Clara Andhira Hafsari terpaksa menjadi pacar bayaran seorang Reyhan Ananda Setya untuk membiayai operasi ibunya dan membalas dendam pada kekasih dan sahabatnya.
Karena sering bersama membuat mereka saling jatuh cinta, namun ego masing-masing membuat cinta mereka terpendam, sampai mereka berpisah karena kesalahpahaman yang fatal.
Setelah 5 tahun berpisah, mereka di pertemukan kembali di sebuah perusahaan. Siapa sangka Clara harus menjadi sekretaris Reyhan CEO Perusahaan Setya.
Hubungan CEO dan sekretaris itu tidak berjalan harmonis, karena Reyhan dan Clara masih terus mengingat kesalahpahaman yang membuat mereka saling membenci.
Apakah cinta akan membuat mereka bersatu kembali?
Apakah mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman yang dulu terjadi?
Ikuti terus cerita Reyhan dan Clara ji
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rai Rai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Malam itu tepat pukul tujuh, Ayu datang mengunjungi mereka. Terlihat gadis itu menggunakan make-up tipis di wajahnya, mungkin untuk menggoda Reyhan.
Clara dan yang lain sedang menyiapkan pesta barbeque mereka. Semua orang sedang duduk di depan villa sambil mengobrol. Karena Reyhan kalah dalam pertandingan, maka ia harus memanggang barbeque nya tak jauh dari mereka.
Fathan sedang membuat api unggun untuk menemani malam mereka.
Clara melihat Reyhan kebingungan bagaimana cara memanggang barbeque nya membuat gadis itu berinisiatif untuk membantu.
Clara harus berdecak kesal saat dia keduluan oleh Ayu. Ia memilih duduk kembali dan memperhatikan mereka.
"Sini kak biar aku bantuin" Tawar Ayu berdiri di samping pemuda itu.
Reyhan kesal karena gadis itu selalu mendekatinya. Ia ingin pergi tapi Fathan mencegatnya.
"Mau kemana Lo Rey, ingat, Lo udah kalah jadi Lo harus jalani hukumannya"
Reyhan terpaksa kembali membuat Ayu semakin bersemangat untuk mendekati nya. Ia semakin mendekatkan tubuhnya membuat Reyhan jengah.
"Kak Reyhan dan Kak Clara pacaran ya?" Tanya Ayu.
"Hem"
"Kok kak Clara gak bantuin kakak sih, gak pengertian banget jadi cewek" Ucap Ayu mencibir.
Reyhan mengepalkan tangannya, dia masih menahan amarahnya karena Ayu seorang wanita.
"Daripada sama kak Clara mendingan kakak sama aku aja, aku ini udah cantik, baik, pengertian lagi" Ucap Ayu sambil memandang wajah dingin Reyhan.
"Benar kalau kamu cantik dan wajahku pas-pasan, tapi setidaknya aku tidak menggoda pacar orang" Seru Clara menghampiri mereka berdua.
Reyhan bernapas lega kemudian menghampiri Clara dan merangkul pinggangnya.
"Maaf, tapi aku tak tertarik dengan mu" Jawab Reyhan dingin sambil menatap Ayu.
Mendengar jawaban Reyhan membuat Mita, Santi dan Mira segera bersulang bahagia. Mereka terus mengawasi Ayu dan betapa senangnya mereka saat Reyhan menolaknya mentah-mentah.
"Emang enak, makanya jangan jadi perusak. Dasar Mak lampir!" Cibir Mita.
"Widih, pasti malu bener kalau aku jadi sundel kek dia, bakalan gak keluar tujuh hari tujuh malam." Ucap Mira tertawa.
"Aku harap ulat bulu itu jera mendekati kak Reyhan" Ucap Santi meminum jusnya.
Ayu yang kesal segera meninggalkan Clara dan Reyhan, ia berjanji akan membalas perbuatan mereka.
"Tunggu saja pembalasan ku, jangan kalian pikir aku akan diam setelah kalian menghinaku. Aku bersumpah akan membuat kak Reyhan bertekuk lutut di kakiku dan kau Clara, akan ku buat kau menyesal" Gumam Ayu.
Ayu kemudian menghampiri Mira dan yang lain membuat mereka seketika diam.
"Aarrgh, sakit Ra. Kenapa di cubit sih?" Tanya Reyhan sambil mengusap pinggangnya.
"Udah tau lagi di godain bukannya pergi atau menghindar, kakak malah stay disini" Ucap Clara cemberut.
"Maaf, tapi Fathan ngelarang aku pergi tadi"
"Serah"
"Kalau begitu tolong bantuin, aku gak ngerti gimana cara bikin bumbu barbeque nya." Pinta Reyhan.
