Cinta pertama, sesuatu yang menurut orang tak bisa dilupakan dengan mudah, mungkin itu juga yang terjadi pada Alya.
-Kamu cinta pertamaku, ku harap aku dan kamu akan selalu menjadi KITA-
Alya khumaira.
Namun bagaimana jika Alya tau bahwa dirinya hanya menjadi bahan taruhan saja? Mampukah Alya melupakan segalanya?
Dan bagaimana jika suatu hari di masa depan ia bertemu kembali dengan cinta pertamanya?
Mampukah dia menghadapi Cinta sekaligus Kesakitannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Percaya
Alya menghela nafasnya sambil membaringkan dirinya di kasur kecilnya, bukan ranjang standar yang cukup untuk dua orang, ranjang Alya hanya muat untuk satu orang saja.
Kamarnya kecil yang bahkan tak sebesar kamar mandi Faris.
Saat di bawa masuk Alya dibuat tercengang dengan megahnya rumah Faris, untuk sesaat dia merasakan perbedaan antara Langit dan Bumi yang di ungkapkan Salsa.
Alya mengigit bibirnya saat mengingat dirinya hampir kehilangan kendali, dan menuruti nafsu se*tan, entah petaka apa yang akan terjadi jika Angel melakukannya, dia baru menyadari besar resiko yang harus dia tanggung jika dia kehilangan kehormatannya.
Tadi selama perjalanan Alya hanya diam, dan sesekali Faris melihat kearahnya,namun dia hiraukan hingga saat Alya akan turun Faris baru angkat bicara "Terus perasaan kamu ke aku gimana Al?"
Alya menoleh ke arah Faris lalu berkata "Aku juga cinta sama kakak"
"Terus kenapa kamu nolak.."
Alya diam, dia ingin berkata 'Mereka tak harus membuktikannya dengan itu, karena yang mereka lakukan adalah kesalahan' tapi Alya tak ingin berdebat jadi dia hanya berkata "Aku masuk dulu kak"
Alya mengambil bantal dan menutup wajahnya, lalu berteriak kencang.
.
.
.
Alya tak mendapati Faris saat keluar dari rumah, biasanya Faris akan menunggu beberapa meter dari rumah Alya, Alya menghela nafasnya.. Faris marah.
Tiba di sekolah Alya sudah melihat mobil Faris diparkiran, tumben.. biasanya dia datang paling akhir..
Di jam istirahat Alya masih tak bertemu dengan Faris, hingga Sani dan Sakira pun merasa heran "Kok tumben Kak Faris gak datang, biasanya dia bakal duduk deket kamu dan minta di suapin"
Alya hanya meringis dia juga tak tahu kemana Faris bahkan dia mencoba menghubungi pun Faris tak pernah menggubrisnya, Alya bahkan tadi menyempatkan diri pergi ke kelas Faris tapi dia tidak ada di sana sama sekali.
Hingga pulang Alya tak bertemu Faris, dan juga sama sekali tak melihat mobilnya di parkiran.
Keesokan harinya juga seperti itu, bahkan hingga satu minggu Faris tak terlihat, Alya mulai merasa cemas, Faris benar-benar marah.. lalu sekarang mengabaikannya apakah hubungan mereka juga akan berakhir.
"Lo, kenapa sih Al? murung terus gak asik tau.." Sani yang melihat Alya terus murung pun angkat bicara.
Alya mendongak melihat Sani dan Sakira , lalu mulai menceritakan apa yang dia dan Faris lakukan, hingga Faris marah, dan hingga kini tak dapat dihubungi.
"Sialan si Faris, dia fikir dia bisa berbuat semaunya cuma beralasan cinta" Sani menghilangkan kata 'Kak' saking kesalnya, Sani bahkan sampai menggebrak meja, beruntung ini jam istirahat jadi tidak ada orang di kelas.
"Lo yakin Al, kak Faris ngelakuin itu?" Sakira bertanya ragu-ragu, jangan lupa dia adalah salah satu fanbase Faris and the genk, jadi dia sedikit ragu dengan apa yang Alya katakan.
Mereka tahu Faris memang suka semena-mena tapi kalau untuk bertindak me*sum apa mungkin.
"Jadi Lo gak percaya sama Alya, Iya?" Sani melotot garang, terang saja dia akan membela Alya sebagai sahabat
"Ya, kali aja.." Alya tertegun, dan melihat Sakira, lalu dia meneguk ludahnya.
"Maksud kamu aku yang berniat menggoda kak Faris begitu, dan yang terjadi sebenarnya itu kebalikannya" Alya tak menyangka pemikiran Sakira seperti itu.
"Maksud Gue gak gitu Al kalo kalian sama-sama mau bukannya kita gak bisa nyalahin kak Faris aja.."
Alya merasa hatinya sakit, dia kecewa dengan pemikiran Sakira.
"Oh Gue tahu, karena Lo anggota fanbase dia, jadi Lo merasa Alya udah fitnah idola Lo gitu?"
"Gue, emang mengidolakan Dia San, jujur Gue gak nuduh Alya fitnah Kak Faris tapi.."
"Tapi apa, Huh? kenapa diem? bingung kan Lo, Gue heran bisa-bisanya Lo nuduh sahabat Lo sendiri demi idola Lo yang jelas-jelas breng sek!"
"Gue gak terima ya, kak Faris dibilang breng sek" Sakira mulai menaikan nada bicaranya, dia memang selalu sembunyi di belakang dan tahu diri, dirinya tak terlihat tapi dia juga tak terima idolanya yang ganteng di maki.
"Terus apa sebutannya cowok mesum kaya gitu, bilang atas nama cinta padahal cuma mengedepankan nafsu aja"
Alya mengurut dahinya terasa pening kenapa jadi mereka yang bertengkar sih?, Alya ingin melerai, namun setelah Alya mendengar kata-kata Sakira yang terakhir Alya hanya bisa diam.
"Alah, kalo pun iya Kak Faris kayak gitu, kenapa juga Alya gak nolak sejak awal, itu berarti dia sama aja dong, trus apa sebutan buat cewek yang mau di ajak begituan.. Murahan.."
Alya menegang benarkah dia seperti itu.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
[W*rning!! 21+]
Revisi dari novel yang lama judulnya 'Maid make me crazy'
.
.
Annastasya Arrabella
Kebangkrutan keluarganya mengharuskannya mencari uang sendiri untuk kuliahnya, dirinya terpaksa menjadi seorang maid, karna hanya itu tawaran yang datang padanya.
"Bagaimana mau tidak jadi maid?"
"Apa maid..."
"Baiklah tak ada pilihan lain"
__________
Roland Zain Abraham.
Ceo, tampan,dan mapan juga seorang Casanova penakluk wanita,dirinya harus menahan hasratnya pada seorang maid yang dianggapnya bukan levelnya.
"Maid itu? haha..tidak dia bukan level ku"
"Oh ya,bagaimana kalau kau terima tantanganku dapatkan dia dalam waktu satu bulan"
"Jangankan satu bulan aku bisa mendapatkan wanita manapun dalam semalam"
"Baiklah buktikan dapatkan lalu campakan"
"Siapa takut"
Dapatkah dirinya menaklukan sang maid lalu mencampakannya?
Ataukah dirinya akan terjebak dalam pesona sang maid?
Silahkan mampir👇
Semoga suka🙏 jangan lupa tekan❤️
.
.
.
Like..
komen..
vote..
🌹🌹🌹🌹
