Sebuah Jiwa tersesat dan masuk ke tubuh seorang wanita. Jiwa dari Dunia lampau itu menempati tubuh dari seorang putri keluarga ternama, Quesha Aquena Tesla dari Keluarga Tesla.
Jiwa itu bernama Queen.
Setelah menempati tubuh itu, Queen tidak menyangka jika tubuh yang ditempatinya ternyata telah memiliki anak, bahkan tidak hanya satu melainkan dua.
Kehidupannya yang dia kira akan nyaman dan damai di Dunia barunya ternyata tidak seperti yang diperkirakan. Banyak yang menginginkan kematiannya dan kedua putranya, yaitu musuh dari Kakek angkatnya. Musuh dari Keluarga kandungnya dan Tunangan ayah dari kedua putranya.
Mampukah Queen menghadapi mereka semua demi melindungi kedua putranya, dirinya dan kembali berkumpul dengan keluarga kandungnya?
Ikuti cerita lengkapnya di MY MOM IS MY SUPER HERO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. (Datang Kerumah Queen)
Leon dan Jhon dan beserta bawahannya pergi ke Rumah Sakit untuk berjaga-jaga. Mereka tidak ingin ada yang memanipulasi hasil akhir Tes DNA yang dilakukannya. Tapi tanpa sepengetahuan mereka, Dokter yang bertugas sudah lebih dulu di pantau oleh orang lain. Bahkan di dalam ruangan Dokter itu, mereka juga memantau dan mengawasi.
"Apa Anda akan terus berada di sini?" tanya Dokter itu kepada pria itu yang sekarang menyamar menjadi seorang Dokter.
"Tentu saja. Maka dari itu jangan macam-macam dengan ku jika ingin kepalamu utuh disana," ancamnya tidak main-main.
Dokter itu memicingkan mata, seolah tidak percaya pria itu akan berani melakukannya saat ini. "Apa kau meragukan ku?" Pria itu berjalan mendekati, kemudian membisikkan sesuatu. Dan saat mendengar apa yang dikatakan pria asing ini, tubuh Dokter itu langsung gemetar. Tidak menyangka jika pria di depannya adalah utusan dari Tuan besar.
"Lakukan dan jangan coba-coba membuatku marah,"
"Ba...baik Tuan,"
Mengetahui siapa Tuan dari pria ini, Dokter tanpa ragu langsung melakukannya. Dirinya tidak ingin menyinggung Tuan besar. Seseorang yang sering dijuluki dengan sebutan 'King'.
Dokter itu melakukan tugasnya sesuai perintah pria itu. Anak buah Leon dan Jhon masih setia 24 jam menunggu dan berjaga sampai hasilnya keluar. Dan setelah hasilnya keluar, Leon dan Jhon membawa langsung membawa ke tempat Aldrich, dimana Jaeden juga menunggunya disana.
Saat Jaeden membuka map coklat dan membacanya, ia langsung menghela nafas dengan berat. Ternyata wanita yang dimaksud Aldrich bukanlah putrinya yang hilang.
"Apa hasilnya?" tanya Aldrich penasaran.
Jaeden menyerahkan kertas itu, meminta Aldrich untuk membaca sendiri. Saat membacanya Aldrich seakan tidak percaya bahwa Queen bukanlah Quesha. Aldrich benar-benar tidak menyangka jika pemikirannya ini salah. Dilihat dari wajahnya, Queen benar-benar mirip dengan Chloe, tapi kenyataannya Queen bukanlah Quesha.
"Aku seperti ingin menyerah mencari keberadaan Quesha. Sudah bertahun-tahun lamanya tapi tetap saja tidak menemukan keberadaan Quesha dimana," kata Jaeden sambil menyandarkan kepalanya di sofa, mengusap wajahnya dengan kasar. Sudah lelah dan ingin menyerah mencari keberadaan Quesha.
"Jangan pernah menyerah. Kita harus tetap berusaha. Sebelum kita menemukan tulang Queen, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Aku yakin Quesha masihlah hidup," ucap Aldrich memberi semangat agar Jaeden tidak menyerah akan pencariannya.
Jaeden mengangguk kemudian mengingat kejadian saat hilangnya Quesha. "Apa kamu sudah mengetahui dari mana kelompok itu berasal?"
Aldrich menggelengkan kepala, belum mengetahui pihak mana yang menyebabkan Quesha sampai menghilang. Bahkan anak buah Chloe dari Mafia GEROGRE LORIDZ saja tidak menemukan titik terangnya dan tidak mengetahui siapa pihak yang melakukan penyerangan. Mungkin saja kelompok itu kelompok yang memiliki kekuatan yang sama.