"Hem"
'Cih, tadi di tawarin diam aja, ini malah minta tolong sama Clara. Emangnya apa kelebihan Clara sih sampai kak Reyhan yang dingin itu berubah kalau di dekat dia' Batin Ayu yang menatap dari tempatnya duduk.
Menyadari Ayu sedang mengawasinya membuat Reyhan segera berdiri di belakang Clara dan memeluknya. Ia meletakkan dagunya di bahu Clara.
Bukan hanya Ayu yang membelalakkan matanya karena terkejut, Clara juga tak kalah terkejutnya saat Reyhan memeluknya dari belakang.
"Sebentar saja" Bisik Reyhan di telinga Clara membuat darah gadis itu berdesir.
"Sekarang kamu ajarin aku gimana cara manggang barbeque yang benar" Ucap Reyhan.
Clara berusaha bersikap santai. "Kakak harus campurkan saus tomat, saus tiram, kecap, garam, kaldu jamur, bon cabe, gula, merica, dan lada hitam. Lalu, kakak aduk hingga rata.
Selanjutnya, celupkan daging ke dalam bumbu yang sudah disiapkan. Oleskan panggangan dengan sedikit minyak. Lalu, masukkan daging, bawang putih dan bawang bombay. Panggang hingga semua daging matang" Ucap Clara menerangkan seperti seorang chef profesional.
Reyhan mengangguk paham. Kemudian ia melirik Ayu yang melihat mereka dengan wajah kesal dan cemburu. Reyhan tersenyum sinis kemudian mencium pipi Clara dengan gemas untuk membuat Ayu semakin cemburu.
Clara menggigit bibirnya menahan malu, wajahnya merah merona dengan debaran jantung yang tak karuan. Ia juga bingung kenapa Reyhan menjadi agresif seperti ini.
Diam diam Dimas memotret mereka menggunakan ponselnya.
"Kayaknya kakak lupa deh bawa sayurannya ke sini, aku ambilin dulu ya" Ucap Clara melepas pelukan Reyhan dan berlari masuk ke villa.
Di dapur, Clara memegangi jantungnya sambil terus tersenyum. Walaupun dia sudah memukul pipinya tetap saja gadis itu tersenyum membayangkan Reyhan yang mencium pipinya.
"Gue ke toilet dulu ya" Ucap Fathan.
Karena curiga, Dimas mengikuti nya diam diam.
"Clara" Sapa Fathan dari pintu dapur.
"O_oh, kak Fathan" Ucap Clara gugup.
"Katanya mau ambil sayur, kok malah melamun" Ucap Fathan menghampirinya.
Melihat Fathan menghampirinya membuat Clara takut, takut jika saja pemuda itu melakukan hal yang sama seperti Devan. Apalagi mereka hanya berdua di villa dan dapur cukup jauh jadi jika Clara teriak tidak akan terdengar. Walaupun Clara bisa bela diri namun rasanya percuma saja jika dia sudah takut maka kemampuan bela dirinya seakan menghilang. Membayangkan itu membuat wajahnya pucat dan keringat dingin keluar dari dahinya.
Fathan berjalan selangkah demi selangkah, semakin dekat dengan Clara.
Clara bernapas lega saat Fathan ternyata ingin mengambil minum.
Fathan meletakkan gelasnya. Clara ingin beranjak pergi tapi tangan Fathan menariknya dan membuatnya tersudut di meja makan.
Fathan segera menguncinya membuat Clara tak bisa kemana mana.
"Kenapa susah sekali mendekati mu?" Tanya Fathan dengan napas berat.
"Aku sedari awal tertarik denganmu, wajah polos mu, tingkah konyol mu, aku juga baru menyadari ternyata kau ini keren. Tapi kenapa harus Reyhan yang mendapatkan mu lebih dulu, kenapa tidak aku?" Tanyanya sambil mengelus pipi Clara.
Clara menepis tangan Fathan.
"Lepas, kau jangan kurang ajar!" Teriak Clara.
Fathan mencengkram pipi Clara membuat gadis itu kesakitan.
"Hehehe, Kau lebih menarik dari Mira, aku menyesal karena baru mengenalmu" kekeh Fathan pelan.
Fathan mendekat kan wajahnya berusaha mencium Clara. Clara bergetar ketakutan.
'Bagaimana kalau kak Fathan juga melakukan hal yang sama seperti Devan?'
Bughhh
Dimas yang baru datang dan melihat kelakuan Fathan segera menariknya dan meninjunya. Dimas menarik kerah baju Fathan.
"Apa yang Lo lakuin ha?!" Tanya nya sambil berteriak.
"Wow, santai bro, lagian gue gak ngapa ngapain Clara kok, jadi Lo tenang aja" Ucap Fathan melepas cengkraman tangan Dimas dan merapikan pakaiannya.
