NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Duda Anak 1

Terpikat Pesona Duda Anak 1

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Anak Genius
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: lala_syalala

Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.

"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.

Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Yukkk kepoinnnn ceritanya!!

🥕🥕🥕

Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26_Candu

Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore artinya waktu nya pulang karyawan kantor, begitu pula dengan Inez.

Sekarang Inez sedang menunggu bis umum untuk membawanya pulang ke rumah, saat busnya datang Inez segera masuk dan menuju ke rumahnya sekarang atau lebih tepatnya mansion milih Bara karena sekarang dia sudah tidak punya rumah lagi.

Sedangkan di mansion besar itu, Daniel sedang menangis kencang dengan suara yang sudah mulai serak.

Saat Inez baru saja sampai di dalam dia mendengar suara tangisan Danie di kamarnya.

"Mbok Ijah," panggil Inez.

"Nyonya akhirnya datang juga," sahut mbok Ijah, yap mulai sekarang semua karyawan sudah memanggil Inez sebagi nyonya karena bagaimana pun sebentar lagi Inez akan menjadi istri dari majikannya.

Awalnya Inez tidak ingin dipanggil seperti itu namun karena seperti tidak akan berhasil untuk meminta semua pegawai memanggil namanya saja, akhirnya mau tak mau Inez pun harus membiasakan hal tersebut.

Bara juga mengatakan bahwa ini adalah suatu kewajiban karena bagaimana pun Inez akan menjadi istrinya dan nyonya di mansion ini.

"Ada apa mbok? Kok kayaknya aku denger suara tangisan," tanya Inez.

"Tuan muda dari tadi pulang sekolah merengek terus pingin ketemu sama nyonya," ucap mbok Ijah.

"Kenapa gak bilang mbok," balas Inez.

"Tadi sudah di telepon nomor nyonya tapi gak aktif nomornya, saya telepon tuan Bara juga sama gak aktif," jawab mbok Ijah.

"Astaga iya saya lupa untuk charge hp saya mbok, ya sudah kalau gitu saya ke atas dulu ya mbok," pamit Inez kemudian pergi ke atas dengan buru-buru.

Saat masuk kamar Daniel, Inez melihat mbk indah sedang menenangkan Daniel untuk tidak menangis lagi.

"Udah ya tuan muda jangan nangis lagi," ucap mbk indah namun Daniel tidak menghiraukannya.

"Enggak mau, Niel maunya mama! Hheeeehh heeeehh," tangis Daniel tambah kencang.

"Sayang!" panggil Inez.

Daniel dan mbk indah pun segera melihat ke arah sumber suara dan di lihatnya Inez berdiri di ambang pintu.

"Mama!" teriak Daniel.

"Akhirnya nyonya Inez dateng juga, saya sudah hampir frustasi dari tadi," ucap mbk indah seperti mendapat sebuah keajaiban dengan hadirnya Inez.

"Ya udah mending mbk indah istirahat aja, Daniel biar sama saya aja," sahut Inez merasa kasihan dengan mbk indah.

"Makasih nyonya."

Setelah itu mbk indah pun keluar dari kamar Daniel, sedangkan Inez mendekat ke arah kasur di mana Daniel sudah mulai tenang.

"Udah nangisnya?" tanya Inez seperti seorang ibu yang memarahi anaknya namun dengan lembut.

"Udah," jawab Daniel masih dengan sesenggukan.

Inez pun duduk di samping Daniel sambil mengelus pipi bocah kecil tersebut untuk menghilangkan bekas air mata di pipinya.

"Sekarang gak boleh nangis lagi ya, kan mama udah dateng." tutur Inez dan mendapat anggukan dari Daniel.

"Sekarang bilang ke mama kenapa nangis hem?" tanya Inez.

"Niel tadi pingin ketemu sama mama tapi mbk indah gak ngizinin terus coba telepon mama sama papa gak di angkat." sahutnya.

"Mama tadi kerja sayang, kan Daniel tahu sendiri tadi waktu nganterin Daniel ke sekolah mama kan juga pamit kerja."

"Iya ma tapi Daniel takut mama bakalan pergi ninggalin Daniel," ucap bocah tersebut membuat hati Inez sungguh luluh di buatnya.

"Sekarang gak boleh nangis lagi ya," ucap Inez.

"Iya ma."

