Teruslah abaikan dan sakiti aku sampai cinta ini berubah menjadi dendam!.
.......
Jhonson hanya menganggap nya adik , tapi Achilles mencintai nya!.
"Bagaimana pun itu aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kak Jho?" pernyataan Achilles.
" Tapi dek , kakak hanya menganggap kamu adik dan rasa itu tidak akan pernah berubah ." jawab Jhonson.
" Aku mencintai kakak, lihat cinta aku kak, hiks " tangis Achilles menatap punggung Jhonson yang perlahan menghilang ditengah keramaian orang-orang.
yuk baca⬆️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Pengangguran nggak modal
" Pulang " tegas Jho begitu sampai memegang sebelah tangan Achi yang duduk beralaskan tikar ditepi danau .
" Nggak , aku mau mancing " kata Achi melawan pada Jho .
" Achi pulang kata kakak " tegas Jho dengan suara meninggi hingga Achi yang sebelumnya melawan kini menunduk takut dan berdiri tidak berani lagi melawan jika Jho sudah marah .
" Kak Gavin aku pulang dulu ya " kata Achi langsung pamit begitu Jho menarik tangan nya .
" Dan kamu jika tidak punya pekerjaan siang bolong begini jangan mengajak-ngajak adikku melakukan hal yang tidak seharusnya" peringatan Jho menatap pria itu dengan kesal .
" Princess yang ngajak aku mancing " jawab pria itu dengan seulas senyum pada Jho yang marah-marah itu .
" Nama nya Achi " ketus Jho dengan nada tidak terima .
" Dan kamu bisa-bisanya mengajak pengangguran tentu saja dia mau " omel Jho menjewer telinga Achi lalu membawanya masuk kedalam mobil diikuti bodyguard nya .
Gavin yang ditinggal sendiri hanya terkekeh bukan nya tersinggung dikatai pengangguran oleh Jho karena Papi nya sendiri pun selalu bilang kalau orang yang mancing tengah hari itu pengangguran.
" Galak juga kakak princess" senyum tertahan Gavin , walaupun dia tau Achi anak tunggal tapi sepertinya pria itu memang menyayangi Achi seperti adiknya dan itu terlihat dari cara dia marah hingga tatapan matanya.
...........
" Berhenti di butik , aku tidak bisa menghirup aroma ikan " ketus Jho pada bodyguard nya yang menyetir mobil .
Achi mencium aroma bajunya yang bau matahari dan ternyata tangannya memang bau ikan karena mereka sempat strike 2 kali walaupun baru mancing sebentar.
" Hummmm" Achi yang awalnya takut dimarahi Jho kini duduk menghadap jendela begitu teringat Jho membuang makanan yang dia masak rasanya Achi selalu ingin menangis setiap mengingatnya.
..........
Sesampai dibutik Jho tidak hanya meminta pelayan untuk mencarikan baju yang cocok tapi juga menyuruh Achi mandi .
30 menit berlalu Achi yang sudah harum dan cantik menghampiri Jho yang berbaring disofa tunggu sampai tertidur .
" Sudah siap?" tanya Jho langsung duduk begitu Achi membangunkan nya .
" Pilihkan satu baju untuk kakak ?" ucap Jho yang memang selalu menyuruh Achi memilih baju untuknya jika mereka jalan bersama karena jika Jho memilih baju sendiri Achi selalu komplen entah itu terlalu formal, style om-om atau bahkan jelek katanya.
" Ngapain kakak nyuruh aku nanti juga kakak nggak bakal hargai pilihan aku " ucap Achi menatap kearah lain mencegah air matanya agar tidak tumpah lagi , jujur rasanya hati Achi sakit setiap kali mengingat hal itu .
" Dek " Jho berdiri dan langsung memeluk Achi yang sudah menangis .
" Kakak memang tidak bisa makan menu itu kare," belum selesai Jho memberikan klarifikasi Achi sudah berucap .
" Udahlah, aku nggak mau bahas hal itu lagi mulai dari kemarin aku tidak akan memasak lagi menu itu untuk kakak " ucap Achi yang tidak ingin memperpanjang masalah .
" Yaudah , sebagai permintaan maaf kakak bakalan ngajak kamu jalan-jalan" ucap Jho menghapus air mata Achi .
" Nggak usah " ketus Achi walaupun sebenarnya pengen sekali .
" Beneran kamu nggak mau ?" tanya Jho yang dibalas gelengan oleh Achi .
