NovelToon NovelToon
Deritamu Bukan Deritaku

Deritamu Bukan Deritaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Saudara palsu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Osmanthus

Perjalanan hidup sebuah nyawa yang awalnya tidak diinginkan, tapi akhirnya ada yang merawatnya. Sayang, nyawa ini bahkan tidak berterimakasih, malah semakin menjadi-jadi. NPD biang kerok nya, tapi kelabilan jiwa juga mempengaruhinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Osmanthus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lalu?

"Tidak, tidak ada lagi yang mau ditanyakan." jawab Nita ogah-ogahan.

"Bagaimana? Apa kamu mau kembali tinggal bersama kakek dan nenekmu ini?" tanya bu Tere sedih.

"Ngga bu, aku tidak mau." jawab Nita cepat.

Dalam hatinya, "Cih...tinggal di rumah bobrok begini? Bahkan mereka juga sakit-sakitan. Mana mau aku. Kenapa dunia ini jahat sekali sih sama aku? Dapat ibu modelan ngga jelas. Ibu angkat juga kere. Eeeh, yang kakek juga lebih miskin lagi. Kirain bisa senang jadi satu-satunya cuci di rumah mereka. Taunya malah kondisi begini. Capek-capek ngamuk ngga ada hasil"

"Ya sudah, kalau begitu nanti kita pulang kamu minta maaf kepada ayah ya." ujar bu Tere lagi sembari mengelus kepala Nita.

Nita hanya diam dan membisu tanpa menjawab sepatah kata pun.

"Baiklah kalau begitu, sebaiknya kami undur diri dulu. Maaf, jadi menganggu waktu istirahat kalian." pak Randy menutup pembicaraan dan hendak beranjak keluar rumah.

"Eh, kalau Nita mau main ke sini juga boleh ya nak. Jangan sungkan. Toh, kami kakek dan nenek mu sendiri." kata bu Dini cepat.

Ya, hati ibu mana yang tidak remuk? Bahkan seorang nenek juga dulunya adalah seorang ibu dari anak perempuannya. Apalagi ini, dia tidak bisa memeluk dan menjaga cucu kandungnya sendiri.

"Eh... Iya nek, kapan-kapan saya ke sini." jawab Nita sambil memaksakan tersenyum.

Akhirnya mereka berpamitan dan kembali ke rumah masing-masing. Sepanjang jalan kembali mereka masuk dalam keheningan, semua sibuk dengan pemikiran sendiri.

"Aku ngga sabar mencapai usia 17 tahun, biar bisa bebas dari keluarga ini. Aturan banyak, sibuk ngatur-ngatur, ternyata bukan keluarga kandung. Pantas aja aku ngga ada mirip sama abang-abangku. Eh, kalau bukan saudara kandung, bisa menikah donk? HAHAHAHA....." Nita tersenyum sumringah mengingat kegantengan abangnya Joni.

Remaja di usianya yang sedang mengalami puber memang sudah lama menyadari abangnya ganteng dan pintar. Bahkan teman sekolahnya banyak yang jatuh cinta mati dengan abangnya Joni ini. Dulu dia cuma bisa melihat ya abangku ganteng. Tapi dengan kenyataan ini? Wah, bisa donk dia menyatakan cinta kelak.

Berbeda lagi dengan bu Tere yang masih kalut dengan kemarahan pak Guntur. Selama mereka menikah, belum pernah pak Guntur semarah itu. Apalagi sampai memukul sesuatu. Kalau sudah begitu, agak susah membujuk pak Guntur.

"Memang kelakuan Nita sangat salah sekali, tapi wajar kan? Anak seusia dia memang sedang labil dan gampang tantrum kan? Mengapa sampai marah begitu?"

"Padahal kan bisa dibicarakan baik-baik, tidak perlu juga sampai marah dan memukul pintu."

Pikir bu Tere yang terus mengaggap Nita hanya sekedar remaja labil dan tantrum. Nanti juga Nita akan berubah, begitu pikirnya.

Sedangkan pak Randy sedikit merasa bersalah kepada pak Guntur. Dia tau kalau pak Guntur memang awalnya juga keberatan mengambil Nita, tapi demi istrinya akhirnya dia mengalah.

Seandainya saja pak Randy ngga memberikan Nita ke bu Tere, mungkin mereka tidak akan menghadapi masalah begini.

Dia juga tahu sepak terjang Nita di luaran. Boleh dibilang 11-12 dengan ibunya. Hampir 90% persis seperti kelakuan Ema dahulu.

Pak Randy jadi sulit membayangkan, bagaimana kalau kelak Nita mengulang lagi kesalahan Ema? Pasti keluarga pak Guntur hancur, kacau balau.

Perasan menyesal mulai menyelusup masuk di relung hati pak Randy, tapi apa daya, nasi sudah jadi bubur. Dulu ingin membantu Ema dan bayi kecil Nita, serta mewujudkan harapan bu Tere. Ternyata siapa yang menyangka? Malah si kecil Nita ini akan menghasilkan masalah?