"Nah gitu dong, gantengnya mama gak boleh nangisan kan udah gede. Kalau mama gak ada atau papa gak ada gak boleh nangis ya kan mama sama papa kerja buat Daniel," ucap Inez sudah cocok sekali menjadi seorang ibu.

"Iya ma." ucap Daniel sambil menganggukkan kepalanya paham.

Setelah itu Inez pun mengajak Daniel untuk ke kamarnya karena Inez perlu untuk mandi karena tubuhnya sangat lengket.

"Daniel duduk di sini aja ya," sahut Inez kepada Daniel untuk duduk di kasurnya terlebih dahulu.

"Iya mama." Daniel menjawab dengan menganggukkan kepalanya sambil menonton televisi yang di nyalakan oleh Inez agar Daniel tidak bosan menunggunya mandi.

Setelah semuanya siap Inez pun masuk ke kamar mandi dan melakukan ritualnya.

🥕🥕🥕

Sedangkan Bara yang baru saja sampai mansion pun segera masuk ke dalam dan dia tidak melihat calon istrinya dan juga anaknya di sana.

"Mbok Ijah, Inez sama Daniel di mana?" tanya Bara karena biasanya jam segini mereka akan bercanda di ruang keluarga.

"Ada di kamar utama tuan." Mbok Ijah menjawab pertanyaan sang majikan.

Bara yang mendengar hal itu pun segera pergi dan menuju ke kamarnya, saat masuk dia hanya melihat Daniel yang sedang asyik nonton televisi.

"Papa!" teriak Daniel dan menuju ke Bara.

"Anak papa udah ganteng aja," sahut Bara.

"Iya, dong." Daniel menjawab dengan cengengesan.

"Mama mana sayang?" tanya Bara.

"Mama masih di kamar mandi," jawabnya.

Sekarang Bara dan Daniel sedang asyik menonton kartun kesukaan sang anak sambil bermain dan bercanda, rasanya Bara ingin sekali menghentikan waktu agar tidak bergerak dan berhenti di peristiwa membahagiakan ini karena jujur dia merasa kasihan dengan sang anak yang jarang sekali bermain dengan nya.

Tak lama berselang Inez keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan jubah mandinya yang bisa di bilang minim kain.

Inez yang melihat Bara sudah datang dan melihatnya pun di buat grogi hingga ia segera masuk ke walk in closet untuk mencari pakaian yang pantas di gunakan.

Sedangkan Bara yang melihat itu pun jangan tanya lagi susah payah ia menahan agar tidak terlalu berfikir jauh, dia adalah pria normal jika di suguhkan hal seperti itu sangat membuat hatinya gelisah, apa lagi dia sudah sangat lama sekali tidak merasakan bercinta setelah perceraian nya.

Saat Inez masuk ke walk in closet Bara pun meminta Daniel untuk tetap di sini dan jangan pergi.

"Sayang, kamu di sini aja ya jangan kemana-mana." ucap Bara.

"Papa mau ke mana?" tanya Daniel.

"Papi mau ambil pakaian untuk mandi," sahut Bara dan Daniel hanya mengangguk percaya begitu saja.

Setelah itu Bara pun menyusul Inez yang berada di walk in closet untuk berganti pakaian.

Baru saja Inez akan melepaskan jubahnya tiba-tiba dia mendengar suara pintu di buka segera ia berbalik badan dan membenarkan jubahnya.

"Tuan, kenapa tuan masuk?" sahut Inez dengan syok.

Bara semakin mendekat ke arah Inez hingga sampai dekat dan hanya berjarak beberapa inci saja.

Cup

Kecil bara singkat namun dapat membuat Inez kaku tak bergerak karena terkejut.

"Saya sudah bilang jangan panggil saya tuan," sahut Bara.

"Ehh, terus saya panggil saya apa?" tanya Inez bingung.

"Sayang," sahut Bara.

"Apa! Bukan kah terlalu mesra," ucap Inez.

"Enggak, itu udah pas. Coba kamu latihan," pinta Bara.

Inez sedikit ragu karena panggilan tersebut karena baginya itu terlalu intim sekali.

"Kakak aja gimana," ucap Inez membuat Bara mengerenyitkan dahinya.

"Apakah aku seperti kakak kamu?" tanya Bara tidak suka panggilan tersebut.

"Udah kakak aja ya," ucap Inez.

Mau tak mau Bara pun pasrah dari pada harus di panggil tuan sangat tidak enak di dengar.

