"Aku rela buta kedua mata ini, demi mendapatkan cintamu. Gadis terunik yang telah membawa hatiku pergi!" kata Giordan Adhitama.
Giordan Adhitama adalah sosok pria yang tampan, pengusaha muda yang sukses, berwibawa, bijaksana, ramah pada siapapun. Namun, sejak kepergian gadis cantik dan unik dari kehidupannya. Ia berubah menjadi pria arogan dengan tatapan yang sangat dingin dan keras hati. Tidak ada lagi kehangatan dan senyuman seperti dulu.
Akankah Giordan Adhitama menemukan Gadis Unik nya kembali. Dan ia akan mendapatkan maaf serta tempat di hati Sang Gadis Unik yang telah ia lukai hati dan menghancurkan masa depannya.
Ikuti yuk kisah Pesona Sang Devil Giordan Adhitama dan Gadis Unik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Full Senyum Sayang
Happy reading...
☘️
☘️
☘️
"Sial.. Sial..! Gara-gara pakai acara ban kempes segala, jadi terlambat 10 menit! Kena omelan sang penguasa, ini nanti!" gerutu Lili, sembari melirik sekilas penunjuk waktu yang melingkar di tangan kanannya.
BRUK..!
"Auwwwh!"
"Sakit, tolol! Punya mata itu dipakai lihat ke depan biar jalan nggak ke belakang! Orong-orong kali, jalannya mundur!" umpat Lili, pada laki-laki yang berjalan mundur dengan ponsel menempel di telinga kirinya.
Ia mengumpat dengan suara yang kenceng, biar didengar oleh pria yang ada di depannya.
"Maafkan aku." ucap pria itu sambil membalikkan badannya ke arah Lili. "Aku nggak sengaja."
JLEBB..
Mendengar ucapan pria itu, sontak aktifitas Lili membersihkan debu dari pakaiannya terhenti seketika. "Seperti familiar suaranya"
"Sini, aku bantu berdiri." ucap pria itu lagi seraya mengulurkan tangannya untuk membantu Lili yang masih duduk di lantai Mall.
Perlahan, Lili menaikan kepalanya untuk memastikan pria itu. Bukan orang yang sangat dikenalnya. Hingga dalam sekejap, iris mata indahnya yang bersembunyi dibalik kacamata mahal itu membulat sempurna.
"Adam Dimitri." gumamnya tanpa sadar
Pompaan jantung yang tak lagi berdetak dengan normal, seakan berpacu dengan waktu. Ketegangan terlihat jelas di wajah cantik alami miliknya, lidahnya menjadi keluh. Tidak bisa diucapkan dengan kata-kata, jika suatu hari akan bertemu lagi dengan sosok pria yang telah menduduki peringkat tinggi di hatinya. Bahkan kesalahan terbesarnya adalah meninggalkan dia tanpa ada putusan sama sekali.
Potongan puzzle masa lalu, muncul tiba-tiba dalam pikirannya. "Kenapa aku harus dipertemukan kembali?" lirih Lili.
Ia tak pernah menyangka, kalau akhirnya akan dipertemukan lagi dengan pria yang sangat dicintainya, namun sekaligus ia kecewakan. Bahkan menghancurkan masa depan yang telah mereka tata sebegian rapi.
Membeku?
Hati pria yang ada dihadapannya, kini. Pasti telah membeku dan mengubur dalam-dalam kenangan indah itu.
Lili menatap pria yang ada dihadapannya itu tersenyum tipis menambah manis di wajahnya.
"Cute bunny?"
Pria itu menatap tajam ke pupil mata Lili, yang baru saja melepas kacamata hitamnya.
Terkejut!
Detak jantung keduanya sempat terhenti, melihat fenomena alam yang membawa mereka terbang ke waktu 5 tahun yang lalu. Namun sayang mesin waktu yang dipinjam dari Doraemon itu, mengalami gangguan dengan adanya suara wanita lain.
"Sayang.."
Suara manja wanita itu terdengar begitu sensual, ditambah lagi dengan pelukan dari belakang berhasil menarik Adam dari lamunannya bersama Lili. Wanita cantik yang berdiri anggun di depannya.
Pria itu menoleh kebelakang, melihat wanita yang memeluknya. Mata wanita itu mengerling diiringin senyuman menggoda di bibir merah cabainya.
"Sudah selesai belanjanya?" tak ada ekspresi berarti dari wajah Adam. Ia hanya menatap datar pada wanita yang memeluknya erat.
"Apakah wanita itu istri Adam?"
Saat itu juga mata Lili terbelalak membesar. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya, saat ini.
"Dia telah menemukan penggantiku, dihatinya."
Jantungnya bergetar hebat, sendi-sendi di kakinya mendadak terasa lemas. Wajah yang semula terlihat fresh, kini pudar menjadi pucat pasi. Pertemuan yang seperti ini lah, yang paling ditakutkan oleh Lili. Kini ia tak bisa berlari untuk menghindar lagi. Saat-saat seperti ini, cepat atau lambat pasti akan terjadi lagi. Bertemu lagi dengan Adam. Orang yang pernah mengisi hari-harinya dengan kebahagiaan dan canda tawa.
Waktu lima tahun tak cukup untuk menghapus nama sang pujaan dari hatinya. Namun rupanya, harapan Lili tak indah kenyataan.
"Siapa?"
