Mom For ARCHIE

"Ayo Archie... Kejar mama..." Ujar Risha sembari berjalan cepat meninggalkan putranya yang Mencoba berlari menyusulnya. Shean dibelakang Putranya memberikan Semangat dan arahan, Seolah mengajarkan agar Pria kecil itu jangan pantang Menyerah. Pria itu Mengejar, bukan dikejar.

Risha semakin cepat berjalan diatas Pasir putih tanpa alas kaki. Dua hari tidak diguyur hujan, membuat Pasir nampak tidak terlalu becek. Namun udara cuacanya masih Ekstrim, sebab memang Sudah masuk kemusim dingin.

Ini pertama kalinya Archie menginjakkan kakinya diatas pasar tanpa Alas kaki seteleh bisa berjalan. Sigembul itu nampak sangat Cerita dan tertawa mengejar mamanya. Begitu pula Shean, kebahagiaannya seolah sudah sangat lengkap dengan kehadira Arisha dalam hidupnya dan Archie. Kurang apalagi? Kurangnya hanya satu, awal yang salah, karena terlanjur ada perjanjian diantara mereka.

"Sudah, mama Cepek Archie..." Risha berhenti dan berjingkok Didepan putranya. Menyamai Tinggi Sigembul yang tak ada lelahnya berjalan itu. maklum, Sedang asyik-asyiknya berjalan.

"Lihat, Mamamu sudah Nyerah." Cibir Shean melirik istrinya. Risha masa bodo, Wanita itu lantas berdiri berjalan mendahului dan duduk diatas tikar yang sudah digelar seteleh dia datang tadi.

Shean menggandeng tangan Putranya berjalan menyusul Sang mama muda yang sudah duduk menikmati pemandangan Alam dengan banyaknya wisatawan dihari minggu ini.

"Sama mama dulu bentar. Papa mau beli minuman." Ujar Shean meminta putranya duduk. Sigembul itu sebenarnya tidak mau, karena masih ingin berlari-lari didekat Air, namun karena Mama Risha yang bicara, akhirnya Archie Menurut.

Risha mengumpulkan Pasir didepannya bermaksud mengajak Sigembul yang mulai rewel itu bermain pasir. Archie pun ikut Melakukan apa yang diajarkan mamanya, membuat Bangunan dari pasir pantai. Buatan Archie hancur lebur, dan malah diinjak-injak. Sedangkan Risha, Pasir didepannya sudah berdiri membentuk Sebuah bangunan Kastil. Archie nampak senang melihatnya.

"Kau mau ini?" Risha bertanya menunjukkan Kastil buatannya. Sigembul itu mengangguk antusias. "Cium dulu pipi mama. Baru mama akan kasih kastil ini." Lanjut Risha menunjuk pipi kanan kirinya.

Dengan Gerakan cepat dan Sat set. Archie langsung mendaratkan Kecupan berkali-kali dipipi kanan kiri dan kening Mama mudanya.

"Selamat, sekarang Kamu menjadi Rajanya." Puji Risha diiringi dengan Senyuman dan tepuk tangan Pelan. Archie ikut bertepuk tangan melihat Kastil itu menjadi miliknya.

Shean datang membawa dua jus jeruk dan susu kotak diatas nampak beserta cemilan Ringan. Uh, manisnya ketika Pria tampan itu bersikap Ramah. Risha Tersenyum melihatnya.

"Terima kasih, My Husband..." Ujar risha menyunggingkan senyuman manisnya.

Shean menaruh Nampannya didepan Sang istri dan membalas Senyuman Risha.

"Ini tidak gratis. Asal kau tahu..." Sentah Shean tersenyum menyeringai melirik istrinya. Risha tak mengubris dan mengambil Susu kotak rasa coklat dan memberikannya kepada sang putra yang sudah merengek memintanya.

Shean mengambil tempat disamping istrinya dan mengambil satu gelas jus jeruk.

Hanya satu tegukan saja, Archie langsung memberikan Susu kotaknya kesang mama. Sikecil itu tak menyukai rasanya.

"Mau jus?" Risha memperlihatkan Jus yang dipegangnya. Archie mengangguk antusias, risha Tersenyum ingin Menggoda putranya saja.

"Nggak boleh..." Shean menyela dan mendekap putranya yang memberontak. Archie berteriak dan meronta minta tolong pada sang mama, Risha hanya diam menikmati Jus dan cemilannya sambil menyaksikan Putra dan Suaminya yang Bergelut.

"Mama..." Panggil Archie dengan wajah memelas. Risha menggeleng-gelengkan kepalanya Melihat Dua pria berbeda usia itu.

Tangannya mengulur menyambut kedatangan putranya. "Shean..." Risha memutar bola matanya malas. Diraihnya tangan kecil yang berusaha menggapai tangannya. Namun Shean tak bergeming dan sengaja menahan putranya.

"Mama... hiks hiks..."

"Shean!" Sentak Risha memberi tatapan tajamnya. Shena tertawa kecil dan melepaskan Archie yang langsung berdiri memeluk mama Risha.

"Cup cup sayang...Papa nakal ya.." Ujar Risha mengusap-usap punggung Archie. Sikecil itu langsung diam dan kembali meminum Susu kotak. Tadi tidak mau, sekarang mau. Pria itu gampang berubah ya.