" Pokoknya harus mau , kakak udah meluangkan waktu agar bisa jalan-jalan sama kamu jadi jangan sampai waktu kakak terbuang sia-sia" ucap Jho yang memang melewatkan beberapa meeting penting hanya demi jalan-jalan bersama Achi.
" Kakak kan emang nggak ada waktu buat orang penting kayak aku " pernyataan Achi .
" Dek, kalau kamu nggak penting nggak mungkin kakak melewatkan beberapa meeting hanya demi jalan-jalan sama kamu , hanya untuk kamu selama ini nggak pernah " pernyataan Jho .
" Yaudah , kalau kakak merasa rugi balik aja keperusahaan nggak usah kita jalan-jalan " cemberut Achi .
" Ok " ucap Jho menatap Achi dengan mata menyipit .
" Ok, aku juga bakalan balik mancing " ucap Achi melangkah pergi tapi kerah bajunya sudah ditarik Jho duluan .
" Akkkh" teriak Achi merengek ketika Jho dengan begitu galak menjewer telinga nya .
" Jangan melawan pada kakak " ucap Jho yang membuat Achi langsung bungkam dan pergi memilih baju yang cocok untuk Jho di rak .
............
Sesampai di mall .
" Ayo kita makan " ajak Jho sebelum memulai kegiatan mereka .
" Aku masih kenyang" ucap Achi mengelus perutnya yang sampai sedikit buncit .
" Makan apa? Ikan hasil pancingan itu kamu makan ?" ketus Jho yang walaupun Achi bilang kenyang tetap saja membawa Achi ke salah satu restoran di mall setelah bodyguard nya memesan tempat VIP .
" Kak Gavin bawa Snack banyak dan bawa nasi goreng juga , enak tau " kata Achi bercerita dengan excited.
" Benar-benar pengangguran tidak modal dia hanya memberikan kamu nasi goreng ?" ketus Jho yang wajahnya tidak terima sekali adik kesayangannya hanya diberikan nasi goreng oleh seorang pria.
" Ihhhh, mulut kakak jahat banget kak Gavin bukan pengangguran tau, " ucap Achi yang akan menjelaskan tapi ucapan nya sudah dipotong oleh Jho .
" Stop kamu belain dia , kakak nggak suka " ketus Jho yang tidak menyukai Gavin sejak pertama kali bertemu .
" Jika memang kamu ingin dekat dengan seorang pria kakak akan menyeleksinya terlebih dahulu " tegas Jho yang ingin adik nya berada ditangan pria yang tepat .
" Ehhh, kok kakak gitu emang,"
" Aku emang nggak punya hak pada dasarnya, tapi apa aku tidak boleh memastikan adik kecil ku ini bersama pria yang tepat ?" ucap Jho mengelus kepala Achi dengan sayang .
" Kalau gitu kenapa tidak kakak nikahi saja aku " ucap Achi yang memang merasa Jho ada pria yang tepat .
" Bodoh, bagaimana mungkin aku menikahi adikku sendiri " ucap Jho yang merasa itu terlalu naif .
" Kan bukan adik kandung" pernyataan Achi yang benar-benar sangat berharap bisa menjadi istri Jho sejak kecil .
" Astaga dek, " tawa Jho geleng kepala lalu mengecup kening adik nya itu .
" Percayalah kamu akan dapat suami yang jauh lebih baik dari kakak dari segi apapun " ucap Jho .
" Jadi kakak ,"
" Ayo kita makan nanti saja ngobrol nya " ucap Jho mengaduk spaghetti yang dipesannya .
" Ayo makan " ucap Jho yang memakan sesuap spaghetti.
" Suapin" manja Achi membuka mulutnya lebar-lebar yang dengan cepat Jho suapi .
" Kakak kapan sih sadarnya kalau aku benar-benar cinta sama kakak " batin Achi menatap Jho dalam dengan perasaan remuk redam .
" Saking cinta nya aku sama kakak sampai dengan begitu mudah memaafkan kesalahan yang kakak lakukan, padahal itu kadang membuat hati aku hancur berkeping-keping Kak" Achi hanyut dalam lamunan nya memikirkan bagaimana kedepannya.
" Dek , kalau suatu saat kakak menikah kamu mau kan jadi pembawa cincinnya?" tanya Jho yang ingin seperti orang-orang walaupun sebenarnya dia tidak punya saudara perempuan.