papa sudah merekomendasikan supir baru buat kamu, dan nanti siang dia baru bisa datang, jadi Pagi ini kesekolahnya biar papa saja yang antar kamu.'' ucap Suryo
Ih mama dan papa nyebelin banget sih, lihat saja aku pasti akan buat supir baru itu gk betah bekerja dirumah ini.
Batinnya
DITEMPAT LAIN
Terlihat Revan sedang duduk bersama dengan seorang pria tampan disalah satu cafe,'' Loe serius dengan pekerjaan ini? padahal kan tadi niatnya gue cuma nanya sama loe doang, eh gk taunya malah loe yang mau daftar, lagian kenapa gk bekerja diperusahaan gue aja sih?'' ucap Revan pada pria tersebut
'' Gk lah, gue mau cari suasana baru aja, mungkin jika waktunya sudah tepat nanti, baru gue akan terusin usahan bokap gue.'' jawab pria tampan tersebut.
'' Terserah Lo aja Ren, Oya kapan loe akan mulai bekerja?'' sambung Revan lagi.
'' Nanti siang, gue disuruh bokap loe buat jemput adek loe disekolahannya.'' jawab pria tersebut yang ternyata bernama Reno Atmajha.
Reno Atmajha adalah teman sekaligus supir yang akan bekerja dikediaman keluarga Abraham, pria tampan dengan kulit putih bersih, tubuh tinggi berotot, dada bisep, membuat siapa saja yang melihat nya pasti akan terpesona, khususnya kaum hawa. Reno juga baru saja menyelesaikan S2 nya diluar negri, dan ia baru kembali sekitar dua bulan lalu, entah kenapa dia memilih menjadi supir pribadi untuk Putri dari keluarga Abraham tersebut, padahal orangtuanya sudah memintanya untuk bergabung diperusahaan keluarga mereka. Sebenarnya salah satu alasan Reno menjadi supir karna ingin menghindar dari perjodohan orangtuanya, ia tak ingin tinggal dirumah kedua orangtuanya, sebenarnya bisa saja Reno tinggal di apartemen, hanya saja pria itu tidak ingin jika dirinya selalu didatangi oleh wanita yang ingin dijodohkan dengannya tersebut.
***
Flashback
Beberapa tahun yang lalu, saat itu usia Reno masih berusia 15 tahun, saat itu ia sedang bertamu dengan kedua orangtuanya, kesalah satu rumah sahabat mereka, dan saat ia bermain dihalaman depan rumah tersebut, saat itu ia melihat ada seorang gadis kecil menangis sambil memegangi sebuah boneka, karna merasa penasaran Reno pun mendekati gadis kecil tersebut
'' Kamu kenapa gadis kecil?'' ucap Reno membuat gadis yang masih berusia sepuluh tahun tersebut menatap kearahnya, mata bulat itu berkedip berkali-kali, membuat Reno terpesona melihat nya, sangat menggemaskan dimatanya, meskipun masih terlihat sisa air mata dipipinya.
'' Kaki boneka beruang aku sobek kak, padahal ini boneka kesayangan aku.'' jawabnya yang masih sesegukan
'' Coba sini aku lihat.'' ucap Reno sambil melihat boneka tersebut.'' Ini sepertinya sudah tidak bisa diperbaiki lagi.'' sambung Reno membuat gadis kecil itu kembali menangis.
'' Huuaaa,,bonekaku...
'' Hei tenang, jangan menangis, ini sebagai gantinya bagai mana kalau aku beri gantungan kunci milikku, ini adalah benda kesayanganku.'' ucap Reno sambil mengambil benda tersebut dari dalam saku celananya, sebuah gantungan bergambar beruang madu, dan Reno selalu membawanya kemana pun ia pergi, baginya itu adalah sebuah jimat keberuntungan, dan sekarang ia memberikannya pada gadis kecil itu. Melihat gantungan kunci tersebut membuat gadis kecil itu seketika berhenti menangis.
'' Wah cantik sekali, ini beneran buat aku kak?''
'' Iya, itu sekarang menjadi milik kamu, jaga baik-baik ya? itu adalah benda kesayangan ku.'' ucap Reno
'' Terimakasih kak, aku pasti jaga milik kakak dengan baik, seperti menjaga hatiku yang suatu saat juga akan aku berikan untuk kakak.'' ucapnya sambil tersenyum. Reno sempat kaget mendengar ucapan gadis kecil itu, tapi sedetik kemudian ia tersenyum, dan tak terlalu menanggapi ucapan nya, karna ia tau jika mungkin itu hanya ucapan seorang gadis kecil, namun beskipun begitu entah kenapa ia malah mengharapkan ucapan gadis itu menjadi kenyataan.
'' Nay! Kanaya kamu dimana nak?'' panggil seseorang dari dalam rumah.
'' Jadi nama kamu Kanaya?''
'' Iya kak, oya kak maaf ya aku mau kedalam dulu, soalnya sudah dipanggil mama, sekali lagi terimakasih atas gantungan kuncinya.'' ucapnya sambil tersenyum, lalu tiba-tiba mengecup pipi Reno.'' Bye kakak tampan.'' sambung yang langsung berlari masuk kedalam rumah, sementara Reno masih mematung sambil memegangi pipinya yang baru saja dicium oleh gadis imut dan menggemaskan tersebut, ia memegangi dadanya yang merasakan sebuah desiran aneh.