"Kalau sampai gue tau Lo ngapa ngapain Clara, gak bakalan gue ampunin Lo!" Teriak Dimas mengancam.
Fathan tersenyum sinis. "Apa Lo ada hubungan dengan Clara? Kenapa Lo ngebela dia sampai segitunya? Wah, jangan jangan Lo selingkuhan Clara ya?"
"Bacot!" Seru Dimas langsung meninju wajah Fathan membuat bibir pemuda itu berdarah.
"Lo jangan asal nuduh! Lagian lo kenapa godain Clara padahal Lo pacarnya Mira? Jangan bilang Lo cowok brengsek yang cuma main-main sama Mira!"
"Kalau iya emang kenapa? Lo mau ngasih tau dia? Dia gak bakalan percaya sama omongan Lo karna Lo gak ada bukti, Mira itu sangat percaya sama gue jadi dia gak bakalan percaya sama Lo!" Ucap Fathan kemudian berlalu meninggalkan Dimas.
"Dasar sethan brengsek!!" Teriak Dimas.
Dimas segera menoleh ke arah Clara yang masih mematung. Gadis itu kemudian terduduk dan menangis.
"Udah Ra, Lo jangan nangis" Ucap Dimas mencoba menenangkan Clara.
Dimas berjongkok sambil menenangkan Clara, ia tak berani memeluknya karena takut Reyhan marah padanya.
Tak lama tangis Clara mulai mereda, hanya sesekali terdengar isakan nya.
"Mending Lo cuci muka dulu, gue takut Reyhan bakalan mikir yang macem-macem kalau lihat wajah sembab Lo" Saran Dimas.
Clara menurut, setelah selesai mencuci wajahnya, ia langsung menghampiri Dimas yang masih menunggunya.
"Kita harus balas perlakuan Fathan, aku gak rela kalau kak Mira cuma di jadikan mainan olehnya" Ucap Clara kesal.
"Aku setuju, tapi bagaimana caranya? Kau dengar sendiri kan, Mira tak mungkin percaya jika kita tak punya bukti" Ucap Dimas.
"Bagaimana kalau begini" Ucap Clara membisiki Dimas.
Dimas mengangguk setuju dengan ide Clara.
"Tapi apa kau yakin? Aku takut Reyhan tidak akan setuju" Ucap Dimas pesimis.
"Kalau begitu jangan beri tahu dia, cukup aku, kakak, Mita dan Santi yang menjalankan rencana ini" Ucap Clara.
"Baiklah, asalkan kau siap maka aku juga siap"
Mereka berdua kemudian kembali bergabung dengan yang lain.
Terlihat Reyhan sudah siap dengan barbeque nya. Mereka semua sedang duduk di dekat api unggun sambil menyantap barbeque nikmat buatan Reyhan.
Clara masih ketakutan saat melihat Fathan. Ia terus gelisah saat Fathan sesekali meliriknya dan tersenyum sinis.
Menyadari ada yang aneh dengan Clara membuat Reyhan menggenggam erat jemari Clara.
"Aku akan selalu ada untukmu, ceritakan padaku jika kau ada masalah" Ucap Reyhan.
Clara mengangguk dan ia mulai tenang.
'Aku harus kuat, ini demi kak Mira, jangan pikirkan rasa takutku. Ini semua karna si brengsek Devan, andai saja itu tidak terjadi mungkin aku tidak akan takut menghadapi pemuda brengsek seperti Fathan'
"Bukannya kau bilang akan mengabulkan satu keinginan ku?" Seru Dimas bertanya pada Fathan.
"Tentu, apa keinginan mu?"
"Aku ingin kencan bersama Mira selama 2 jam" Ucap Dimas membuat semua orang melotot tak percaya, hanya Clara yang terlihat santai.
"Itu tidak mungkin! Selamanya aku tidak akan pernah memberimu izin untuk kencan dengan Mira!" Ucap Fathan meradang.
"Hei ayolah, aku tidak meminta harta benda kan? Lagian aku juga ingin meminta balasan karena sudah menolong membuang pacet di kaki Mira" Ucap Dimas tersenyum sinis menatap Fathan.
"Baiklah, sebagai ucapan terimakasih aku akan mengabulkannya" Seru Mira membuat Fathan murka.
"Tapi Mir!_"
"Jangan khawatir sayang, cintaku hanya untukmu. Ini hanya sebagai ucapan terimakasih saja. Aku janji akan selalu menjaga hatiku untukmu"
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Fathan menyetujui nya membuat Dimas bersorak gembira.
'Bawa saja Mira pergi, dengan begitu aku lebih leluasa untuk mendekati Clara, aku hanya tinggal menyingkirkan Reyhan dan dua temannya saja' Batin Fathan sambil tersenyum sinis.
Sudah mampir ya kakak ku, semangat menulisnya😊
mari saling memberi dukungan🙏