NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

minta maaf

Sontak mata Wafa yang tadi nya terpejam, kini terbuka lebar.

" Kakak tidak mengerti dengan perkataan mu,,, jelaskan lebih detail lagi" Suruh Wafa.

Vani menceritakan mengenai Nisa yang sedang memukul kepala nya sendiri berulang kali dari awal sampai akhir dengan sedetail - detail nya.

" Mungkin jika aku tidak datang, Kak Nisa tidak akan berhenti memukul kepala nya sendiri "

" Semalam aku lupa mau bilang sama Kak Wafa buat liat ke kamar kak Nisa " Ucap Vani.

Wafa mengambil ponsel di atas meja, di samping nya.

" Sudah waktu nya kamu berangkat sekolah,,, pergilah sekarang,,,,nanti terlambat" Ucap Wafa mengalihkan pembicaraan.

" Ish... Kak Wafa..." Kesal Vani memanyunkan bibir nya, menatap tajam ke arah kakak nya. Kakak nya sengaja mengalihkan pembicaraan.

" Iya nanti kakak, lihat kakak mu itu " Ucap Wafa.

" Janji..." Ucap Vani mengulurkan jari kelingking nya.

" Kakak Janji,,,,udah sana berangkat" Jawab Wafa menautkan jari kelingking milik nya ke jari kelingking milik adik nya.

" kalau gitu Vani berangkat dulu,,, selamat pagi kak Wafa" Ucap Vani memeluk kakak nya.

" Selamat pagi, meskipun kamu telat mengatakan nya" Jawab Wafa membalas pelukan dari adik nya tersayang.

Vani segera keluar dari kamar kakak nya untuk segera berangkat sekolah.

Sedangkan Wafa kesal sendiri, baru saja mendengar cerita dari adik nya barusan.

Kenapa baru bilang sekarang setelah apa yang diri nya lakukan semalam. Pasti kekasih nya kini jadi banyak pikiran, karena ulah diri nya semalam.

Wafa beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Setelah itu akan menemui Nisa dan meminta maaf.

Nisa sudah cantik memakai dress hitam yang pas melekat di tubuh nya. Rambut nya tergulung rapi, menyisakan anak rambut di depan. Membuat nya semakin sempurna akan kecantikan nya.

Nisa membuka pintu kamar nya perlahan, agar tidak menimbul kan suara. Kepala nya celingak - celinguk melihat ke sisi kanan dan kiri. Sepi tidak ada orang. Pintu kamar sebelah pun masih tertutup rapat. Ini adalah kesempatan bagi diri nya agar tidak berpapasan dengan Kakak lelaki nya.

Baru saja diri nya menutup pintu kamar dan akan melangkah pergi. Tapi pintu kamar sebelah terbuka.

" Ah ya ampun,,,kenapa malah keluar sekarang" Gerutu lirih Nisa, nyaris tak terdengar.

Wafa yang melihat Nisa membungkuk memegang handle pintu, mengangkat sebelah alis nya heran.

" Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Wafa berjalan mendekati Nisa berdiri.

" Stop....!!!!!,,jangan mendekat, berdiri di situ saja" Reflek Nisa membuat Wafa mengerutkan kening nya bingung.

" Kak Wafa jangan dekat - dekat dengan ku, tunggu aku pergi,,,baru kakak boleh pergi..

" ups,...

lagi - lagi Wafa di buat heran dengan tingkah Nisa.

" Suara ku tadi nggak keras kan,,,aku takut istri kakak mendengar nya" Ucap Nisa menutup mulut nya.

Wafa ingin tertawa saat itu juga. Meskipun sedang hilang ingatan pun,sifat nya tidak berubah sama sekali. Masih tetap sama sebelum hilang ingatan.

Ini semua juga karena salah diri nya yang tidak sabaran. Maka nya Nisa jadi ketakutan jika diri nya mendekat. Tapi ini bukan salah diri nya sepenuh nya, adik nya juga ikut bersalah karena bilang soal Liam, sebelum diri nya mempertemukan ke dua nya, dan menjelaskan.