Wanita itu bertanya pada Adam menggunakan matanya menunjuk ke arah Lili.
"Aku tidak mengenalnya." jawab ringan Adam. Akan tetapi, jauh di relung hatinya begitu banyak pertanyaan berhamburan yang ingin segera dia lontarkan untuk wanita yang selama ini ia cari. Sorot mata tajamnya masuk ke dalam pupil Lili, seakan ingin memuntahkan kemarahannya.
Seketika terasa terhembas dari ketinggian gedung yang paling atas, kemudian terjun meluncur dengan bebas dan menghantam aspal hitam yang memanas. Itulah rasa kecewa yang dirasakan Lili, saat ini. Membuat Lili sedikit terhenyak dan mengalihkan tatapannya dari Adam.
"Ini kah rasanya jika orang yang sangat kita cintai telah melupakan dan mendapatkan pengganti di hatinya, di kehidupan nya yang baru."
Rasanya Lili ingin berlari jauh menghilang dari bumi.
Ini salahku!
Takdir sedang bercanda dengan kehidupan Lili. Apakah Adam Dimitri, benar-benar tidak mengenali wanita di masa lalunya?
Entahlah.
Mungkin waktu telah merubah laki-laki yang sedang berdiri dan bersitatap dengannya semakin terlihat dewasa dan mempesona. Membuat perasaan nya kalang kabut.
"Kalau tidak saling mengenal, mengapa kalian berdua terlihat canggung?" tanya wanita itu menyelidik.
"Tadi, aku tidak sengaja menabraknya." putus Adam untuk memberhentikan pertanyaan, agar tidak semakin panjang.
"Benarkah?"
Lili terpaksa menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Namun, jauh di dalam dasar hatinya Lili merasa sakit. Kenapa Adam tidak memberitahukan, bahwa dia mengenalnya.
"Iya, tadi dia tidak sengaja menabrak saya. Karena lagi serius menerima telpon." kesal Lili.
Adam mengulurkan tangan kanannya. "Sekali lagi, maafkan saya."
"Lupakan, saya sudah memaafkan anda sedari tadi." dusta Lili diiringi senyuman tipis dan tak membalas uluran tangan Adam.
Akhirnya Lili beranjak dari tempat yang membuat suhu badannya naik 180%, tingkat kepanasannya. Padahal alat pendingin di Mall tersebut sedang aktif.
*****
"Maaf, saya datang terlambat." senyum Lili.
Lili hadir di acara makan siang suaminya bersama CEO Prayoga Group. Ia yang tampil manis dengan gaya effortless. Lili tampak mengenakan semi sheer dress berwarna nude. Membuat penampilannya yang simpel dan enggak ribet, namun terlihat modis dan trendi.
Semua orang yang berada di ruangan VIP Restoran Jepang itu, seketika menatap ke arah pintu yang sedang berdiri wanita cantik.
Tampak di wajah Giordan yang tak rela istrinya dipandangi laki-laki lain seperti itu. Dengan segera ia bangkit dari posisi duduknya, menghampiri Lili. Menyadarkan mereka dari hipnotis kecantikan alami yang dimiliki Lili.
"Kenapa terlambat, sayang?" Giordan mencium kening Lili. Untuk menunjukkan pada semua orang yang berasal di ruangan itu, bahwa Lili adalah miliknya.
Posesif!
Giordan Adhitama, sekarang ini telah berubah menjadi seorang suami yang sangat posesif kepada istrinya. Semenjak menikahi Lili, rasa takut kehilangan itu sering muncul tiba-tiba dalam benaknya.
Di tatap seperti itu, membuat Lili serba salah.
"Iya, tadi ban nya kempes. Harus menunggu agak lama, Pak Simon mengganti ban serep dulu." jawab Lili jujur, sembari tersenyum memperlihatkan barisan gigi rapinya.
"Stop! Jangan full senyum, sayang!" bisik lirihnya di telinga Lili.
"Biar tambah sayang." goda Lili.
"Tambah buat pusing, iya." sahut Giordan merengkuh pinggang ramping Lili.
"Wush.. Tak usah pusing, kan bisa langsung healing." tambah Lili.
"Jelas-jelas senyummu, tambah buat kepala mumet."
"Ohh, ya." senyum Lili lagi.
"Kudu rajin-rajin cek kadar gula ini!"
"Why?"
"Manismu sudah diambang batas, sayang." kecup Giordan di bibir ranum Lili.
🌟🌟🌟🌟🌟
Bersambung...
Kapan dan di mana Giordan ketahuan Lili, bahwa dia sesungguhnya telah sembuh dari kebutaannya?.
Tetap kepoin Giordan dan Lili, yuk..
asem manis kecut pedas yg bikin candu 🤣
antara hukuman dan hadiah specialnya bau²nya mirip nih yg pasti anu ya gio, yg penting enk ya gio 🤭🤣
banyak nyaNyii nya 🤭🤭🤭🤭
soP Lidah asaM pedAs maNis kataaanyaaaa😂😂😂😂😂😂
Bukti nyata cinta Gio ke Lili bukan hanya omongan belaka tapi penuhin isi brankas Lili dr kartu yg berbagai warna hingga dompet tebal untuk beli skincare dkk biar makin glowing makin keset di derit ranjang 🤣🤣 biar halaman gak kering , enak dibasahin terus eiii