Pak Randy hanya bisa geleng-geleng kepala memikirkannya.

Mereka sampai di rumah bu Tere, pak Guntur sudah tidak terlihat lagi di teras. Akhirnya mereka masuk ke dalam rumah dan sangat kaget melihat pak Guntur yang terbaring tertelungkup di depan pintu kamar.

"Sayang!!!" teriak bu Tere.

"Ya Tuhan, kenapa ini?"

Bu Tere cepat-cepat membalikkan badan pak Guntur dan melihat pak Guntur yang tidak sadarkan diri.

"Tenang Tere, saya akan panggil pertolongan. Sebaiknya dibawa ke rumah sakit. Sepertinya serangan jantung." pak Randy bergegas keluar dan mencari rumah pak RT yang memiliki mobil, hanya pak RT saat itu di kompleks mereka yang memiliki mobil.

Nita hanya diam sedikit terkejut. Dia tidak melakukan apapun hanya melihat ibunya menepuk-nepuk wajah pak Guntur supaya sadar.

Sebenarnya tindakan bu Tere ini kurang tepat, seharusnya dilakukan kompresi dada sebanyak 100-120 kali tiap menit hingga pertolongan datang atau pasien merespons. Tapi namanya panik dan awam, akhirnya bu Tere melakukan sebisanya saja.

Tidak lama datang pak RT yang membawa mobilnya dan mereka mengangkat pak Guntur beramai-ramai. Untunglah sebelum ini pak RT memanggil preman kampung untuk membantu.

Secepat kilat mereka ke rumah sakit menuju UGD, hanya bu RT yang dititipkan pesan untuk menunggui Doni dan Joni yang akan pulang sekolah beserta kunci rumah.

Di jalan pak RT melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimum. Sedikit jantungan juga, takut ditilang polisi. Tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak cepat ya tidak bisa tertolong nanti.

"Sayang, bangun dong." panggil bu Tere menepuk pipi pak Guntur dan mengusap-ngusap punggung tangan suaminya.

"Aduh...bagaimana ini pak Randy? Dia belum pernah marah besar seperti ini sebelumnya." tangis bu Tere.

"Kalau tahu, aku ngga akan membiarkan dia di rumah, baiknya tadi aku tinggal saja dengan dia."

Nita yang dibawa ikut dengan mobil pak RT hanya duduk diam menyaksikan ibunya menangis. Isi pikiran nya mulai berkecamuk. Jika pak Guntur tidak ada, maka tulang punggung keluarga hilang, bisa-bisa dia kembali ke rumah kakek Simon.

"Ugh, sial sekali sih. Kenapa semua harus terjadi dalam hidupku? Kenapa tiba-tiba malah jatuh pingsan? Kalau ayah mati kan aku jadi korban." gerutu Nita dalam hati dan dia meremas bajunya dengan kesal.

"Semoga saja ngga kenapa-kenapa Tere. Kita sedang usahakan secepatnya sampai di rumah sakit. Setau saya jika semakin cepat ditangani, semakin kecil resiko nya." pak Randy mencoba menenangkan bu Tere.

"Ya bu, setau saya juga begitu. Tapi bisa jadi juga bukan serangan jantung, mungkin hanya pingsan karena terlalu emosi." pak RT juga menimpali mencoba menenangkan bu Tere yang panik.

"Iya pak, semoga juga begitu. Kalau kenapa-kenapa dengan suami saya, kami jadi terluntang-lantung juga pak." jawab bu Tere masih dengan air mata yang terus mengalir menganak sungai.

"Itu bu, sebentar lagi kita masuk ke halaman RS, siap-siap ya. Saya akan langsung menuju pintu masuk UGD" jelas pak RT

1
Titin Sumarni Binti Iri
sangat sangat bagus.. semakin penasaran.. pembaca mo dibawa kemana nih kira kira?
Dewi Sri
Novel ini iklan nya luar biasa
gaby
Badai besar apakah itu??? Apakah konfliknya berat ka??? Karena bny kejadian perselingkuhan ayah tiri & anak perempuannya. Atau anak tiri di perkosa ayah tirinya.
gaby
Aq baru gabung ka, kayanya sih bagus. Mudah2an selalu bagus sampe ending. Upnya yg rajin ka & yg paling penting jgn hiatus d tengah jalan. Mau rating atau jumlah like ga memenuhi ekspektasi, yg namanya sudah memulai, maka harus di akhiri pula. Jgn putus d tengah jalan, ksian kami para reader setia yg kecewa
OSM: Terimakasih. Akan diusahakan tetap jalan terus karyanya. karena saya sendiri suka membaca juga.
total 1 replies
Renji Abarai
Ceritanya seru banget sampai aku lembur nge-baca, hehehe. 👍
OSM: Terimakasih kak🙏🏻😊
total 1 replies
Shoot2Kill
Keren banget nih cerita, authornya jago banget!
OSM: Terimakasih atas komennya yang pertama. Baru kali ini saya coba2 buat novel
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!