Seteleh kenyang, Archie kembali bermain pasir bersama sang papa Shean. Shean mengajarkan putranya membentuk bangunan-bangunan yang entahlah apa bentuknya. Begitu pula Risha yang ikut bergabung dengan Dua pria kesayangannya.

"Waaww...Keren..." Ujar Risha melihat Kastil dari pasir yang dibuat Archie dan Shean.

Kastil impian Risha, Mimpinya menjadi Ratu yang dicintai Raja, dan hanya menjadi Permaisuri Satu-satunya. Cinta adalah hal yang diinginkan untuk Rumah tangganya. Namun sayang, Shean tak bisa memberinya Itu.

Archie Berjalan Memegang tangan Risha, Risha mengalihkan menatap Putranya.

"Un tuk, Ma ma..." Ujar Archie dengan Suara gemasnya, membuat Risha tak percaya mendengarnya. Sikecil itu menunjuk Kastil didepan papa Shean dan mempersembahkan Untuknya, Risha tersenyum Dan mengusap pipi Sigembul yang kotor terkena pasir.

"Itu untuk mama?" Tanya Risha memastikan.

Archiello menjawab mengangguk. Shean merasa bangga dengan Sikap putranya, Mengapa Archie terlihat begitu mencintai Ibu Asuhnya. Bagaimana dengan Perpisahannya nanti?

Risha mencium pipi kanan kiri Archie, Tak menyangka Sikecil bisa punya pemikiran seperti itu. Usianya Baru 1 tahun, namun Sikecil itu sangat cerdas dan mudah Menangkap Hal-hal baik yang diajarkan Mama Risha.

"Terima kasih, ya Pangeran mama..." Risha tersenyum haru. Walaupun Hanya Pasir, namun hatinya bahagia. Risha seperti memiliki seorang Putra kandung, Archienya, pangerannya.

"Kamu tidak berterima kasih padaku? Aku yang membantu membuatnya..." Celetuk Sheano Menoleh melirik Istrinya. Berharap Mendapat Kata 'Terima kasih' dari Risha. Nakal memang ya.

Risha menyeringai namun Seteleh itu Tersenyum begitu manis. "Terima kasih Suamiku Tersayang..." Risha Mengedipkan sebelah matanya. Sialan, Shean tergoda dengan Bibir manis itu. Kalau saja tidak ada Archie, mungkin Sudah habis ditangannya.

Hampir Sore hari, Risha dan Shean masih dipantai. Menikmati Semilir Angin yang berhembus kencang dihari yang menjelang petang karena matahari semakin turun. Shean melirik Arlojinya, menunjukkan pukul Setengah 3 Sore.

Pandangannya kembali Fokus keWanita yang menggelayut manja dibahunya. Kepalanya menempel Dibahu kanannya menikmati Ombak yang berlomba-lomba sampai kepermukaan pantai. Mereka kini duduk diatas pasir tanpa alas. Seperti keinginan Risha. Archie tidur diatas tikar dibelakang Risha, sesekali Shean melirik memastikan putranya aman.

Tangan shean merayap masuk kedalam Saku Celana Jeansnya dengan Susah payah. Kemudian menarik tangannya lagi. Tangan kanannya beralih merangkul Bahu Istrinya dan beberapa kali mencium Rambut wangi khas Jasmine yang menjadi Favorit Risha sekarang. Dan menjadi Candu Untuk Shean.

Shean mendorong Pelan Tubuh Risha kedepan, membuat Risha kaget. Risha sontak merasa kecewa dengan perlakuan Shean yang ternyata diluar Dugaannya. Shean yang manis, Shean yang mesra, tetaplah Shean pria yang Menikahinya diatas Perjanjian. Risha Tersenyum sinis mengakui kebodohannya sendiri.

Saat hendak beranjak, Sebuah tangan menariknya lagi. Risha henda protes namun Langsung Bungkam ketika Sesuatu hal tak terduga Langsung Membuatnya Tak bisa berfikir.

Benda dingin menyentuh kulit lehernya, dan sekarang melingkarinya. Shean memasang Sebuah Kalung warna putih dengan Liontin berbentuk Love. Begitu indah bahkan Risha Hampir tak percaya melihat kalung impiannya.

"Shean..." Lirih Risha tak kuasa melanjutkan Ucapannya.

"Happy Anniversary yang pertama, sayang..." Bisik Shean tepat ditelinga Risha. Setetes air mata langsung jatuh dipelupuk mata Coklat itu.

Risha berbalik dan langsung menghambur kepelukannya, tak mampu menyembunyikan Wajah bahagianya.

"Makasih, Shean.." Lirih Risha semakin menenggelamkan Wajahnya didada bidang yang tertutup Kemeja lengan pendek dengan kancing bagian Atas dada terbuka.

Shean mengusap-usap Rambut yang wanginya membuat candu untuknya. Hanya memberikan kalung dan Ucapan Selamat, bisa membuat Risha bahagia. Sesederhanakah kebahagiaannya?

Jika benar, Shean berjanji. Selama Pernikahan berlangsung sebelum satu tahun lagi. Shean akan membahagiakan Wanita dalam dekapannya. Shean janji itu.

*****

Bersambung...