----------------
Di sebuah pulau kecil, terdapat sebuah Kastil yang sangat-sangat besar. Kastil itu dihuni oleh seorang Tuan dan banyak bawahannya. Tuan itu menutup diri dari dunia luar karena sudah pensiun dari pekerjaannya, ingin menikmati hari tenang di masa tuanya. Sedangkan untuk semua pekerjaan dan bisnisnya semuanya diserahkan kepada bawahannya.
Tuan itu sedang mengelus sebuah potret anaknya. Disana terlihat 3 wajah yang tersenyum gembira. Mereka adalah putrinya, menantunya dan juga cucunya. Air matanya menetes, mengalir membasahi pipi saat mengingat kejadian dimana putrinya lebih memilih seorang pria dari kalangan miskin dan pergi meninggalkan nya.
Kejadian itu sangat menyesakkan hatinya apalagi saat mengingat dirinya mengusir putri kandungnya dan tidak menganggapnya lagi sebagai anak.
Apa yang dilakukan membuat penyesalan yang mendalam sampai saat ini, hingga akhirnya ia menutup diri dan merenung atas segala perbuatan yang dilakukannya.
"Maafkan Papa. Maaf membuat kalian seperti ini. Papa janji, Papa akan melindungi apa yang kalian pertahankan. Papa akan menjaganya, menjadikannya Ratu untuk seluruh dunia. Akan Papa balas mereka semua dan akan Papa hancurkan orang-orang badjingan itu," janji pria itu pada putri semata wayangnya yang kini sudah berada di surga.
Pria itu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang, "Temukan siapa dalang pembunuhan putri ku," perintah dan akan kembali muncul di dunia luar demi membalaskan dendam putrinya yang telah mati serta menjaga cucunya yang masih hidup.
"Baik Tuan," jawab orang kepercayaannya itu dan akan menyelidiki dalang di balik pembunuhan putri Tuannya.
----------------
Di kediaman Queen.
Davin dan Devan saat ini sedang bermain di ruang tamu. Saat mereka asyik bermain, mereka mendengar suara pintu diketuk dari luar. Seketika keduanya saling pandang. Siapa tamu yang datang ke rumahnya, mungkinkah Tante Sevana.
Mereka beranjak dan membukakan pintu. Saat melihat siapa yang datang, mereka berdua diam karena tidak mengenal siapa tamunya ini, bahkan mereka berdua mengacuhkan tanpa mempersilahkannya masuk.
Tamu yang tak lain adalah Gavin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Apalagi saat melihat wajah acuh mereka berdua.
"Bolehkah aku masuk?"
Davin menoleh, menatap pria dewasa yang menurut nya tidak asing. Seperti pernah melihat tapi entah dimana.
"Anda orang asing. Maaf tidak mengizinkan Anda masuk. Mommy selalu berpesan harus berhati-hati kepada orang asing dan itu termasuk Anda," jawaban Davin sungguh sangat membingungkan. Gavin tidak bisa berkata-kata lagi. Sungguh anaknya ini di luar ekspektasinya
"Benar-benar mirip ibunya," gumamnya dalam hati. "Aku teman Mommy mu. Aku datang ingin memberikan ini. Ku harap kalian suka." kata Gavin sambil membawa mainan mobil-mobilan dan memberikannya kepada mereka berdua.
Davin dan Devan menatap pria itu. Matanya memicing penuh selidik. Berpikir pasti pria ini memiliki maksud lain. "Saya rasa Anda datang kesini bukan hanya untuk memberikan mobil-mobilan ini pada kami. Kami yakin Anda memiliki maksud dan tujuan lain. Jika Anda memiliki hal buruk, lebih baik anda pergi saat ini juga sebelum Mommy ku membunuhmu." Davin bersedekap dada, menatap Gavin penuh intimidasi Berhati-hati terhadap orang asing adalah pilihan yang tepat.
Gavin salah tingkah, bingung mau ngomong apa lagi. Jika dirinya mengatakan jujur bahwa dirinya adalah Ayah mereka, sudah di pastikan mereka tidak akan percaya.
Queen yang berada di dapur dan mendengar suara obrolan dari arah depan, penasaran. Queen keluar dan ingin melihat apa yang terjadi. Dan saat melihat di sana ada pria yang tak lain ayah dari putranya, Queen menghela nafas. Bagaimana bisa Pria ini menemukan tempat tinggalnya.
"Kau! Kenapa datang ke rumah ku?" tanya Queen bersedekap dada, memberi tatapan dinginnya pada Gavin.
Davin dan Devan yang melihat Mommynya sepertinya tidak menyukai pria asing ini, ikut bersedekap dada memberi tatapan tajam dan tidak sukanya. Gavin yang melihat ketiganya memberikan tatapan mematikan, salah tingkah. Sungguh harapan yang tidak sesuai kenyataan. Padahal Gavin berharap mereka menyambut dengan senang akan kehadirannya.
ini sehari langsung dpt
kok aneh