'' Ada apa denganku? apa aku menyukai gadis kecil itu? bagai mana mungkin?'' gumamnya
Dan sejak pertemuan tersebut mereka tidak pernah lagi bertemu, sebab mereka harus pindah rumah kekota lain, sebab papanya pak Anton, mendapat tawaran kerja dengan gaji yang sangat menjanjikan, dan sejak saat itu mereka tidak pernah lagi kembali kekota asal mereka, sampai terdengar kabar jika ibu nya meninggal dan kedua orangtua Kanaya datang kekota dimana mereka tinggal saat itu. tapi sayangnya Revan dan Kanaya tidak bisa ikut karna ada kegiatan disekolah saat itu, dan setelah kepergian ibunya, Reno memilih untuk melanjutkan kuliah diluar negri, hingga tiga tahun kemudian terdengar kabar jika sang papa telah menikah lagi.
Flashback and
***
Saat ini Kanaya baru saja sampai disekolah, setelah turun dari mobil sang papa, dan berpamitan, remaja belia itu langsung menuju gerbang sekolah dengan sedikit berlari kecil
'' Nay,, kanaya...!" panggil seseorang pada Kanaya, membuat yang punya nama langsung menoleh keasal sumber suara.
'' Loh, kok loe disini? mobil loe dimana?'' tanya Kanaya pada orang tersebut, yang ternyata bernama Nina sahabat gadis itu.
'' Masuk bengkel, dan tadi gue berangkat sekolah naik taksi.' jawabnya.'' Yaudah masuk yuk!" sambungnya lagi sambil menarik tangan Kanaya menuju bangunan sekolah elit tersebut.
Sesampainya didalam kelas, Kanaya dan Nina langsung disambut oleh pemuda tampan yang tak lain adalah Dion pacar Kanaya, mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun.
'' Yang kok kamu disini sih?'' tanya Nay
'' Kenapa emang gk boleh aku ketemu pacar sendiri?''
'' Ya bukan gitu, sebentar lagi kan bel masuk kelas, nanti kamu kena marah loh kalau sampai ketahuan.'' jelas Kanaya.
'' Tau nih, masih pagi, dan waktu masih panjang kalee.'' ucap Nina mencibir.
'' Dih,diriku aja jadi cewek '' jawab Dion
'' Iri? sama kalian? yang benar aja.'' ucap Nina memutar bola matanya malas.
'' Jngan galak-galak, entah gk ada yang mau sama loe Nin.'' ucap pemuda yang bernama Dion tersebut.
'' Bodo amat, emang gue pikirin.'' jawanya yang membuat Kanaya hanya menggelengkan kepala mendengar pertengkaran tak berarti diantara keduanya.
***
Saat ini kedua gadis cantik itu sedang berada dikantin sekolah, untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sejak tadi.'' Akhirnya kenyang juga '' ucap Nina, lalu mengambil tisu yang ada diatas meja tersebut, lalu mengelap mulutnya yang sedikit belepotan karna makanan tersebut. Sedangkan Kanaya merogoh ponsel miliknya saat mendengar bunyi yang berasal dari benda pipih persegi miliknya. Sepertinya gadis itu baru saja mendapatkan pesan dari seseorang.
'' Loe kenapa Nay? muka nya kecut gitu, memangnya dapat pesan dari siapa?'' tanya Nina sahabatnya
'' Bang Revan, dia bilang sopir gue udah nunggu didepan gerbang, sumpah malas banget gue rasanya pulang.'' ucap gadis itu dengan wajah lesu.
'' Lah nih anak, memangnya loe mau nginap digedung sekolah ini? udah lah terima aja, lagian apa salahnya coba punya sopir? kan enak dianterin kemana aja.'' ucap Nina, yang sialnya terdengar sangat menyebalkan ditelinga Kanaya.
'' Lagian percuma loe punya pacar, kalau menurut gue nih ya, kalau ketahuan keluarga loe juga, gue rasa gk akan apa-apa, dan gk akan kena marah, loe kan anak kesayangan.' sambung Nina.
'' Gk apa-apa gimana? loe lupa kalau bang Revan melarang gue buat pacaran? kalau dia tau, pasti gue digorok sama dia.'' ucap Kanaya mengingat kalau abangnya tersebut tidak suka jika adiknya itu berpacaran, dengan alasan masih sekolah. Dan selama satu tahun pacaran dengan Dion, Kanaya tidak pernah sekali pun membawa kekasihnya itu kerumah, dan karna Dion juga sangat mencintai Kanaya, maka pemuda itu tak pernah mempermasalahkannya.
'' Ya kalau loe mati kan gue bisa gantiin posisi loe.'' candanya sambil mengulum senyum
'' Nyebelin banget sih loe Nin,'' protesnya sambil memajukan bibirnya beberapa senti, membuat Nina terkekeh melihat nya.
Sementara itu didepan gerbang sekolah terlihat sebuah mobil sedan putih yang sudah terparkir disana, dan itu adalah mobil milik keluarga Kanaya, dengan Reno yang berada didalamnya.
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Isnadinadia
bagus..lanjutkan..
2023-09-12
0