Galang, ketua geng motor, jatuh cinta dengan seorang gadis yang memiliki trauma dengan geng motor. Namanya Shella, gadis penjual fried chicken yang cantik dan pintar.
Shella merupakan penyelamat hidup Galang, dan memberikan sebagian darahnya saat nyawa Galang di ujung maut.
Bagaimana Galang harus berjuang agar bisa mendapatkan cinta dari Shella?
Trauma apa yang dialami Shella?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eni pua, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Terkunci di kamar mandi
"Apa, Galang?"
Pak Darman terdiam. Putri kesayangannya kini sudah mulai dewasa. Sudah mulai merasakan jatuh cinta. Tapi kenapa harus dengan Galang? Pemuda yang sama sekali tidak sesuai dengan harapan Pak Darman.
Bagi Pak Darman, pengakuan Shella hari ini merupakan hal yang sangat mengejutkan. Dan bagi Shella, pengakuannya ini merupakan keputusan yang teramat berat. Apalagi, harus berhadapan dengan ayahnya yang sangat ingin Shella memiliki masa depan yang lebih baik. Baginya, berpacaran dan jatuh cinta, hanya akan menjadi penghalang Shella untuk meraih masa depan yang cerah.
"Shella, kamu tahu bagaimana komitmen Ayah. Ayah hanya akan setuju kamu berpacaran jika itu adalah Pak Rafael," jawab pak Darman kecewa.
"Ayah, sudah Shella katakan jika Shella tidak mencintai Rafael. Bahkan jika nanti Shela sudah lulus kuliah, Shella tidka akan menikah dengannya," jawab Shella kesal.
"Shella, apa yang kamu lihat sari Galang? Dia bukan pria yang bai. Bahkan kamu sudah tahu itu jauh sebelumnya. Meskipun dia dari keluarga kaya, tetapi dia bukan calon suami yang baik untuk kamu," ucap Pak Darman.
"Shella tahu. Tetapi, dia sekarang sudah banyak berubah. Ayah juga lihat, bukan? Dia telah berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi orang yang lebih baik. Seharusnya kita menghargai dan mendukung perjuangan dia, Ayah," ucap Shella berusaha membuat ayahnya memahami keadaan Galang.
"Bukan ayah tidak ingin mendukung dia, tetapi dia hanya akan menghambat perjalanan dan membawa masalah untuk kamu. Ayah tetap pada keputusan Ayah,"kata Pak Darman serius.
"Ayah, berilah kesempatan pada kami, terutama Galang. Kami akan membuktikan pada Ayah jika kami akan bisa melewati semua ini. Kami saling mencintai dan Shella yakin, Galang akan berubah Demian Shella," kata Shella penuh keyakinan.
"Baik, Ayah akan memberi kalian kesempatan. Jika satu kali lagi, Galang terlibat dengan masa lalunya, maka kesempatan itu akan berakhir. Dan kamu harus mau menerima Rafael," ucap Kak Darman.
"Baik, Ayah."
Shella tampak bahagia saat mendengar ucapan ayahnya. Dia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu Galang dan memberitahukan sikap ayahnya terhadap hubungan mereka.
Siangnya, Shella berangkat kuliah tanpa mampir ke resto karena Galang sudah membawa sepeda motor sendiri. Mereka berencana bertemu di kampus.
Kedekatan Shella dan Galang yang mulai terlihat sejak mereka menjalin hubungan, menimbulkan rasa iri di hati beberapa gadis. Mereka berusaha membuat Shella menjadi target mereka untuk di bully.
Shella berjalan dengan cepat menuju ke toilet. Dia tidak menyadari seseorang telah bersembunyi di balik dinding untuk mengerjainya. Shella masih tenang saja sampai saat di hendak keluar dan ternyata pintunya telah terkunci dari luar.
Shella berteriak-teriak tetapi tidak ada yang mendengarnya karena hari itu, kampus sudah tidak ada kegiatan lagi dan semua orang sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kecuali Galang yang masih setia menunggu Shella di tempat parkir.
Satu jam telah berlalu dan Shella belum keluar juga. Sepeda motornya juga masih ada di tempat parkir yang berarti Shella masih berada di dalam. Galang akhirnya memutuskan untuk mencari Shella ke dalam kampus Shella.
Kebetulan mereka memang satu universitas tetapi beda jurusan. Shella jurusan Manajemen bisnis sedangkan Galang jurusan kedokteran. Rupanya Galang sengaja memilih masuk jurusan kedokteran untuk membuat ibunya marah.
Saat tahu Galang memilih jurusan kedokteran, ibunya sempat marah. Karena Mila berharap Galang akan seperti kedua kakaknya yang sedang belajar manajemen ke luar negeri.
Setelah Galang mengenal Shella, Galang menyadari jika pilihannya tidak buruk. Shella selalu mengatakan bahwa menjadi seorang dokter adlah profesi yang sangat mulia. Dengan julukan malaikat bersayap putih, bisa memberi harapan dan cahaya bagi pasiennya. Dikala hati sudah putus asa, seorang dokter adalah harapan satu-satunya bagi mereka selain doa tentunya.
Galang bergegas menyusuri lorong depan kelas. Sesekali dia berteriak memanggil nama Shella, tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Galang mulai gelisah dan khawatir.
Saat melewati toilet, sayup-sayup terdengar suara seorang wanita dari dalam. Galang yang sudah panik, langsung mencari ke arah sumber suara. Semakin dekat, suara itu semakin jelas dan benar saja, itu suara Shella.
Galang menggedor-gedor pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam untuk memberitahu jika Galang ada di luar.
"Shella, jangan takut. Aku ada di sini!" teriak Galang.
Galang berusaha membuka pintu dengan paksa tetapi tidak bisa.
"Shella, aku pergi cari bantuan dulu. Kamu tenang saja!" teriak Galang.
Galang bergegas berlari mencari bantuan dua orang satpam yang ada di depan. Galang berusaha menjelaskan sehingga mereka berdua setuju untuk membantunya.
Mereka bertiga bergegas menuju ke kamar mandi wanita.
...****************...