Entah kenapa padahal awalnya dia hanya ingin menikahi Inez karena sang anak namun seperti nya mulai sekarang juga karena dirinya akan membiasakan dengan Inez.

"Terserah lah." ucap Bara.

"Aku panggil mas saja ya kalau gitu," sahut Inez karena menurutnya panggilan itu kurang cocok dengannya.

"Aku bukan mas-mas tukang bakso sayang," balas Bara tidak terima saat Inez ingin memanggilnya mas.

"Aku mohon!" mohon Inez.

"Enggak!," jawab Bara.

"Ya udah deh kak," ucap Inez.

Cup cup

Detik selanjutnya entah mengapa Bara sangat candu dengan Inez sejak cium singkat pertamanya tadi pagi.

Membuat dia seperti menggila saat melihat Inez apa lagi dengan penampilan Inez waktu keluar dari kamar mandi tadi.

"Ka...ak jangan gitu." Inez mencoba menjauhkan tubuhnya dari Bara.

"Kenapa sih!" ucap Bara.

"Ini bajunya, sana mandi." Inez memberikan baju ganti untuk Bara.

Bara pun mengikuti kemauan dari Inez, segera ia keluar dan menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap bertemu dengan orang tuanya karena rencananya dia akan membawa Inez untuk perkenalan resmi kepada orang tuanya.

Inez merasa belum terbiasa apa lagi dengan situasi seperti ini sehingga kadang ia masih saja syok dengan perlakuan romantis dari Bara yang notabennya adalah calon suaminya.

Setelah selesai berganti pakaian Inez dan menyiapkan pakaian pula untuk Bara, Inez segera keluar dan mengganti pakaian untuk Daniel juga karena Bara tadi memberitahukan nya bahwa mereka akan bertemu dengan orang tua Bara.

Sedangkan Bara yang baru selesai dari kamar mandi tidak melihat siapa-siapa pun dia segera masuk ke walk in closet untuk berganti pakaian yang telah di siapkan oleh Inez tadi.

Setelah selesai Bara pun turun dan sudah melihat Inez dan Daniel yang sudah cantik dan tampan di ruang tamu menunggunya.

"Wah cantik dan tampannya nih kesayangannya papa," sahut Bara memuji mereka berdua.

"Papa juga tampan, iya kan ma?" ucap Daniel.

"Iya, sayang." Inez menjawab dengan mengalihkan pandangannya agar tidak berpandangan dengan Bara.

"Ya udah sekarang kita berangkat!" sahut Bara.

Mereka pun sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan orang tua dari Bara yang juga termasuk Oma dan opa nya Daniel, jangan tanyakan lagi bagiamana perasaan Inez yang sangat gugup sekali padahal dia sudah pernah bertemu.

.

.

Bersambung.....

1
Puji Astuti
Biasa
Gee Fmy
org kaya enak hidupnya , rekreasi aja
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
Maria Mebanua
mirip kejadian Mika ya
Maria Mebanua
typo thor
Gee Fmy
pasti bara suka sama inez ..lagi muda perawan gitu ..disayangi sama denial sebagai mamanya ..
asikkk deh ..
Gee Fmy
aku suka jln ceritanya ..adikku deh !
Lena Wong
👍👍👍👍👍
bunda syifa
bener sih ini novel tapi lebih etis klo bisa d parkir d rumah itu helikopter bukan pesawat pribadi, soalnya klo pesawat kn gc bisa terbang se enak jidat kayak helikopter
🌸 Airyein 🌸
Pak Bara kuat bgt
🌸 Airyein 🌸
Nah loh nah loh
🌸 Airyein 🌸
Bener2 si duda satu ini meresahkan!
🌸 Airyein 🌸
Biasalah. Yekan
🌸 Airyein 🌸
Kak ngga di bantu mikir kah ini?
🌸 Airyein 🌸
Padahal elu yg paling inget biasanya net 🤣🤣
🌸 Airyein 🌸
Sehari udh berapa kali sekarang?? 😭
🌸 Airyein 🌸
Woii nikah aja belum bang wkwkwk
🌸 Airyein 🌸
Biar apa nih?
🌸 Airyein 🌸
Elu kayanya udh mulai demen nez sama dia
🌸 Airyein 🌸
Gemes sama emote wortel. Jadi inget kelinci
🌸 Airyein 🌸
Aseeek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!