Semalam Nisa berdiri di balkon pasti untuk menenangkan diri, tapi diri nya malah membuat nya ketakutan. Jika saja adik nya memberitahu diri nya lebih awal semalam. Pasti diri nya tidak akan melakukan itu pada Nisa. Sekarang diri nya sendiri lah yang terkena imbas nya.

Wafa menurut saja, memperhatikan Nisa yang berjalan pelan. Seperti nya Nisa masih sedikit kesulitan untuk berjalan.

Wafa jadi tak tega melihat kekasih nya yang kesusahan berjalan seperti itu.

Dengan langkah kaki pelan, sampai tak bersuara, Wafa mendekati Nisa.

Wafa menggendong tubuh Nisa secar tiba - tiba, membuat orang yang di gendong langsung terkejut dan berteriak.

" Aaaa..." teriak Nisa.

Untung saja ada di lantai atas. Jika berada si lantai satu, pasti semua orang sudah datang menghampiri ke dua nya.

" Kak turunkan Aku....aku tadi sudah bilang pada kakak jangan berjalan dulu sebelum ku pergi menjauh,,,,cepat turunkan aku sekarang juga" Ucap Nisa meronta di turunkan.

" Diam lah,,, nanti kamu jatuh" Ucap Wafa langsung membuat Nisa langsung diam.

" Aku akan menurunkan mu di lift,,,,kaki mu belum pulih,,,jangan sampai kaki mu cedera dan membuat mu tidak bisa berjalan kembali" Ucap Wafa membuat Nisa jadi ketakutan jadi nya.

Di dalam hati Wafa, berbeda dengan raut wajah nya. Seperti nya diri nya salah bicara. Niat mau minta maaf, kenapa malah berbicara seperti itu.

Kekasih nya jadi tambah takut lagi pada diri nya.

Sampailah ke dua nya di dalam lift. Wafa menurut kan Nisa seperti yang di katakan nya tadi.

" Maaf untuk kejadian semalam" Ucap Wafa tanpa melihat ke arah orang yang di mintai maaf.

Nisa menoleh ke arah Wafa yang berdiri di samping nya. Menatap orang yang baru saja meminta maaf pada diri nya tapi tidak melihat ke arah nya.

Nis tidak menjawab, dan hanya memandang lelaki di samping nya.

beberapa menit kemudian, Wafa baru menoleh melihat ke arah Nisa yang masih menatap ke arah nya.

" Kenapa dari tadi kamu diam saja,,,apa kamu tidak mau menerima permintaan maaf dari ku?" Tanya Wafa.

" Apa Kak Wafa meminta maaf pada ku tadi,,,?, kenapa tidak melihat ke arah ku, apa permintaan maaf nya tidak tulus...?" Ucap Nis menjawab nya.

" Bukan begitu,,,aku tulus meminta maaf pada mu,,,,aku takut,,, kamu akan menjauh dari ku juka aku mendekat dan menatap mu lagi" Ucap Wafa.

" Tapi ku rasa Kak Wafa tidak tulis minta maaf nya,,, wajah Kak Wafa datar tanpa melihat ke arah ku tadi" Ucap Nisa.

" Aku minta maaf untuk itu,,,wajah ku memang seperti ini....aku akan mengulang permintaan maaf ku,,,tolong maafkan aku atas kejadian semalam " Ucap Wafa serius.

Nisa diam belum menjawab. Begitupun Wafa yang diam menunggu jawaban dari Nisa.

" Em,,,oke aku akan maafin kakak...asal kakak kenalin anak kak Wafa dan istri kakak " Ucap Nisa.

Wafa mengerutkan kening nya. Jika putra nya oke,,,diri nya pasti akan mempertemukan nya. Tanpa di minta pun pasti ke dua nya akan saling bertemu nanti nya.

Tapi jika soal istri nya,,,bahkan diri nya pun tidak tau jika diri nya ini sudah memiliki istri. Entah apa yang di katakan oleh adik nya pada Nisa, sampai - sampai penasaran pada istri nya. Padahal kan diri nya belum memiliki istri.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!